Semester : VI
MAKALAH
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Oliviani Senaen
Jacklyn Pungus
Yastasia Nender
Veronika Kapughu
Thias Suleman
Eliseba Yesnath
Keren Tarumampen
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Keluarga Dengan Remaja”. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya makalah ini, berkat
bimbingan, bantuan, dan kerja sama serta dorongan berbagai pihak sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penyusun mengharapakan kritik dan saran demi kesempurnan
penyusunan makalah yang selanjutnya. Akhirnya penyusun berharap semoga isi
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya di
masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI REMAJA
2.2. TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA
2.3. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA
2.4. TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA
2.5. KELUARGA
2.6. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA
2.7. MASALAH-MASALAH YANG TERJADI PADA KELUARGA DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA
MASALAH-MASALAH KESEHATAN
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. GAMBARAN KASUS
3.2. PENGKAJIAN
3.3. ANALISA DATA
3.4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.5. SCORING/ PEMBOBOTAN DAN PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
3.6. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.7. INTERVENSI
3.8. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan
masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak remaja.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a) Menyebutkan definisi keluarga dengan anak remaja.
b) Menjelaskan tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja.
c) Menjelaskan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak
belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak
melakukan interaksi yang intim. Menurut Slameto (2006) keluarga adalah lembaga
pendidikan yang yang pertama dan utama bagi anak-anaknya baik pendidikan
bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang tua mendidik anak-anaknya akan
berpengaruh terhadap belajar. Sedangkan menurut Mubarak, dkk (2009) keluarga
adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
dengan yang lain.
Berdasarkan keanggotaannya, keluarga dapat dibagi dalam 3 jenis (Duval,
1972 dalam Setiadi 2008), yaitu :
a. Nuclear family, sering disebut dengan keluarga inti, yaitu keluarga yang
anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah.
b. Extended family, atau keluarga besar, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari
ayah, ibu, serta family dari kedua belah pihak.
c. Horizontal extended family, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari ayah, ibu
dan anak yang telah menikah dan masih menumpang pada orang tuanya.
MASALAH-MASALAH KESEHATAN
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik. Tapi promosi
kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentifikasi
dan dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang
sehat mulai dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat dikalangan
pria dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa mulai merasa lebih rentan
terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan perkembangan dan
biasanya mereka ini lebih menerima strategi promosi kesehatan. Sedangkan pada
remaja, kecelakaan terutama kecelakaan mobil merupakan bahaya yang amat besar,
dan patah tulang dan cedera karena atletik juga umum terjadi .
Penyalahguanaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan
yang tidak dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks merupakan bidang
perhatian yang relevan. Dalam mendiskusikan topik ini dengan keluarga, perawat
dapat terjebak dalam perselisihan atau masalah antara orang tua dan kaum muda,
remaja biasanya mencari pelayanan kesehatan mencakup uji kehamilan,
menggunakan obat-obatan, uji AIDS, keluarga berencana, dan aborsi, diagnosis dan
perawatan penyakit kelamin. Agaknya telah menjadi trend yang sah bagi remaja
untuk menerima perawatan kesehatan tanpa ijin orang tua. Bila orang tua
diikutsertakan maka dilakukan wawancara terpisah sebelum mereka dikumpulkan .
Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang hubungan dan bantuan
untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja dengan orang tua.
Konseling langsung yang bersifat menunjang atau mulai rujukan ke sumber-sumber
dalam komunitas untuk konseling, dan juga pendidikan yang bersifat rekreasional,
dan pelayanan lainnya mungkin diperlukan, pendidikan promosi kesehatan umum
juga diindikasikan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Genogram :
Nenek R
61 thn
Bp. R Ibu R
38 thn 30 thn
: Perempuan
: Remaja / Pasien
: Cerai
8. Tipe Keluarga :
Keluarga Bp. R termasusk tipe keluarga extended family (keluarga
luas/besar). Keluarga Bp. R (38 thn) terdiri dari Bp. R, Ibu R, ketiga anaknya
dan ibu dari Bp. R yaitu nenek R (61 thn).
