Anda di halaman 1dari 13

AGNES MAYA ANGELA LIEM

NPM 10521046

KELAS 1PA20

JURNAL PRIBADI

Perkembangan manusia berlangsung sepanjang hidup. Perkembangan manusia dapat


diukur dari awal kelahiran, bahkan sebelum manusia lahir, yaitu masa konsepsi. Ternyata, saat
kelahiran bayi, terdapat sebuah metode untuk mengukur kondisi sang bayi atau yang dikenal
dengan Apgar score. Berangkat dari namanya, metode ini dikembangkan pada tahun 1952 oleh
ahli anestesi Amerika, dr. Virginia Apgar.

Apgar score (skor Apgar) atau nilai Apgar adalah metode untuk menilai kondisi kesehatan
bayi pada usia 1 menit dan 5 menit setelah kelahirannya. Kepanjangan Apgar yaitu Apperance
(warna kulit), Pulse (denyut jantung), Grimace (refleks gerak), Activity (aktivitas otot),
Respiration (pernapasan). Sehingga, Apgar score dilakukan untuk menilai warna kulit, denyut
jantung, refleks gerak, dan aktivitas otot bayi di menit-menit kelahirannya. Hasil penilaian Apgar
score bukan merupakan acuan untuk memperkirakan kesehatan atau kecerdasan bayi di masa
depan, melainkan hanya sebuah metode untuk memudahkan dokter dalam menilai kondisi bayi
setelah ia dilahirkan.

Kriteria nilai pada Apgar score adalah:

1. Appearance (warna kulit)


• Skor 2: jika seluruh kulit bayi berwarna kemerahan.
• Skor 1: jika kulit tubuh bayi berwarna kemerahan, tetapi tangan dan kakinya berwarna
kebiruan.
• Skor 0: jika seluruh kulit bayi berwarna kebiruan, keabu-abuan, atau pucat pasi.
2. Pulse (denyut jantung)
• Skor 2: jika jantung bayi berdenyut setidaknya 100 kali per menit.
• Skor 1: jika jantung bayi berdenyut kurang dari 100 kali per menit.
• Skor 0: jika jantung bayi tidak berdenyut sama sekali..
3. Grimace (refleks gerak)
• Skor 2: jika bayi menangis, batuk, bersin, serta menarik diri ketika dokter memberi
rangsangan.
• Skor 1: jika bayi hanya meringis ketika dokter memberikan rangsangan.
• Skor 0: jika bayi tidak menangis atau merespons sama sekali ketika dokter memberi
rangsangan,
4. Activity (aktivitas otot)
• Skor 2: jika kedua tangan dan kaki bergerak secara spontan dan aktif saat lahir.
• Skor 1: jika bayi hanya bergerak sedikit saat lahir
• Skor 0: jika bayi tidak bergerak sama sekali saat lahir,
5. Respiration (pernapasan)
• Skor 2: jika pernapasan bayi normal dan bayi langsung menangis dengan kencang dan
kuat.
• Skor 1: jika pernapasan bayi lambat dan bayi hanya merintih.
• Skor 0: jika bayi tidak bernapas dan menangis sama sekali.

Skor ini dijumlahkan sehingga menghasilkan nilai Apgar berkisaran 0 sampai 10.
Meskipun nilai 10 adalah nilai tertinggi, sebagian besar bayi bugar hanya mendapat nilai 8 atau 9.
Jika bayi mendapat nilai Apgar 4-6 pada penilaian satu menit, bayi tersebut mungkin
memerlukan bantuan pernapasan seperti penyedotan saluran udara atau pemberian oksigen
sehingga skor Apgar pada penilaian lima menitnya berada di antara 8-10. Namun jika bayi sudah
mendapat pernapasan dan skor Apgarnya tidak meningkat pada penilaian lima menitnya, maka
bayi membutuhkan perawatan yang lebih intensif lagi.
Jika skor Apgar bayi di bawah 4, maka bayi membutuhkan tindakan segera seperti
resusitasi atau perawatan intensif. Pada kasus tertentu, seperti kondisi bayi kritis setelah kelahiran,
maka penilaian Apgar score dilakukan lagi pada menit ke-10, menit ke-15, dan menit ke-20.
Bayi yang dinyatakan sehat terkadang memiliki skor Apgar yang lebih rendah pada
penilaian menit pertamanya. Hal ini adalah sesuatu normal karena beberapa bayi hanya
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru di luar
rahim. Tidak hanya itu, hal ini pun normal jika ibu melahirkan dengan kehamilan risiko tinggi,
menjalani operasi caesar atau proses persalinan yang rumit, dan melahirkan bayi prematur.

