Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PEMULANGAN

PASIEN (DISCHARGE
PLANNING)
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/4
UPTD PUSKESMAS dr. Nur Amalia Apri Kusdarwati
BATULENGER NIP.19890406 202012 2 008
1. Pengertian Proses perencanaan pemulangan pasien yang dimulai sejak
pasien masuk sampai dengan pasien pulang untuk
mempersiapkan kesiapan pasien setelah pasien pulang
dirawat dar Puskesmas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Rencana
Pemulangan Pasien (Discharge Planning)
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Batulenger nomor
…… tentang Penapisan (Screening) dan Pengkajian Awal
Pasien
4. Referensi 1.Undang-undang nomor 29 Tahun 2004 Tentang Kedokteran
2.Undang-Undang nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
3.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik
5. Langkah - 1. Pasien yang dirawat yang memenuhi kriteria dilakukan
langkah perencanaan pemulangan pasien (discharge planning)
dalam 24 jam sejak pasien masuk di rawat
2. Discharge planning dibuat oleh tenaga keperawatan
yang bertugas di ruang rawat inap
3. Discharge planning harus diisi dengan lengkap
4. Tenaga keperawatan melaksanakan langkah-langkah
pelaksanaan discharge planning sebagai berikut :
a) Pengkajian Pengkajian mencakup pengumpulan
dan pengorganisasian data tentang pasien. Klien
dan keluarga harus aktif dilibatkan dalam proses
discharge planning agar transisi dari rumah sakit ke
rumah dapat efektif. Elemen penting dari pengkajian
discharge planning adalah :
 Data kesehatan
 Data pribadi
 Pemberi perawatan
 Lingkungan
 Keuangan dan pelayanan yang dapat
mendukung
b) Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian
discharge planning, dikembangkan untuk
mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga
sebagai unit perawatan memberi dampak terhadap
anggota keluarga yang membutuhkan perawatan.
Penting untuk menentukan apakah masalah
tersebut actual atau potensial.
c) Perencanaan pemulangan pasien membutuhkan
identifikasi kebutuhan spesifik pasien, yaitu:
 Medication (obat) Pasien sebaiknya
mengetahui obat yang harus dilanjutkan
setelah pulang
 Environment (Lingkungan) Lingkungan tempat
klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya
aman. Pasien juga sebaiknya memiliki fasilitas
pelayanan yang dibutuhkan untuk kontinuitas
perawatannya
 Treatment (pengobatan) Perawat harus
memastikan bahwa pengobatan dapat
berlanjut setelah klien pulang, yang dilakukan
oleh klien atau anggota keluarga. Jika hal ini
tidak memungkinkan, perencanaan ke rumah
untuk memberikan keterampilan perawatan
d) Pendidikan Kesehatan (Health Teaching) Pasien
yang akan pulang diberitahu bagaimana
mempertahankan kesehatan. Termasuk tanda dan
gejala yang mengindikasikan kebutuhan pearwatan
kesehatan tambahan.
e) Outpatient referral Pasien sebaiknya mengenal
pelayanan dari rumah sakit lain atau sarana
pelayanan kesehatan lainnya untuk meningkatan
perawatan selanjutnya
f) Diet Pasien diberitahu tentang pembatasan pada
dietnya. Pasien sebaiknya mampu memilih diet
yang sesuai untuk dirinya
g) Implementasi adalah pelaksanaan rencana
pendidikan kesehatan pemulangan pasien. Seluruh
tindakan yang dilakukan harus didokumentasikan
pada catatan perawat dan ringkasan pulang
(Discharge summary).
h) Evaluasi berjalan terus-menerus dan membutuhkan
revisi dan juga perubahan. Evaluasi lanjut dari
proses pemulangan biasanya dilakukan seminggu
setelah klien berada di rumah. Ini dapat dilakukan
melalui telepon, kuisioner atau kunjungan rumah
(home visit).
5. Sedangkan untuk pasien dengan penyakit kritis yang
membutuhkan pemulangan secara dini petugas rumah
sakit bekerjasama dengan Puskesmas setempat untuk
perawatan dirumah atau Home Care. Sedangkan
identifikasi pasien kritis antara lain:
a) Usia >65 tahun dengan gangguan fungsional
b) Pasien anak dengan penyakit kompleks dan
pemberi asuhan tidak mampu merawat pasien
ketika pulang
c) Pasien dengan penyakit kompleks meliputi stroke,
diabetes mellitus, TB Paru dan kusta dengan tingkat
kecacatan tingkat
6. Dokter melakukan visit dan menyatakan pasien pulang
7. Dokter mengisi resume pasien pulang dan meresepkan
obat pulang; serta menetapkan waktu kontrol pasien di
Pasien yang dirawat yang memenuhi kriteria dilakukan
perencanaan pemulangan pasien (discharge planning)
dalam 24 jam sejak pasien masuk di rawat
rawat jalan
8. Perawat merekonfirmasi dan kemudian menghubungi
pihak administrasi, menginformasikan rencana pulang
pasien
Discharge planning dibuatfarmasi
9. Perawat menghubungi oleh tenaga
untuk keperawatan
menyiapkan obat
yang bertugas di ruang rawat inap
pulang sesuai resep obat pulang dari dokter.
10. Perawat menghubungi pihak-pihak terkait sesuai
kebutuhan pasien pulang.
11. Salinan formulir discharge planning diberikan kepada
pasien atau keluarganya saat pulang
Tenaga keperawatan melaksanakan langkah-langkah
12. Pasien diantar menggunakan kursi roda sampai dengan
pelaksanaan discharge planning :
gerbang Rumah Sakit.
Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Perencanaan
13. Discharge planning didokumentasikan di berkas rekam
pemulangan pasien, Pendidikan Kesehatan, Outpatient
medis pasien
referral Pasien, Diet pasien, Implementasi dan evaluasi
6. Diagram Alir

Dokter melakukan visit dan menyatakan pasien pulang


dan memberikan resume untuk pulang, meresepkan
obat, menetapkan waktu kontrol di rawat jalan

Perawat menghubungi pihak-pihak terkait sesuai


kebutuhan pasien pulang baik administrasi dan
menghubungi farmasi untuk menyiapkan obat pasien
Salinan formulir discharge planning diberikan kepada
pasien atau keluarganya saat pulang

7. Hal-hal yang
perlu
dierhatikan
8. Dokumen 1.Form/buku edukasi pasien pulang
terkait 2.Resume Medis
9. Unit terkait 1. Ruang Rawat Jalan
2. Ruang Rawat Inap
3. Ruang IGD
4. Ruang PONED
10. Rekaman
historis No Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
1.

Anda mungkin juga menyukai