DISPEPSIA
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Ns. Eny Erlinda W, M.Kep., Sp.Kep,MB
Ns. Abdul Kadir Hasn, SST.,M.Kes
6
LAPORAN PENDAHULUAN
DISPEPSIA
A. Definisi
Dispepsia adalah rasa nyeri atau tidak nyaman di bagian ulu hati.
Dispepsia ditandai rasa tidak nyaman di perut bagian atas, nyeri kronis,
dapat berulang, dapat disertai mual dan nyeri di ulu hati atau di bagian
berpusat pada perut bagian atas, yang dapat disertai keluhan- keluhan lain,
seperti perut cepat terasa penuh (fullness), kembung (bloating), atau cepat
merasa kenyang, meskipun baru makan lebih sedikit dari pada porsi
biasanya (early satiety); dan cepat tidak berhubungan dengan fungsi kolon
(Bayupurnama, 2019).
7
B. Anatomi fisiologi
diserap oleh tubuh melalui proses mengunyah, menelan dan menyerap zat
cair yang terdapat mulai dari mulut sampai ke anus. Setiap sel dalam
pertumbuhan.
8
Susunan saluran pencernaan terdiri dari oris (mulut), faring,
(usus halus) yang terbagi menjadi duodenum (usus 12 jari), ileum (usus
menjadi kolon asendens (usus besar yang naik), kolon transversum (usus
rektum, dan anus (dubur). Organ yang menghasilkan getah cerna meliputi
pencernaan adalah:
9
1) Mulut
dan air pada manusia. Mulut merupakan bagian awal dari sistem
2) Tenggorokan (Faring)
3) Kerongkongan (esofagus)
rangka dan otot polos, bagian Inferior hampir semuanya terdiri dari
otot polos.
bawah di dalam toraks dan abdomen. Lapisan otot luar dan dalam
pada bagian atas esophagus terdiri atas otot bergaris yang melekat
4) Lambung
pertama, dan (c) serabut oblik yang terutama ditemukan pada fundus
5) Usus halus
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),
Usus dua belas jari adalah bagian dari usus halus yang terletak
peritoneum.
penyerapan (ileum).
c) Usus Penyerapan (Ileum)
6) Usus besar
C. Etilogi
Berdasarkan penyebabnya, Dispepsia dibedakan menjadi dua jenis,
a. Dispepsia organik
pasti. Dispepsia jenis ini jarang ditemukan pada pasien usia lebih dari
kanan atas atau ulu hati yang menjalar ke bahu kanan dan
punggung.
5) Karsinoma
atau epigastrik.
b. Dispepsia fungsional
vaskularisasi.
D. Patofisiologi
Patofisiologi Dispepsia adalah faktor lingkungan, terutama
lingkungan yang tidak memenuhi standar kesehatan, makanan dan air yang
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan yang
stres. Pemasukan makanan menjadi kurang dapat mengkibatkan erosi pada
E. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin muncul pada Dispepsia antara lain pendarahan saluran
cerna bagian atas, ulkus peptikum, perforasi lambung, dan anemia. (Mardalena,
2018).
F. Pathway
Askep asuhan keperawatan
1.Pengkajian
c. Identitas
e. Keluhan utama
j. Pengkajian Fisik
vesika urinaria.
3) Data penunjang
2018).
meliputi adanya nyerI perut, rasa pedih di ulu hati, mual kadang-
kembung, rasa panas di dada dan perut, regurgitasi (keluar cairan dari
lambung secara
DAFTAR PUSTAKA
Tjokroprawiro, et. al. 2015. Buku Ajar Penyakit Dalam. Ed.2. Jakarta:
Airlangga University Press
Taylor, et. Al. 2011. Fundamentals of Nursing: The Art and Science of Nursing Care 7th Edition. China. Lippincott
Company.
Williams, L & Wilkins. 2011. Nursing: Memahami Bebagai Macam Penyakit. Alih Bahasa Paramita. Jakarta: PT. Indeks.
26
k. Intervensi keperawatan (PPNI, 2018)
Rencana Tindakan
Hari/Tg Diagnosis Keperawatan Tujuan Keperawatan TT
N Tindaka
l O n D
Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri:
keperawatan selama … maka Tingkat
Definisi : Nyeri Menurun dengan kriteria hasil: Observasi
Pengalaman sensorik atau 1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
emosional yang berkaitan Indikator 1 2 3 4 5 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
dengan kerusakan jaringan 2 Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri
aktual atau fungsional, Meringis 3 Identifikasi respon nyeri non verbal
dengan onset mendadak 4 Identifikasi faktor yang memperberat
Sikap protektif
atau lambat dan dan memperingan nyeri
berintensitas ringan hingga Gelisah 5 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
berat yang berlangsung Kesulitan tidur tentang nyeri
kurang dari 3 bulan. Frekuensi nadi 6 Identifikasi pengaruh budaya terhadap
Penyebab : Ket.
PolaSkala:
napas respon nyeri
1. Agen pencedera 1. Meningkat 7 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
fisiologis (mis. 2. Cukup meningkat nyeri
Inflamasi, iskemia, 3. Sedang 8 Monitor efek samping penggunaan
neoplasma) 4. Cukup menurun analgetik
2. Agen pencedera 5. Menurun
kimiawi (mis. Terapeutik
Terbakar, bahan kimia 9 Berikan teknik nonfamakologis untuk
iritan) mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
3. Agen pencedera fisik hypnosis, akupresur, terapi music,
(mis. Abses, amputasi, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
terbakar, terpotong,
mengangkat berat,
27
prosdur operasi, teknik imajinasi terbimbing, kompres
trauma, latihan hangat/dingin, terapi bermain)
fisik berlebihan) 10 Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
11 Fasilitas istirahat dan tidur
12 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi:
13 Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
14 Jelaskan strategi meredakan nyeri
15 Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
16 Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
17 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
18 Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu.