Anda di halaman 1dari 4

PEMBUATAN DISCHARGE PLANNING

No Dokumen : 352 /SOP/I/2023

No Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbi : 06 JANUARI 2023

Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS H. MAHYUDDIN, SKM, M.Kes


BALANGNIPA NIP. 197212311995031003

1. Pengertian Merupakan persiapan pasien sebelum pulang ke rumah dengan memberikan penyuluhan
tentang perawatan di rumah, pencegahan, dan sebagainya.
2. Tujuan 1. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan keperawatan di rumah.
2. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
3. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memperbaiki
serta mempertahankan status kesehatan pasien.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Balangnipa Nomor 016/SK/I/2023 tentang
Layanan Klinis UPTD Puskesmas Balangnipa.

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Langkah-Langkah 1. Pasien dirawat yang memenuhi kriteria dilakukan perencanaan pemulangan pasien
(discharge planning) dalam 24 jam sejak pasien masuk dirawat.
2. Discharge planning dibuat dan diisi secara lengkap oleh tenaga
keperawatan/kebidanan yang bertugas di ruang rawat inap.
3. Tenaga keperawatan/kebidanan melaksanakan langkah-langkah pelaksanaan discharge
planning sebagai berikut :
a. Pengkajian
Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang pasien.
Klien dan keluarga harus aktif dilibatkan dalam proses discharge planning agar
transisi dari Puskesmas ke rumah dapat efektif.
Elemen penting dari pengkajian discharge planning adalah :
1) Data Pribadi
2) Pemberi Perawatan
b. Diagnosa Medis
Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian discharge planning,
dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga sebagai
unit perawatan memberi dampak terhadap anggota keluarga yang membutuhkan
perawataan. Penting untuk menentukan apakah masalah tersebut aktual atau
potensial.
c. Perencanaan
Perencanaan pemulangan pasien membutuhkan identifikasi kebutuhan spesifik
pasien, yaitu :
1) Aktivitas
Pasien sebaiknya mengetahui jenis aktivitas yang boleh dilakukan selama
dirumah dan alat bantu yang dapat digunakan.
2) Edukasi Kesehatan
Pasien yang akan pulang diberitahu jadwal kontrol ulang, pemeriksaan
laboratorium, pengertian dan efek samping obat yang dibawa pulang serta
pencegahan kekambuhan penyakit.
3) Perawatan Dirumah
Pasien yang akan pulang diberitahu bagaimana mempertahankan Kesehatan.
Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan perawatan
kesehatan tambahan.
4) Diet
Pasien diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Pasien sebaiknya mampu
memilih diet yang sesuai untuk dirinya.
5) Kebutuhan Spiritual dan Psikologis
Pasien yang akan pulang harus mendapatkan konsultasi spiritual,
pengendalian amarah, dan kegiatan keagaam selama pasien pulang dirumah.
6) Rincian Pemulangan
Petugas melengkapi tanggal pemulangan, pendamping, transportasi yang
digunakan serta keadaan umum saat pasien dipulangkan.
7) Daftar Obat-Obatan
Pasien diberitahu tentang nama obat yang akan dibawa pulang, indikasi obat,
dosis, cara minum dan waktu minum obat.
d. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana pemulangan dan referral. Seluruh
rencana pemulangan yang diberikan harus didokumentasikan pada catatan
perawat dan ringkasan pulang. Instruksi tertulis diberikan kepada pasien.
e. Evaluasi
Evaluasi berjalan terus menerus dan membutuhkan revisi dan juga perubahan.
Evaluasi lanjut dari proses pemulangan biasanya dilakukan melalui telepon,
kuisioner atau kunjungan rumah (home visit).
4. Dokter melakukan visit dan menyatakan pasien untuk pulang.
5. Dokter mengisi resume pasien pulang dan meresepkan obat pulang; serta menetapkan
waktu kontrol pasien di rawat jalan.
6. Perawat merekonfirmasi dan kemudian menghubungi pihak administrasi, serta
menginformasikan rencana pulang pasien.
7. Perawat menghubungi farmasi untuk menyiapkan obat pulaang sesuai resep obat
pulang dari dokter.
8. Perawat menghubungi pihak-pihak terkait sesuai kebutuhan pasien pulang.
9. Salinan formulir discharge planning diberikan kepada pasien atau keluarganya saat
pulang.
10. Discharge planning didokumentasikan di berkas rekam medis pasien.
6. Bagan Alir
7. Hal – hal yang perlu 1. Keterampilan dan kecakapan serta pengetahuan petugas dalam memberikan
diperhatikan
penyuluhan/informasi
2. Ketepatan informasi petugas ke farmasi dan administrasi
8. Unit terkait 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rekam Medis
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Lembar Kontrol Pasien
3. Lembar Rujukan
10. Rekaman Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan
Diberlakukan

3/3
PEMBUATAN DISCHARGE PLANNING

No. Dokumen : 352/DT/I/2023

DAFTAR No. Revisi :

TILIK Tanggal Terbit : 06 JANUARI 2023

Halaman : 1/1

UPTD PUSKESMAS
H. MAHYUDDIN, SKM,M.Kes
Nip.19721231 199503 1 003
BALANGNIPA

UNIT : ..............................................................................................
NAMA AUDITEE : ..............................................................................................
TANGGAL PELAKSANAAN : ..............................................................................................

No. Kegiatan Ya Tidak

1. Apakah petugas melakukan perencanaan pemulangan (discharge palnning) pada pasien


yang memenuhi kriteria pemulangan dalam 24 jam sejak pasien masuk dirawat ?
2. Apakah discharge planning dibuat oleh tenaga keperawatan/kebidanan yang bertugas di
ruang rawat inap ?
3. Apakah discharge planning harus diisi dengan lengkap ?
4. Apakah perawat/bidan melaksanakan langkah-langkah discharge planning seperti
pengkajian, diagnosa medis, perencanaan, implementasi, evaluasi ?
5. Apakah dokter melakukan visit dan menyatakan pasien untuk pulang ?
6. Apakah Dokter mengisi resume pasien pulang dan meresepkan obat pulang; serta
menetapkan waktu kontrol pasien di rawat jalan.
7. Apakah perawat merekofirmasi dan kemudian menghubungi pihak administrasi, serta
menginformasikan rencana pasien pulang ?
8. Apakah perawat menghubungi farmasi untuk menyiapkan obat pulaang sesuai resep
obat pulang dari dokter.
9. Apakah perawat menghubungi pihak-pihak terkait sesuai kebutuhan pasien pulang ?

10. Apakah salinan discharge planning diberikan kepada pasien atau keluarganyaa saat
pulaang ?
11. Apakah Salinan discharge planning didokumentasikan diberkas medis pasien ?

JUMLAH

COMPLIANCE RATE (CR) %

CR : ………….%

Balangnipa, ............................... 2023

PELAKSANA/AUDITOR

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai