Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN CODE BLUE

RUMAH SAKIT

Disusun oleh :
Bidang Pelayanan Medis
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI
Nomor : JS.A.SKR.310.09.15

Tentang
PANDUAN CODE BLUE
DI RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI

Bismillahirrohmaanirrohiim
Direktur Rumah Sakit Islam Jemursari

Menimbang : a. Bahwa code blue merupakan salah satu prosedur emergensi


yang harus segera diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam
kondisi cardiaerespiratory arrest di dalam area rumah sakit.
b. Bahwa untuk meningkatkan dan mempercepat respon seluruh
petugas di Rumah Sakit Islam Jemursari pada pelayanan
kesehatan dalam keadaan gawat darurat untuk menghindari
kematian dan kecacatan diperlukan Panduan Code Blue.
c. Bahwa agar panduan skrinning mempunyai kekuatan hukum,
perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Islam Jemursari.
Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
c. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN PANDUAN CODE BLUE DI RUMAH SAKIT ISLAM
JEMURSARI
Kedua : Surat Keputusan ini agar disosialisasikan kepada pelaksana untuk
diketahui dan dilaksanakan.
Ketiga : Panduan akan dilakukan review setiap tiga tahun atau waktu
tertentu apabila diperlukan.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku tanggal 1 September 2015 dan akan
dilakukan perbaikan apabila ditemukan ketidaksesuaian dalam
penetapannya.
Ditetapkan di : Surabaya
Surabaya : 1 September 2015
Direktur,

Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD, Sp.JP (K)


Tembusan :
1. Yth. Yayasan RS Islam Surabaya
2. Yth. Pejabat terkait
Visi
Rumah Sakit Islam Berstandar Internasional.

Misi
a. Memberikan pelayanan jasa rumah sakit secara prima dan Islami
menuju Standar Mutu Pelayanan Internasional dengan dilandasi prinsip
kemitraan
b. Melaksanakan Manajemen Rumah Sakit berdasarkan Manajemen Syariah
yang berstandar Internasional
c. Membangun SDM Rumah Sakit yang profesional sesuai standar
Internasional yang Islami dengan diiringi integritas yang tinggi dalam
pelayanan
d. Menyediakan sarana prasarana rumah sakit untuk mewujudkan
implementasi pelayanan Islami dan berstandar Internasional.

Direktur
RS Islam Jemursari

Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD, Sp.JP (K)

i
Keputusan Direktur
Nomor JS.A.SKR.310.09.15

Tentang
Panduan Code Blue
Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya

Disusun oleh :
Bidang Pelayanan Medis

dr. Nurul Imaniati

Disetujui oleh :
Wakil Direktur Medis

dr. Sri Dharmawati

Ditetapkan oleh :
Direktur Utama RS Islam Jemursari

Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD, Sp.JP (K)

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhoNya
Panduan Code Blue di Rumah Sakit Islam Jemursari dapat dibuat. Panduan ini akan
dijadikan panduan dalam segenap Struktural maupun pegawai Rumah Sakit Islam
Jemursari dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu pada pasien.

Pada Kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan Panduan Code Blue di Rumah Sakit Islam Jemursari,
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya akses pelayanan
dan kontiunitas sesuai standar.

Panduan ini akan terus mengalami perbaikan kedepan seiring dengan


peningkatan pengetahuan Rumah Sakit terhadap kesehatan yang ada, sehingga
kedepan masih perlu adanya perbaikan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Panduan
Code Blue di Rumah Sakit Islam Jemursari ini, kami sampaikan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi. Semoga amal kebaikan diterima oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, 1 September 2015


Bidang Pelayanan Medis

dr. Nurul Imaniati

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Cover
Surat Keputusan
Visi dan Misi i
Halaman persetujuan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 3
BAB III TATA LAKSANA 4
BAB IV DOKUMENTASI 9

