Disusun Oleh:
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya, kami mampu
menyelesaikan dan menyusun tugas makalah berjudul “Peran Perawat Dalam Penentuan
Discharge Planning Pasien” ini dengan tepat waktu.
Dengan selesainya makalah ini, maka kami perlu menyampaikan terimakasih kepada
Ibu Ns. Novita Wulan Sari, M.Kep selaku dosen pengampu. Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas individu yang telah diberikan oleh dosen pengampu.
Kami sadar sebagai manusia tidak luput dari kesalahan, sehingga apabila ditemukan
kesalahan dalam makalah ini, kami sampaikan permohonan maaf. Kami berharap adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun agar bisa menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga dengan adanya makalah ini bisa menjadi manfaat
bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................1
3. TUJUAN................................................................................................................... 1
BAB ll PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN............................................................................................................ 7
B. SARAN..............................................................................................………............. 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Discharge Planning
2. Apa manfaat Discharge Planning
3. Apa pelaksanaan Discharge Planning
4. Apa jenis-jenis Discharge Planning
5. Apa faktor yang perlu dikaji dalam Discharge Planning
6. Apa saja peran perawat dalam Discharge Planning
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi Discharge Planning
2. Mengetahui manfaat Discharge Planning
3. Mengetahui pelaksanaan Discharge Planning
4. Mengetahui jenis Discharge Planning
5. Mengetahui faktor yang perlu dikaji dalam Discharge Planning
6. Mengetahui peran perawat dalam Discharge Planning
1
BAB II
PEMBAHASA
2
C. PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING
Pelaksanaan discharge planning menurut Perry & Poter (2005), terdiri dari :
pengkajian, pendiagnosaan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian
merupakan proses pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data yang berhubungan
dengan pasien, Diagnosa Keperawatan merupakan pusat dari peran perawat, diagnosa
keperawatan bersifat individu sesuai dengan kebutuhan pasien. Disusun setelah
melakukan pengkajian discharge planning, dikembangkan untuk mengetahui
kebutuhan pasien dan keluarga. Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
kecemasan, kurang pengetahuan perawatan diri dan stres, disusun sesuai problem,
etiologi (penyebab), support sistem (faktor pendukung discharge planning), dengan
menentukan tujuan yang relevan. Perencanaan berfokus pada kebutuhan pengajaran
yang baik untuk persiapan pulang pasien, yang disingkat dengan METHOD:
1. Medication (obat) pasien diharapkan mengetahui jenis, jumlah obat yang
dilanjutkan pasca rawat inap.
2. Environment (lingkungan)
Dalam proses discharge planning dibutuhkan lingkungan yang nyaman serta
fasilitas kesehatan yang baik untuk proses perawatan setelah rawat inap.
3. Treatment (pengobatan)
Perawat memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah pasien pulang,
yang dilakukan oleh pasien dan anggota keluarga.
4. Health Teaching (pengajaran kesehatan).
Sebelum pasien dijadwalkan untuk pulang, sebaiknya diberikan edukasi tentang
kondisi kesehatannya serta perawatan kesehatan tambahan.
5. Out patient Referal.
Pasien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau komunitas lain diluar
rumah sakit yang dapat meningkatkan perawatan berkelanjutan.
6. Diet Pasien
Perawat sebaiknya memberikan edukasi tentang pola makan yang sebaiknya
dikonsumsi oleh pasien.
Implementasi dalam discharge planning adalah pelaksanaan rencana pengajaran
referal. Seluruh pengajaran yang diberikan harus didokumentasikan pada catatan
3
perawat dan ringkasan pulang (discharge summary).
keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat
komplikasi, pasien untuk sementara dirawat dirumah namun harus ada pengawasan
dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat
cara ini merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit, namun apabila
pasien perlu dirawat kembali maka prosedur keperawatan dapat dilakukan kembali.
1. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit, terapi dan perawatan yang
diperlukan
3. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan mereka memberi
asuhan
keperawatan yang dapat diberikan pada pasien sebelum pasien diperbolehkan pulang
adalah sebagai berikut:
pengkajian keperawatan,
diagnosa keperawatan,
rencana keperawatan,
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC. Basford, L. 2006. Teori dan
Praktik Keperawatan Pendekatan Integral pada Asuhan Pasien. Jakarta: EGC.
Brunner, L dan Suddarth, D. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Creswell J.W . 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan (Edisi
Ketiga). Yogjakarta:Pustaka Pelajar.
Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press. Herujito, Yayat M.
2001. Dasar- Dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
8
9
1
0