OLEH:
KELOMPOK 3
(Sujinah, S.Kep.Ns.)
(Laviana Nita S.Kep,.Ns,.M.kep)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dilakukan secara
berkesinambungan dimulai saat klien masuk rumah sakit sampai dengan klien
pulang. Rentang kesinambungan asuhan keperawatan merupakan keperawatan
yang selalu dibutuhkan pasien dimanapun pasien berada. Rentang keperawatan
kontinue (continous of care) adalah integrasi sistem keperawatan yang berfokus
kepada pasien terdiri atas mekanisme pelayanan keperawatan yang
membimbing dan mengarahkan pasien sepanjang waktu. Oleh karena itu
diperlukan adanya suatu perencanaan klien pulang (discharge planning), yang
bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien secara signifikan dan
menurunkan biaya-biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi lanjut. Dengan
adanya discharge planning, klien diharapkan dapat mempertahankan
kesehatannya dan membantu klien untuk lebih bertanggung jawab terhadap
kesehatan mereka sendiri.
Ruang Bedah D sudah menyediakan sarana discharge planning seperti
perencanaan perawatan hingga jadwal kontrol. Namun saat ini perencanaan
pulang bagi pasien yang dirawat belum dilaksanakan secara optimal,
dikarenakan discharge planning yang dilakukan di ruangan belum
menggunakan media seperti leaflet dan brosur menggenai penyakitnya.
Discharge planning yang dilakukan segera setelah pasien masuk rumah sakit
hingga pasien pulang bertujuan diharapkan pasien dan keluarga memiliki
kesiapan fisik, psikologis dan sosial terhadap kesehatannya, tercapainya
kemandirian pasien dan keluarga, terlaksananya perawatan pasien yang
berkelanjutan, ketrampilan dan sikap pasien serta keluarga menjadi meningkat
dalam memperbaiki dan mempertahankan status kesehatan pasien. Selebihnya
discharge planning diharapkan dapat mendukung upaya mengurangi angka
kekambuhan dan komplikasi. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan
perawatan berkelanjutan yang artinya perawatan yang dibutuhkan pasien
dimanapun pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan
mendokumentasikan perencanan pulang akan beresiko terhadap beratnya
penyakit, ancaman hidup dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan pulang
diperlukan komunikasi yang baik terarah sehingga apa yang disampaikan dapat
dimengerti dan berguna untuk proses perawatan di rumah. Dengan demikian
dalam discharge planning card dibutuhkan adanya informasi yang berfokus
pada masalah pasien. Sehingga dalam discharge planning card perlu disertakan
informasi mengenai penyakit, rehabilitasi, pencegahan, perawatan rutin dan
cara mengantisipasi masalah yang dapat terjadi.
Program pendidikan profesi Ners STIKES Karya Husada Kediri
diharapkan mampu menjadi role model dalam pelaksanaan discharge planning
di ruang flamboyan RSUD Kabupaten Kediri secara tepat dan terarah. Dengan
demikian diharapkan tujuan peningkatan kualitas kesehatan pasien dapat
tercapai secara optimal.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa
dan perawat di Ruang Flamboyan mampu menerapkan discharge planning
dengan baik dan terarah.
1.2.1 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan dan masalah klien untuk
discharge planning.
2. Mahasiswa mampu membuat perencanaan discharge planning pasien
3. Mahasiswa mampu mengajarkan pada klien dan keluarga tentang
perawatan klien di rumah yang meliputi METOD (medication,
environment, treatment, out patient refilfe, diet) serta waktu dan tempat
kontrol.
4. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi kepada klien atau keluarga
selama pelaksanaan discharge planning.
5. Mahasiswa mampu mendokumentasikan pelaksanaan discharge
planning.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memperbaiki
serta mempertahankan status kesehatan klien.
2. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam kesiapan
perawatan di rumah.
3. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam melakukan
perawatan diri sendiri di rumah.
2.1 Pengertian
Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan suatu proses yang
dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang
dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan
juga pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang (Carpenito,1990 dalam
Nursalam, 2008). Menurut Hurts (1990) yang dikutip dalam Nursalam (2008)
perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis, agar tim kesehatan
mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan
perawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang didapatkan dari proses
interaksi di mana perawat profesional, pasien dan keluarga berkolaborasi untuk
memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh
pasien di mana perencanaan harus berpusat pada masalah pasien, yaitu
pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta perawatan rutin yang sebenarnya
(Swenberg, 2000 dalam Nursalam, 2008).
Perencanaan pulang atau discharge planning merupakan proses
terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan
keperawatan yang berkesinambungan (Nursalam, 2011).
Perencanaan pulang
Pasien KRS
Program HE :
Diet di rumah
Obat yang dibawa pulang
Penyelesaian Aktivitas yang bisa dilakukan
administrasi dirumah
Surat kontrol: kapan waktu Lain - lain
kontrol, kontrol di poli apa,
kontrol ke dokter siapa.
jika pasien menggunakan
BPJS, surat/persyaratan apa
saja yang perlu disiapkan
3.2 Pengorganisasian
Penanggung Jawab : AcepYunus, S.Kep
Kepala Ruangan : Ferry Diana K,S.Kep
Perawat Primer :WhisnuPrabowo, S.Kep
Perawat Associate : Jenjang Sulung P,S.Kep,
Pasien : Tn M dan keluarga Ruang Bedah Dahlia
Supervisor :Diana Rachmania, Skep,.Ners,.M.Kep
Pembimbing :RiniWinarsih,S.Kep Ners, M.Kep
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan tanya
jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam perawatan klien oleh keluarga selama dirumah sakit dan setelah keluar
dari rumah sakit.
3.4 Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada klien
dan keluarganya diantaranya; status pasien, kartu discharge planning, lembar
discharge planning, leaflet, sarana dan prasarana perawatan.
5. PP menanyakan
kembali kepada klien dan
keluarga tentang materi
yang telah disampaikan
6. PP/PA memberikan
leaflet kepada pasien
7. PP memberi
reinforcement kepada klien
8. PP mengucapkan
terima kasih
9. PP dibantu PA
melakukan
pendokumentasian
Penutup 1. PP dan PA melaporkan hasil 5 Kantor PP dan PA
kegiatan Discharge menit kepala
Planning kepada Karu. ruangan
2. Karu memeriksa Karu
kelengkapan dokumentasi
Discharge Planning,
mengevaluasi, memberikan
pujian dan masukan atau
saran kepada PP dan PA
3.6 Evaluasi
1. Stuktur
1) Persiapan dilakukan saat pasien masuk ruang Dahlia
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
3) Menyusun proposal
4) Menetapkan kasus.
5) Pengorganisasian peran.
6) Penyusunan leaflet, kartu discharge planning.
2. Proses
1) Kelancaran kegiatan sesuai dengan mekanisme kegiatan.
2) Peran serta perawat yang bertugas sesuai dengan fungsinya.
3. Hasil
1) Informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh klien dan
keluarga.
2) Keluarga mampu menjawab dan menjelaskan ulang penjelasan dari
perawat dengan benar.
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1.2 Pengorganisaasian
Penanggung Jawab : Acep Yunus, S.Kep
Kepala Ruangan : Ferry Diana K, Skep
Perawat Primer : Whisnu Prabowo, S.Kep,
Perawat Associate : Jenjang Sulung P, S.Kep
Pasien : Tn M dan keluarga Ruang Bedah Dahlia
Supervisor : Diana Rachmania, Skep,.Ns,.M.Kep
Pembimbing : Rini Winarsih,S.Kep Ns,. M.Kep
4.1.3 Persiapan
Persiapan yang dilakukan antara lain:
a. Ditunjuk penangung jawab Discharge Planning
b. Menyiapkan Informed concent, formulir, leaflet dan kartu discharge
planning
c. Koordinasi dengan tim kesehatan lain yakni dokter dan ahli gizi yang
turut memberikan discharge planning pada pasien
d. Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai
discharge planning.
e. Menyiapkan hal-hal yang perlu dibawa pasien saat pulang : surat
kontrol, resep, hasil lab, dan foto.
4.1.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dimulai dari minggu pertama yang
dilakukan oleh PP, Karu, PA antara lain:
a. PP memberikan HE (Health Education) pada pasien yang akan pulang
atau yang direncanakan pulang meliputi : pemenuhan kebutuhan dasar,
perawatan sehari-hari selama dirumah sakit seperti kepatuhan minum
obat, diet selama dirumah sakit dan pengethuan tentang penyakit dan
effek samping obat kemoterapi.
b. Selain memberikan penjelasan secara lisan keluarga juga diberikan
leaflet sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.
c. Setelah pasien mendapatkan discharge planning, maka keluarga pasien
menandatangani format discharge planning.
Kegiatan discharge planning yang dihadiri oleh pembimbing klinik dan
akademik berlangsung pada hari Kamis tanggal 13 April 2017 jam 11.00
WIB. Discharge Planning diberikan kepada keluarga pasien Tn. M dengan
diagnosa medis CA BULI.
4.1.5. Hambatan
Hambatan pelaksanaan Discharge Planning selama pasien dirawat di rumah
sakit yaitu tidak adanya pasien persiapan pulang akan tetapi mahasiswa
dapat mengantisipasi dengan menggantikannya pada pasien perawatan post
kemoterapi, seperti effek samping obat kemoterapi.
