Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH APGAR SCORE

Dosen Pengampu : Ns. Kartika, S.Kep., M. Sc

Disusun oleh

Nama: Nuryanti

Nim : 201440124

Jurusan : Keperawatan Pangkalpinang

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua berupa ilmu dan amal. a berupa ilmu dan amal.
Serta berkat Rahmat Serta berkat Rahmat dan Hidayah-N dan Hidayah-Nya pula, ya pula,
kami dapat kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir yang insya Allah tepat pada waktunya. Kami menyadar Kami menyadari bahwa dalam
penyusun bahwa dalam penyusunan makalah an makalah ini tidak ini tidak akan tuntas akan
tuntas tanpa adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak  kekurangan. Akhirnya,
kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat kami  butuhkan untuk dijadikan
butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam pedoman dalam penulisan ke penulisan ke arah
yang arah yang lebih baik lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat Semoga makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat bag berguna dan bermanfaat bagi kita semua

Pangkalpinang,27 Januari 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelahiran seorang anak merupakan peristiwa luar biasa yang diantinatikan
setiap pasangan orangtua di muka bumi. Memiliki anak yang sehat fisik dan mental
juga merupakan dambaan setiap orangtua. Mendeteksi kesehatan anak sedini mungkin
merupakan hal yang penting agar orangtua dapat sesegera mungkin memikirkan
tindakan yang tepat untuk  menyelamatkan masa depan anak.
Apgar score merupakan metode akan metode penilaian pada aian pada menit
pertama kelahiran menit pertama kelahiran  bayi. Penilaian Penilaian ini bertjuan
bertjuan untuk mengetahui mengetahui kemampuan kemampuan bayi beradaptasi
beradaptasi  pada lingkungan  pada lingkungan baru. Score baru. Score penilaian ini
penilaian ini juga dipercaya juga dipercaya mampu mendeteksi mampu mendeteksi
gangguan yang mungkin terjadi pada bayi bila hasil score dibawah normal.
Adapun penilaian meliputi frekuensi jantung (heart rate), usaha nafas
(respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour), dan reaksi terhadap
rangsangan (respon to stimuli) yaitu dengan memasukan kateter ke lubang hidung
setelah jalan nafas dibersihkan Setiap penilaian diberi angka 0, 1 dan 2. Dari hasil
penilaian tersebut dapat diketahui apakan bayi normal (vigorous baby = nilai Apgar 7-
10), asfiksia sedang-ringan (nilai Apgar 4-6), atau bayi menderita asfiksia berat (nilai
Apgar 0-3).
Bila nilai Apgar dalam 2 menit tidak mencapai 7, maka harus dilakukan
tindakan resusitasi lebih lanjut karena kalau bayi karena kalau bayi menderita asfiksia
lebih erita asfiksia lebih dari 5 menit kemung menit kemungkinan terjadi kinan terjadi
gejala-g gejala-gejala neurologi ejala neurologik lanjutan dikemudian hari udian hari
akan lebih akan lebih besar, maka  penilaian  penilaian Apgar dilakukan dilakukan
selain pada 1 menit juga 5 menit setelah setelah bayi dilahirkan.
Resusitasi neonatus merupakan suatu prosedur yang diaplikasikan untuk 
neonatus yang yang gagal bernafas secara spontan. Sebuah sistem yang menjelaskan
status klinis neonatus diperlukan untuk mengavaluasi hasil akhir   persalinan
persalinan dan untuk mendokumentasikan mendokumentasikan respon terhadap
terhadap resusitasi. resusitasi. Untuk  menentukan kebutuhan bayi terhadap resusitasi,
tiga tanda skor afgar sangat  penting  penting pernafasan, pernafasan, warna dan
denyut jantung. jantung. Semua neonatus neonatus harus diobservasi secara ketat
selama jam pertama kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimak g dimaksud den sud dengan Apgar S Apgar Score?
2. Apa tuj Apa tujuan dilak uan dilakukanya Penilaia a Penilaian Apgar Score
gar Score?
3. Apa saja kriteria Apgar Score?
4. Bagaimana cara mela mana cara melakukan penilai n penilaian Apgar Sco
pgar Score?
5. Bagaimana hasil dan tind mana hasil dan tindakan yang haru akan yang harus
dilakukan pada penilaian pada penilaian Apgar  Score?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tent hui tentang peni ang penilaian Apgar Sc Apgar Score.
2. Untuk mengetahui tujuan dilak ui tujuan dilakuakannya penilai nya penilaian
Apgar Score. gar Score.
3. Untuk mengetahui krite hui kriteria penila ria penilaian Apgar Sc Apgar Score.
4. Untuk megetahui cara melaku ui cara melakuian penilai ian penilaian Apgar
Score pgar Score.
5. Untuk mengetahui hasil dan tindak ui hasil dan tindakan yang harus dila an
yang harus dilakuakn pad kuakn pada penilaian a penilaian Apgar Score.
BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian APGAR Skor