9. Suku Bangsa :
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu R juga berasal dari
Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka gunakan sehari-hari di rumah
adalah Bahasa Indonesia dalam percakapan. Ibu R mengatakan keluarganya
tidak memiliki kebiasaan khusus yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga yang diajarkan turun-temurun.
10. Agama :
Seluruh keluarga Bp. R beragama Islam. Kegiatan ibadah keagamaan
keluarga Bp. R yaitu sholat 5 waktu dan puasa dilakukan. Menurut keluarga
Bp. R, agama berperan penting dalam kehidupan mereka, bahkan dalam hal
kesehatan. Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga uga
selalu mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang sedang sakit
tersebut.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Di keuarga Bp. R pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. R yang
bekerja sebagai buruh dengan penghasilan 2.000.000 – 2.500.000 setiap
bulan. Selain itu Bp. R juga masih aktif menjadi pembawa acara/MC di acara-
acara pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang ada di rumah. Ibu R
sehari-hari membuka warung yang menjual kebutuhan sehari-hari dan
makanan ringan di rumahnya dengan penghasilan perhari 50.000-an.
Keperluan keluarga sehari-hari adalah untuk makan dan jajan An. H, An. F
dan An. L. Ibu R mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan
penghasilan suaminya saat ini. Bp. R saat ini memiliki tabungan atau dana
kesehatan dari tempatnya bekerja.
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga,
hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. Waktu liburan biasanya
disesuaikan dengan jadwal libur kerja dan libur anak sekolah, tetapi sekarang
jarang dilakukan., hanya jika ada waktu saja keluarga pergi rekreasi. Ibu R
juga mengatakan biasanya dirinya berkunjung ke rumah kerabat yang letak
rumahnya berdekatan dengan rumah keluarga Bp. R. Di rumah Ibu R
mengatakan keluarganya dapat menikmatihiburan melalui TV dan radio yang
tersedia di rumahnya. An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat
dirinya stress maka dia akan main keluar dengan teman-temannya, biasanya
nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan
menonton balapan motor. An. H juga mengatakan sering main dengan teman-
temannya hingga malam hari.
c. Lingkungan
17. Karakteristik Rumah :
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen
peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2. Desain interior rumah
terbagi menjadi 6 ruangan, yang paling depan adalah ruang tamu. Lalu, 3
ruang tidur dan yang paling belakang adalah dapur dan kamar mandi. Kamar
tidur 1 digunakan oleh Bp. R dan Ibu R, sedangkan 2 kamar tidur lainnya
digunakan oleh anak-anak dan Nenek R yang tinggal bersama Bp. R dan Ibu
R. Lantai rumah terbuat dari kerami. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih
berukuran 1,5 x 1 meter di depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang
terlihat selalu terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding rumah adalah
putih yang kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah tampak rapi dan bersih
dan terdapat beberapa perabot rumah yang sesuai. Sumber air yang
digunakan oleh keluarga berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya tidak
berasa, tidak berwarna dan tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap
pencahayaan lampu dalam rumah Bp. R terbilang terang.
Denah Rumah
Kamar Dapur
Mandi
T
Ruang Ruang e
Tudur Keluarga r 10 m
a
s
Ruang Ruang Warung
Tidur Tamu
Teras
7m
d. Struktur Keluarga
22. Pola Komunikasi Keluarga :
Ibu R mengatakan bahwa komunikasi dengan keluarganya menekankan
keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga, Ibu R mendiskusikan
bersama Bp. R, terkadang meminta bantuan nasihat dari orang tu. Waktu
yang biasanya digunakan untuk komunikasi pada saat santai yaitu malam hari
dan waktu makan bersama dengan anggota keluarga. Namun An. H
mengatakan lebih suka menceritakan masalahnya kepada teman-temannya
dibandingkan kepada orang tua ataupun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk
bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya.
23. Struktur Kekuatan Keluarga :
Pemegang keputusan di keluarga adalah Bp. R sebagai kepala
keluarga, tetapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika Ibu R punya
pendapat sendiri dan membuat keputusan sendiri, misalnya pada saat
membeli keperluan rumah tangga dan mengatur posisi perabotan rumah
tangga. Terkadang Ibu R juga berinisiatif sendiri untuk membawa anaknya ke
pelayanan kesehatan, bila ada yang sakit dan tidak bisa sembuh dengan
mengkonsumsi obat warung.
