Anda di halaman 1dari 13

MATERNITAS

Dosen Pengajar:
Nur Elly,S.Kp,M.Kes

Disusun Oleh:
Riga Tri Wahyudi
P0 5120219 079
2B/D3 Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. Penilaian APGAR/Kebugaran bayi baru lahir
Tes Apgar score atau penilaian Apgar merupakan salah satu pemeriksaan
fisik bayi yang dilakukan pada menit pertama dan kelima setelah bayi lahir.
Semakin tinggi nilai Apgarnya, maka semakin baik. Nilai Apgar yang tinggi
diangap dapat menjadi patokan bahwa kondisi bayi baru lahir sehat dan bugar
setelah dilahirkan.
Seperti Apa Nilai pada Apgar Score?
Kata ‘Apgar’ sendiri diambil dari beberapa aspek yang diperiksa, yaitu:
 Activity (aktivitas otot).

 Pulse (denyut jantung).

 Grimace (respons dan refleks bayi).

 Appearance (penampilan, terutama warna tubuh bayi).

 Respiration (pernapasan).

Masing-masing aspek fisik pada bayi tersebut akan diperiksa oleh dokter atau
bidan dengan pemberian nilai dan hasil penilaian sebagai berikut:

1. Activity (aktivitas otot)

 Skor 2 berarti bayi tampak bergerak aktif dan kuat.

 Skor 1 berarti bayi bergerak, namun lemah dan tidak aktif.

 Skor 0 berarti bayi tidak bergerak sama sekali.

2. Pulse (denyut jantung)

 Skor 2 berarti jantung bayi berdetak lebih dari 100 denyut per menit.

 Skor 1 berarti jantung bayi berdetak kurang dari 100 denyut per menit.

 Skor 0 berarti detak jantung tidak terdeteksi.

3. Grimace (respons refleks)

 Skor 2 berarti bayi meringis, batuk, atau menangis secara spontan dan
dapat menarik kaki atau tangan ketika diberi rangsang nyeri, seperti
cubitan ringan atau sentilan di kaki.
 Skor 1 berarti bayi hanya meringis atau menangis hanya saat diberikan
rangsangan.

 Skor 0 berarti bayi tidak menunjukkan respons sama sekali terhadap


rangsangan yang diberikan.

4. Appearance (warna tubuh)

 Skor 2 jika warna tubuh bayi kemerahan, ini merupakan warna tubuh bayi
yang normal.

 Skor 1 jika warna tubuh normal, tetapi tangan atau kaki kebiruan.

 Skor 0 bila seluruh tubuh bayi sepenuhnya berwarna keabu-


abuan, kebiruan, atau pucat.

5. Respiration (pernapasan)

 Skor 2 jika bayi menangis kuat dan dapat bernapas secara normal.

 Skor 1 jika bayi menangis lemah disertai rintihan dan pola napas yang
tidak teratur.

 Skor 0 jika bayi tidak bernapas sama sekali.

Setelah hal-hal di atas dinilai, maka nilai dari masing-masing aspek yang
diperiksa akan dijumlahkan dan diperoleh nilai total sebesar 0-10. Berikut ini
adalah hasil interpretasi Apgar score:

 Skor di atas 7 menandakan bahwa bayi dalam kondisi baik atau sempurna.

 Skor 5-6 menandakan Si Kecil kurang sehat atau bugar dan mungkin perlu
bantuan pernapasan.

 Skor di bawah 5 merupakan keadaan gawat pada bayi yang


mengindikasikan bahwa bayi membutuhkan resusitasi segera.
2. Penilaian antropometri BBL
antropometri adalah pengukuran dimensi tulang dan jaringan adiposa
(lemak) pada bayi baru lahir.Pemeriksaan ini juga termasuk pemantauan berat
badan dan panjang badan bayi, bentuk dan ukuran lingkar kepala, hingga
penampakan leher, mata, hidung dan telinga bayi.. 
Apa saja yang diukur pada pemeriksaan antropometri?
 Berat badan menurut umur (BB/U)

