Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

DISCHARGE PLANNING

A. Latar Belakang
Discharge planning atau perencanaan pulang merupakan komponen yang
terkait dengan rentang ners. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan
keperawatan yang berkelanjutan yang artinya keperawatan yang selalu
dibutuhkan pasien di mana pun pasien berada. Discharge planning merupakan
suatu proses yang dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta
koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan
kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang. Discharge planning
didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan professional, pasien dan
keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan
yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien
yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang
sebenarnya (Nursalam, 2015). Perencanaan pulang merupakan bagian penting
dari program keperawatan pasien yang dimulai segera setelah pasien masuk
rumah sakit. Hal ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerja
sama antara tim kesehatan, keluarga, pasien, dan orang yang penting bagi pasien.
(Nursalam, 2014). Pelaksanaan discharge planning merupakan bagian dari tugas
perawat. Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang secara langsung
terlibat dalam pelaksanaan discharge planning. Menurut PERMENKES RI
(2014),
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setetelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan Ruang
IRNA 1 B mampu menerapkan Discharge planning dengan baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji kebutuhan rencana pulang
b. Mengidentifikasi masalah pasien
c. Memprioritaskan masalah pasien yang utama
d. Membuat perencanaan pasien pulang yaitu mengajarkan pada pasien yang
harus dilakukan dan dihindari selama dirumah
e. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan
f. Mendokumentasikan discharge planning
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di rumah.
b. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien.
c. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien.
2. Bagi Mahasiswa
a. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa dengan pasien sebagai
penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien.
c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan
dirumah.
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Discharge Planning adalah proses mempersiapkan klien untuk
meninggalkan satu tingkat asuhan ke tingkat yang lain di dalam atau di luar
institusi layanan kesehatan saat ini (Kozier, 2011). Discharge planning sebagai
perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada klien dan
keluarganya tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubungan
dengan kondisi atau penyakitnya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa discharge palnning adalah suatu perencanaan pasien pulang
dan memberikan pasien informasi tentang bagaiman perawatannya ketika di
rumah.
B. Tujuan
Menurut Jipp Sirass(2006) discharge planning bertujuan untuk :
1. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Meningkatkan kemandirian klien saat perawatan dirumah.
3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada klien.
4. Membantu rujukan pada klien pada sistem pelayanan yang lain.
5. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam mempertahankan status kesehatan klien.
C. Pemberi Layanan Dicharge Planning
Discharge planning tidak hanya melibatkan pasien tetapi juga keluarga, orang
terdekat, serta pemberi layanan kesehatan dengan catatan bahwa pelayanan dan
sosial bekerja sama. Proses discharge planning harus dilakukan secara
komperhensif dan melibatkan mulltidisiplin, mencakup semua pemberi layanan
kesehatan yang terlibat dalam memberi layanan kesehatan kepada pasien (Perry &
Potter, 2005). Seorang yang merencanakan pemulangan atau kordinator asuhan
berkelanjutan (continuting care cordinator) adalah staf rumah sakit yang befungsi
sebagai konsultan untuk proses. Discharge palnning bersamaan dengan fasilitas
kesehatan menyediakan pendidikan kesehatan dan memotivasi staf rumah sakit
untuk merencanakan dan mengimplementasikan.
D. Penerima Layanan Dicharge Planning
Semua pasien yang di hospitalisasikan memerlukan discharge planning
namun ada beberapa kondisi yang menyebabkan pasien beresiko tidak dapat
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang berkelenjutan setelah pasien
pulang, seperti pasien yang menderita penyakit terminal atau pasien dengan
kecacatan permanen (Perry & Potter, 2005).
E. Jenis Pemulangan Pasien
1. Conditional discharge (pemulangan sementara)
Jika klien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, klien
pulang untuk sementara dirumah dan masih dalam proses perawatan dan harus
ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)
Jika klien sudah selesai masa keperawatan dan dinyatakan sembuh dari
sakitnya, jika klien perlu perawatan kembali, maka prosedur keperawatan
dapat dilakukan kembali.
3. Judocal discharge (pulang paksa)
Jika kondisi klien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan
untuk pulang, tetapi klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama
dengan tim home care RS atau puskesmas terdekat.
F. Komponen Perencanaan Pulang
1. Perawatan dirumah
2. Pemberian pembelajaran dan pendidikan kesehatan mengenai: diet, waktu
kontrol, tempat kontrol.
3. Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara
pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.
4. Obat-obatan yang dihentikan. Walaupun obat-obatan klien sudah tidak
diminum lagi, namun tetap dibawa oleh klien setra ditentukan siapa yang akan
menyimpan obat tersebut.
5. Hasil pemeriksaan.
6. Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan pada klien waktu pulang.
7. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
G. Tindakan Keperawatan Pada Waktu Perencanaan Pulang
1. Tindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan pulang yaitu meliputi:
Pendidikan (edukasi, redukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat
mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan pasien serta
keluarga.
2. Program pulang bertahap.
3. Melatih pasien kembali kelingkungan dan masyarakat antara lain yang
dilakukan pasien dirumah sakit, dan tugas keluarga.
4. Rujukan.
5. Integrase pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara
perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui
perkembangan pasien dirumah.
H. Alur Discharge planning
1. Peran kepala ruangan perawat dalam dischange planning
a. Membuka acara dischange planning kepada pasien.
b. Menyetujui dan menandatangani format dischange planning
2. Peran Ketua Tim dalam dischange planning
a. Membuat rencana dischange planning
b. Membuat leaflet dan kartu dischange planning
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format dischange planning
f. Mendokumentasikan dischange planning
g. Melakukan agenda dischange planning (pada awal keperawatan sampai
akhir keperawatan)
3. Peran Perawat Pelaksana dalam dischange planning
Ikut membantu dalam melaksanakan dischange planning yang sudah
direncanakan oleh Ketua Tim.

