Anda di halaman 1dari 17

DISCHARGE PLANNING

KELOMPOK 3

• Siti Qomariah Andini Sari • Gusti Umi Chairiya


• Nurhayati S. Mokoginta
• Wahida Nukila Annisyah • Fidella V.R. Hender
• Ekasyari Rahmadiyani
DEFINISI
Discharge planning  adalah proses
sistematis yang diberikan kepada
pasien ketika akan meninggalkan
tempat pelayanan kesehatan, baik
pulang kerumah maupun akan
melakukan perawatan dirumah sakit
lain
Pemberi dan Penerima Layanan Discharge
Planning
 Pemberi Layanan Discharge Planning
Proses discharge planning harus dilakukan secara
komprehensif dan melibatkan multidisiplin, mencakup
semua pemberi layanan kesehatan yang terlibat
dalam memberi layanan kesehatan kepada pasien.

 Penerima Discharge Planning


Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit
memerlukan discharge planning atau rencana
pemulangan.
Pasien dan seluruh anggota keluarga harus
mendapatkan informasi tentang semua rencana
pemulangan.
TINDAKAN KEPERAWATAN SEBELUM
PASIEN PULANG

• Pendidikan kesehatan: diharapkan bisa mengurangi angka kambuh


atau komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta
keluarga tentang perawatan pasca rawat.
• Program pulang bertahap: bertujuan untuk melatih pasien kembali
ke lingkungan keluarga dan masyarakat. Program ini meliputi apa
yang harus dilakukan pasien di rumah sakit dan apa yang harus
dilakukan oleh keluarga.
• Rujukan: integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai
hubungan langsung antara perawat komunitas atau praktik mandiri
perawat dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui
perkembangan pasien di rumah.
STRUKTUR DISCHARGE PLANNING
Model informal adalah model tradisional
dimana perawat harus berkonsultasi
dengan dokter atau pekerja sosial dalam
menyusun dalam sebuah perencanaan
pemulangan dan belum adanya suatu
dokumentasi tertulis dalam
pelaksanaannya.

Struktur formal dimana perencanaan


pemulangan dibuat secara tertulis yang
berisikan tentang uraian peran, proses
seleksi, penilaian sistem dokumentasi serta
metode evaluasi yang berkelanjutan.
PRINSIP DISCHARGE PLANNING
• Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang.
• Kebutuhan dari pasien diidentifikasi,
• Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif.
• Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah
pulang disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga
yang tersedia maupun fasilitas yang tersedia
di masyarakat
• Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem
pelayanan kesehatan.
KOMPONEN DISCHARGE PLANNING

• Pengobatan di rumah, mencakup resep baru,


• Daftar nama obat
• Kebutuhan akan hasil test laboratorium yang dianjurkan, dan
pemeriksaan lain,
• Bagaimana melakukan pilihan gaya hidup dan tentang
perubahan aktivitas, latihan, diet makanan yang dianjurkan
dan pembatasannya.
• Petunjuk perawatan diri
• Kapan dan bagaimana pengobatan selanjutnya
• Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan nomor
telepon yang bisa dihubungi
PL AN NING
R DI S C HARGE
AL PR O SEDU
R OP ERASION
STAND A
PROSEDUR TETAP

1.  PENGERTIAN Merupakan persiapan pasien sebelum pulang ke rumah dengan memberikan penyuluhan tentang
perawatan di rumah, pencegahan, dan sebagainya.

2.   TUJUAN 1. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan keperawatan di rumah.


2. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
3. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memperbaiki serta
mempertahankan status kesehatan pasien.

3. INDIKASI Pasien yang akan pulang ke Rumah.

4. KONTRAINDIKASI -

Section Break
5.   PERSIAPAN
PERAWAT
1. Perawat harus tahu penyakit apa yang diderita pasien, dan bagaimana melakukan perawatan
di rumah, dan pencegahannya.
Insert the title of your subtitle Here harus percaya diri dalam menyampaikan discharge planning.
2. Perawat
6. PERSIAPAN ALAT 1. Lembar telah dilakukan discharge planning.
2. Lingkungan yang nyaman.

7. PERSIAPAN PASIEN Beri penjelasan pada keluarga dan pasien tentang


cara perawatan di rumah dan pencegahannya.

8.  CARA KERJA 1. Memberikan salam.


2. Mengenalkan nama perawat.
3. Memberi penyuluhan kepada pasien dengan cara diskusi, tanya jawab,
4. Menggunakan alat peraga bila diperlukan.
5. Mengadakan evaluasi.
6. Memberikan umpan balik.
7. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam.
8. Mencatat hasil penyuluhan.

