Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG FLAMBOYAN RSUD KABUPATEN KEDIRI

OLEH:
KELOMPOK 3

Disusun Oleh : Kelompok 3

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2017
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN DISCHARG PLANNING


PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
DIRUANG FLAMBOYAN RSUD KABUPATEN KEDIRI

Mengetahui dan Menyetujui,

CI Ruang Flamboyan Ketua Kelompok III

Arni Hayati , S.kep,.Ns Asiana Oktavia P., S.Kep

Kepala Ruang Flamboyan Pembimbing Akademik

(Sujinah, S.Kep.Ns.)
(Laviana Nita S.Kep,.Ns,.M.kep)
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dilakukan secara
berkesinambungan dimulai saat klien masuk rumah sakit sampai dengan klien
pulang. Rentang kesinambungan asuhan keperawatan merupakan keperawatan
yang selalu dibutuhkan pasien dimanapun pasien berada. Rentang keperawatan
kontinue (continous of care) adalah integrasi sistem keperawatan yang berfokus
kepada pasien terdiri atas mekanisme pelayanan keperawatan yang
membimbing dan mengarahkan pasien sepanjang waktu. Oleh karena itu
diperlukan adanya suatu perencanaan klien pulang (discharge planning), yang
bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien secara signifikan dan
menurunkan biaya-biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi lanjut. Dengan
adanya discharge planning, klien diharapkan dapat mempertahankan
kesehatannya dan membantu klien untuk lebih bertanggung jawab terhadap
kesehatan mereka sendiri.
Ruang Bedah D sudah menyediakan sarana discharge planning seperti
perencanaan perawatan hingga jadwal kontrol. Namun saat ini perencanaan
pulang bagi pasien yang dirawat belum dilaksanakan secara optimal,
dikarenakan discharge planning yang dilakukan di ruangan belum
menggunakan media seperti leaflet dan brosur menggenai penyakitnya.
Discharge planning yang dilakukan segera setelah pasien masuk rumah sakit
hingga pasien pulang bertujuan diharapkan pasien dan keluarga memiliki
kesiapan fisik, psikologis dan sosial terhadap kesehatannya, tercapainya
kemandirian pasien dan keluarga, terlaksananya perawatan pasien yang
berkelanjutan, ketrampilan dan sikap pasien serta keluarga menjadi meningkat
dalam memperbaiki dan mempertahankan status kesehatan pasien. Selebihnya
discharge planning diharapkan dapat mendukung upaya mengurangi angka
kekambuhan dan komplikasi. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan
perawatan berkelanjutan yang artinya perawatan yang dibutuhkan pasien
dimanapun pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan
mendokumentasikan perencanan pulang akan beresiko terhadap beratnya
penyakit, ancaman hidup dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan pulang
diperlukan komunikasi yang baik terarah sehingga apa yang disampaikan dapat
dimengerti dan berguna untuk proses perawatan di rumah. Dengan demikian
dalam discharge planning card dibutuhkan adanya informasi yang berfokus
pada masalah pasien. Sehingga dalam discharge planning card perlu disertakan
informasi mengenai penyakit, rehabilitasi, pencegahan, perawatan rutin dan
cara mengantisipasi masalah yang dapat terjadi.
Program pendidikan profesi Ners STIKES Karya Husada Kediri
diharapkan mampu menjadi role model dalam pelaksanaan discharge planning
di ruang flamboyan RSUD Kabupaten Kediri secara tepat dan terarah. Dengan
demikian diharapkan tujuan peningkatan kualitas kesehatan pasien dapat
tercapai secara optimal.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa
dan perawat di Ruang Flamboyan mampu menerapkan discharge planning
dengan baik dan terarah.
1.2.1 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan dan masalah klien untuk
discharge planning.
2. Mahasiswa mampu membuat perencanaan discharge planning pasien
3. Mahasiswa mampu mengajarkan pada klien dan keluarga tentang
perawatan klien di rumah yang meliputi METOD (medication,
environment, treatment, out patient refilfe, diet) serta waktu dan tempat
kontrol.
4. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi kepada klien atau keluarga
selama pelaksanaan discharge planning.
5. Mahasiswa mampu mendokumentasikan pelaksanaan discharge
planning.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memperbaiki
serta mempertahankan status kesehatan klien.
2. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam kesiapan
perawatan di rumah.
3. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam melakukan
perawatan diri sendiri di rumah.

