Disusun Oleh :
ISSABELA YUMNA
P1337420119121
3A2-REGULER
Pengkajian dilakukan pada hari : Senin, 21 Maret 2022, pukul 12.00 WIB
I. IDENTITAS
1. Nama pasien : Tn. B
2. Pekerjaan : Kuli bangunan
3. Umur : 55 th
4. Pendidikan : SMA/sederajat
5. Alamat : Singopadu 01/02, Sidorejo, Karangawen
6. No. Telepon :-
7. Status perkawinan : kawin/janda/duda/belum kawin *)
8. Agama : Islam
9. Cara masuk : Rujukan dari RSUD Sultan Fatah Demak dengan
mobil ambulance ke IGD RSD KRMT Wongsonegoro, brankar dari IGD
ditransfer ke ICU
B. PENGKAJIAN FISIK
SYSTEM PERNAFASAN
Bentuk dada klien nampak simetris, terdapat sputum, berwarna putih
kental. Frekuensi nafas klien 18 x/mnt dengan pola napas kussmaul,
terdengar bunyi napas ronkhi basah, dan terdapat wheezing pada kedua
lapang paru. Tactil fremitus meningkat, nampak retraksi intercosta,
nampak otot bantu pernapasan. Klien terpasang ventilator mode A/C, PI
14, FIO2 80%, PEEP 6.8, triger 3, dan terpasang ETT no 7, kedalaman 21
cm, terpasang OPA (oropharyngeal airway).
SYSTEM CARDIOVASKULER
Frekuensi nadi klien irreguler 130 x/mnt (takikardi), tekanan darah 116/90
mmHg, bunyi jantung klien normal, terdengar lup dup, ictus cordis teraba
di IC V sinistra, COR : >50%, elongatio aorta, corakan bronchovaskuler
normal, hemidiafragma kanan setinggi costa 8 posterior, sinus
soctofrenikus kanan kiri lancip menandakan cardiomegali (HHD), elongio
aorta, akral teraba hangat, warna kulit pucat, capillary refill <2detik, tidak
terdapat sianosis, tidak tampak edema di ekstremitas atas, tidak terdapat
tekanan Vena yugolaris /JVP, tidak terdapat pembesaran KGB.
SYSTEM PERSARAFAN
Tingkat kesadaran klien sopor dengan nilai GCS, E1 M2 V1 ETT total 4
Hasil pemeriksaan Saraf Cranial :
SC. I Olfaktori : penciuman abnormal, pasien tidak berespon
SC. II Optikus : penglihatan abnormal, pasien tidak berespon
SC. III Okulomotor : gerak mata (gerak, kedip) abnormal
SC. IV Troklear : gerakan mata (ka ki atas bawah) abnormal
SC. V Trigeminal : abnormal menggunakan NGT
SC. VI Abdusen : mata kesamping negatif
SC. VII Facialis normal
SC. VIII vestibulococlear : telinga normal
SC. IX Glosofaringela : sensorik dan medengar abnormal
SC. X Vagus abnormal
SC. XI Aksesori abnormal
SC. XII Hipoglosus abnormal
SYSTEM PENGINDRAAN
1. Penglihatan
Bentuk mata klien normal, visus klien kabur, pupil isokor, diameter
2mm. Klien tidak mengalami buta warna, tidak terdapat tekanan intra
okuler, gerak bola mata klien nampak abnormal.
2. Penciuman (hidung)
Bentuk hidung klien simetris, tidak terdapat kelainan penciuman, tidak
terdapat polip, terpasang NGT.
3. Pendengaran
Aurikel (daun telinga) klien nampak normal, Membran tempani keruh,
tidak nampak otoerrhoe (cairan telinga), tidak terdapat tinitus (telinga
berdenging), tidak terdapat gangguan pendengaran.
SYSTEM PERKEMIHAN
Klien terpasang kateter dengan produksi urine 1500 ml/jam/hari, warna
kuning agak keruh, bau amoniak.
SYSTEM PENCERNAAN
a Mulut
Selaput lendir nampak lembab, tidak terdapat stomatitis, bibir klien
tidak nampak sianosis, Tonsil T0, Tenggorokan klien sulit menelan,
tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, mulut tidak berbau, gigi
bersih, lidah bersih, tidak nampak tremor, bentuk mulut simetris, tidak
nampak hyperemia.
b Abdominal
Bentuk dada klien datar, supel, terdapat bising usus dengan frekwensi
23x/min, tidak terdengar flatus, tidak asites, tidak terdapat
hepatomegali, tidak terdapat pembesaran lien, terdengar suara timpani.
c Bowel
BAB1x/hr, Konsistensi lunak, tidak mengalani konstipasi, tidak
mengalami inkontinensia, tidak mengalami diare, tidak terdapat
colostomy, klien mengenakan diapers
SYSTEM MUSKULOSEKELETAL
ROM klien terbatas, klien bedrest dan nampak mengalami penurunan
kesadaran, tidak tedapat fraktur, tidak terdapat dislokasi, tidak terdapat
haematom (lebam), bentuk punggung normal.