Apgar skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk  menilai
keadaan umum bayi sesaat umum bayi sesaat setelah kelahira setelah kelahiran
(Prawirohardjo, 2010). Apgar skor Apgar skor adalah suatu metode penilaian yang
adalah suatu metode penilaian yang digunakan untuk mengkaj nakan untuk mengkaji
kesehatan neonatus dalam menit kesehatan neonatus dalam menit pertama pertama
setelah lahir sampai 5 menit setelah lahir sampai 5 menit setelah setelah lahir, serta
dapat diulang pada menit ke 10 – 15.
Nilai apgar merupakan standart evaluasi neonatus dan dapat dijadikan sebagai
data dasar untuk  evaluasi di kemudian hari. Penilaian ini perlu untuk mengetahui
apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah frekuensi jantung
(heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit
(colour) dan reaksi terhadap rangsang (respon to stimuli) yaitu dengan memasukkam
kateter ke lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan (Prawirohardjo, 2010).
II. Tujuan
Dilakukannya APGAR  Hal yang penting diketahui, bahwa penilaian skor ini
dibuat untuk  menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi bayi baru lahir
secara umum dan memutuskan untuk melakukan tindakan darurat atau tidak.
Penilaian ini bukan sebagai prediksi terhadap kesehatan bayi atau intelegensi  bayi
dimasa mendatang. Beberapa bayi dapat mencapai angka 10, dan tidak jarang, bayi
yang sehat mempunyai skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama pada menit
pertama  pertama saat baru lahir. Sampai saat ini, skor apgar masih tetap digunakan,
digunakan, karena, selain ketepatannya, juga karena cara penerapannya yang
sederhana, cepat, dan ringkas.
Dan yang terpenting dalam penentuan skor apgar ini adalah untuk menetukan
bayi tersebut asfiksia atau tidak. (Sujiyatini, 2011). Penilaian ini dilakukan pada saat
bayi lahir (menit ke 1 dan 5) sehingga dapat menidentifikasi bayi baru lahir yang
memerlukan pertolongan lebih cepat.
1. Penilaian awal Menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan, warna kulit bayi
(merah muda,pucat atau kebiruan), gerakan, posisi ekstremitas atau tonus otot
bayi.
2. Penatalaksanaan awal BBL Penilaian awal, mencegah kehilangan panas
tubuh, rangsangan taktil, merawat tali merawat tali pusat, memulai pemberian
asi, erian asi, pencegahan infeksi, ahan infeksi, termasuk profilaksis gangguan
pada mata.
3. Mekonium pada cairan ketuban Berkaitan dengan adanya gangguan
intrauterin kesejahteraan bayi hteraan bayi terauma bila konsistensinya kental
atau jumlahnya berlebihan, menimbulkan masalah apabila terjadi aspirasi ke
dalam saluran nafas bayi  baru lahir, walaupun  baru lahir, walaupun bayi
tampak bugar bayi tampak bugar, tetap lakukan pemantuan terhadap , tetap
lakukan pemantuan terhadap kemungkinkan terjadinya penyulit.
4. Kondisi yang memerlukan rujukan Bayi dengan kelainan bawaan
(hidrosefalus, mikrosefalus, megakolom, langit-langit terbelah, bibir
sumbing), bayi dengan gejala dan tanda infeksi, tidak dapat menyusui atau
keadaan umumnya jelek, asfiksia dan tidak memberi respons yang baik
terhadap tindakan resusitasi.
III. Kriteria APGAR Skor
Dalam penilaian APGAR terdapat 5 kirteria yang dinilai, yaitu:
Apabila nilai APGAR :

7 – 10 : Bayi mengalami Asfiksia ringan atau dikatakan bayi dalam keadaan normal

4 – 6 : Bayi mengalami Asfiksia sedang

0 – 3 : Bayi mengalami Asfiksia berat

Apabila ditemukan APGAR score dibawah 6 maka bayi tersebut


membutuhkan tindakan resusitasi.