1.3.2 Bagi Mahasiswa


1. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dan
klien sebagai penerima pelayanan.
2. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana dalam discharge
planning pada penyembuhan klien.
3. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada klien saat di
rumah.
4. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah dimiliki
serta mengaplikasikannya.
5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkaji kebutuhan
pasien secara komprehensif untuk menentukan perencanaan pulang bagi
pasien secara tepat.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan suatu proses yang
dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang
dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan
juga pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang (Carpenito,1990 dalam
Nursalam, 2008). Menurut Hurts (1990) yang dikutip dalam Nursalam (2008)
perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis, agar tim kesehatan
mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan
perawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang didapatkan dari proses
interaksi di mana perawat profesional, pasien dan keluarga berkolaborasi untuk
memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh
pasien di mana perencanaan harus berpusat pada masalah pasien, yaitu
pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta perawatan rutin yang sebenarnya
(Swenberg, 2000 dalam Nursalam, 2008).
Perencanaan pulang atau discharge planning merupakan proses
terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan
keperawatan yang berkesinambungan (Nursalam, 2011).

2.2 Bagian dari Discharge Planning


Menurut Rich OBoyle (1999) discharge planning terdiri dari :
1. Memastikan klien berada di lokasi yang aman setelah klien pulang
2. Memutuskan perawatan klien lanjut yang dibutuhkan, asisten yang
dibutuhkan atau peralatan spesial yang diperlukan kemudian.
3. Mengatur pelayanan keperawatan di rumah (home care).
4. Memilih tenaga kesehatan atau Puskesmas terdekat yang akan memonitor
kesehatan klien dan keperluan medis lainnya setelah tiba di rumah.
5. Memberi pelajaran singkat kepada keluarga yang akan menjaga klien di
rumah tentang keterampilan yang diperlukan untuk merawat klien.
6. Melaksanakan rentang perawatan antara RS dengan masyarakat.
2.3 Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan untuk :
1. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Menyiapkan kemandirian klien.
3. Meningkatkan kemandirian yang berkelanjutan pada klien.
4. Membantu rujukan klien pada sistem pelayanan yang lain.
5. Membantu klien dan keluarga agar memiliki
pengetahuan, keterampilan dansikap dalam mempertahankan status
kesehatan klien.

2.4 Jenis Pemulangan Pasien


1. Conditional discharge (pulang
sementara untuk cuti)
Keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat
komplikasi. Klien untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak
atau selamanya).
Cara ini merupakan akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit, namun
apabila klien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan dapat
dilakukan kembali.
3. Judicial discharge (pulang paksa
atau pindah RS lain)
Kondisi klien ini diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak
memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dekat dan dipantau dengan
melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat. Pada ruang
Pandan 1 jika pasien menginginkan pulang paksa maka pasien atau keluarga
harus mengisi informed consent terlebih dahulu, agar pihak rumah sakit
tidak disalahkan jika ada risiko setelah di rumah.
4. Meneruskan dengan obat jalan.
5. Meninggal.
6. Pasien melarikan diri.
2.5 Komponen Perencanaan Pulang (Komponen Discharge Planning)
a. Pada saat pasien masuk ruangan:
1. Menyambut kedatangan pasien
2. Orientasi ruangan, jenis pasien, peraturan dan denah ruangan
3. Memperkenalkan pasien pada teman sekamar, perawat, dokter dan
tenaga kesehatan lain
4. Melakukan pengkajian keperawatan
5. Menyampaikan kepada keluarga perkiraan lama masa perawatan.
b. Selama masa perawatan:
1. Pemeriksaan klinis dan penunjang yang lain
2. Melakukan asuhan keperawatan berdasarkan masalah yang muncul
sampai dengan evaluasi perkembangan pasien selama dirawat.
3. Penyuluhan kesehatan : penyakit, perawatan, pengobatan, diet, aktivitas,
kontrol
c. Persiapan pasien pulang:
1. Perawatan di rumah
Meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan (health
education) mengenai aturan diet, aktivitas istirahat, waktu dan tempat
kontrol. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tingkat pemahaman
klien dan keluarga mengenai perawatan selama klien di rumah nanti,
perawatan lanjutan seperti perawatan luka,dll.
2. Obat-obatan yang masih dikonsumsi
klien dan dosisnya
Penjelasan mengenai obat-obatan klien yang masih harus diminum,
dosis, cara pemberian dan waktu yang tepat untuk minum obat, efek
samping yang mungkin muncul.
3. Obat-obatan yang dihentikan
Jika ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh klien, obat-obatan
tersebut tetap dibawakan dan dijelaskan bahwa obat tersebut telah
distop.
4. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan foto dan laborat (fotocopiannya) selama dirawat di
RS dibawakan pulang pada klien, tetapi untuk hasil laboratorium asli
menjadi milik RS.
5. Surat-surat seperti: surat keterangan
sakit, surat kontrol, surat rujukan dll.
2.6 Tindakan Keperawatan Pada Waktu Perencanaan Pulang
Menurut Youseff (1987) dalam Kristina (2007), tindakan keperawatan yang
diberikan pada waktu perencanaan pulang :
1. Pendidikan (edukasi, redukasi, reorientasi)
Pendidikan kesehatan diharapkan bisa mengurangi angka kambuh dan
meningkatkan kesembuhan pasien.
Progam pendidikan yang bisa dilakukan:
a. Ketrampilan khusus: activity daily living, identifikasi masalah, gejala,
pemecahan masalah yang timbul dalam kaitannya dengan perawatan di
rumah.
b. Ketrampilan umum: komunikasi, pengelolaan kebutuhan eliminasi,
pengelolaan emosi yang kontruktif, relaksasi, manajemen stres.
2. Progam pulang bertahap
Bertujuan untuk melatih pasien kembali ke lingkungan keluarga dan
masyarakat, antara lain apa yang harus dilakukan keluarga.
3. Rujukan
Interitas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara
perawat komunitas dengan rumah sakit, sehingga dapat mengetahui
perkembangan pasien di rumah.

