Anda di halaman 1dari 12

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS


DI PMB BIDAN HARMINI S.ST
TAHUN 2021

NAMA:NOORLATHIFAH
NIM:P07124119057

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
SEMESTER IV A
2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

Telah disetujui dan diterima untuk pengambilan kasus untuk pembuatan Laporan Asuhan
Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Fisiologis di Praktik Mandiri Bidan Harmini S.ST.
Nama : By .Ny k
Umur : 21 Tahun
Alamat : Sei sipai Gang Meranti Meranti Blok F

Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan laporan dokumentasi
kompetensi pada PKK 2,oleh :

Nama : Noorlathifah
NIM : P07124119057
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan semester IV .

Banjarbaru, Juni 2021


Mengetahui,
pembimbing Lahan Mahasiswa

Harmini S.ST Noorlathifah


NIP:197111271991012002 NIM:P07124119057

TINJAUAN PUSTAKA

2
A. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan
42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai APGAR >7 dan tanpa adanya cacat
bawaan. (Rukiyah. 2012).

B. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal


1. Berat badan lahir bayi 2500-4000 gram
2. Panjang badan bayi 48-52 cm
3. Lingkar dada bayi 30-38 cm
4. Lingkar kepala bayi 33-35 cm
5. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 kali/menit kemudian turun sampai
140-120 kali/menit
6. Pernapasan cepat pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian menurun
sampai 40-60 kali/menit
7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan
dilapisi vernik caseosa
8. Rambut lanugo telah hilang, rambut kepala telah tumbuh baik
9. Kuku melewati ujung jari dan lemas
10. Menangis kuat
11. Reflex menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12. Reflex morro atau gerak memeluk jika dikagetkan sudah baik
13. Reflex graps atau menggenggam sudah baik
14. Alat pencernaan mulai berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan keluarnya
mekonium dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan
15. Alat perkemihan sudah berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan keluarnya
air kemih setelah 6 jam pertama kelahiran
16. Genetalia; pada perempuan labia mayor sudah menutupi labia minor dan pada laki-
laki testis sudah turun serta scrotum sudah ada

3
Penilaian Bayi Baru Lahir
Keadaan umum bayi dinilai dari 1 menit pertama, 5 menit kedua dan 10 menit ketiga,
yang meliputi 5 aspek, yaitu:
Tanda 0 1 2
Appearance (warna Badan merah, Seluruh tubuh
Pucat
kulit) ekremitas biru kemerahan
Pulse rate (frekuensi
Tidak ada <100 >100
nadi)
Grimace (reaksi Sedikit, gerakan
Tidak ada Batuk / bersin
rangsangan) mimik
Ekstrimitas dalam
Activity (tonus otot) Tidak ada Gerakan aktif
sedikit fleksi
Respirasi
Tidak ada Lemah, tidak teratur Menangis kuat
(pernafasan)

Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi tersebut normal atau asfiksia
1. Nilai APGAR 7 – 10 : Bayi normal
2. Nilai APGAR 4 – 6 : Bayi asfiksia ringan-sedang
3. Nilai APGAR 0 – 3 : Bayi asfiksia berat

C. Refleks Wajib pada Bayi


1. Reflex Moro
Bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang kedepan, tubuhnya
seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka
2. Reflex Mencucu
Bila salah satu sudut mulut bayi disentuh, bayi akan memalingkan kepalanya ke sisi
tersebut, reflex ini membantu bayi baru lahir untuk menemukan puting
3. Reflex Menghisap
Bila salah satu benda diletakkan dalam mulut bayi, maka bayi akan segera
menghisapnya
4. Reflex Mencari Putting (rooting)
Begitu sudut bibir dan pipi bayi disentuh dengan tangan, maka bayi akan langsung
memiringkan kepalanya kearah datangnya sentuhan dengan mulut yang terbuka
5. Reflex Menggenggam (babinski)

4
Kalau jari diletakkan ditengah telapak tangan atau dibawah jari kakinya, secara
otomatis bayi akan meneguk dan mengerutkan jari-jarinya seoalah-olah ingin
menggenggam atau menjepit dengan erat.