IV. Cara Penilaian APGAR  Skor


Apgar skor dinilai pada pada menit pertama, menit menit pertama, menit
kelima, dan menit kesepuluh kelima, dan menit kesepuluh setelah bayi lahir, untuk
mengetahui perkembangan keadaan bayi tersebut.  Namun dalam situasi situasi
tertentu, tertentu, Skor Apgar Skor Apgar juga dinilai dinilai pada menit ke 10, 15,
dan 20, hingga total skor dan 20, hingga total skor 10 (Sujiyatini, 2011). 10
(Sujiyatini, 2011).
1) Appearance (warna kulit): Menilai kulit bayi. Nilai 2 jika warna kulit seluruh
tubuh bayi kemerahan, nilai 1 jika kulit bayi pucat pada bagian ekstremitas,
dan nilai 0 jika kulit bayi pucat pada seluruh badan (Biru atau putih semua) .
2) Pulse (denyut jantung/nadi): Untuk mengetahui denyut jantung bayi, dapat
dilakukan dengan meraba bagian atas dada bayi di bagian apeks dengan dua
jari atau dengan meletakkan stetoskop pada dada bayi. Denyut jantung
dihitung dalam satu menit, caranya dihitung 15 detik, lalu hasilnya dikalikan
4, sehingga didapat hasil total dalam 60 detik. Jantung yang sehat akan
berdenyut di atas 100 kali per menit dan diberi nilai 2. Nilai 1 diberikan pada
bayi yang frekuensi denyut jantungnya di bawah 100 kali per menit.
Sementara bila denyut jantung tak terdeteksi sama sekali maka nilainya 0.
3) Grimace (Respon Reflek) : Ketika selang suction dimasukkan ke dalam
lubang hidung bayi untuk membersihkan jalan nafasnya, akan jalan nafasnya,
akan terlihat bagaimana reaksi mana reaksi bayi. Jika ia menarik, batuk, ataup
uk, ataupun bersin saat di stimulasi, itu pertanda responnya terhadap
rangsangan bagus dan mendapat nilai 2. Tapi jika bayi hanya meringis ketika
di stimulasi, itu berarti hanya mendapat nilai 1. Dan  jika bayi tidak ada
respon terhadap stimulasi maka diberi nilai 0.

4) Activity (tonus otot) :


Hal ini dinilai dari gerakan bayi. Bila bayi menggerakkan kedua tangan
dan kakinya secara aktif dan spontan begitu lahir, artinya tonus ototnya bagus
dan diberi nilai 2. Tapi jika bayi dirangsang ekstermitasnya ditekuk, nilainya
hanya 1. Bayi yang lahir dalam keadaan lunglai atau terkulai dinilai 0
5) Respiration (pernapasan)
Kemampuan bayi puan bayi bernafas dinilai dengan mendengarkan
tangis  bayi. Jika ia langsung langsung menangis menangis dengan kuat
begitu lahir, itu tandanya tandanya  paru-paru  paru-paru bayi telah matang
dan mampu bera mampu beradaptasi daptasi dengan baik. dengan baik.
Berarti Berarti nilainya 2. Sedangkan bayi yang hanya merintih rintih,
nilainya 1. Nilai 0 diberikan pada bayi yang terlahir tanpa tangis (diam).
V. Penatalaksanaan
Pada Bayi Baru Lahir
1. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3):
a. Kolaborasi dalam pemberian suction.
b. Kolaborasi dalam pemberian O2. Kolaborasi dalam pemberian O2.
c. Berikan kehan n kehangatan pada bayi.
d. Observasi deny vasi denyut jant ut jantung, warna kulit na kulit,
respirasi , respirasi.
e. Berikan injek an injeksi vit K, b si vit K, bila ada in ila ada indikasi p
dikasi perdarahan.
2. Asfiksia ringan sedang (nilai APGAR 4-6):
a. Kolaborasi dalam pemberian suction.
b. Kolaborasi dalam pemberian O2. Kolaborasi dalam pemberian O2.
c. Observasi respirasi bayi.
d. Beri kehangatan pada bayi.
3. Bayi normal (nilai APGAR 7-10):
a. Berikan kehangatan pada bayi.
b. Observasi denyut jantung, warna kulit, serta respirasi pada menit
selanjutnya sampai nilai Apgar menjadi 10.
VI. Pemeriksaan GCS pada orang Anak/Bayi :
 Eye (Respon membuka Mata) :
(4) : spontan

(3) : Patuh pada perintah/suara

(2) : dengan rangsangan nyeri

(1) : tidak ada respon

 Verbal (bicara) :
(5) : mengoceh

(4) : menangis lemah

(3) : menangis (karena diberi rangsangan nyeri)

(2) : merintih (karena diberi rangsangan nyeri)


(1) : tidak ada respon

 Motorik (gerakan) :
(6) : spontan

(5) : menarik (karena sentuhan)

(4) : menarik (karena rangsangan nyeri)

(3) : fleksi abnormal

(2) : ekstensi abnormal

(1) : tidak ada respon

Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol


E…V…M… Selanjutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15
yaitu E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.

Kesimpulan :

1. Composmentis : 15-14

2. Apatis : 13-12

3. Delirium : 11-10

4. Somnolen : 9-7

5. Stupor : 6-4

6. Coma : 3

  Persepsi mengenai penilaian GCS dapat menunjukkan nilai yang berbeda karena
terdapat beberapa kemiripan penilaian berdasarkan respon klien. Untuk menghindari
perbedaan penilaian terhadap satu respon yang ditunjukkan klien, maka tenaga kesehatan
harus mampu memahami detail dan prinsip kriteria penilaian GCS.Misalnya untuk
pemeriksaan eye (mata). Nilai 4 dan 1 memiliki perbedaan yang jelas. Sehingga akan sedikit
kemungkinan untuk terjadi salah interpretasi. Namun, untuk membedakan antara nilai 2 dan 3
maka perlu mengingat kata kunci nyeri. Ketika klien berespon dengan sentuhan (bukan nyeri)
maka nilainya adalah 3. Namun jika berespon dengan rangsang nyeri maka nilainya adalah 2.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Apgar skor adalah suatu metode penilaian yang digunakan untuk  mengkaji
kesehatan neonatus dalam menit pertama setelah lahir sampai 5 menit setelah lahir,
serta dapat diulang pada menit ke 10-15. Nilai apgar  merupakan standart evaluasi
neonatus dan dapat dijadikan sebagai data dasar  untuk evaluasi di kemudian hari. Hal
yang penting diketahui, bahwa penilaian skor ini dibuat untuk  menolong tenaga
kesehatan dalam mengkaji kondisi bayi baru lahir secara umum dan memutuskan
untuk melakukan tindakan darurat atau tidak.

Penilaian ini bukan sebagai prediksi terhadap kesehatan bayi atau intelegensi
bayi dimasa mendatang. Skor Apgar r Apgar dinilai pada menit pertama, menit
kelima, dan menit dan menit kesepuluh setelah bayi lahir, untuk mengetahui
perkembangan keadaan bayi tersebut. Namun dalam situasi tertentu, Skor Apgar juga
dinilai pada menit ke 10, 15, dan 20, hingga total s 10, 15, dan 20, hingga total skor
10 (Sujiyatini, 2 kor 10 (Sujiyatini, 2011).

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Kami akan
memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada banyak  sumber yang dapat
dipertanggung-jawabkan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dan
saran yang membangu yang membangun mengenai pembahasan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, S. 2010. jo, S. 2010.  Buku Acuan Nasional Nasional Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Kesehatan Maternal  Maternal  dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Jakarta:
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan  Asuhan Kebidanan Pada Masa Pada Masa Persalinan
Persalinan. Jakarta: Salemba Jakarta: Salemba Medika.

Sujiyantini, dkk. 201 dkk. 2011.  Asuhan  Asuhan Kebidanan Kebidanan II (Persalinan).
(Persalinan). Yogyakarta: Rhima Press.

Anda mungkin juga menyukai