4.1.5. Dukungan
Discharge planning mendapatkan dukungan serta bimbingan dari perawat
dan pembimbing ruangan dan dari dosen pembimbing karena selama ini
Discharge planning juga selalu dilaksanakan hanya kurang pada
pendokumentasiannya dan leaflet untuk setiap penyakit.
4.1.6 Hasil Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Pelaksanaan Role Play Discharge Planing yang dilakukan kelompok, yang
sebelumnya telah melalui beberapa persiapan selama 2 hari sebelumnya
yang meliputi discharge planing, kartu discharge planing, pembuatan
proposal kegiatan, pembagian peran sebagai PP, PA, dan Karu, mekanisme
yang harus dilakukan pada saat Role Play Discharge Planing. Pasien yang
dilakukan Discharge Planing adalah pasien kelolaan yang di rencanakan
pada tanggal 13 April 2017, sebelumnya pasien dan keluarganya telah
berikan informed concent sebagai tanda bukti kesediaan menjadi pasien
role play.
2) Evaluasi Proses
1) Kelancaran kegiatan sesuai dengan mekanisme kegiatan.
2) Peran serta perawat yang bertugas sesuai dengan fungsinya.
3) Evaluasi Hasil
1) Informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh klien
dan keluarga.
2) Keluarga mampu menjawab dan menjelaskan ulang penjelasan dari
perawat dengan benar.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan discharge planing bertujuan untuk mempersiapkan pasien
yang akan pulang agar siap secara fisik, psikologis dan sosial ketika sudah
berada kembali dilingkungannya melalui penjelasan yang diberikan perawat
dan tim kesehatan lain yang meliputi obat obat yang harus diminum, efek
samping obat kemoterapi, aturan diet, pola aktivitas dan kegiatan, waktu dan
tempat kontrol, serta beberapa pantangan yang mungkin harus dijalani selama
dirumah sakit dan dirumah.
Pelaksanaan discharge planing yang dilakukan kelompok pada tanggal
13 April 2017
5.2 Saran
Pelaksanaan discharge planing sebaiknya selalu dilaksanakan oleh PP
dan PA sesuai alur discharge planing, dan pelaksanaannya juga dapat dimulai
pada saat mulai rawat inap pertama dan dilanjutkan selama proses perawatan
sehingga pada saat pulang PP hanya tinggal mengulas dan mengulang
kembali setiap hal yang disampaikan sejak pasien mulai MRS.
DAFTAR PUSTAKA
Karu :Assalamualikum selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk
pasien Tn M dengan CA BULI kita melakukan Discharge Planning karena
pasien hari ke 8 akan dilakukan kemoterapi ulang dan jika pkondisi pasien
sudah membaik memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana
persiapan katim/PP dari pasien Tn M?
PP/Katim :Baik, untuk persiapan discharge Planning pada pasien Tn M sudah siap.
Status pasien dan kelengkapan dokumen status pasien, kartu discharge
planning, resume perawatan pasien, leaflet tentang Ca Buli dan Untuk
masalah pada pasien saat ini yaitu akan dilakukan Kemoterapi ke 2 pada
hari ke 8 sehingga perlu diinformasikan kepada pasien dan keluraga
mengenai efek obat sitostastika (obat kemoterapi), kontrol obat, cara
perawatan ca buli dirumah, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan
kegawatan pada pasien
Karu :Baik, terima kasih untuk katim/pp. Untuk coba kelengkapan dokumentasi
saya periksa dulu
PP :Baik pak ini berkas2nya beserta format discharge planningnya
Setelah Karu memeriksa kelengkapan berkas dan administrasi pasien, Karu beserta TIM
ke ruangan pasien untuk melakukan discharge planning.
Tahap pelaksanaan
Pp :Bagus sekali Tn M, saya kira bapak cukup paham dengan apa yang
disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.
Pasien :Iya sus, sama-sama
Karu :Baik pak/ibu, saya kira semua sudah disampaikan dan bapak sudah
paham. Sekarang bapak dan keluarga diperbolehkan untuk istirahat kembali.
Semoga bapak cepet sembuh dan sehat selalu.
Pasien :Iya pak, tidak apa-apa. Terima kasih banyak
Karu :Iya pak sama-sama. selamat pagi pak
Pasien :Selamat pagi
Tahap penutup
Karu :Terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk kegiatan
discharge planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya harap untuk
kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan pasien
dan kelurga
PP/PA :Baik pak.
Karu :Baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri kita dan semangat terus,
salam sejahtera Wassalamualaikum WrWb
PP/PA : Baik Pak waalaikumsalam WrWb