iv
BAB I
DEFINISI

A. DEFINISI
Code blue merupakan salah satu kode prosedur emergensi yang harus segera
diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam kondisi cardiaerespiratory arrest di dalam
area rumah sakit.
Code blue response team atau tim code blue adalah suatu tim yang dibentuk oleh
rumah sakit yang bertugas merespon kondisi code blue didalam area rumah sakit. Tim
ini terdiri dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dalam penanganan kondisi
cardiac respiratory arrest.
Resusitasi jantung paru merupakan serangkaian tindakan untuk meningkatkan
daya tahan hidup setelah terjadinya henti jantung. Meskipun pencapaian optimal dari
resusitasi jantung paru ini dapat bervariasi, tergantung kepada kemampuan
penolong, kondisi korban, dan sumber daya yang tersedia, tantangan mendasar tetap
pada bagaimana melakukan resusitasi jantung paru sedini mungkin dan efektif.
Bantuan hidup dasar menekankan pada pentingnya mempertahankan sirkulasi
dengan segera melakukan kompresi sebelum membuka jalan napas dan
memberikan napas bantuan. Perubahan pada siklus bantuan hidup dasar menjadi C -
A-B (compression airway breathing) ini dengan pertimbangan segera
mengembalikan sirkulasi jantung sehingga perfusi jaringan dapat terjaga.
Rantai pertama pada rantai kelangsungan hidup (the chain of survival) adalah
mendeteksi segera kondisi korban dan meminta pertolongan (early access), rantai
kedua adalah resusitasi jantung paru (RJP) segera (early cardiopulmonary
resuscitation), rantai ketiga adalah defibrilasi segera (early defibrillation), rantai
keempat adalah tindakan bantuan hidup lanjut segera (early advanced cardiovascular
life support) dan rantai kelima adalah perawatan paska henti jantung (post cardiac-
arrest care).

Figure 1
ANA ECC Adult Chain of Survival
The inks n the neo., AHA ECG
Adult Chain of SuruiveA areas
folluw5.
1. Immediate recognition of
cardiac arrest and
activation of the emergency
response system
2. Early CPA with an
emphasis on chest
compressions
3. Rapid dellbrialtdion
4. Effective advanced life
support
5. Integrated post-cardiac
arrest care

1
B. TUJUAN
Tujuan dari panduan ini adalah :
1. Untuk memberikan panduan baku bagi tim code blue dalam melaksanakan tugas-
tugasnya sebagai tim reaksi cepat jika code blue diaktifkan.
2. Membangun respon seluruh petugas di Rumah Sakit Islam Jemursari pada
pelayanan kesehatan dalam keadaan gawat darurat.
3. Mempercepat respon time kegawatdaruratan di rumah sakit untuk menghindari
kematian dan kecacatan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Sistem respon cepat code blue dibentuk untuk memastikan bahwa semua kondisi
cardiac respiratory arrest tertangani dengan resusitasi dan stabilisasi sesegera
mungkin. Sistem respon terbagi dalam 2 tahap, yaitu:
1. Respon awal (responder pertama) berasal dari petugas rumah sakit baik medis
ataupun non medis yang berada di sekitar korban.
2. Respon kedua (responder kedua) berasal dari tim code blue.

Adapun area penanganan cardiac respiratory arrest di Rumah Sakit Islam


Jemursari terbagi atas:
1. Area satu yaitu area lantai satu dan lantai dua di Rumah Sakit Islam Jemursari,
yaitu:
a. Area kantor
b. Instalasi Gawat Darurat dan area sekitarnya
c. Instalasi Rawat Jalan lantai I dan area sekitarnya
2. Area dua yaitu area lantai satu di Rumah Sakit Islam Jemursari, yaitu:
a. Ruang Mawar dan area sekitarnya
b. Ruang Neonatus dan area sekitarnya
c. Ruang Azzara 1 dan area sekitarnya
d. Instalasi Perawatan Intensif dan area sekitarnya
e. Hemodialisa dan area sekitarnya
f. Ruang Zahira dan area sekitarnya
g. Instalasi Radiologi dan area sekitarnya
h. Instalasi Laboratorium dan area sekitarnya
i. Unit Logistik dan area sekitarnya
j. Gizi dan area sekitarnya
k. Unit K3 dan area sekitarnya
l. Kamar Jenasah dan area sekitarnya
m. Laundry dan area sekitarnya
n. Gudang Farmasi dan area sekitarnya
o. Pengadaan dan area sekitarnya
3. Area tiga yaitu area lantai dua di Rumah Sakit Islam Jemursari, yaitu:
a. Instalasi Rawat Jalan lantai II dan area sekitarnya
b. Ruang Melati dan area sekitarnya
c. Ruang Azzara II dan area sekitarnya
d. Ruang Dahlia dan area sekitarnya
e. Ruang Teratai dan area sekitarnya
f. Instalasi Bedah Sentral dan area sekitarnya
4. Area empat yaitu diluar area satu, dua, dan tiga, yaitu meliputi:
a. Area parkir Rumah Sakit Islam Jemursari
b. Pujasera Rumah Sakit Islam Jemursari
c. Masjid Rumah Sakit Islam Jemursari
d. IPS