Penanganan Bayi Baru Lahir


Tujuan utama bayi baru lahir :
6. Pembersihan jalan nafas
Pemeriksaan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata dan identifikasi adalah
rutin segera dilakukan kecuali bayi dalam keadaan kritis dan dokter memberi instruksi
khusu. Bayi normal akan bernafas spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak
langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai
berikut :
a. Pada posisi telentang ditempat yang keras dan hangat
b. Gulung sepotong kaindan letakkan dibawah leher sehingga leher bayi tidak
menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang
c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang
dibungkus kasa steril
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan
kain kering dan kasar
e. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis. Kekurangan zat asam
pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak
f. Letakkan bayi
Sangat penting membersihkan jalan nafas, sehingga upaya bayi bernafas tidak akan
menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir kedalam paru-paru). Alat penghisap
lendir mulut (Delee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan
selangnya harus siap ditempat. Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung.
Petugas harus memantau dan juga mencatat usaha nafas yang pertama. Warna kulit,
adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan.
7. Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan
tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir

5
tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan tindakan
resusitasi pada bayi
8. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan
membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir
harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan
tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil, suhu bayi harus dicatat.
9. Menjaga kehangatan bayi
Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi
sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan kehilangan
panas tubuh maka bayi baru lahir dapat mengalami hipotermi. Bayyi baru lahir dapat
kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara berikut :
a. Evaporasi
Jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi karena
penguapan cairan ketuban kepada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri,
dikarenakan setelah lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan
b. Konduksi
Kehilangan panas tubuh bayi melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin
c. Konveksi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih
dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan didalam ruangan yang dingin akan
cepat mengalami kehilangan panas
d. Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan didekat benda-benda yang
mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan
panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh
bayi.

D. Kontak Dini dengan Ibu


1. Berikan bayi kepada ibu secepat mungkin. Kontak dini dan bayi penting untuk :

6
a. Kehangatan, mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir
b. Ikatan batin dan pemberian ASI
2. Dorongan ibu untuk menyusui banyinya apabila bayi telah “siap” (dengan
menunjukkan reflex rooting). Jangan paksa bayi untuk menyusui.
E. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau
tidak ada identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian
keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan, hal-hal yang perlu
dinilai waktu pemantauan adalah :
1. Tanda vital
2. Kemampuan menghisap kuat atau lemah
3. Bayi tampak aktif atau lunglai
4. Bayi kemerahan atau biru

F. Tanda-Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai pada Bayi Baru Lahir


Beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir adalah sebagai
berikut :
1. Pernapasan : sesak atau >60 kali/menit
2. Suhu tubuh : terlalu panas (>38°C) atau lebih dingin (<36°C)
3. Warna kulit : kuning (terutama 24 jam pertama), biru pucat dan memar
4. Pemberian ASI : sulit menghisap, hisapan lemah, mengantuk berlebihan dan
muntah
5. Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk dan berdarah
6. Infeksi : suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan nanah, bau busuk
dan pernapasan sulit
7. BAB dan BAK : jika bayi tidak BAK dan BAB dalam 24 jam, tinja lembek, BAB
sering, warna tinja hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja
8. Aktivitas : mengigil, tidak bisa menangis, lemas, terlalu mengantuk, lunglai,
kejang, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

7
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS
DI PMB BIDAN HARMINI S.ST
TAHUN 2021

PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Minggu 27 Juni 2021

8
Jam : 20.50 WITA

IDENTITAS
Identitas Bayi
Nama : By.Ny.k
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 1 (Pertama)
Tanggal Lahir/Jam Lahir : 27 Juni 2021/Pukul 23.20 WITA

1. Identitas Orang tua


Istri Suami
Nama   Ny.K Tn.D
Umur 21 Tahun 28 tahun
Pendidikan SMU SMU
Pekerjaan IRT Swasta  
Agama Islam   Islam  
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia  Banjar/Indonesia 
Alamat Sei sipai Gang Meranti Meranti Blok F

PROLOG
Ny.K melahirkan bayinya pada tanggal 27 Juni 2021 , dengan usia kehamilan aterm (40 minggu),
bayi lahir berjenis kelamin perempuan pada pukul 23.20 WITA, spontan belakang kepala ditolong
di PMB bidan “H”. Dan ini merupakan kelahiran yang Pertama, lama kala II sampai lahirnya
janin berlangsung selama 30 menit.

9
SUBJEKTIF

OBJEKTIF
KU baik, penilaian APGAR Skor menit pertama adalah 8. Bayi menangis tidak teratur, warna
kulit bayi merah , gerakan bayi aktif, tidak ada caput succaedenium dan cephal hematoma. Tidak
ada retraksi dinding dada, tali pusat segar dan licin.

ANALISA
Bayi baru lahir fisiologis.

PENATALAKSANAAN
1. Membebaskan jalan nafas bayi dengan menggunakan De Lee. Bayi menangis kuat.
2. Mengeringkan dan membersihkan badan bayi dengan kain bersih tanpa menghilangkan
verniks caseossa. Bayi sudah bersih dan kering.
3. Melakukan pemotongan tali pusat dan mengikat dengan benang pada jarak 2-3 cm dari
pangkal pusat. Pemotongan dan pengikatan tali pusat sudah dilakukan.
4. Mengganti kain yang telah digunakan dengan kain yang bersih dan kering untuk
menghangatkan bayi dan menghindari kehilangan panas bayi, dan memakaikan topi.
Tindakan sudah dilakukan.
5. Penilaian pada menit ke-5, warna kulit tubuh merah ektremitas biru, gerakan bayi aktif dan
menangis kuat. APGAR Skor 9
6. Melakukan perawatan tali pusat, tali pusat dibungkus dengan kassa steril agar tetap bersih
dan kering. Tali pusat bayi sudah dibungkus kassa.
7. Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan meletakkan bayi diatas perut ibu dan
diantara kedua payudara ibu agar bayi dapat mencari putting susu ibu. IMD berhasil dalam
30 menit.
8. Penilaian pada menit ke-10, warna kulit seluruh tubuh kemerahan, gerakan bayi aktif dan
usaha bernafas baik menangis kuat. APGAR Skor 10.
9. Memakaikan pakaian bayi, sarung tangan dan kaki. Tindakan sudah dilakukan.

10
10. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa bayi akan diberikan suntikan vitamin K
untuk mencegah terjadinya perdarahan tali pusat. Ibu dan keluarga menyetujui tindakan yang
akan dilakukan.
11. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa bayi akan diberikan salep mata
oxytetracyclin 1% untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata bayi. Ibu dan keluarga
menyetujui tindakan yang akan dilakukan.
12. Melakukan penyuntikan vitamin K dengan dosis 0,1 ml pada sepertiga paha kiri secara IM.
Penyuntikan sudah dilakukan
13. Melakukan pemberian salep mata oxytetracyclin 1% dari tengah ke pinggir pada kedua mata.
Tindakan telah dilakukan.
14. Melakukan pemeriksaan antropometri yaitu menimbang berat badan, lingkar kepala, lingkar
dada dan panjang badan bayi. Hasil BB: 3100 gram, PB: 51 cm, LK: 33 cm, LD : 31 cm.
15. Menyelimuti bayi agar bayi tetap hangat. Bayi sudah diselimuti.
16. Memberitahukan kepada orang tua bayi bahwa bayinya akan dipantau sampai 2 jam setelah
kelahiran. Orang tua mengizinkan.
17. Memberitahu kepada orang tua bayi bahwa bayinya akan dimandikan 6 jam setelah bayi
lahir, untuk mencegah terjadinya hilangnya panas bayi. Namun, karena bayi lahir pada jam
23.20 WITA maka bayi akan dimandikan besok pagi agar bayi tidak kedinginan, dan juga
bayi akan disuntikkan imunisasi dasar HB 0 untuk mencegah bayi terinfeksi penyakit
hepatitis B. Ibu mengerti dan menyetujui bahwa bayi akan dimandikan besok pagi dan
diberikan imunisasi HB 0.
18. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam bentuk SOAP.

11
DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Lyndon. 2014. Catatan Ringkas Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Tanggerang:
BINARUPA AKSARA Publisher
Rukiyah, dkk. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: CV Trans Info
Media
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta:
EGC

12

Anda mungkin juga menyukai