2.7 Faktor-faktor yang perlu dikaji dalam discharge planning


Faktor-faktor yang perlu dikaji dalam discharge planning menurut Neylor
(2003) adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit, terapi dan perawatan yang
diperlukan.
2. Kebutuhan psikologis dan hubungan interpesonal didalam keluarga.
3. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan mereka
memberi asuhan.
4. Bantuan yang diperlukan pasien
5. Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari seperti, makan, minum,
eliminasi, istirahat, dan tidur, berpakaian, kebersihan diri, keamanan dari
bahaya, komunikasi, keagamaan, rekreasi dan sekolah.
6. Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyarakat
7. Sumber finansial dan pekerjaan
8. Fasilitas yang ada di rumah dan harapan pasien setelah dirawat.
9. Kebutuhan perawatan dan supervisi di rumah
Menurut Neylor (2003) dalam Kristina beberapa tindakan keperawatan yang
dapat diberikan pada pasien sebelum diperbolehkan pulang, antara lain:
1. Pendidikan kesehatan: diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau
komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang
perawatan pasca opname.
2. Program pulang bertahan: bertujuan untuk melatih pasien untuk kembali ke
lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa yang harus dilakukan
pasien di rumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga.
3. Rujukan: integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan
langsung antara perawat komunitas atau praktik mandiri perawat dengan
rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah.

2.8 Peran Perawat Dalam Discharge Planning


1. Kepala Ruangan
a. Membuka acara discharge planning kepada pasien
b. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
2. Perawat Primer
a. Membuat rencana discharge planning
b. Membuat leaflet dan kartu discharge planning
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan kartu discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
g. Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan
sampai dengan akhir perawatan)
3. Perawat Associate
Ikut membantu melaksanakan discharge planning yang telah direncanakan
oleh perawat primer

Alur Discharge Planning (Nursalam, 2013)

Menyambut kedatangan pasien.


Orientasi ruangan, jenis pasien, peraturan
& denah ruangan.
Memperkenalkan pasien pada teman
Pasien sekamar, perawat, dokter & tenaga
masuk RS kesehatan yang lain.
Melakukan pengkajian keperawatan.

Pemeriksaan klinis & pemeriksaan Perawat


penunjang yang lain. Dokter
Pasien Melakukan asuhan keperawatan. Tim kesehatan
selama Penyuluhan kesehatan : penyakit, lain
dirawat perawatan, pengobatan, diet, aktivitas,
kontrol.