9.  HASIL Dokumentasi :


1. Catat tindakan yang telah dilakukan.
2. Waktu dan Tanggal Tindakan.
3. Nama Pasien, Usia, Nomor Rekam Medik.
4. Nama Perawat dan Tanda Tangan Perawat
KASUS
Pada tanggal 13 desember 2020 datang seorang pasien An. W (11 Tahun) di Rumah
Sakit tepatnya di IGD, dengan keluhan panas sejak 7 hari yang lalu, tidak nafsu makan
dan terdapat bintik-bintik kemerahan pada kulit. Setelah diperiksa dokter, An. W
didiagnosa DHF dan dianjurkan untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit selama 3
hari karena trombositnya turun.
Pada saat di ruangan perawat melakukan pengkajian keperawatan dengan keluhan
pasien yaitu panas belum turun dan tidak nafsu makan, perawat juga mengenalkan
peraturan dan fasilitas ruangan, tujuannya untuk kenyamanan selama dirawat.
Selanjutnya, dokter memeriksa keadaan pasien dan memberi resep obat lalu
menyampaikan bahwa An. W terkena DBD dengan tanda dan gejalanya yaitu panasnya
tinggi, nafsu makan menurun dan hasil pemeriksaan darahnya untuk trombosit turun,
beberapa jam kemudian perawat memberikan injeksi untuk menurunkan demam dan
menyarankan agar pasien diberikan sari kurma untuk menaikkan trombosit, selain
didukung oleh obat2an di RS dan perawat terus memantau perkembangan An. W.
Setelah 3 hari dirawat di RS keadaan An. W sudah mulai membaik, suhu badan kembali
normal dan tidak terdapat bintik2, nafsu makan membaik dan hasil pemeriksaan
trombosit dalam batas normal sehingga dokter memperbolehkan An. W untuk pulang.
Kemudian KaRu menyampaikan pada perawat untuk persiapan discharge planning
karena kondisi An. W sudah membaik dan memungkinkan untuk perawatan dirumah dan
dokter juga sudah ACC untuk kepulangan pasien.
Perawat mempersiapkan status dan format discharge planning, setelah KaRu
memeriksa kelengkapan berkas, KaTim beserta Perawat ke ruangan pasien melakukan
Discharge Planning yaitu KaTim memberitahukan pada Ibu pasien bahwa An. W sudah
diperbolehkan pulang dan melakukan pengurusan administrasi.
Setelah keluarga mengurus administrasi, Perawat menyampaikan hanya gambaran
umum DHF saja dan memberikan obat yang telah diresepkan dokter, tanpa
memberitahukan secara jelas tentang pencegahan dan perawatan pasien yang akan
dilakukan dirumah, penggunaan obat dan juga mengenai kontrol kesehatan kembali di
ANALISIS BERDASARKAN TEORI
Sesuai dengan tujuan dilakukannya discharge planning
yang harusnya dicapai perawat dalam kasus diatas,
antara lain yaitu membantu keluarga agar memiliki
pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam
mempertahankan status kesehatan klien, sehingga
diharapkan dapat membantu kemandirian dan
kesiapan pasien atau keluarga dalam melakukan
perawatan di rumah
Adapun Faktor yang perlu dikaji dalam perencanaan
pulang pasien yaitu pengetahuan pasien dan keluarga
tentang penyakit, terapi dan perawatan yang
diperlukanKomponen yang dapat mendukung
terselenggaranya discharge planning yang efektif
adalah keterlibatan pasien dan keluarga, kolaborasi
antara tim kesehatan, dan dukungan dari care
giver/pendamping pasien.
ANALISIS KELOMPOK

Sesuai hasil analisis kelompok tentang discharge planning pada pasien DBD untuk An. W, perawat
harus melakukan pengkajian dari awal masuk ruang perawatan terhadap kebutuhan pasien saat
discharge planning dan memantau perkembangan klien sehingga tercapainya derajat kesehatan.

Pada saaat proses discharge planning, perawat dalam melakukan pendidikan kesehatan harus
menjelaskan secara lengkap mengenai pengertian, tindakan pencegahan, komplikasi, tanda dan
gejala dari penyakit DHF, serta serta petunjuk penggunaan obat secara jelas dan memastikan
bahwa keluarga pasien paham dan mampu mengimplementasikan secara mandiri perawatan
dirumah.
Selain itu, perawat perlu menjelaskan mengenai prosedur untuk kontrol kesehatan kembali,
sehingga tidak terjadi kasus kunjungan kembali (readmission) akibat faktor resiko yang tidak
terkontrol.
Setelah melakukan discharge planning perawat juga harus mencatat kepulangan pasien pada
format ringkasan pulang dan mendokumentasikan status masalah kesehatan saat pasien pulang.
THANK YOU
NEXT VIDEO 

Anda mungkin juga menyukai