3
BAB III
TATA LAKSANA

A. PROSEDUR CODE BLUE


1. Jika didapatkan seseorang atau pasien dalam kondisi cardiac respiratory arrest
maka perawat ruangan (I) atau first responder berperan dalam tahap
pertolongan, yaitu:
a. Segera melakukan penilaian dini kesadaran korban.
b. Pastikan lingkungan penderita aman untuk dilakukan pertolongan.
c. Lakukan cek respon penderita dengan memanggil nama atau menepuk
bahu.
d. Meminta bantuan pertolongan perawat lain (II) atau petugas yang ditemui di
lokasi untuk mengaktifkan code blue.
e. Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sampai dengan tim code blue
datang.
2. Perawat ruangan yang lain (II) atau penolong kedua, segera menghubungi
operator telepon "00" untuk mengaktifkan code blue, dengan prosedur sebagai
berikut:
a. Perkenalkan diri.
b. Sampaikan informasi untuk mengaktifkan code blue.
c. Sebutkan nama lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest dengan lengkap
dan jelas, yaitu: area ..... (area satu/dua/tiga/empat), nama lokasi atau
ruangan.
d. Jika lokasi kejadian di ruangan rawat inap maka informasikan : nama
ruangan ..... nomor kamar..... .
e. Waktu respon operator menerima telepon "00" adalah harus
secepatnya diterima, kurang dari 3 kali deringan telepon.
3. Jika lokasi kejadian berada di area ruang rawat inap ataupun rawat jalan,
setelah menghubungi operator, perawat ruangan II segera membawa troli
emergensi (emergency trolley) ke lokasi dan membantu perawat ruangan I
melakukan resusitasi sampai dengan tim Code Blue datang. Operator
menggunakan alat telekomunikasi Handy Talky (HT) atau pengeras suara
mengatakan code blue dengan prosedur sebagai berikut:
a. Code Blue, Code Blue, Code Blue, di area .....( satu/dua/tiga/empat),
nama lokasi atau ruangan......
b. Jika lokasi kejadian diruangan rawat inap maka informasikan: Code Blue,
Code Blue, Code Blue, nama ruangan ..... nomor kamar ......
4. Setelah tim code blue menerima informasi tentang aktivasi code blue, mereka
segera menghentikan tugasnya masing-masing, mengambil resusitasi kit dan
menuju lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest. Waktu respon dari aktivasi
code blue sampai dengan kedatangan tim code blue di lokasi terjadinya cardiac
respiratory arrest adalah 5 menit.
5. Sekitar 5 menit kemudian, operator menghubungi tim code blue untuk
memastikan bahwa tim code blue sudah menuju lokasi terjadinya cardiac
respiratory arrest tersebut.
6. Jika lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest adalah lokasi yang padat
manusia (public area) maka petugas keamanan (security) segera menuju lokasi
terjadinya untuk mengamankan lokasi tersebut sehingga tim code blue dapat
melaksanakan tugasnya dengan aman dan sesuai prosedur.
7. Tim code blue melakukan tugasnya sampai dengan diputuskannya bahwa
resusitasi dihentikan oleh ketua tim code blue.

4
8. Untuk pelaksanaan code blue di area empat, Tim code blue memberikan bantuan
hidup dasar kepada pasien kemudian segera ditransfer ke Instalasi Gawat
Darurat.
9. Ketua tim code blue memutuskan tindak lanjut pasca resusitasi, yaitu:
a. Jika resusitasi berhasil dan pasien stabil maka dipindahkan secepatnya ke
Instalasi Perawatan Intensif untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut jika
keluarga pasien setuju.
b. Jika keluarga pasien tidak setuju atau jika Instalasi Perawatan Intensif penuh
maka pasien di rujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas
c. Jika keluarga pasien menolak dirujuk dan meminta dirawat di ruang
perawatan biasa, maka keluarga pasien menandatangani surat penolakan.
d. Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien meninggal, maka lakukan koordinasi
dengan bagian bina rohani, kemudian pasien dipindahkan ke kamar jenazah.
10. Ketua tim code blue melakukan koordinasi dengan DPJP.
11. Ketua tim code blue memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga pasien.
12. Perawat ruangan mendokumentasikan semua kegiatan dalam rekam medis pasien
dan melakukan koordinasi dengan ruangan pasca resusitasi.

B. PENGORGANISASIAN TIM CODE BLUE


Tim code blue di Rumah Sakit Islam Jemursari terbagi atas:
1. Tim code blue satu yaitu tim Code Blue yang bertanggung jawab terhadap area
satu.
2. Tim code blue dua yaitu tim Code Blue yang bertanggung jawab terhadap area
dua.
3. Tim code blue tiga yaitu tim Code Blue yang bertanggung jawab terhadap area
tiga.
Tim code blue terdiri dari:
1. Ketua tim code blue yaitu satu orang dokter umum.
2. Anggota tim code blue yang terdiri dari satu orang perawat senior (supervisi) dan
satu orang perawat.
Struktur tim code blue di Rumah Sakit Islam Jemursari adalah sebagai berikut:
1. Ketua Tim Code Blue
a. Ketua tim code blue adalah dokter umum ( jaga ruangan / jaga IGD )
b. Kualifikasi:
1) Memiliki SIP yang masih berlaku.
2) Memiliki ATLS atau ACLS.
3) Memiliki kewenangan klinis dalam hal kegawatdaruratan medis.
2. Anggota Tim Code Blue
Anggota tim code blue terdiri dari:
a. Supervisi
Kualifikasi:
1) Memiliki SIP yang masih berlaku.
2) Memiliki sertifikat PPGD.
3) Memiliki kewenangan klinis dalam hal kegawatdaruratan medis.
b. Perawat IGD/Resusitasi/IPI/IBS dan perawat ruangan terkait (Katim dan
anggota tim) yang bertanggung jawab saat itu.
1) Memiliki SIP yang masih berlaku.
2) Memiliki sertifikat PPGD.
3) Memiliki kewenangan klinis dalam hal kegawatdaruratan medis.
c. Petugas Binroh
d. Security
e. Farmasi
5
C. URAIAN TUGAS TIM CODE BLUE
1. Ketua Tim Code Blue
a. Memimpin pelaksanaan code blue di area Rumah Sakit Islam Jemursari,
meliputi:
1) Shift pagi (jam 07.00 14.30 WIB):
a) Ketua tim code blue di area satu adalah dokter jaga IGD.
b) Ketua tim code blue di area dua adalah dokter jaga ruangan.
c) Ketua tim code blue di area tiga adalah dokter jaga ruangan.
d) Ketua tim code blue di area empat adalah dokter jaga IGD.
2) Shift sore (jam 14.30 22.00 WIB):
a) Ketua tim code blue di area satu adalah dokter jaga IGD.
b) Ketua tim code blue di area dua adalah dokter jaga ruangan.
c) Ketua tim code blue di area tiga adalah dokter jaga ruangan.
d) Ketua tim code blue di area empat adalah dokter jaga IGD.
3) Shift malam (jam 22.00 07.00 WIB):
Ketua tim code blue di semua area adalah dokter jaga IGD yang bertugas
jaga pada shift malam.
b. Memimpin pelaksanaan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
c. Menentukan tindak lanjut pasca resusitasi.
d. Melakukan koordinasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).
e. Sebagai pengambil keputusan dalam kondisi emergensi atau kondisi jika DPJP
tidak ada di tempat atau sulit dihubungi.
f. Melakukan edukasi dengan keluarga pasien.
g. Melakukan koordinasi dengan bagian pelayanan medis dan keperawatan
terkait jadwal jaga tim code blue.
h. Melakukan koordinasi dengan bagian/unit yang lain untuk pelaksanaan code
blue, misalnya dengan bagian farmasi untuk pengadaan obat dan alat
kesehatan (alkes) emergensi.
i. Bekerja sama dengan diklat Rumah Sakit Islam Jemursari dalam
meningkatkan kualitas tim code blue.
2. Anggota Tim Code Blue
a. Supervisi
1) Shift pagi (jam 07.00 14.30 W1B) : Pelaksana code blue di semua area.
2) Shift sore (jam 14.30 22.00 WIB) : Pelaksana code blue di semua area.
3) Shift malam (jam 22.00 07.00 WIB) : Pelaksana code blue di semua
area.
b. Perawat
1) Shift pagi (jam 07.00 14.30 W1B) :
a) Perawat pelaksana code blue di area satu adalah perawat jaga
Res/IGD shift pagi.
b) Perawat pelaksana code blue di area dua adalah perawat IPI dan
Res/IGD shift pagi.
c) Perawat pelaksana code blue di area tiga adalah perawat jaga IBS
dan Res/IGD shift pagi.
2) Shift sore (jam 14.30 22.00 WIB) :
a) Perawat pelaksana code blue di area satu adalah perawat jaga
Res/IGD shift sore.
b) Perawat pelaksana code blue di area dua adalah perawat IPI dan
Res/IGD shift sore.
c) Perawat pelaksana code blue di area tiga adalah perawat jaga IBS
dan Res/IGD shift sore.