SYSTEM INTEGUMEN
Kulit nampak pucat, akral teraba hangat, suhu klien 37,30C, turgor tidak
elastis, refile time <2detik, tidak terdapat perdarahan kulit, tidak tampak
edema di ekstremitas.
LESI KULIT, LESI KULIT PRIMER : nampak bersih dan normal, tidak
terdapat makula/papula/nodul/tumor/vesikula/pustula/bula.
LESI KULIT SEKUNDER :tidak terdapat ulkus dekubitus, tidak terdapat
atrosis/erosi/fisura/keloid.
SYSTEM REPRODUKSI
LAKI – LAKI
Bentuk kelamin normal, area kelamin tampak bersih, terpasang kateter.
SYSTEM ENDOCRIN
Klien tidak memiliki riwayat alergi
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium tgl 20 Maret 2022; 19.44 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin H 12 g/dL 13.2 – 17.3
Hematokrit H 34.8 % 40 – 52
Eritrosit 3.89 /uL 4.0 – 6.0
Trombosit 181 /uL 150 – 400
Lekosit 8.21 /uL 3.8 – 10.6
Eosinofil 1 % 1–3
Basofil 0 % 0–1
Neutrofil H 81 % 50 – 71
Limfosit L 12 % 20.0 – 40.0
Monosit 5 % 2.0 – 8.0
MCV 89.5 fL 80 – 100
MCH 32.0 pg 26 – 34
MCHC 35.7 % 32 – 36
RDW H 14.3 % 0 – 14
MPV 9.3 fL 6.5 – 12.5
PDW 10.1 fL 8.0 – 18.0
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah H 104.97 mg/dL 70 – 110
Sewaktu
Ureum 36.02 mg/dL 17.0 – 43.0
Creatinin 0.7 mg/dL 0.6 – 1.1
SGOT 36.1 U/L < 37
SGPT 21.3 U/L 9 – 43
ELEKTROLIT
Kalium L 3.49 mmol/L 3.5 – 5
Natrium 143.89 mmol/L 135 – 147
Clorida 104.64 mmol/L 95 – 105
Calsium L 1.39 mg/dL 1.00 – 1.15
D. ProgramTherapy
Tanggal Terapi
Injeksi Oral
Senin, 21/03/2022 Mecobalamin 1x500 mg
Methyl prednisolon 3x1
Paracetamol 3x1 gram
Ranitidin 50mg
Citicolin 500mg
Mecobalamin 500mg
Sp Perdipin 0,5 meq
Selasa, 22/03/2022 Amiodaron
Digoxin
Rabu, 23/03/2022 Methyl prednisolon 3x125
mg
Citiclolin 2x500
Mecobalamin 1x500
Ranitidin 2x1
Fenitoin 2x100
DAFTAR MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Diagnosa Catatan keperawatan Ttd
/ jam Keperawatan (SOAP)
21/03/22 Gangguan S:- Issabela
15.00 ventilasi O : Klien nampak sesak napas, klien mengalami
spontan b.d takikardi nampak menggunakan otot bantu
gangguan pernapasan, terpasang ventilator mode A/C, PI 14,
metabolisme FIO2 80%, PEEP 6.8, triger 3, dan terpasang ETT no
7, kedalaman 21 cm, terpasang O2 T-piece 10 lpm,
weaning, terpasang OPA. Hasil BGA : PH 7.569;
PCO2 24.3 mmHg ; PO2 140.1 mmHg; HCO3 22.5
mmol/L; SO2 99,5% dengan Interpretasi : Alkalosis
Respiratorik tidak terkompensasi.
Klien dengan penurunan kesadaran. KU lemah :
Sporo koma GCS E2M2V1 Total : 4.
TTV
TD : 146/103 mmHg
Suhu : 37.30C
Nadi : 120 x/mnt
RR : 18x/mnt
SpO2 : 99%
- Produksi sputum banyak berwarna kuning
kental
- Aroma khas sputum
- Klien tampak posisi fowler
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
- Memonitor adanya kelelahan otot bantu nafas
- Memonitor status respirasi dan oksigenasi
- Mempertahankan kepatenan jalan nafas
- Memposisikan fowler
- Memonitor nilai BGA
- Lakukan suction berkala
Resiko S:- Issabela
perfusi O : Klien dengan penurunan kesadaran. KU lemah :
serebral tidak Sporo koma GCS E2M2V1 Total : 4. Klien nampak
efektif terjadi takikardi dengan frekuensi 120 x/ menit dan
disebabkan klien juga mengalami hipertesi dengan TD : 146/103
tumor otak mmHg. Posisi kepala klien nampak simetris dan
netral tidak miring kekanan maupun kekiri.
