Anda di halaman 1dari 9

POLRI DAERAH JAWA TIMUR

BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI

DISCHARGE PLANING

A. PENDAHULUAN
Perencanaan pulang {discharge planning ]merupakan komponen yang terkait
dengan rentang perawatan.Rentang perawatan sering pula disebut dengan
pearawatan yang berkelanjutan artinya perawatanyang selalu dibutuhkan pasien
dimanapun beradaRentang keperawatan continue adalah integrasi sisrem
keperawatan yang berfokus pada pasien terdiri atas mekanisme pelayanan
keperawatan yang membimbing dan mengarahkan pasien sepanjang waktu
Perencanaan pasien pulang merupakan bagian penting dari keperawatan
pasien yang dimulai segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal ini merupakan
suatu proses yang menggambarkan usaha kerja sama antar tim
kesehatan ,keluarga .klien dan orang yang penting bagi klien .

B. PENGERTIAN
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis
dari penilaian ,persiapan ,serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan
kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum
dan sesudah perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis ,agar
team kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien
melakukan perawatan mandiri dirumah .Perencanaan pulang didapatkan dari
proses interaksi dimana perawat professional,pasien dan keluarga berkolaborasi
untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh
pasien dimana perencanaan harus berpusat pada masalah pasien, yaitu
pencegahan,therapeutic ,rehabilitative ,serta perawatan rutin yang sebenarnya

C. TUJUAN
Perencanaan pulang bertujuan :
1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik .psikologis.dan sosial.
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga.
3. Meningkatkan perawatan yang bekelanjutan pada pasien.
4. Membantu rujukan pada pasien pada system pelayanan yang lain.
5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta
sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien.
6. Melaksanakan rentang perawatan antar rumah sakit masyarakat .
7. Membantu pasien dan keluaga untuk dapat memahami permasalahan dan
upaya pencegahan yang harus ditempuh sehingga dapat menggurangi angka
kambuh dan penerimaan kembali di rumah sakit .
8. Terjadi pertukaran informasi antara pasien sebagai penerima pelayanan
dengan perawat dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit .

D. MANFAAT
Perencanaan pulang mempunyai manfaat ;
1. Dapat memberikan kesempatan untuk memperkuat pengajaran kepada
pasien yang dimulai dari rumah sakit .
2. Dapat memberikan tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk
menjamin kontinuitas perawatan pasien .
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan perawatan baru
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan rumah.

E. PRINSIP-PRINSIP
1. Pasien focus dalam perencanaan pulang .Nilai keinginan dan kebutuhan dari
pasien perlu dikaji dan dievaluasi
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi ,kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah
yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti ,sehinggakemungkinan
masalah yang timbul dirumah dapat diantisipasi
3. Perencanaan pulang dilakukansecara kolaboratif .perencanaan pulang
merupakan pelayanan multi disiplin dan setiap tim harus saling kerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumberdaya dan fasilitas yang
ada .Tindakan yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
pengetahuan dan dari tenaga yang tersedia maupun fasilitas yang ada
tersedia dimasyarakat.
5. Perencanaan ulang dilakukan pada setiap system pelayanan
kesehatan .Setiap klien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang
harus dilakukan .

F. JENIS –JENIS
Mengklasifikasikan jenis pemulangan pasien sebagai berikut;
1. Conditioning discharge [pulang sementara atau cuti .keadaan pulang ini
dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat komplikasi .Pasien
untuk sementara dirawat dirumah namun harus ada pengawasan dari pihak
rumah sakit atau puskesmas terdekat .
2. Absolute discharge [pulang mutlak atau selamanya] cara ini merupakan akhir
dari hubungan pasien dengan rumah sakit,namun apabila pasien perlu dirawat
kembali ,maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali ,
3. Judicial discharge atau pulang paksa ,kondisi ini pasien diperboleh pulang
walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang,tapi pasien
harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas
terdekat.
Hal – hal yang harus diketahui pasien sebelum pulang
1. Intruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus dijalankan
serta masalah-masalah atau komplikasi yang terjadi.
2. Informasi tertulis tentang perawatan yang harus dilakukan dirumah.
3. Pengaturan diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan.
4. Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasinya.
5. Pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien sendiri
dapat digunakan metode ceramah,demontrasi dan lain-lain.
6. Informasi tentang nomor telepon layanan perawatan,dokter dan pelayanan
keperawatan serta kunjungan rumah apabila pasien memerlukan.

G. FAKTOR – FAKTOR YANG PERLU DIKAJI DALAM PERENCANAAN PULANG


PASIEN DENGAN PASCA-LAPARATOMI
Pada pasien dengan pasca-laparatomi factor-faktor yang perlu dikaji dalam
perencanaan pulang adalah:
1. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit,terapi dan perawatan
yang diperlukan.
2. Kebutuhan psikologis dan hubungan interpersonal didalam keluarga.
3. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan mereka
member asuhan.
4. Bantuan yang diperlukan pasien.
5. Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, minum,
eliminasi, istirahat dan tidur,berpakaian, kebersihan diri,keamanan dari
bahaya,komunikasi,keagamaan,rekreasi dan sekolah.
6. Fasilitas yang ada di rumah dan harapan pasien setelah dirawat.
7. Kebutuhan perawatan dan supervise dirumah.
Beberapa tindakan keperawatan yang dapat diberikan pada pasien sebelum
diperbolehkan pulang antara lain :
1. Pendidikan kesehatan : diharapkan bias mengurangi angka kambuh atau
komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang
perawatan pasca-laparatomi. Pendidikan kesehatan terkait dengan perawatan
pasca-operatif yang perlu diberikan pada pasien dengan pasca-laparatomi,
meliputi :
Kontrol (waktu dan tempat)
a. Lanjutan perawatan [luka operasi,pemasangan gips dan lain-lain]
b. Diet/nutrisi yang harus dikonsumsi
c. Aktivitas,istirahat dan control
d. Perawatan diri [kebersihan dan mandi]
2. Program pulang bertahap: bertujuan untuk melatih pasien untuk kembali ke
lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa yang harus dilakukan
pasien dirumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga.
3. Rujukan: integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan
langsung antara perawat komunitas atau praktik mandiri perawat dengan
rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah.
ALUR DISCHARGE PLANNING