6
d) Perawat pelaksana code blue di area empat adalah perawat jaga
Res/IGD shift sore.
3) Shift malam (jam 22.00 07.00 WIB) :
a) Perawat pelaksana code blue di area satu adalah perawat jaga
Res/IGD shift malam.
b) Perawat pelaksana code blue di area dua adalah IPI dan Res/IGD
shift malam.
c) Perawat pelaksana code blue di area tiga adalah perawat jaga IBS
dan Res/IGD shift malam.
d) Perawat pelaksana code blue di area empat adalah perawat jaga
Res/IGD shift malam.
c. Binroh : Pelaksana code blue di semua area.
d. Security : Pelaksana code blue di semua area.
e. Farmasi : Pelaksana code blue di semua area.
f. Anggota tim code blue segera mengambil alih tindakan resusitasi yang
sedang berjalan dan melanjutkan tahapan resusitasi jantung paru, meliputi:
1) Dokter pelaksana code blue bertugas:
Berkoordinasi dengan perawat ruangan (I) atau .first responder dalam
hal:
a) Mempertahankan kepatenan jalan nafas (Airway):
(1) Tekan dahi angkat dagu (head tilt -- chin lift) bila tidak ada
trauma.
(2) Mendorong rahang bawah (jaw thrust) bila ada trauma.
(3) Pemasangan Oropharyngeal airway.
(4) Persiapan pemasangan LMA.
b) Bertanggung jawab terhadap keadequatan pemafasan pasien
(Breathing).
(1) Memberikan bantuan pernafasan melalui Bag-Valve-Mask.
(2) Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien.
2) Perawat pelaksana code blue bertugas :
a) Bertanggung jawab terhadap sirkulasi (circulation) pasien
(1) Memasang monitor EKG/Defibrilator.
(2) Monitoring Tekanan Darah dan Nadi.
b) Bertanggung jawab membawa "resusitasi kit".
c) Bertanggung jawab dalam persiapan pemasangan defibrilator.
d) Bertanggung jawab dalam penggunaan obat-obatan emergensi.
e) Bertanggung jawab terhadap penggunaan peralatan emergensi
termasuk defibrilator.
f) Bertanggung jawab terhadap dokumentasi.
Semua ketua dan anggota tim code blue memiliki alat komunikasi (HT) yang
harus selalu dinyalakan dan standbye.

7
ALGORITME CODE BLUE

Bila ada kondisi code blue pasien dengan henti nafas / henti jantung

First resporder / penemu pertama memanggil bantuan

First resporder melakukan BHD awal

Penolong kedua mengaktifkan Code Blue melalui nomer telepon darurat dengan
ext.00

Operator menerima telepon 00 ( << 3 dering harus segera diangkat, kemudian:


1. Operator mengumumkan melalui handy talky atau pengeras suara
2. Selang 5 menit operator menghubungi tim Code Blue memastikan tim sudah
berada di tempat kejadian

Tim Code Blue segera menuju lokasi yang ditentukan untuk melanjutkan
resusitasi yang telah dilakukan oleh First Responder

Rawat IPI, Transfer IGD, Rujuk ke Meninggal


RS lain, DNR

Perawat ruangan mendokumentasikan semua kegiatan

8
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Kondisi code blue pada pasien didokumentasikan dalam rekam medis pasien.

Anda mungkin juga menyukai