24. Struktur Peran :
Bp. R
Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam mencari nafkah
untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga.
Ibu R
Ibu R mengatakan urusan anaknya lebih banyak diserahkan kepada
ibunya. Sebagai istri Bp. R, sebagai ibu rumah tangga dan juga membuka
usaha warung di rumah.
An. H
An. H mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan tugas
sekolahnya. Ibu R mengatakan bahwa anaknya jarang belajar dan
nilainya pas-pasan. Ibu R mengatakan tidak pernah membantu aktivitas
belajar anaknya di rumah.
An. F
Sebagai anak ke dua Bp. R dan Ibu R yang pada tahun ini akan
memasuki SMP. An. F juga berperan sebagai adik dari An. H dan kakak
dari An. L.
An. L
Sebagai anak ke tiga Bp. R dan Ibu R juga berperan sebagai adik dari
kedua orang kakaknya yaitu An. H dan An. F.
Nenek R
Sebagai ibu dari Bp. R dan nenek dari ketiga cucunya yaitu An. H, An. F
dan An. L.
Ibu R juga mengatakan di rumahnya tidak ada peraturan yang jelas tentang
apa saja tugas setiap anggota keluarga.
25. Nilai dan Norma Keluarga :
Nilai dan norma yang dipegang oleh Bp. R adalah sesuai dengan nilai-
nilai ajaran Islam dan tidak terpengaru oleh norma budaya. Penerimaan
keluarga terhadap perawat sangat baik, setiap masalah yang ada diutarakan
dan menerima kehadiran perawat.
e. Fungsi keluarga
26. Fungsi Efektif :
Ibu R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat
saling terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun An. H termasuk
anak yang pendiam dan jarang menyampaikan pendapat.
27. Fungsi Sosialisasi :
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik.
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik apalagi keluarga Bp.
R tergolong paling lama tinggal di wilayah tersebut.
28. Fungsi Perawatan Keluarga :
Ibu R mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka
yang sakit akan langsung diberikan obat dari warung atau dari apotek.
Keluarga Ibu R juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tetapi
jika sudah sembuh dengan mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati
di rumah saja. Bp. R mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki keluhan fisik
dan tidak merokok hanya saja jika sedang banyak pekerjaan yang harus
diselesaikannya biasanya Bp. R mengeluhkan pegal-pegal pada badannya.
g. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan kedatangan perawat berkunjung ke rumahnya
adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga. Dengan demikian
keluarga berharap akan selalu berada dalam kondisi sehat lahir dan batin.
Mereka juga berharap akan banyak mendapatkan banyak pengetahuan tentang
berbagai macam jenis penyakit dan cara perawatannya.
h. Pemeriksaan Fisik
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
1 Bp. R
130/90 86 21 36,7 68 172
(38 tahun)
Keluhan/RPS Tidak memiliki keluhan fisik
Riwayat Bp. R mengatakan
penyakit
dahulu
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik, memakai kacamata jika membaca.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler,
dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat datar dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 10x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, tidak
ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
2 Ibu. R
110/70 82 19 36,8 48 154
(30 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 19
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
3 An. H
120/80 88 20 36,5 51 156
(14 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak
ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
4 An. F
110/80 91 21 36,8 36 139
(12 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 21
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
5 An. L
110/70 92 22 36,9 31 134
(9 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 22
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak
ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
6 Nenek. R
140/90 90 23 37 52 155
(61 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 23
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
DO :
- An. H marupakan anak
pertama dalam keluarga.
- An. H berusia 14 tahun, berada
pada masa remaja awal.