Berdasarkan hasil CT Scan klien mengalami
peningkatan tekanan intra kranial akibat :
- TIK meningkat
- DD: SAH, mass disertai intratumoral
hemorrhage
- Subgaleal hemtom di regio parietal kanan
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
- monitor tekanan darah
- monitor penurunan frekuensi nadi
- tetap jaga posisi kepala klien agar netral
22/03/22 Gangguan S: Issabela
16.00 ventilasi O:
spontan b.d Klien nampak sesak napas berkurang, klien
gangguan mengalami takikardi nampak menggunakan otot
metabolisme bantu pernapasan berkurag, terpasang ventilator mode
A/C, PI 14, FIO2 80%, PEEP 6.8, triger 3, dan
terpasang ETT no 7, kedalaman 21 cm, terpasang O 2
T-piece 10 lpm, weaning, terpasang OPA. Hasil BGA
: PH 7.569; PCO2 24.3 mmHg ; PO2 140.1 mmHg;
HCO3 22.5 mmol/L; SO2 99,5% dengan Interpretasi :
Alkalosis Respiratorik tidak terkompensasi.
Klien dengan penurunan kesadaran. KU lemah :
Apatis GCS E4M5V4 Total : 13.
TTV
TD : 152/105 mmHg
Suhu : 370C
Nadi : 136 x/mnt
RR : 22x/mnt
SpO2 : 99%
- Produksi sputum berkurang berwarna kuning
putih kental
- Aroma khas sputum
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
- Memonitor adanya kelelahan otot bantu nafas
- Memonitor status respirasi dan oksigenasi
- Mempertahankan kepatenan jalan nafas
- Memposisikan fowler
- Memonitor nilai BGA
Resiko S:- Issabela
perfusi O : Klien dengan penurunan kesadaran. KU lemah :
serebral tidak Apatis GCS E4M5V4 Total : 13. Klien nampak
efektif terjadi takikardi dengan frekuensi 136 x/ menit dan
disebabkan klien juga mengalami hipertesi dengan TD : 152/105
tumor otak mmHg. Posisi kepala klien nampak simetris dan
netral tidak miring kekanan maupun kekiri
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
- monitor tekanan darah
- monitor penurunan frekuensi nadi
- tetap jaga posisi kepala klien agar netral
23/03/22 Gangguan S:- Issabela
12.00 ventilasi O:
spontan b.d Klien tidak nampak sesak, pola nafas reguler, nampak
gangguan menggunakan otot bantu pernapasan berkurang. Klien
metabolisme terpasang NRM 15 lpm. Hasil BGA : PH 7.569; PCO2
24.3 mmHg ; PO2 140.1 mmHg; HCO3 22.5 mmol/L;
SO2 99,5% dengan Interpretasi : Alkalosis
Respiratorik tidak terkompensasi.
Klien dengan KU lemah : Apatis GCS E4M5V4 Total
: 13.
TTV
TD : 136/107 mmHg
Suhu : 36.5 0C
Nadi : 122 x/mnt
RR : 23x/mnt
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi,
- Memonitor adanya kelelahan otot bantu nafas
- Memonitor status respirasi dan oksigenasi
- Mempertahankan kepatenan jalan nafas
- Memposisikan fowler
Resiko S:- Issabela
perfusi O : Klien dengan KU lemah : Apatis GCS E4M5V4
serebral tidak Total : 13. Klien nampak terjadi takikardi dengan
efektif frekuensi 122 x/ menit dan klien juga mengalami
disebabkan hipertesi dengan TD : 136/107 mmHg. Posisi kepala
tumor otak klien nampak simetris dan netral tidak miring
kekanan maupun kekiri.
Berdasarkan hasil CT Scan klien mengalami
peningkatan tekanan intra kranial akibat :
- Lesi solid bentuk lobulated batas tegas tepi
reguler di regio parietal-parafalx kanan
(ukuran LL 7,05 x AP 8,48 x CC 7,88 cm),
yang paska injeksi kontras tampak
enhancement
- DD : meningioma, solitary fibrous tumor /
haemangiopericytoma, dural metastasis
- Disertai tanda – tanda peningkatan intrakranial
saat ini
- Sinusitis etmoid dan spenoid kanan serta
maksilaris kiri
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
- monitor tekanan darah
- monitor penurunan frekuensi nadi
- tetap jaga posisi kepala klien agar netral