1. Pendahuluan
Gerontik
Amerika Serikat >jumlah populasilansia berusia 60
tahun atau lebih diperkirakan hampir mencapai 600 juta
orang dan diproyekasikan menjadi 2 miliar pada tahun
2050, Pada saat itu lansia akan melebihi jumlah
populasi anak (0-14 tahun).
Indonesia > jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan
sebesar 7,28% pada tahun 2020 menjadi sebesar
11,34%.
2. Fakta
Cina > terdapat pouplasi lansia yang sebagian besar
berusia lebih dari 100 tahun masih hidup dengan sehat
dan sedikit sekali prevalensi kepikunannya.
Menurut mereka, rahasianya adalah menghindari
makanan modern, banyak mengkonsumsi sayur dan
buah, aktivitas fisik ynag tinggi, sosialisasi dengan
warga lain, serta hidup di tempat yang sangat bersih
dan jauh dari polusi udara.
Hal ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk
dapat mempertahankan kesehatan dan kemandirian para
lansia agar tidak menjadi beban bagi dirinya, keluarga,
maupun masyarakat.
4. Pendekatan
Menurut World Health Organization (1982),
pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Menikmati hasil pembangunan
5. Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima
upaya kesehatan, yaitu
peningkatan (promotion), diagnosis dini dan
pencegahan (prevention), pengobatan (early
diagnosis and prompt serta pemulihan
treatment), (rehabilitation).
pembatasan kecatatan
(disability limitation),
6. Promotif
Upaya promotif merupakan proses advokasi kesehatan
untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga profesiaonal
, dan masyarkat terhadap praktik kesehatan yang positif
menjadi norma-norma sosial. Upaya aperlindungan
kesehatan bagi lansia adalah sebagai berikut:
Mengurangi cedera, dilakukan dengan tujuan
mengurangi kejadian jatuh, mengurangi bahaya
kebakaran dalam rumah, meningkatkan penggunaan
alat pengaman, dan mengurangi kejadian keracunan
makanan.
Meningkatkan kemanaan di tempat kerja yang
bertujuan untuk mengurangi terpapar dengan bahan-
bahan kimia dan meningkatkan penggunaan system
keamanan kerja.
Meningkatkan perlindungan dari kualitas udara yang
buruk, bertujuan untuk mengurangi penggunaan
semprotan bahanbahan kimia, meningkatkan
pengelolaan rumah tangga terhadap bahan berbahaya,
serta megurangi kontaminasi makanan dan obat-obatan.
Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan
mulut yang bertujuan untuk mengurangi karises gigi
serta memelihara kebersihan gigi dan mulut.
9. Prefentif
Mencakup pencegahan primer, sekunder, dan tersier
1) Melakukan pencegahan primer, meliputi
pencegahan pada lansia sehat, terdapat factor risiko,
tidak ada penyakit, dan promosi kesehatan
Jenis pelayanan pencegahan primer adalah sebagai
berikut: konseling (berhenti merokok dan minuman
beralkohol), dukungan nutrisi, exercise, keamanan di
dalam dan sekitar rumah, manajamen stress dan
penggunaan medikasi yang tepat.
2) Melakukan pencegahan sekunder, meliputi
pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala hingga
penderita yang mengidap faktor risiko: kontrol
hipertensi, deteksi dan pengobatan kanker, screening
(pemeriksaan rectal, mammogram, papsmear, gigi
mulut, dan lain-lain).
3) Melakukan pecegahan tersier, dilakukan setelah
terdapat gejala penyakit dan cacat: mencegah cacat
bertambah dan ketergantungan, serta perawatan
bertahap, tahap (1). Perawatan di rumah sakit, (2).
Rehabilitasi pasien rawat jalan, (3). Perawatan jangka
panjang.
Jenis pelayanan pencegahan tersier : Mencegah
berkembangnya gejala dengan memfasilitasi
rehabilitasi dan membatasi katidakmampuan akibat
kondisi kronis. Misalnya osteoporosis atau
inkontinensia urune/fekal. Mendukung usaha untuk
mempertahankan kemampuan berfungsi.
jalan
Melatih menggunakan sandal dan sepatu