- Dirumahnya tidak ada yang
mengajarkan peran dan
tanggung jawab kepada remaja
(An. H)
2. DS : Ketidak mampuan Ketidakefektifan
- Ibu. R mengatakan urusan keluarga mengenal koping keluarga
anaknya lebih banyak masalah tentang Bp.R
diserahkan kepada ibunya pentingnya
- Ibu. R mengatakan An. H lebih komunikasi efektif
suka menghabiskan waktunya antara orang tua
didalam kamar dari pada dan remaja.
berkumpul dengan keluarga
- Ibu. R mengatakan Bp. R
memang agak keras untuk
mendidik anak-anaknya
- An. H mengakui tidak pernah
menceritakan masalah yang
dihadapinya pada orang tua
- An. H mengatakan kadang
percakapan dengan orang tua
akan berakhir dengan
ketegangan
- An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya
kepada teman-temannya
debandingkan kepada orang
tua ataupun keluarganya yang
lain.
DO :
- Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara
kepada anaknya.
P:
Evaluasi TUK 1 – 5 untuk diagnosa pertama
(ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R)
1 29 Mei 2019 jam Mengevaluasi TUK 1 – 5 S:
10.00 WIB Keluarga (Ibu. R) mampu menyebutkan
kembali pengertian komunikasi
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
pengertian komunikasi keluarga yang efektif
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
penyebab komunikasi tidak efektif.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali syarat-
syarat komunikasi efektif dalam keluarga.
Ibu. R mampu mengidentifikasi kembali
komunikasi komunikasi yang tidak efektif pada
keluarga Bp. R. I
bu. R mampu menyebutkan kembali risiko
akibat masalah komunikasi yang tidak efektif
dalam keluarga bila tidak diatasi
Ibu. R mengatakan sudah mengusahakan
berbicara dengan anaknya
Ibu. R mampu mengambil keputusan untuk
mengikuti program masalah ketidakefektifan
koping terutama masalah komunikasi.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali jenis-
jenis komunikasi.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
hambatan dalam berkomunikasi.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali faktor-
faktor dalam diri remaja untuk mendukung
komunikasi efektif.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali faktor-
faktor dalam diri orang tua untuk mendukung
komunikasi efektif
Ibu. R mampu menyebutkan kembali faktor-
faktor lingkungan untuk mendukung
komunikasi efektif
Ibu. R mampu menyebutkan kembali jenis-
jenis pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi keluarga untuk berkonsultasi
masalah komunikasi antara orang tua dan
remaja yang ada disekitar tempat tinggal.
O:
Orang tua (Ibu. R) dapat mendemonstrasikan
kembali cara komunikasi yang efektif dengan
remaja
Orang tua (Ibu. R) dapat mendemonstrasikan
kembali cara mendengar aktif dan
menyampaikan “pesan saya” pada remaja
A:
TUK 1 – 5 tercapai ditandai dengan keluarga
telah mampu mengenal komunikasi yang efektif
antara orang tua dengan remaja, mengambil
keputusan dalam menciptakan komunikasi yang
efektif dalam keluarga, mendemonstrasikan
komunikasi yang efektif dengan anak remaja,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan untuk memfasilitasi
komunikasi efektif dalam keluarga antara orang
tua dan remaja.
P:
TUK 1 – 3 untuk diagnosa ke dua
(ketidakefektifan performa peran remaja pada
keluarga Bp. R khususnya An. H)
2 1 Juni 2019 jam 1. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang S:
10.00 WIB diketahui keluarga mengenai pengertian tumbuh Keluarga (Ibu. R) mampu menyebutkan
kembang. pengertian tumbuh kembang.
2. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai Ibu. R mampu menyebutkan pengertian
pengertian tumbuh kembang dengan remaja
menggunakan media lembar balik dan leaflet. Ibu. R mampu menyebutkan definisi tumbuh
3. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang kembang remaja
diketahui keluarga mengenai pengertian remaja. Ibu. R mampu menyebutkan syaratsyarat
4. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai komunikasi efektif dalam keluarga.
pengertian remaja dengan menggunakan media Ibu. R mampu menyebutkan perubahan-
lembar balik dan leaflet. perubahan pada remaja.
5. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang Ibu. R mampu mengidentifikasi An. H
diketahui keluarga tentang definisi tumbuh
kembang remaja. termasuk dalam remaja
6. Memberikan informasi kepada keluarga tentang Ibu. R mampu menyebutkan akibat perubahan
definisi tumbuh kembang remaja dengan fisik pada remaja
menggunakan media lembar balik dan leaflet. Ibu. R mampu menyebutkan akibat perubahan
7. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang kejiwaan pada remaja.
diketahui keluarga tentang perubahan-perubahan Ibu. R mampu menyebutkan akibat perubahan
pada remaja. sosial pada remaja.
8. Memberikan informasi kepada keluarga tentang Ibu. R mampu mengambil keputusan untuk
perubahan-perubahan pada remaja dengan mengasuh anak remaja dengan tepat sesuai
menggunakan media lembar balik dan leaflet dengan tumbuh kembangnya.
9. Menanyakan kepada keluarga, adakah anggota Ibu. R mampu menyebutkan sikap orang tua
keluarga yang memiliki kriteria remaja dalam mengasuh anak remaja
sebagaimana yang telah dibahas. Ibu. R mampu menyebutkan sikap anak
10. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang remaja dalam menjalani masa remaja
diketahui keluarga tentang akibat perubahan fisik
pada remaja. O:
11. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai Orang tua (Ibu. R) dapat mendemonstrasikan
akibat perubahan fisik pada remaja dengan cara komunikasi terbuka dengan remaja
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
12. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang A:
diketahui keluarga tentang akibat perubahan TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai dengan keluarga
kejiwaan pada remaja. telah mampu mengenal masalah tumbuh
13. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai kembang remaja, mengambil keputusan yang
akibat perubahan kejiwaan pada remaja dengan
menggunakan media lembar balik dan leaflet. tepat untuk mengasuh anak remaja dan
14. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang mendemonstrasikan komunikasi yang terbuka
diketahui keluarga tentang akibat perubahan sosial dengan anak remaja.
pada remaja.
15. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai P:
akibat perubahan sosial pada remaja dengan Evaluasi TUK 1, 2 dan 3 kemudian lanjutkan ke
menggunakan media lembar balik dan leaflet. TUK 4 dan 5
16. Membantu keluarga untuk mengenal dan
menyadari akan adanya remaja di keluarganya.
17. Membantu keluarga untuk memutuskan mengasuh
anak remaja dengan tepat sesuai dengan tumbuh
kembangnya.
18. Mendorong keluarga untuk menceritakan sikap
orang tua dalam mengasuh anak remaja.
19. Menginformasikan kepada keluarga tentang sikap
orang tua dalam mengasuh anak remaja dengan
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
20. Mendorong keluarga untuk menceritakan sikap
anak remaja dalam menjalani masa remaja.
21. Menginformasikan kepada keluarga tentang sikap
anak remaja dalam menjalani masa remaja
dengan menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
22. Menanyakan kepada keluarga, hal apa yang telah
dibicarakan dengan anggota keluarga yang
remaja.
23. Memberikan pujian kepada keluarga tentang
pemahaman keluarga yang benar
24. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
25. Memberikan penjelasan ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
26. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang
telah dijelaskan.
27. Memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
2 6 Juni 2019 jam 1. Mengevaluasi TUK 1 – 3 S:
10.00 WIB 2. Mendiskusikan cara memodifikasi lingkungan Keluarga (Ibu. R) mampu menyebutkan
yang sesuai dengan remaja. kembali pengertian tumbuh kembang.
3. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara Ibu. R mampu menyebutkan kembali
memodifikasi lingkungan yang sesuai dengan pengertian remaja
remaja dengan menggunakan media lembar balik Ibu. R mampu menyebutkan kembali definisi
dan leaflet. tumbuh kembang remaja
4. Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali Ibu. R mampu menyebutkan kembali syarat-
cara memodifikasi lingkungan yang sesuai dengan syarat komunikasi efektif dalam keluarga.
remaja. Ibu. R mampu menyebutkan kembali
5. Mendiskusikan bersama keluarga mengenai perubahan-perubahan pada remaja.
fasilitas kesehatan yang ada disekitar tempat
tinggal. Ibu. R mampu mengidentifikasi kembali An. H
6. Memotivasi keluarga untuk mengulang fasilitas termasuk dalam remaja
kesehatan yang dapat dikunjungi. Ibu. R mampu menyebutkan kembali akibat
7. Memotivasi keluarga untuk berkunjung ke fasilitas perubahan fisik pada remaja
kesehatan. Ibu. R mampu menyebutkan kembali akibat
8. Menanyakan kepada keluarga tentang materi yang perubahan kejiwaan pada remaja.
belum dimengerti. Ibu. R mampu menyebutkan kembali akibat
9. Menjelaskan kepada keluarga mengenai materi perubahan sosial pada remaja.
yang belum dimengerti. Ibu. R mampu menyebutkan kembali sikap
10. Memberikan reinforcement positif terhadap orang tua dalam mengasuh anak remaja
kemampuan yang dicapai oleh keluarga Ibu. R mampu menyebutkan kembali sikap
anak remaja dalam menjalani masa remaja
Ibu. R mengatakan sudah mengusahakan
berbicara dengan anaknya
Ibu. R mampu menyebutkan cara
memodifikasi lingkungan yang sesuai dengan
remaja
Ibu. R mampu menyebutkan fasilitas
kesehatan yang ada disekitar tempat tinggal
O:
Orang tua (Ibu. R) dapat mendemonstrasikan
kembali cara komunikasi terbuka dengan remaja
A:
TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai dengan
keluarga telah mampu mengenal masalah
tumbuh kembang remaja, mengambil
keputusan yang tepat untuk mengasuh anak
remaja dan mendemonstrasikan komunikasi
yang terbuka dengan anak remaja.
TUK 4 dan 5 tercapai ditandai dengan
keluarga telah mampu memodifikasi
lingkungan dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk memfasilitasi dalam
menerapkan peran dan tanggung jawab
remaja.
P:
Evaluasi TUK 1 – 5 untuk diagnosa ke dua
(ketidakefektifan performa peran pada keluarga
Bp. R khususnya An. H)
2 8 Juni 2019 jam Mengevaluasi TUK 1 – 5 S:
10.00 WIB Keluarga (Ibu. R) mampu menyebutkan
kembali pengertian tumbuh kembang.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
pengertian remaja
Ibu. R mampu menyebutkan kembali definisi
tumbuh kembang remaja
Ibu. R mampu menyebutkan kembali syarat-
syarat komunikasi efektif dalam keluarga.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
perubahan-perubahan pada remaja.
Ibu. R mampu mengidentifikasi kembali An. H
termasuk dalam remaja
Ibu. R mampu menyebutkan kembali akibat
perubahan fisik pada remaja
Ibu. R mampu menyebutkan kembali akibat
perubahan kejiwaan pada remaja.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali akibat
perubahan sosial pada remaja.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali sikap
orang tua dalam mengasuh anak remaja
Ibu. R mampu menyebutkan kembali sikap
anak remaja dalam menjalani masa remaja
Ibu. R mengatakan sudah mengusahakan
berbicara dengan anaknya
Ibu. R mampu menyebutkan kembali cara
memodifikasi lingkungan yang sesuai dengan
remaja
Ibu. R mampu menyebutkan kembali fasilitas
kesehatan yang ada disekitar tempat tinggal
O:
Orang tua (Ibu. R) dapat mendemonstrasikan
kembali cara komunikasi terbuka dengan remaja
A:
TUK 1 – 5 tercapai ditandai dengan keluarga
telah mampu mengenal masalah tumbuh
kembang remaja, mengambil keputusan yang
tepat untuk mengasuh anak remaja,
mendemonstrasikan komunikasi yang terbuka
dengan anak remaja, memodifikasi lingkungan
dan memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
memfasilitasi memfasilitasi dalam menerapkan
peran dan tanggung jawab remaja.
P:
Evaluasi sumatif untuk diagnosa keperawatan
ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota
keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau
kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang
harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat
4.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui
penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai
jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan
kesehatan keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan,
untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga edisi pertama. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Slameto. 2006. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Mubarak, dkk. 2009. Ilmu keperawatan komunitas: konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika
ners.unair.ac.id/materikuliah/askep%20remaja%20new.pdf