Perencanaan pulang
Pasien KRS
Program HE :
Diet di rumah
Obat yang dibawa pulang
Penyelesaian Aktivitas yang bisa dilakukan
administrasi dirumah
Surat kontrol: kapan waktu Lain - lain
kontrol, kontrol di poli apa,
kontrol ke dokter siapa.
jika pasien menggunakan
BPJS, surat/persyaratan apa
saja yang perlu disiapkan

Monitoring oleh petugas kesehatan & keluarga


BAB 3
BAB III
RENCANA KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan kegiatan


Topik : Pemberian edukasi
Hari/tanggal : Kamis13 April 2017
Waktu : 11.00.WIB
Tempat : Di Ruang Bedah D RSUD Dr. Soetomo

3.2 Pengorganisasian
Penanggung Jawab : AcepYunus, S.Kep
Kepala Ruangan : Ferry Diana K,S.Kep
Perawat Primer :WhisnuPrabowo, S.Kep
Perawat Associate : Jenjang Sulung P,S.Kep,
Pasien : Tn M dan keluarga Ruang Bedah Dahlia
Supervisor :Diana Rachmania, Skep,.Ners,.M.Kep
Pembimbing :RiniWinarsih,S.Kep Ners, M.Kep

3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan tanya
jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam perawatan klien oleh keluarga selama dirumah sakit dan setelah keluar
dari rumah sakit.

3.4 Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada klien
dan keluarganya diantaranya; status pasien, kartu discharge planning, lembar
discharge planning, leaflet, sarana dan prasarana perawatan.

3.5 Mekanisme kegiatan


Topik : Pemberian edukasi Kemoterapi dan perawatan selama pasien
dirawat diruangan Pada pasien dengan CA Buli

Sasaran : Tn M dan keluarga


Hari/tanggal : Kamis 13 April 2017
Waktu : 10,00 WIB
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. PP mengucapkan salam 5 Kantor PP
kemudian mengingatkan menit kepala
karu bahwa ada pasien yang ruangan
akan dilakukan kemoterapi
ke 2 di hari ke 8 perawatan. Karu dan
2. Karu menanyakan PP
bagaimana persiapan PP
untuk pelaksanaan
discharge planning dan
kelengkapan dokumen
(status pasien, kartu
discharge planning, resume
perawatan pasien, leaflet
tentang(menyesuaikn kasus)
3. PP sudah mengkaji PP
sebelumnya untuk
menentukan masalah
keperawatan pada klien dan
sudah siap dengan status
klien dan format discharge
planning PP
4. PP menyebutkan masalah
klien dan hal-hal yang perlu
diajarkan pada klien dan
keluarga Karu
5. Karu memeriksa
kelengkapan administrasi
(status pasien, kartu
discharge planning, resume
perawatan pasien, leaflet
(tentang penyakit terkait)
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara 20 Bed Karu
discharge planning menit pasien
2. Karu mempersilahkan PP dan PA
PP dan PA untuk
menjelaskan efek samping
kemoterapi PP dan PA
3. PP dibantu PA
menyampaikan pendidikan
kesehatan tentang:
a. Obat yang diminum
selama di Rumah sakit
b. Aktivitas yang bisa
dilakukan selama
dirumah sakit
c. Diet khusus
4. PP/PA memberi PP/ PA
tambahan informasi, bahwa
jika pasien pulang akan
diberi kartu discharge
planning dan informasi PP
tentang:
a) Surat kontrol: kapan
waktu kontrol, kontrol di PP/ PA
poli apa.
b) Jika pasien PP
menggunakan BPJS,
surat/persyaratan apa
saja yang perlu
disiapkan
c) Jika pasien kambuh,
orang yang bisa
dihubungi PP dan PA

5. PP menanyakan
kembali kepada klien dan
keluarga tentang materi
yang telah disampaikan
6. PP/PA memberikan
leaflet kepada pasien
7. PP memberi
reinforcement kepada klien
8. PP mengucapkan
terima kasih
9. PP dibantu PA
melakukan
pendokumentasian
Penutup 1. PP dan PA melaporkan hasil 5 Kantor PP dan PA
kegiatan Discharge menit kepala
Planning kepada Karu. ruangan
2. Karu memeriksa Karu
kelengkapan dokumentasi
Discharge Planning,
mengevaluasi, memberikan
pujian dan masukan atau
saran kepada PP dan PA