Kelahiran prematur adalah kelahiran bayi


pada saat usia bayi belum memasuki usia 37 minggu,
bayi yang lahir secara prematur memiliki risiko
terkena komplikasi di masa awal kelahirannya karena
bayi prematur lahir dengan organ dan tubuh yang
belum siap untuk bekerja secara optimal. Maka dari
itu, bayi premature membutuhkan perawatan khusus.

Begitu bayi lahir secara prematur, bayi akan dirujuk ke NICU (Neonatal Intensive Care
Unit). NICU memiliki peralatan untuk memonitor kondisi bayi. Secara umum, mesin monitor
yang ada di NICU memiliki sistem yang sama, yaitu mencatat detak jantung, laju pernapasan,
tekanan darah, suhu, serta mengukur jumlah oksigen dalam darah.

Bayi prematur biasanya membutuhkan bantuan pernapasan. Metode bantuan pernapasan


yang diberikan yaitu menggunakan respirator, Continous Positive Airway Pressure (C-PAP) atau
bantuan udara ke paru-paru, dan tudung oksigen. Bayi yang lahir pada usia 25-29 minggu belum
bisa menerima ASI sehingga bayi premature biasanya mendapat asupan melalui intravena
(pemberian asupan melalui injeksi/infus) maupun tabung.

Setelah diperbolehkan pulang, perawatan khusus bagi bayi prematur tidak berhenti hanya
saat meninggalkan rumah sakit. Bayi prematur berisiko terkena infeksi karena sistem kekebalan
tubuh bayi masih berkembang. Oleh karena itu, langkah-langkah perawatan bayi premature di
rumah adalah sebagai berikut:
1. Melakukan perawatan kanguru
Teknik bayi prematur ditempatkan di posisi tegak di dada telanjang, di antara payudara
ibu, untuk memungkinkan kontak perut ke perut, dan kepala bayi diputar sehingga
posisi telinga di atas jantung ibu. Teknik ini meningkatkan ikatan orang tua-anak,
memudahkan proses menyusui, meningkatkan kesehatan bayi premature, menjaga
kehangatan tubuh bayi, keteraturan detak jantung, dan pernapasan bayi.
2. Memastikan bayi tidur terlentang
Pastikan bayi tidur terlentang, tengkurap, atau tidak miring dengan tujuan mengurangi
sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Untuk
memastikan agar bayi dapat merasa lebih nyaman saat beristirahat, tidurkan bayi di
kasur yang tidak terlalu lembek dan tanpa bantal. Bayi prematur lebih baik tidur lebih
banyak dengan periode yang pendek.
3. Memerhatikan jadwal makan bayi
Hindari pemberian jeda waktu menyusui lebih dari empat jam untuk mencegah bayi
dehidrasi atau kekurangan cairan. Salah satu tanda bahwa kebutuhan air bayi tercukupo
adalah ia buang air kecil sebanyak 6-8 kali sehari.
4. Membatasi interaksi bayi dengan orang luar
Banyak dokter merekomendasikan untuk tidak mengunjungi tempat umum dengan
bayi prematur untuk menjauhkan bayi dari penyakit menular, seperti flu atau batuk.
Selain itu, hindari paparan asap rokok dari bayi dan tegaskan pada keluarga dan sahabat
untuk tidak mengunjungi bayi saat sakit. Lebih baik konsultasikan ke dokter tentang
batas kontak bayi dengan orang luar.
5. Jangan melewatkan jadwal imunisasi
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak tentang jenis dan jadwal imunisasi untuk
bayi. Langkah ini diperlukan untuk mencegah bayi terjangkit penyakit serius.
6. Memantau perkembangan bayi dan menjaga bayi tetap tenang dan hangat
Jaga suhu bayi sekitar 36-37 derajat. Meskipun bayi premature akan lebih banyak tidur
pada umumnya, Ibu harus membangunkan bayi untuk mengonsumsi ASI. Hindari
memegang bayi secara mendadak atau dengan tangan kotor, selalu cuci tangan sebelum
menyentuh bayi. Perhatikan tumbuh kembang bayi dari lingkar kepalanya.
Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan sepanjang hidup. Perkembangan
tersebut termasuk perkembangan motorik. Perkembangan motorik meliputi gerak refleks dan
gerak sadar. Gerak (movement) sendiri adalah kulminasi dari suatu tindakan yang didasarkan oleh
proses motorik sehingga kata motorik selalu beriringan dengan kata gerak. Gerak refleks, menurut
KBBI, adalah gerakan otomatis dan tidak dirancang terhadap rangsangan dari luar yang diberikan
suatu organ atau bagian tubuh yang terkena. Perilaku gerak yang bersifat refleks pada anak sudah
muncul saat anak masih di dalam kandungan ibu dan bulan pertama kelahiran. Gerak refleks ini
sangat penting untuk indikator perkembangan seorang bayi.

