Anda di halaman 1dari 10

DESIMINASI

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM

“Pemberian Teknik Relaksasi Otot Progresif Pada Pasien Dengan


Diagnosa Medis Hipertensi ”

DISUSUN OLEH

1. Rian Zulkarnain
2. Wiwin Apriani
3. Dewa Ayu Linda Mahayani
4. Aulia Hamiyatul Fitri
5. Irdaniati
6. Susi Mariati
7. Azizatul Mutmainnah
8. Ida Bagus Putu Y.P.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Kelompok : Puskesmas Gunung Sari


Judul Laporan : Desiminasi Praktik Klinik
Keperawatan Prodi Profesi Ners
Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Mataram “Pemberian
Teknik Relaksasi Otot Progresif
Pada Pasien Dengan Diagnosa
Medis Hipertensi”

TELAH DISAHKAN

PADA TANGGAL………………………………DI ……….

OLEH

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

(Aan Dwi Sentana, M.Kep) (Ns. Sri Muliati, S.Kep)

NIP.197303202002121001 NIP.
198012312011012013
VISI MISI PRODI PROFESI NERS

VISI :

“Menjadi Program Studi yang Menghasilkan Tenaga Ners yang

Expert, Inovatif, Enterpreuner dan Berdaya Guna di Bidang

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana dalam Mewujudkan

Masyarakat Sehat, Produktif dan Berkeadilan pada Tahun 2022”

MISI :

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang expert, inovatif,

dan enterpreneur di bidang keperawatan gawat darurat dan bencana.

b. Mengembangkan penelitian berbasis inovatif di bidang keperawatan

gawat darurat dan bencana.

c. Menyelenggarakan dan meningkatkan pengabdian masyaralat yang

berdaya guna di bidang keperawatan gawat darurat dan bencana

dalam mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

d. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah, institusi

pendidikan dan lembaga pelayanan kesehatan dalam bidang

keperawatan.
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
petunjuk serta anugerah-NYA kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan Desiminasi 5D Praktik Profesi Keperawatan ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Desiminasi Reflektif 5D ini disusun sebagai hasil analisis jurnal


mengenai tindakan yang dapat diaplikasikan bagi pasien di
Puskesmas Gunung Sari dengan berbasis evidence based sesuai
kasus yang kami temui pada stase Praktik Keperawatan Dasar
Profesi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
Jurusan Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners Tahun
2022. Penyelesaian Desiminasi ini tidak lepas dari bantuan
Anggota Kelompok, Pembimbing Lahan, Pembimbing Akademik dan
berbagai pihak, karenanya melalui kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas segala
dukungan dan bimbingannya sehingga desiminasi ini dapat selesai
tepat pada waktunya.

Kami berharap Desiminasi ini dapat bermanfaat bagi lingkungan


atau wilayah tempat Praktik Profesi Keperawatan, bermanfaat bagi
anggota kelompok Praktik Keperawatan Dasar Profesi maupun bagi
seluruh civitas akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
Jurusan Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners.

Mataram, Oktober 2022

Kelompok
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL..................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................ii
VISI MISI PRODI PROFESI NERS.......................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................v
LAPORAN REFLEKTIF........................................................................1
A. Differences/ Doubt......................................................................1
B. Description..................................................................................1
C. Dissection....................................................................................2
D. Discover......................................................................................3
E. Decision......................................................................................5
REFERENSI..........................................................................................5
LAPORAN REFLEKTIF

A. Differences/ Doubt

Apakah ada pengaruh pemberian relaksasi otot progresif terhadap

tekanan darah?

B. Description

Pada saat kami dinas pagi tanggal 17 Oktober 2022, kami merawat Ny.

“S” dengan diagnose medis Hipertensi. Kondisi Ny.M saat itu nyeri

kepala hingga ke mata, sakit tengkuk dan 160/90 mmHg. Salah satu

tindakan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas dalam menangani

penurunan curah jantung adalah dengan pemberian amplodipin,

paracetamol, Vit. B Complex. Setelah diberikan terapi obat oral

masalah penurunan curah jantung belum dapat teratasi. Oleh karena itu

kami memberikan terapi nonfarmakologi berupa pemberian relaksasi

otot progresif. Relaksasi otot progresif merupakan teknik relaksasi

progresif yang memusatkan pada suatu aktifitas otot dengan

mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan

dengan melakukan tehnik relaksasi untuk mendapatkan perasaan

relaks. Sebelumnya kami memberikan teknik relaksasi progresif terlebih

dahulu kami mengukur tanda-tanda vital dan mengatur posisi pasien

pada posisi duduk atau fowler. Selanjutnya posisikan pasien dalam

posisi duduk atau fowler, kemudian lakukan gerakan relaksasi otot

progresif selama 15 menit, setiap gerakan dilakukan selama 10 detik,

lakukan relaksasi otot progresif sebanyak 2 kali dalam sehari. Sehingga


ada pengaruh pemberian relaksasi otot progresif terhadap tekanan

darah.

C. Dissection

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana

tekanan sistolik dan diastolik lebih dari 140 mmHg dan 90 mmHg, yang

terjadi saat jantung bekerja lebih cepat memompa darah dalam

memenuhi kebutuhan kebutuhan oksigen dan nutrisi dalam tubuh.

Relaksasi otot progresif merupakan teknik relaksasi progresif yang

memusatkan pada suatu aktifitas otot dengan mengidentifikasi otot

yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan

tehnik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Dhiya, 2020).

Untuk melakukan teknik relaksasi progresif pertama-tama posisikan

pasien dalam posisi duduk (fowler), anjurkan pasien menggepal tangan

selama 10 detik, kedua pergelangan tangan ditekuk dengan jari-jari

menghadap ke langit-langit, angkat kedua tangan ke pundak, angkat

kedua bahu hingga menyentuh telinga tahan, minta pasien

menggerutkan dahi dan alis sampai otot terasa tegang, selanjutnya

minta pasien mengatupkan rahan dengan menggigit gigi hingga terasa

tegang, minta pasien moncongkan bibir sekuat-kuatnya, kemudian

anjurkan pasien menekankan kepala ke permukaan bantalan kasur

atau tempat tidur, pasien duduk rileks kemudian bagian depan dagu

dekatkan ke dada (fleksi leher), anjurkan pasien duduk tanpa bersandar

kemudian busungkan dada hingga punggung terasa tegang, minta

pasien menarik nafas, pasien menarik perut kuat-kuat kearah dalam,


kemudian luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa

tegang. Terapi ini dapat dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu

pada pagi dan sore hari selama 15 menit (Kadri & Fitrianti, 2019).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Muliati (2020) tentang

pengaruh teknik relaksasi progresif terhadap tekanan darah lansia

dengan hipertensi menunukkan terjadi penurunan nilai rata-rata

tekanan darah yang sebelumnya 149/89 mmHg menjadi 137/79 mmHg

atau terjadi penurunan sebanyak 21,8 mmHg, seingga terdapat

pengaruh tehnik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada

lansia penderita hipertensi di Puskesmas Bojong Soang Kabupaten

Bandung. Hasil penelitian Dhiya (2020) terdapat perbedaan tekanan

darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah penerapan yaitu

150/00 mmHg menjadi 130/90 mmHg sehingga relaksasi otot progresif

dapat terapkan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita

hipertensi. Hasil penelitian menurut Waryantini (2021) menunjukkan

hasil sebelum dilakukan relaksasi otot progresif rata-rata tekanan darah

sistolik dan diastolik yaitu 152,17 mmHg dan 92,22 mmHg dan setelah

dilakukan menjadi rata-rata sistolik dan diastolik 150,06 mmHg dan

89,83 sehingga terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik dan

diastolik.

D. Discover

Teknik relaksasi otot progresif mampu mengatasi masalah tekanan

darah tinggi pada pasien hipertensi. Pada hari pertama tanggal 18

Oktober 2022 dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan


intervensi keperawatan yang direncakanan dan didapatkan respon hasil

pasien mengatakan pusing, sakit tengkuk, dan tekanan darah menurun

dari 160/90 mmHg menjadi 150/87 mmHg. Kemudian pada hari kedua

tanggal 19 Oktober 2022 dilakukan tindakan keperawatan sesuai

dengan intervensi keperawatan yang direncakanan dan didapatkan

respon hasil pasien mengatakan pusing berkurang, sakit tengkuk

berkurang dan tekanan darah menurun dari 158/92 mmHg menjadi

149/89 mmHg. Pada hari ketiga tanggal 20 Oktober 2022 dilakukan

tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi keperawatan yang

direncakanan dan didapatkan respon hasil pasien mengatakan 139/91

menadi 130/87. Setelah dilakukan tindakan keperawatan berupa

relaksasi otot progresif selama tiga hari maka masalah penurunan

curah jantung pada pasien penderita hipertensi teratasi. Penanganan

hipertensi menggunakan relaksasi otot progresif memiliki sejumalah

efek terapeutik yaitu dapat menurunkan tekanan darah. Teknik

relaksasi otot progresif ini juga berguna sebagai terapi non-farmakologi

yang bermanfaat untuk menurunkan resistensi perifer dan menaikkan

elastisitas pembuluh darah. Otot-otot dan peredarah akan lebih

sempurna dalam mengambil dan mengedarkan oksigen serta relaksasi

otot progresif dapat bersifat vasodilator yang efeknya memperlebar

pembuluh darah dan dapat menurunkan tekanan darah secara

langsung. Relaksasi otot progresif akan menyebabkan peningkatan

aktivitas saraf simpatis sehingga Neuro Transmiterasetilkolin akan

dilepas dan Asetilkolin tersebut akan mempengaruhi aktivitas otot


rangka dan otot polos disistem saraf perifer Neuro Transmiterasitelkolin

yang dibebaskan oleh Neuron ke dinding pembuluh darah akan

merangsang sel-sel endothelium pada pembuluh tersebut untuk

mensintesis dan membebaskan NO (okidanitrat). Pengeluaran NO akan

memberikan sinyal pada sel otot polos untuk berelaksasi sehingga

kontratinitas otot jantung menurun kemudian terjadi vasodilatasi arterior

dan vena sehingga tekanan darah menurun (Sri Mulyati Rahayu, Nur

Intan Hayati, 2020)

E. Decision

Hal yang kami lakukan :

1. Memperhatikan kondisi pasien, tidak melakukan teknik relaksasi

otot progresif pada kondisi pasien yang mengalami keterbatasan

gerak dan menjalani perawatan tirah baring atau bed rest.

2. Memberikan tindakan berupa relaksasi otot progresif sebanyak 2

kali dalam sehari selama 15 menit.

Referensi

Kadri, H., & Fitrianti, S. (2019). Penatalaksanaan Hipertensi Dengan


Relaksasi Otot Progresif Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Luhur Kota Jambi. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 1(2), 138.
https://doi.org/10.36565/jak.v1i2.40
Of, A., Muscle, P., To, R., Pressure, B., Hypertensive, I. N., In, C., &
Tasikmalaya, S. (n.d.). APPLICATION OF PROGRESSIVE MUSCLE
RELAXATION TO BLOOD PRESSURE 39 l ISBN : 978-623-6792-17-
9. 38–42.
Sri Mulyati Rahayu, Nur Intan Hayati, S. L. A. (2020). Pengaruh Teknik
Relaksasi Otot Progresif terhadap Tekanan Darah Lansia dengan
Hipertensi. Media Karya Kesehatan, 3(1), 91–98.

Anda mungkin juga menyukai