3.6 Evaluasi
1. Stuktur
1) Persiapan dilakukan saat pasien masuk ruang Dahlia
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
3) Menyusun proposal
4) Menetapkan kasus.
5) Pengorganisasian peran.
6) Penyusunan leaflet, kartu discharge planning.
2. Proses
1) Kelancaran kegiatan sesuai dengan mekanisme kegiatan.
2) Peran serta perawat yang bertugas sesuai dengan fungsinya.
3. Hasil
1) Informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh klien dan
keluarga.
2) Keluarga mampu menjawab dan menjelaskan ulang penjelasan dari
perawat dengan benar.

BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Pelaksanaan Kegiatan Role Play Discharge Planning


4.1.1 Pelaksanaan Kegiatan
Topik : Pemberian edukasi Kemoterapi dan perawatan selama
pasien dirawat diruangan Pada pasien dengan CA Buli
Sasaran : Tn M dan keluarga Pasien di ruang Bedah Dahlia
Diagnosa Medis : Ca Buli T2 Nx M0 Post Trub + kista Ren(s) +Ckd St III +
HT ST I
Hari/tanggal : Kamis, 13 April 2017
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo
Acara dihadiri oleh :
1. Pembimbing Akademik sebanyak 1 orang
2. Pembimbing Klinik sebanyak2 orang
3. Mahasiswa Profesi Ners STIKES Karya Husada Kediri angkatan 2012
sebanyak 15 orang

4.1.2 Pengorganisaasian
Penanggung Jawab : Acep Yunus, S.Kep
Kepala Ruangan : Ferry Diana K, Skep
Perawat Primer : Whisnu Prabowo, S.Kep,
Perawat Associate : Jenjang Sulung P, S.Kep
Pasien : Tn M dan keluarga Ruang Bedah Dahlia
Supervisor : Diana Rachmania, Skep,.Ns,.M.Kep
Pembimbing : Rini Winarsih,S.Kep Ns,. M.Kep

4.1.3 Persiapan
Persiapan yang dilakukan antara lain:
a. Ditunjuk penangung jawab Discharge Planning
b. Menyiapkan Informed concent, formulir, leaflet dan kartu discharge
planning
c. Koordinasi dengan tim kesehatan lain yakni dokter dan ahli gizi yang
turut memberikan discharge planning pada pasien
d. Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai
discharge planning.
e. Menyiapkan hal-hal yang perlu dibawa pasien saat pulang : surat
kontrol, resep, hasil lab, dan foto.
4.1.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dimulai dari minggu pertama yang
dilakukan oleh PP, Karu, PA antara lain:
a. PP memberikan HE (Health Education) pada pasien yang akan pulang
atau yang direncanakan pulang meliputi : pemenuhan kebutuhan dasar,
perawatan sehari-hari selama dirumah sakit seperti kepatuhan minum
obat, diet selama dirumah sakit dan pengethuan tentang penyakit dan
effek samping obat kemoterapi.
b. Selain memberikan penjelasan secara lisan keluarga juga diberikan
leaflet sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.
c. Setelah pasien mendapatkan discharge planning, maka keluarga pasien
menandatangani format discharge planning.
Kegiatan discharge planning yang dihadiri oleh pembimbing klinik dan
akademik berlangsung pada hari Kamis tanggal 13 April 2017 jam 11.00
WIB. Discharge Planning diberikan kepada keluarga pasien Tn. M dengan
diagnosa medis CA BULI.
4.1.5. Hambatan
Hambatan pelaksanaan Discharge Planning selama pasien dirawat di rumah
sakit yaitu tidak adanya pasien persiapan pulang akan tetapi mahasiswa
dapat mengantisipasi dengan menggantikannya pada pasien perawatan post
kemoterapi, seperti effek samping obat kemoterapi.
4.1.5. Dukungan
Discharge planning mendapatkan dukungan serta bimbingan dari perawat
dan pembimbing ruangan dan dari dosen pembimbing karena selama ini
Discharge planning juga selalu dilaksanakan hanya kurang pada
pendokumentasiannya dan leaflet untuk setiap penyakit.
4.1.6 Hasil Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Pelaksanaan Role Play Discharge Planing yang dilakukan kelompok, yang
sebelumnya telah melalui beberapa persiapan selama 2 hari sebelumnya
yang meliputi discharge planing, kartu discharge planing, pembuatan
proposal kegiatan, pembagian peran sebagai PP, PA, dan Karu, mekanisme
yang harus dilakukan pada saat Role Play Discharge Planing. Pasien yang
dilakukan Discharge Planing adalah pasien kelolaan yang di rencanakan
pada tanggal 13 April 2017, sebelumnya pasien dan keluarganya telah
berikan informed concent sebagai tanda bukti kesediaan menjadi pasien
role play.
2) Evaluasi Proses
1) Kelancaran kegiatan sesuai dengan mekanisme kegiatan.
2) Peran serta perawat yang bertugas sesuai dengan fungsinya.