Bayi baru lahir sangat bergantung dengan orang lain dan gerak refleks. Gerak refleks ini
sering disebut gerak refleks primitif. Gerak refleks primitif adalah gerak refleks yang muncul
pada saat bayi masih dalam kandungan/ setelah kelahir dan hilang setelah berumur 6 bulan. Jika
refleks primitif menetap setelah enam bulan kelahiran, maka terdapat kelainan pada sistem saraf
pusat (otak dan medulla spinalis).

Atau secara lengkap, macam gerak refleks primitif adalah sebagai berikut:

a. Gerak Refleks Menghisap (sucking reflex)


Gerak refleks menghisap akan terjadi jika bibir/ sekitar mulut bayi mendapat rangsangan,
seperti sentuhan puting susu ibu. Rangsangan tersebut sebenarnya menghasilkan 2 respons,
yaitu terbentuknya tekanan negatif di dalam mulut sehingga aksi menghisap terjadi dan
timbulnya tekanan positif pada lidah yang akhirnya lidah akan menekan ke arah atas dan depan
untuk aksi menghisap. Refleks ini muncul pada minggu ke-36 kehamilan dan hilang di sekitar
usia empat bulan bayi. Sebenarnya, refleks ini bertahan hingga usia 2 bulan bayi, setelahnya
kebiasaan menghisap ini tidak menjadi sesuatu yang dilakukan tanpa kesadaran lagi.
b. Gerak Refleks Pencarian (rooting reflex)
Gerak refleks pencarian ini timbul saat daerah sekitar mulut mendapat sentuhan lembut
sehingga kepala bayi menoleh dan mencari arah sentuhan. Gerak refleks ini membantu bayi
mendapatkan sumber makanan dan kemudian refleks menghisap. Refleks ini muncul di awal
kelahiran bayi dan bertahan hingga 4 bulan.
c. Gerak Refleks Moro (moro reflex)
Gerak refleks moro ini timbul saat menelentangkan bayi di atas kasur, memukul bantal di
kedua sisi kepala anak sehingga membuat jari-jari, lengan, dan kaki bayi meregang lalu
kembali dengan tarikan cepat seolah hendak memeluk seseorang. Gerak refleks ini juga
muncul saat anak terkejut akibat rangsangan tiba-tiba seperti suara keras. Refleks moro muncul
pada umur 4-6 minggu hingga umur 3-4 bulan. Gerak refleks pada bayi yang mengalami
keterlambatan dalam perkembangan ini akan bertahan hingga umur 5-6 bulan. Gerak refleks
moro bermanfaat untuk mendiagnosis kematangan neurologis bayi.
d. Gerak Refleks Galant/Gallant Reflex
Gerak refleks Galant timbul jika anak diposisikan menghadap ke bawah di atas tangan orang
dewasa dan kedua sisi tulang belakang (dari bahu ke bokong) dibelai, pertama di satu sisi dan
kemudian di sisi lain sehingga bayi merespon rangsangan dengan melengkungkan tulang
belakang ke arah sisi yang dirangsang. Refleks ini harus hilang sebelum bayi mencapai usia
satu tahun.
e. Gerak Refleks Tonik Labirin/Tonic Labyrinthine Reflex (TLR)
Gerak refleks ini dibagi menjadi 2, yaitu Gerak Refleks Tonik Labirin/Tonic Labyrinthine
Reflex (TLR) maju dan TLR mundur. Untuk melihat refleks TLR maju, baringkan bayi
telentang dan miringkan kepalanya ke depan di atas tingkat tulang belakang sehingga lengan
dan kaki mereka meringkuk. Untuk TLR mundur, baringkan bayi telentang, dukung kepala
mereka di tepi tempat tidur, miringkan kepala mereka ke belakang di bawah tingkat tulang
belakang mereka sehingga tangan dan kaki mereka terlepas. Ini adalah respons bayi terhadap
gravitasi. Refleks menghilang pada usia sekitar 2 hingga 4 bulan.
f. Gerak Refleks Leher Tidak Simetrik (asymmetrical tonic neck reflex)
Gerak refleks tidak simetrik leher timbul jika bayi dalam keadaan telungkup dan kepala bayi
diputar ke satu sisi sehingga anggota tubuh yang searah dengan perputaran tersebut akan
membuka, sedangkan anggota tubuh dengan arah berlawanan akan menutup. Gerak refleks ini
muncul pada awal lahir hingga usia 2-3 bulan. Gerak refleks ini dapat dilihat bayi dengan
kelahiran prematur.
g. Gerak Refleks Leher Simetrik (symmetrical tonic neck reflex)
Gerak refleks simetrik leher timbul jika menempatkan bayi dalam posisi duduk yang dipegang
oleh orang dewasa. Jika bayi dicondongkan ke belakang, maka leher akan memanjang, tangan
akan terbuka, dan kaki tertutup. Jika bayi dicondongkan ke depan, refleks yang terjadi akan
sebaliknya, Apabila refleks ini bertahan lama akan menimbulkan hambatan pada kemampuan
bayi dalam mengangkat kepala secara sadar saat posisi telungkup. Refleks ini muncul pada
usia satu bulan hingga sekitar usia 5 bulan.
h. Gerak Refleks Telapak Tangan/ Menggenggam (palmar grasp reflex)
Gerak refleks telapak tangan yaitu apabila telapak tangan dirangsang dengan apa saja sehingga
keempat jari tangan menutup secara spontan. Gerak refleks telapak tangan ini menjadi ciri khas
dari perkembangan motorik. Gerakan refleks ini muncul saat awal kelahiran bayi hingga umur
5-6 bulan bayi.
i. Gerak Refleks Babinski (plantar grasp reflex)
Gerak refleks telapak kaki timbul jika rangsangan diberi pada ujung jari kaki atau tumit kaki
sehingga seluruh jari kaki menutup. Gerak refleks ini muncul dari sejak awal kelahiran hingga
umur 1-2 tahun. Refleks ini harus dilewati sebelum anak dapat berdiri dengan tegak secara
mandiri dan berjalan.

Selain gerak refleks primitif, ada juga gerak refleks yang dilakukan dengan kesadaran yaitu
gerak refleks postural (postural reflex). Gerak refleks postural ini disatukan, dimodifikasikan,
diaplikasikan ke dalam bentuk-bentuk gerakan secara sadar yang lebih rumit, seperti gerak refleks
berkala.