 Panjang/tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U)

 Berat badan menurut panjang/tinggi badan (BB/PB atau BB/TB) 

 Indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U)

Adapun keempat indeks pemeriksaan antropometri tersebut digunakan untuk


menentukan sejumlah kategori berikut:

1.Indeks berat badan menurut umur (BB/U)

Kategori ini  digunakan untuk menentukan kategori bayi atau anak:

 Berat badan sangat kurang 

 Berat badan kurang

 Berat badan normal

 Risiko berat badan lebih

Berat badan normal bayi baru lahir adalah saat nilai Z-score pada pengukuran
antropometri berada pada -2 SD sampai dengan +1 SD. 

2.Indeks panjang badan atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U)

Kategori ini digunakan untuk menentukan kategori bayi atau anak:

 Anak sangat pendek (stunting)

 Pendek

 Normal
 Tinggi

Adapun panjang normal bayi baru lahir atau tingginya dikatakan ideal jika Z-
score pada pengukuran berada pada -2SD sampai dengan +3SD. Tinggi rata-rata
bayi baru lahir adalah berkisar 49.9 cm dan bayi perempuan 49.1 cm.

3. Indeks berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan (BB/PB
atau BB/TB) dan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U)

Kategori ini digunakan untuk menentukan bayi atau anak mengalami:

 Gizi buruk

 Gizi kurang

 Gizi baik

 Gizi lebih

 Obesitas

Bayi atau anak dikatakan memiliki gizi baik (normal) jika dalam pengukuran,
Z-score nya menunjukan angka pada kisaran -2SD sampai dengan +1 SD.

4. Lingkar kepala dan lingkar lengan atas (LILA)

 lingkar kepala normal bayi baru lahir yang cukup bulan adalah 35 cm.
Biasanya pertambahan besar lingkar kepala bayi laki-laki lebih besar 1 cm dari
bayi perempuan.Dikutip dari penelitian bertajuk Neonatal Anthropometry: a tool
to evaluate the nutritional status, and to predict early and late risks, peningkatan
lingkar kepala mencerminkan pertumbuhan otak anak.Pada periode 30 hari
pertama kehidupan anak, hasil pengukuran lingkar kepala kecil umum dikaitkan
dengan perkembangan kognitif dan saraf otak yang kurang optimal. Bagian tubuh
bayi lainnya yang diukur adalah lingkar lengan atas. Lingkar lengan atas bayi
dapat menilai adanya kehilangan atau penambahan massa otot dan lemak pada
tubuh bayi.
3. IMD
Inisiasi menyusui dini adalah langkah penting untuk memudahkan bayi
dalam memulai proses menyusui. Bayi baru lahir yang diletakkan pada dada atau
perut sang ibu, secara alami dapat mencari sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan
menyusu. Proses penting inilah yang disebut inisiasi menyusui dini (IMD).
Tahapan awal melakukan inisiasi menyusui dini setelah bayi lahir

1. Setelah bayi dilahirkan dan dirasa tidak membutuhkan resusitasi (bantuan


pernapasan) maupun tindakan medis lainnya, segera letakkan bayi di atas
perut ibu.

2. Jika bayi lahir dengan operasi caesar, letakkan bayi di atas dada ibu.

3. Sebelumnya, pastikan kepala, wajah, dan bagian tubuh bayi lainnya


kecuali kedua tangan sudah dalam keadaan kering. Hal ini bertujuan agar
aroma dari air ketuban (amnion) pada tangan bayi akan membantu
mengarahkannya untuk mencari puting payudara ibu yang memiliki aroma
serupa.

4. Untuk memudahkan prosesnya, dada ibu juga tidak boleh dibersihkan.


Begitu pula dengan bayi, sebaiknya vernix caseosa yang menempel pada
tubuhnya tidak perlu dibersihkan.

Berbagai tindakan dan pergerakan bayi selama proses inisiasi menyusui


dini atau IMD adalah sebagai berikut:

1. Pertama-tama bayi akan mengeluarkan tangisan khasnya, tapi biasanya


hanya berlangsung sebentar.