3) Evaluasi Hasil
1) Informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh klien
dan keluarga.
2) Keluarga mampu menjawab dan menjelaskan ulang penjelasan dari
perawat dengan benar.

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan discharge planing bertujuan untuk mempersiapkan pasien
yang akan pulang agar siap secara fisik, psikologis dan sosial ketika sudah
berada kembali dilingkungannya melalui penjelasan yang diberikan perawat
dan tim kesehatan lain yang meliputi obat obat yang harus diminum, efek
samping obat kemoterapi, aturan diet, pola aktivitas dan kegiatan, waktu dan
tempat kontrol, serta beberapa pantangan yang mungkin harus dijalani selama
dirumah sakit dan dirumah.
Pelaksanaan discharge planing yang dilakukan kelompok pada tanggal
13 April 2017

5.2 Saran
Pelaksanaan discharge planing sebaiknya selalu dilaksanakan oleh PP
dan PA sesuai alur discharge planing, dan pelaksanaannya juga dapat dimulai
pada saat mulai rawat inap pertama dan dilanjutkan selama proses perawatan
sehingga pada saat pulang PP hanya tinggal mengulas dan mengulang
kembali setiap hal yang disampaikan sejak pasien mulai MRS.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam (2013), Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


ProfesionalEdisi 3. Jakarta: Salemba MedikaPSIK (2013), Buku Panduan
Manajemen Keperawatan: Program Pendidikan Ners. Surabaya.
JADWAL KONTROL PASIEN JADWAL MINUM OBAT
N Tangg Tempat kontrol 1. Tanggal
Namaoba masuk RSDosi: 14-03-2017
Waktu
2. Tanggal keluar
t RS :
3. Tempat kontrol : Poly Bedah
1.
4. Pulang dari RSUD Dr. Soetomo dalam
2. keadaan:
Sembuh
3. Meneruskan dengan obat jalan
4. Pindah ke RS lain
Pulang paksa
5.
5. Perlu dibawa saat kontrol:
6. Foto Lembar resume
Hasil lab Kartukontrol
7.
Surat control dari dokter
8. Kartu Askes/Astek asli (fotokopi)
+ Kartu BPJS
8.
6. Alurkontrol:
9. Askes/ Astek: LoketAskes/Astek
loketpoli yang dituju misalnya: poli
10
syaraf, poli Bedah poli yang
dituju
Umum: loketpoli yang dituju
misalnya: poli Bedah
Hal-hal penting yang harus
1. Tanggal masuk RS : 14-03-2017 DIPERHATIKAN:
2. Tanggal keluar RS :
3. Tempat kontrol :
4. Pulang dari RSUD Dr. Soetomo
dalam keadaan:
Sembuh
Meneruskan dengan obat jalan
Pindah ke RS lain
Pulang paksa
5. Perlu dibawa saat kontrol:
Foto Lembar resume
Hasil lab Kartukontrol
Surat control dari dokter
Kartu Askes/Astek asli
(fotokopi)
6. Alurkontrol:
Askes/ Astek:
LoketAskes/Astek
loketpoli yang dituju
misalnya: poli syaraf, poli
geriatri poli yang dituju
Umum: loketpoli yang dituju
misalnya: poli syaraf, poli
geriatri poli yang dituju
JADWAL MINUM AKTIVITAS HARIAN
OBAT
NamaobatDosisWaktu
1. Hindari Aktivitas
yang berat
2. Lakukan
peregangan fisik
jika terjadi
kesemutan
3. Lakukan distraksi
dan relaksasi
nafas dalam jika
terjadi nyeri
4. Apabila merasa
pusing badan
lemas dianjurkan
untuk beristirahat
ditempat tidur
DIALOG SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