ALUR DISCHARGE PLANNING

1. Menyambut Kedatangan Pasien


2. Orientasi ruangan, jenis pasien, peraturan dan dena ruangan
3. Memperkenalkan pasien pada teman sekamar, perawat, dokter dan tenaga
kesehatan yang lain
4. Melakukan pengkajian keperawatan

Alur discar

 Menyambut kedatangan pasien


 Orientasi ruangan, jenis pasien, peraturan dan denah ruangan
 Memperkenalkan pasien pada teman sekamar, perawat, dokter dan
Pasien tenaga kesehatan yang lain
MRS  Melakukan pengkajian keperawatan

 Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjuang yang lain


 Melakukan asuhan keperawatan
Pasien  Penyuluhan kesehatan: penyakit, perawatan, pengobatan, diet,
selama aktivitas, control
dirawat
 Perawat
 Dokter
 Tim kesehatan
yang lain

Program HE:

 Pengobatan /control
 Kebutuhan nutrisis
 Aktivitas istirahat
Penyelesaian

administrasi
Monitor oleh petugas kesehatan & keluarga
Lain-lain

PELAKSANAAN DISCHARGE PLANING

A. MEKANISME KEGIATAN
1. Topik :
2. Sasaran :
3. Hari, tanggal :
4. Waktu :
B. METODE
1. Ceramah :
2. Diskusi :
C. MEDIA
1. Status klien :
2. Leaflet :
D. PENGORGANISASIAN
1. Kepala ruangan :
2. PP :
3. PA :

E. PELAKSANAAN KEGIATAN

TAHAP KEGIATAN WAKT TEMPA PELAKSAN


U T A
Persiapan 1. Perawat pelaksana sudah 5 mnt Nurse 1. KARU
siap dengan status klien station 2. PP
dan format discharge 3. PA
planning
2. Menyebutkan masalah
klien
3. Menyebutkan hal hal yang
perlu dianjurkan pada
klien dan keluarga
4. Kepala ruangan
memeriksa kelengkapan
administrasi
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara 10 mnt Bed 1. KARU
discharge planning pasien 2. PP
2. Ketua tim dibantu perawat 3. PA
pelaksanan
menyampaikan
pendidikan kesehatan
tentang :
a. Definisi
b. Etiologi
c. Tanda dan gejala
d. Pencegahan dan
pelaksanaan
3. Menjelaskan aturan
pengobatan, dan rencana
kontrol setelah pulang dari
rumah sakit saat ada
keluhan atau sesuai jadwal
kontrol
4. Cara minum obat,
perawatan di rumah
5. Ketua tim menanyakan
kembali kepda klien dan
keluarga tentang materi
yang telah di sampaikan
6. Ketua tim mengucapkan
terima kasih
7. Pendokumentasian
8. Timbal balik antara karu,
ketua tim, perawat
pelaksana dan keluarga

F. EVALUASI
1. Struktur ( input )
a. Pelaksaan discharge planning dilaksanakan di ruang IRNA 1B RSUD
Kota Mataram
b. Persiapan dilakuakan sebelumnya oleh perwat yang bertugas
2. Proses
a. Kelancaran kegiatan
b. Peran serta perawat yang bertugas
c. Klien dan keluaarga berperan aktif dalam diskusi
3. Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga. Klien
dapat menyebutkan kembali tentang
a. Definisi
b. Etiologi
c. Tanda dan gejala
d. Pencegahan dan penatalaksanaan
e. Menjelaskan manfaat aturan pengobatan, minum obat dan rencana kontrol
setelah pulang dari RS saat ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol

Anda mungkin juga menyukai