2. Kemudian masuk ke tahap relaksasi saat tubuh bayi mulai berhenti


menangis dan bergerak secara perlahan-lahan.

3. Bayi mulai bangun, membuka mata, dan menunjukkan respon karena


mendengar suara ibunya.

4. Pergerakan bayi dimulai dari gerakan kecil terlebih dahulu, meliputi


lengan, baju, dan kepala.
5. Semakin lama gerakan bayi semakin mengalami peningkatan. Bayi akan
mengangkat dan menggerakkan lututnya, kemudian tampak bergerak ke
arah payudara ibu.

6. Ketika sudah sampai di area payudara, bayi biasanya akan berhenti untuk
beristirahat sejenak. Namun jangan keliru, hal ini bukan menandakan
kalau bayi tidak lapar atau tidak ingin menyusu.

7. Setelah istirahatnya dirasa cukup, bayi akan mulai membiasakan diri


dengan payudara ibu. Hal ini tampak dari perilakunya yang mulai
mencium, menjilat, dan mengamati area tersebut.

8. Proses ini akan berlangsung selama beberapa waktu sehingga ibu tetap
harus sabar menunggu sampai bayi bisa menemukan puting payudara
untuk menyusu.

9. Ketika bayi sudah berhasil menemukan puting payudara ia akan mulai


menyusu untuk pertama kali.

Apa manfaat inisiasi menyusui dini bagi ibu dan bayi?

1. Memberikan waktu bagi bayi untuk menyesuaikan diri

2. Mengurangi rasa cemas pada bayi baru lahir

3. Membuat ibu lebih tenang dan bahagia

4. Meningkatkan motivasi ibu untuk menyusui

5. Meningkatkan fungsi imun bayi


4. Perawatan tali pusar
Umumnya, tali pusar atau tali pusat bayi baru lahir akan puput atau lepas
dalam waktu satu hingga tiga minggu setelah kelahiran. Sepanjang belum terlepas,
orang tua bayi perlu menjaga area tersebut tetap bersih dan kering. Ini karena
kondisi basah dan lembap dapat memicu pertumbuhan kuman penyebab infeksi.
Cara perawatan tali pusar pada bayi :
1. Pastikan tangan bersih

2. Menjaga kebersihan tali pusar bayi yang baru lahir

Untuk menjaga kebersihan tali pusar si Kecil, harus selalu menggunakan


kain yang lembut dan juga air hangat untuk mencegah infeksi.  Jika pada saat
memandikan si Kecil tali pusarnya terkena air, maka harus segera
mengeringkannya menggunakan kain kasa atau cotton bud yang steril.
Caranya adalah dengan menggulirkan cotton bud ke kanan dan ke kiri di
atas tali pusar bayi secara perlahan agar kotoran-kotoran yang ada pada pusar
bayi menempel pada bagian kapasnya. Setelah itu, keringkanlah tali pusar bayi
agar tidak terjadi infeksi akibat lembap dan kuman yang menempel.

3. Jaga tali pusar bayi agar tetap kering

Agar cepat kering dan lepas, sebaiknya tali pusar bayi tidak dibungkus
dengan apapun. Hal tersebut bertujuan agar udara dapat masuk dan akhirnya tali
pusar mengering dengan sendirinya lalu terlepas. Selain itu,sebaiknya tidak
memasangkan baju bayi yang terlalu ketat, gunakan saja baju yang sedikit
longgar agar tidak mengganggu tali pusar bayi yang belum kering.
4. Gunakan waslap untuk memandikannya

Saat memandikan si Kecil, maka cukup gunakan waslap untuk membasuh


area tubuhnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga tali pusar bayi agar tidak
terkena air terlalu banyak dan menjaga agar tali pusar bayi tetap kering.