Dokter dan Tim Kesehatan PP dibantu PA

Keadaan Pasien :
1. Klinis dan pemeriksaan
penunjang lain.
2. Tingkat ketergantungan
pasien.

Perencanaan Pulang

Penyelesaian PROGRAM HE Lain-lain


Administrasi
- Kontrol dan obat/perawatan
- Gizi
- Aktivitas dan istirahat
- Perawatan diri

Monitor (sebagai program


service safety) oleh :
keluarga dan petugas
Keterangan :
 Tugas Perawat Primer
- Membuat rencana discharge planning.
- Membuat leaflet.
- Memberikan konseling.
- Memberikan pendidikan kesehatan.
- Menyediakan format discharge planning.
- Mendokumentasikan discharge planning.
 Tugas Perawat Associate
Melaksanakan agenda Discharge Planning (pada saat perawatan dan saat perawatan diakhiri).
Lembar discharge planning

PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN ULANG

Diberitahukan kepada :

Nama : ……………………………………………….. Umur :…………………

Alamat :…………………………………………………

Diharap kembali untuk pemeriksaan ulang : ………………

Hari/ Tanggal : ……………………………………………. Jam : …………………….

Di bagian : ………………………………………………

Diagnosa : ……………………………………………………………………………….

Cara Penggunaan Obat Oral : Obat Injeksi :

Tindakan :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Nasihat nasihat waktu KRS

1. Diit yang di anjurkan

………………………………………………………………………………………..

2. Lain - lain

Kediri,
Petugas Ruangan

(…………………….)
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI

TATA TERTIB PENUNGGU PASIEN


Yang Perlu Diketahui
TIDAK SEMUA PASIEN PERLU DITUNGGU ATAU DIJAGA OLEH
KELUARGANYA
Untuk Itu
TERIMA KASIH BILA SAUDARA MEMPERCAYAI
KEPADA PERAWAT/ BIDAN KAMI
Apabila pasien mengharuskan untuk ditunggu, mohon dengan hormat para penunggu pasien mematuhi
tata tertib dibawah ini :
1. Penunggu pasien diwajibkan untuk memiliki kartu penunggu pasien (kartu penunggu dapat diambil
di ruang perawatan dan tidak dipungut biaya).
2. Dimohon pasien dan keluarga tidak membawa barang berharga.
3. Untuk pasien anak pada malam hari penunggu wanita
4. Pasien remaja dan dewasa : yang menunggu adalah sejenis (laki-laki ditunggu alki-laki, wanita
ditunggu oleh wanita) kecuali yang ada diruangan tersendiri.
5. Bila pasien ditunggu oleh keluarganya hanya diperbolehkan satu orang, kecuali bagi pasien yang
gawat.
6. Setiap penunggu pasien selama dirumah sakit kartu penunggu harus dibawa.
7. Tidak diperkenankan tidur :
a. Ditempat tidur yang kosong (tidak ada pasien).
b. Bersama-sama satu bed dengan pasien, kecuali pasien anak.
8. Mohon menjaga ketenangan lingkungan pasien.
9. Tidak diperkenankan merokok.
10. Membuang sampah pada tempatnya (tidak sembarangan).
11. Pergantian jaga dimohon :
a. Pagi sebelum jam 07.00 WIB
b. Siang sebelum jam 14.00 WIB
c. Malam sebelum jam 20.00 WIB
12. Bila ada kesulitan yang terkait dengan pasien yang ditunggu mohon segera lapor ke perawat jaga.
13. Berilah informasi kepada perawatan bilamana menemui hal-hal yang mencurigakan.

TATA TERTIB INI DIBUAT UNTUK KEPENTINGAN BERSAMA


Terima Kasih Atas Semua Informasi Dan Bantuanya

HAK PASIEN

1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat
etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut
(second opinion) terhadap penyakit yang diderita sepengetahuan dokter yang merawat.
8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a) Penyakit yang diderita.
b) Tindakan medik apa yang hendak dilakukan.
c) Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tersebut untuk mengatasinya.
d) Alternatif terapi lainnya.
e) Prognosa.
f) Perkiraan biaya pengobatan.
10. Pasien berhak menyetujui / memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.
12. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama (kepercayaan yang dianutnya) selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
13. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis (dan pendampingan secara religius
dari rumah sakit dalam fase terminal/illness).
14. Pasien behak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menolak bimbingan moril maupun spiritual.

KEWAJIBAN PASIEN
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah sakit.
2. Pasien berkewajiban mematuhi segala intruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.
3. Pasien berkewajiban memberi informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter yang merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah di sepakati/perjanjian
yang telah dibuatnya.
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan
di rumah sakit/dokter.

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI


Dr. UMAR SHAHAB, S.St MK
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 65040830

Anda mungkin juga menyukai