Penanggung Jawab : AcepYunus, S.Kep


Kepala Ruangan : Ferry Diana K, Skep
Perawat Primer :Whisnu Prabowo, S.Kep
Perawat Associate : Jenjang Sulung P, S.Kep
Pasien : Tn M dan keluarga Ruang Bedah Dahlia
Supervisor :Diana Rachmania, Skep,.Ners,.M.Kep
Pembimbing :RiniWinarsih,S.Kep Ners, M.Kep

Tahap Persiapan di ruang Karu

Karu :Assalamualikum selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk
pasien Tn M dengan CA BULI kita melakukan Discharge Planning karena
pasien hari ke 8 akan dilakukan kemoterapi ulang dan jika pkondisi pasien
sudah membaik memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana
persiapan katim/PP dari pasien Tn M?
PP/Katim :Baik, untuk persiapan discharge Planning pada pasien Tn M sudah siap.
Status pasien dan kelengkapan dokumen status pasien, kartu discharge
planning, resume perawatan pasien, leaflet tentang Ca Buli dan Untuk
masalah pada pasien saat ini yaitu akan dilakukan Kemoterapi ke 2 pada
hari ke 8 sehingga perlu diinformasikan kepada pasien dan keluraga
mengenai efek obat sitostastika (obat kemoterapi), kontrol obat, cara
perawatan ca buli dirumah, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan
kegawatan pada pasien
Karu :Baik, terima kasih untuk katim/pp. Untuk coba kelengkapan dokumentasi
saya periksa dulu
PP :Baik pak ini berkas2nya beserta format discharge planningnya

Setelah Karu memeriksa kelengkapan berkas dan administrasi pasien, Karu beserta TIM
ke ruangan pasien untuk melakukan discharge planning.
Tahap pelaksanaan

Karu :Selamat pagi pak/bu, bagaimana kabar bapak/ibu hari ini?


Pasien :Selamat pagi pak. Alhamdulillah semakin baik
Karu :Alhamdulilah, Jadi hari ke 8 nanti akan dilakukan kemoterapi ulang
sesuai advice dari dokter ya pak, ada hal-hal yang harus bapak perhatikan
seperti pengobatan dan perawatan bapak selama bapak dirawat diruang
bedah D ini ya pak, dan jika kondisi bapak semakin membaik tentu nantinya
bapak diperbolehkan untuk pulang ya pak.
Pasien :Iya Pak
Karu :Maka untuk itu perawat PP (Whisnu) akan menyampaikan hal-hal yang
terkait dengan perawatan bapak selama disini dan pengobatan kemoterapi
bapak, bagaimana apakah bapak bersedia?
Pasien :iya pak, boleh. Silahkan
PA :baik pak disini sya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang pertama :
1. Jadwal Kemoterapi (Pada tgl 15-04-2017)
2. Kepatuhan minum obat
3. Diet
4. Aktivitas sehari-hari

PA :Bagaimana ada yang ditanyakan pak ?


Pasien :Tidak ada sus
PP :Baik kalau tidak ada, kita lanjutkan pak ya.
PP :Bagaimana pak sudah jelas?
Pasien :Sudah sus
PP :Coba bapak ulangi lagi

(Pasien menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baik)

Pp :Bagus sekali Tn M, saya kira bapak cukup paham dengan apa yang
disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.
Pasien :Iya sus, sama-sama
Karu :Baik pak/ibu, saya kira semua sudah disampaikan dan bapak sudah
paham. Sekarang bapak dan keluarga diperbolehkan untuk istirahat kembali.
Semoga bapak cepet sembuh dan sehat selalu.
Pasien :Iya pak, tidak apa-apa. Terima kasih banyak
Karu :Iya pak sama-sama. selamat pagi pak
Pasien :Selamat pagi

(Kemudian Karu dan TIM kembali keruangan)

Tahap penutup

Karu :Terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk kegiatan
discharge planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya harap untuk
kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan pasien
dan kelurga
PP/PA :Baik pak.
Karu :Baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri kita dan semangat terus,
salam sejahtera Wassalamualaikum WrWb
PP/PA : Baik Pak waalaikumsalam WrWb

Anda mungkin juga menyukai