5. Ganti kain kasa pada pusar bayi secara berkala

Jangan terlalu lama memasangkan kain kasa apalagi saat keadaan tali
pusar bayi lembap. Pasalnya, kain kasa yang lembap dapat membuat tali pusar
bayi menjadi infeksi. 
Perlu diketahui juga, jangan pernah membersihkan pusar bayi
menggunakan kapas karena bisa saja serabut-serabut yang ada pada kapas
menempel pada pusar bayi.
6. Hindari menggunakan salep atau obat apapun terkecuali dengan saran dokter

sebaiknya tidak mencoba-coba memberikan salep atau obat luar untuk


pusar bayi, dengan tujuan membuat pusar menjadi lebih cepat kering.
Memberikan apapun tanpa saran dan resep dokter dapat membahayakan bayi.
7. Jangan memaksa tali pusar bayi lepas dengan cara menariknya

Biarkan tali pusar bayi lepas dengan sendirinya dan jangan pernah
mencoba untuk menarik tali pusarnya. Jika masih memaksanya, maka bukan tidak
mungkin bayi akan merasa kesakitan dan menangis.
5. Memandikan bayi baru lahir

Untuk mandi pertama bayi, Anda dapat menggunakan waslap. Pilih tempat
yang hangat dengan permukaan yang datar seperti meja tempat ganti popok. Lalu,
tutupi permukaan meja dengan handuk tebal dan pastikan suhu ruangan
setidaknya 23 derajat celcius karena bayi mudah kedinginan.

Cara memandikan bayi dengan waslap

Tahapan memandikan bayi

 Pertama, buka pakaian bayi lalu gendong kepala bayi dengan satu tangan.
Biarkan popok terpakai karena kita akan membersihkannya pada bagian
terakhir. Bungkus bayi dengan handuk kecuali area badan yang akan
dibersihkan.

 Dengan menggunakan waslap bayi, bersihkan satu per satu bagian


tubuhnya. Mulailah dari belakang telinga, lalu pindah ke leher, siku, lutut,
di antara jari tangan dan kaki. Perhatikan lipatan di bawah lengan, di
belakang telinga, di sekitar leher.

 Bagian rambut sebaiknya dibersihkan pada bagian akhir agar bayi tidak
kedinginan. Jika bayi tidak memiliki banyak rambut, Anda cukup
memercikkan air pada rambutnya tanpa menggunakan sampo. Supaya
mata bayi tidak terkena air, tundukkan kepala bayi sedikit ke belakang.
 Sekarang saatnya untuk melepaskan popok dan membersihkan area perut
bayi, bagian bawah, dan alat kelamin dengan waslap.

 Cuci secara perlahan dari depan ke belakang. Jika ada sedikit keputihan
pada bagian kelamin, Anda tidak perlu khawatir dan jangan mencoba
untuk membersihkan semuanya. Untuk bayi laki-laki yang tidak disunat,
bersihkan kemaluannya secara perlahan. Jika disunat, Anda tidak perlu
mencuci kepala penis hingga sembuh.

 Keringkan tubuh bayi dengan cara menepuk-nepuk lembut menggunakan


handuk dan jangan digosok karena akan menimbulkan iritasi.

Mandi menggunakan bak mandi

Untuk bayi yang berusia beberapa minggu, atau telah mengalami puput pusar,
cara memandikannya berbeda dengan memandikan bayi baru lahir. Setelah tali
pusar puput (terlepas) dan pusar benar-benar sembuh, kini saatnya untuk mandi
menggunakan bak mandi. memandikan bayi baru lahir dengan bak mandi:

 Lakukan mandi pertama di bak secara cepat. Isi bak dengan 5 - 7 cm air
hangat (bukan air panas) dengan suhu air sekitar 32 derajat Celcius.
Gunakan satu tangan untuk menopang kepala bayi, lalu perlahan turunkan.

 Basahi muka dan rambut bayi menggunakan waslap mandi bayi. Saat
membasuh, lindungi mata bayi dengan tangan Ibu. Gunakan sedikit sabun
dan air untuk memandikan bagian-bagian tubuh bayi.