Gerak refleks postural muncul tahun pertama dan menetap seumur hidup. Refleks postural
membantu tubuh untuk mempertahankan posisi tegak dan seimbang selama aktivitas secara sadar
atau gerakan voluntari. Contoh dari gerak refleks postural adalah sebagai berikut:

1. Segmental reflex = gerakan refleks yang melibatkan satu ruas tulang belakang dan
melibatkan reaksi anggota badan, lengan, atau tungkai bergerak mendekati badan
(fleksi), meluruskan (ekstensi), dan menimbulkan mekanisme keseimbangan
(miotatik).
a. Stretch reflex = refleks berupa otot berkontraksi jika sedang peregangan
b. Crossed extensor reflex = refleks berupa fleksi lengan/kaki dengan ekstensi
lengan/kaki yang berlawanan jika sedang berjalan
c. Positive supporting reaction = refleks berupa kaki yang diulurkan untuk
menyokong tubuh saat terdapat rangsangan pada telapak kaki
d. Negative supporting reaction = refleks berupa hilangnya positive supporting
reaction yang timbul saat peregangan
2. Tonic reflex = refleks yang menguatkan sikap badan dengan cara meningkatkan
ketegangan otot-otot.
a. Tonic neck reflex
- refleks berupa perubahan dari kontraksi ekstensor otot saat kepala menoleh ke
samping
- refleks berupa kaki depan mengalami ekstensi dan kaki belakang mengalami
fleksi saat kepala menoleh ke atas
- refleks berupa kaki depan mengalami fleksi dan kaki belakang mengalami
ekstensi saat kepala menoleh ke bawah
b. Tonic labyrinthine reflex = refleks berupa perubahan kekakuan dari kaki/lengan
tergantung postur tubuh akibat gaya gravitasi
3. Righting reflex = refleks yang mengembalikan atau membenarkan postur tubuh
ketika postur tubuh terganggu
a. Labyrinthine righting reflex = refleks berupa membenarkan posisi/postur kepala
akibat gaya gravitasi
b. Neck righting reflex = refleks berupa membenarkan posisi/postur dada, pundak,
panggul saat otot leher sedang peregangan
c. Body righting reflex
- Refleks berupa membenarkan posisi kepala saat ada tekanan pada tubuh
- Refleks berupa membenarkan posisi tubuh saat ada tekanan pada tubuh

Atau menurut Mahendra (2010), refleks postural adalah refleks yang mengatur badan.
Contoh refleks postural adalah sebagai berikut:
• Supporting reaction yaitu gerakan refleks yang menunjang mempertahankan sikap badan agar
tetap tegak.
• Shifting reaction atau reaksi yang berubah-ubah, yaitu reaksi yang membantu agar badan tetap
dalam posisi stabil tanpa kehilangan keseimbangan.
• Tonic-attitudinal, yaitu refleks yang menguatkan sikap badan dengan cara meningkatkan
ketegangan otot-otot.
• Righting reaction, yaitu reaksi pembenaran yang membantu individu memperoleh kembali
keseimbangannya.
• Placing and hopping reaction, adalah reaksi penyesuaian anggota badan untuk memperoleh
penempatan diri yang lebih baik untuk membantu posisi badan.

Jika refleks postural adalah refleks untuk mengatur badan, maka refleks lokomotor adalah
gerak refleks yang tampak mirip dan terkait dengan perilaku gerakan voluntari tertentu/ gerakan
lokomotor tentunya.

Gerakan lokomotor adalah gerakan yang menyebabkan terjadinya perpindahan tempat atau
keterampilan yang digunakan memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lainnya. Contohnya,
seperti berjalan, berlari, melompat, hop, berderap, skip, slide, dan sebagainya.

Contoh refleks lokomotor adalah sebagai berikut:

a. Refleks Merangkak (crawling reflex)


Gerak refleks merangkak timbul jika ada rangsangan pada telapak kaki yang
menyebabkan gerakan merangkak. Gerak refleks ini muncul pada awal kelahiran hingga
umur 4 bulan.
b. Refleks Berjalan Kaki (Stepping reflex)
Gerak refleks berjalan kaki ini muncul jika mengangkat bayi pada posisi tegak
dengan kaki menyentuh lantai sehingga kaki akan bergerak mengambil langkah-langkah
seolah-olah berjalan. Aksi ini tidak disertai gerakan lengan dan keseimbangan secara sadar.
Refleks ini muncul pada awal kelahiran dan bertahan hingga umur 2-5 bulan.
c. Gerak Refleks Berenang (swimming reflex)
Gerak refleks berenang ini timbul jika bayi dipegang dalam posisi telungkup pada
permukaan horizontal, seperti permukaan meja, permukaan air, dan lantai sehingga
gerakan tangan dan kaki akan seperti berenang gaya dada. Gerakan ini muncul dari minggu
kedua setelah kelahiran bayi hingga usia lima bulan.

Ternyata, gerak refleks ini termasuk bagian dari perkembangan kognitif manusia. Hal ini
dilihat dari teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget pada sub tahap Sensorimotor. Menurut
teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget, perkembangan kognitif terdiri dari 4 tahap, yaitu:

Namun pada tahap pertama, tahap sensorimotor, dibagi lagi menjadi 6 sub tahapan.
Sebelum itu, sensorimotor adalah tahap intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan indrawi
anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, mendengar, membau, meraba dan proses
pengindraan yang lain.

6 subtahap/ periode sensorimotor menurut Piaget adalah sebagai berikut:

a. Refleks (lahir – 1 bulan)


Pada subtahap ini, tingkah laku bayi lebih banyak bersifat spontan, tindakan bayi didasarkan
pada rangsangan dari luar. Namun tidak lama, bayi kemudian akan menunjukkan perilaku yang
menyerupai refleks tanpa adanya rangsangan pemicunya. Refleks ini di antaranya adalah
refleks menghisap (sucking reflex), refleks mencari (rooting reflex), dan refleks primitif
lainnya.
b. Kebiasaan (1 – 4 bulan)
Pada sub tahap ini, bayi mulai melakukan sesuatu dan mengulang-ngulangnya sehingga refleks
yang dibuat diintegrasikan dalam skema yang telah dimiliki menjadi sebuah kebiasaan. Bayi
mulai membentuk klasifikasi benda yang dipegangnya. Tindakan bayi mulai berkembang
dengan penggunaan mata dan telinga, yang merupakan suatu tahap penting untuk penanaman
tentang konsep benda.
c. Reproduksi kejadian yang menarik (4 – 5 bulan)
Pada sub tahap ini, tingkah laku bayi semakin berpusat pada kejadian di luar tubuhnya sendiri.
Bayi juga menciptakan kembali peristiwa-peristiwa yang menarik dan menyenangkan diri
(reaksi sirkuler sekunder).
d. Koordinasi skemata (8 bulan – 1 tahun)
Pada sub tahap ini, bayi mulai mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan tingkah laku
yang sebelumnya telah didapatkan untuk mencapai suatu tujuan. Ketika memasuki tahap ini,
bayi mampu untuk mengkoordinasikan penglihatan dan sentuhan, yaitu tangan dan mata.
Seorang bayi mulai membentuk konsep tentang permanensi (keadaan tetap) suatu benda. Bayi
juga mulai mengenal konsep tentang ruang dari fakta bahwa bayi dapat mencari benda yang
tersembunyi.
e. Eksperimen (1 tahun – 1,5 tahun)
Pada sub tahap ini, anak mulai mengembangkan cara dengan eksperimen (trial and error) bila
dihadapkan pada suatu persoalan yang tidak dipecahkan dengan skema yang dimiliki. Pada sub
tahap ini, anak lebih mengamati benda-benda di sekelilingnya bertindak dalam situasi yang
baru. Pada periode ini pula, anak mulai mempertimbangkan organisasi perpindahan benda-
benda secara menyeluruh bila benda-benda itu dapat dilihat secara sekaligus.
f. Representasi (1,5 – 2 tahun)
Pada sub tahap ini, anak mulai menemukan cara-cara baru yang tidak hanya berdasarkan proses
pengindraan secara eksternal, tetapi juga dengan koordinasi internal dalam imajinasinya. Anak
mulai mampu menggambarkan suatu benda dan peristiwa serta menyelesaikan suatu persoalan
dengan gambaran tersebut. Anak juga mulai sadar akan gerakan benda sehingga dapat
mencarinya secara sadar bila benda itu tidak di bawah penglihatannya.
Daftar Pustaka
(Anonim). (2011). Enam Periode dalam Tahapan Sensorimotor Piaget. Diakses pada tanggal 8
Mei 2022 di https://www.kompasiana.com/sabrina/5500b3b58133110e51fa716e/enam-
periode-dalam-tahapan-sensorimotor-piaget
(Anonim). (tanpa tahun). 16 Refleks Pada Bayi Yang Harus Dikenali Sejak Lahir. Diakses pada
tanggal 27 April 2022 di https://www.puribunda.com/16-refleks-pada-bayi-yang-harus-
dikenali-sejak-lahir/
(Anonim). (tanpa tahun). Lakukan 5 Langkah Merawat Bayi Prematur Ini. Diakses pada tanggal
26 April 2022 di https://www.alodokter.com/Lakukan-5-Langkah-Merawat-Bayi-
Prematur-Ini
(Anonim). (tanpa tahun). Materi 7: Perkembangan Gerak Refleks. Diakses pada tanggal 27 April
2022 di
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132308487/pendidikan/MATERI+PM+7.+PERKEMBA
NGAN+GERAK+REFLEKS.pdf
(Anonim). (tanpa tahun). Postural reflexes. Diakses pada tanggal 7 Mei 2022 di
https://www.slideshare.net/physiologymgmcri/12postural-reflexes-kjg’
(Anonim). (tanpa tahun). Tes Apgar Score Untuk Cek Kondisi Bayi Baru Lahir. Diakses pada
tanggal 25 April 2022 di https://www.alodokter.com/tes-apgar-score-untuk-cek-kondisi-
bayi-baru-lahir
Chertoff, Jane. (2019). What Is Rooting Reflex?. Diakses pada tanggal 4 Mei 2022 di
https://www.healthline.com/health/parenting/rooting-reflex#other-reflexes
Fadila, Ihda. (2022). Mengenal Apgar Score, Tes Wajib untuk Menilai Kondisi Bayi Baru Lahir.
Diakses pada 25 April 2022 di
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persalinan/nilai-apgar-score/
Lawrence, Patience. (2016). Physical Growth and Motor Development. Diakses pada tanggal 8
Mei 2022 di https://slideplayer.com/slide/10292308/
Lewis, Rhona. (2020). What Are the Primitive Reflexes and How Are They Useful?. Diakses pada
tanggal 5 Mei 2022 di Primitive Reflexes: What They Are, What They Mean, and More
(healthline.com)
Nall, Rachel. (2017). Neonatal Reflexes. Diakses pada tanggal 4 Mei 2022 di
https://www.healthline.com/health/neonatal-reflexes#whento-see-your-doctor
Nancy, Yonanda. (2019). Merawat Bayi Prematur, Mulai dari NICU RS Hingga Saat di Rumah.
Diakses pada 26 April 2022 di https://tirto.id/merawat-bayi-prematur-mulai-dari-nicu-rs-
hingga-saat-di-rumah-emvu
Panggalih, Dewa Aji. (tanpa tahun). 11 Cara Merawat Bayi Prematur agar Cepat Gemuk dan Sehat.
Diakses pada tanggal 26 April 2022 di https://www.nutriclub.co.id/article-
kehamilan/kesehatan/persalinan/ciri-bayi-prematur-sehat-dan-cara-menjaga-
kesehatannya
Samuel. (2011). Motor Development: Outline. Diakses pada tanggal 8 Mei 2022 di
https://www.slideserve.com/Samuel/motor-development-outline
Veer, Raghu. (2017). Posture & Equilibrium. Diakses pada 7 Mei 2022 di
https://pt.slideshare.net/raghuveer12327/postural-reflexes-physiology

Anda mungkin juga menyukai