 Untuk memandikan bayi gunakan sabun khusus untuk bayi. Jika rambut


bayi sudah mulai tumbuh, Anda bisa mencoba sampo bayi yang lembut.

 Untuk menjaga bayi tetap hangat selama mandi, tangkupkan tangan Anda
untuk mengambil segenggam air lalu tuangkan pada dada bayi.

 Keringkan tubuh bayi dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan


handuk bersih. Lalu, oleskan losion bayi ke seluruh tubuh untuk menjaga
kelembapan.

 Sekarang saatnya untuk memakai popok baru. Oleskan salep anti ruam


popok untuk melindungi bayi dari iritasi.
Manfaat mandi untuk bayi baru lahir

1. Meningkatkan ikatan batin

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, memandikan bayi baru lahir


merupakan salah satu cara yang baik untuk meningkatkan ikatan batin antara
orangtua dan bayi..Ketika Anda memandikan bayi Anda, bisakanlah untuk
menunjukkan ekspresi seperti menatap matanya, melemparkan senyum, dan
mainkan jari-jari kecilnya, agar bonding kepada orangtua semakin tumbuh.

2. Mengajarkan bayi untuk belajar

Mandi merupakan salah satu kegiatan belajar untuk bayi. Dalam hal ini bayi Anda
akan belajar melatih indera peraba dan sensitifitasnya. Merasakan guyuran air dan
usapan dari tangan orangtua maupun waslap akan membuat indera perabanya bisa
membedakan tekstur halus dan kasar.

3. Menenangkan bayi yang rewel

memandikan bayi ternyata juga dapat menjadi salah satu metode agar bayi
kembali merasa nyaman.Lakukan gerakan memijat bayi setelah mandi dengan
losion atau minyak telon yang sering digunakan untuk membuatnya semakin
merasa nyaman.

7. Cara menyendawakan bayi setelah menyusu

Menyendawakan bayi dapat membantu mengeluarkan udara dan mencegah


terjadinya masalah tersebut, sehingga bayi dapat menyusu lebih lama dan tidur
lebih nyenyak.

Ada beberapa posisi yang bisa dicoba dalam menyendawakan Si Kecil, yaitu:
1. Posisi digendong tegak

Duduklah tegak dan gendong Si Kecil menghadap Bunda. Posisikan dagu


Si Kecil di atas pundak Bunda, dan topang badannya dari bawah dengan salah
satu tangan. Lalu, gunakan tangan Bunda yang satunya lagi untuk mengusap atau
menepuk punggung Si kecil secara pelan dan lembut.

2. Posisi duduk

Dudukkan Si Kecil di atas pangkuan Bunda. Topang badannya dengan


memegang dagu dan menyangga dadanya dengan pangkal telapak tangan.
Usahakan untuk memegang dagu Si Kecil saja ya, bukan memegang lehernya.
Dengan tangan Bunda yang satunya lagi, tepuk atau usap perlahan punggung Si
Kecil.

3. Posisi tengkurap

Tidurkan Si Kecil di lengan atau pangkuan Bunda pada posisi tengkurap.


Sangga dan posisikan kepala lebih tinggi dari badannya, atau posisikan badan Si
Kecil dengan kemiringan 45°, lalu tepuk atau usap punggungnya secara perlahan.

Cobalah ketiga cara di atas dan gunakan posisi yang paling nyaman bagi Bunda
dan Si Kecil. Pastikan badan Si Kecil lurus (tidak meringkuk atau membungkuk)
supaya udara mudah keluar. Jangan lupa untuk menangkupkan tangan Bunda saat
menepuk punggungnya agar tepukan Bunda tidak terlalu keras.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menyendawakan Bayi

Menyendawakan Si kecil tidak perlu terlalu lama, cukup lakukan langkah-


langkah di atas selama 1-2 menit atau hingga Si Kecil sendawa. Artinya, jika ia
belum sendawa hingga 2 menit disendawakan, tidak perlu melanjutkannya lagi.
Namun jika Si Kecil masih nampak tidak nyaman atau rewel, coba sendawakan
lagi dengan posisi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai