Anda di halaman 1dari 9

Nama : Galang Sugianto

Nim : 211FK06011
Kelas : TK 2A
Tugas Keperawatan Maternitas Pertemuan 26
Resume keseluruhan materi

1. Pemeriksan bayi baru lahir


A. Pemerikssaan bayi baru lahir
Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan padabayi.
Risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan,sehingga jika bayi
lahir di fasilitaskesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama
24 jam pertama.
Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan di ruangan yangsama dengan ibunya, oleh dokter/
bidan/ perawat.
Jikapemeriksaan dilakukan di rumah, ibu atau keluarga dapat mendampingi tenaga
kesehatan yang memeriksa.
1. Pengkajian
Pengkajianawal/segera
a. Apgar
b. Interaksi bayi –ortu (Skoringgray)
c. Pengkajian fisik secarasingkat
Pengkajiantransisional
a. Usia gestasi (BallardScore)
b. PerilakuBayi
Pengkajianlanjutan
a. Pengkajian fisiksistematis
2. APGAR Score
a. Tujuan:
 Perlu tidaknya resusitasi dilakukan
 Memantau kondisibayi
b. Waktupelaksanaan
 Menit pertama &kelima
c. NilaiNormal 7 –10
d. Penilaian:
A ppearance (warnakulit)
P ulse (denyutjantung)
G rimace (reaksirangsangan)
A ctivity (tonusotot)
R espiratory(pernafasan)
3. Apparence
Observasi warna kulit terutamaekstermitas
Bayi yang berkulit gelap, inspeksi membran mukosa oral dan konjungtiva, bibir, telapak
tangan dan telapak kaki
0 : Pucat dan sianosis keseluruhan
1 : Akrosianosis
2 : Seluruh tubuh merah muda
4. Pulse
Apexbeat(Stetoscope) 30 dtk
Palpasi area talipusat 6dtk

0 : tidak ada denyut jantung 1 : < 100 bpm


2 : > 100bpm
5. Grimace
Observasi respon bayi terhadap pengisapan hidung atau sentilan telapakkaki

0 : Tidak ada respon


1: Menyeringai/menangislemah
2 : Menangis kuat

6. Activity
Observasi fleksi pada ekstremitas dan resistensi untuk eksistensi
Ekstensi lengan/tungkai dan observasi rekoil
0 : tidakada
1 : Beberapa fleksi dan yang lain ekstensi
2 : Gerakan aktif
7. Respiratory
Perhatikan frekuensi, kualitas dan regularitas (30 – 50x/mnt)
0 : Tidakbernafas
1 : napas lambat, tidak teratur, lemah, atau sesak nafas
2 : nafasregular, menangis kuat
8. Interaksi ibu-bayi
Bonding→IkatanBatin
 Daya tarik awal/dorongan untuk terjadinya ikatan batin antara ortu
danbayinya
 Hubungan yang berawal dari saling memikat diantara orang-orang seperti
antara ortu dan anak ketika pertama kalibertemu
 Langkah awal untuk saling tertarik dan berespon antara ortu dan bayi serta
merupakan dasar untuk menciptakan kasih sayang dan menerima bayinya
sebagai anggotakeluarga
9. Bonding
Prinsip-prinsip:
a. Waktu : Menit/jam pertamakelahiran
b. Optimal pada kalaIV
c. Respon spesifikortu-bayi
d. Ada umpan balikortu-bayi
e. Awal penentu perkembangan masadepan
10. Reaksi ibu
Bonding diperkuat melalui penggunaan respon sensual,meliputi:
- Sentuhan
- Kontakmata
- Suara
- Aroma
11. Reaksi bayi
a. Tahap reaktif tingkat I (30menit)
- Mataterbuka
- Fokus pada wajah dan suaraibu
- Refleks isapkuat
Saat yang tepat untuk memulai proses menyusui
b. Reaksi bayi
- Tahap inaktif (2 -4jam)
a. Fasetidur
b. Sulit dibangunkan
- Tahap reaktif tingkat II (6jam)
a. Aktifkembali
b. Keinginan menyusui
12. Pemeriksaan yang dilakukan :
Berat badan bayi baru lahir normal : 2,5 – 4Kg
< 2500 gram :BBLR
> 4000 gram :makrosomia
Panjang Badan : 48 – 53cm
Lingkar Kepala (dengan grafikNelhaus)
Bayi laki-laki : 32-38cm
Bayi perempuan : 31-37cm

B. Refleksi pada bayi baru lahir


a. Gerak Refleks TelapakTangan
(palmar grasp reflex)
- Gerak refleks ini merupakan respons yang ditampilkan terhadap rangsangan yang
halus pada telapak tangannya.
- Apabila telapak tangan dirangsang dengan apa saja, maka keempat jari tangan
secara spontan akan menutup, meskipun ibu jari tidak memberikan respons terhadap
rangsanganini
b. Gerak Refleks Menghisap (sucking reflex)
- Tahapan gerak refleks menghisap dilakukan oleh bibir yang mendapat rangsangan,
misalnya sentuhan susuibu.
- Rangsangan ini sebenarnya menimbulkan dua respons yang berkaitan dengan
menghisap:
1. Terbentuk tekanan negatif di dalam oral sehingga timbul aksi menghisap,
2. Lidah akan menimbulkan tekanan positif, lidah akan menekan ke arah atas
dan sedikit ke arah depan dengan setiap aksimenghisap
c. Gerak RefleksMoro
(moro reflex)
Salah satu rangsangan untuk membangkitkan refleks moro adalah dengan jalan
menelentangkan bayi di atas kasur.Rangangan ini akan membuat lengan, jari-jari.
d. Gerak Refleks Telapak Kaki (plantar graspreflex)
Refleks ini dapat ditimbulkan dengan jalan menerapkan sedikit tekanan, biasanya
dengan ujung jari, pada tumit kaki, yang membuat seluruh jari kakimenutup.
e. Refleks Glabellar:
Reflek ini diperiksa dengan mengetuk secara berulang padadahi.
Kedipan mata akan mucul sebagai reaksi terhadap ketukan tersebut namun hanya
timbul sekali yaitu pada ketukan pertama. Jika kedipan mata terus berlangsung pada
ketukan-ketukan selanjutnya, maka disebut tanda-tanda Myerson, yang merupakan
gejala awal penyakit Parkinson, dan hal tersebut tidak normal.
f. Refleks Doll Eyes:
Reflek ini diperiksa sebagai salah satu cara untuk menentukan mati batangotak.
Jika kepala diputar-putar (ditolehkan ke samping kanan dan kiri)maka bola mata
akan bergerak.
g. Reflek Rooting:
Seorang bayi baru lahir akan menggerakkan kepalanya menuju sesuatu yang
menyentuh pipi atau mulutnya, dan mencari obyek tersebut dengan menggerakkan
kepalanya terus-menerus hingga ia berhasil menemukan obyektersebut.
h. Refleks tonick neck dan asymmetric tonick neck ini disebut juga posisimenengadah
Saat kepala bayi digerakkan ke samping, lengan pada sisi tersebut akan lurus dan
lengan yang berlawanan akan menekuk (kadang-kadang pergerakan akan sangat
halus ataulemah).
i. Refleks Babinsky:
Refleks ini ditunjukkan pada saat bagian samping telapak kaki digosok, dan
menyebabkan qjari-jari kaki menyebar dan jempol kaki ekstensi.
j. Refleks Walking / Stepping:
Walaupun bayi tidak dapat menahan berat tubuhnya, namun saat tumit kakinya
disentuhkan pada suatu permukaan yang rata, bayi akan terdorong untuk berjalan
dengan menempatkan satu kakinya di depan kaki yang lain.
2. Perawatan Bayi baru lahir

Saat bayi dilahirkan....

Jika bayi bugar dan tidak memerlukan pertolongan khusus, seluruh tubuh bayi akan
dikeringkan, kecuali tangannya. Pembersihan jalan napas secara rutin pada bayi yang aktif dan
bugar. Tali pusat diikat dan bayi akan diletakkan di atas perut atau dada ibu untuk
mengadakan kontak skin-to-skin (kulit ke kulit) dan inisiasi menyusui dini (IMD).

Kontak skin-to-skin dan inisiasi menyusui dini

Dalam rahim ibu, bayi berada pada suhu lingkungan yang optimal yaitu 36,5-37,5 derajat
Celsius, sesuai dengan suhu tubuh ibunya. Sesaat setelah dilahirkan, bayi akan berada pada
suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh ibunya, sehingga berisiko untuk terjadi hipotermia
(suhu tubuh rendah). Hipotermia dapat menyebabkan terjadinya berbagai gejala seperti
hipoglikemia (gula darah rendah), gangguan pernafasan, lemas atau gelisah, kejang, dan sesak
napas. Untuk menghindari terjadinya hipotermia, letakkan bayi pada dada ibu sehingga terjadi
kontak antara kulit ibu dan kulit bayi (perawatan metode kanguru). Metode ini sangat baik
untuk menghangatkan bayi secara alamiah. Suhu kulit ibu akan menghangatkan bayi lebih
cepat dan menjaga suhu bayi tetap stabil.
Setelah bayi dikeringkan, bayi ditengkurapkan di atas dada atau perut ibu. Kulit
bayimenempel dengan kulit ibu, dan mata bayi diletakkan sejajar dengan puting susu ibu. Ibu
dianjurkan menyentuh bayi dan menyangga ringan bagian bokong bayi. Bayi diberi topi dan
diselimuti. Biarkan bayi mencari sendiri puting ibu. Jika setelah satu jam kontak kulit ke kulit
belum terjadi proses menyusui dini, ibu dibantu untuk mendekatkan bayi ke putingnya dan
bayi diberi waktu untuk melanjutkan kembali proses tadi selama setengah sampai satu jam.
Alangkah baiknya jika ibu dapat didampingi oleh suami atau keluarga.
Inisiasi menyusu dini bermanfaat untuk mengurangi angka kematian bayi dan membantu
menyukseskan pemberian ASI eksklusif. Selain itu, IMD dapat meningkatkan daya tahan
tubuh bayi karena bakteri baik di kulit ibu akan masuk ke tubuh bayi dan lebih lanjut lagi bayi
akan mendapatkan ASI pertama (kolostrum) yang sangat banyak mengandung zat-zat
kekebalan tubuh. Tidak perlu cemas bila selama proses IMD bayi belum sampai melakukan
kegiatan menyusui yang sesungguhnya, karena proses ini sendiri sudah meningkatkan peluang
keberhasilan menyusui.

Pada situasi tertentu bila bayi tidak bugar atau kondisi bayi setelah dilahirkan belum stabil,
terkadang IMD tidak dapat dilakukan karena bayi harus segera mendapat perawatan lebih
lanjut. Jika hal ini terjadi, ibu tidak perlu putus asa. Ibu tetap dapat sukses menyusui dengan
memerah ASI selama bayi belum dapat menyusu secara langsung.

Rawat gabung

Rawat gabung adalah perawatan bayi dalam kamar yang sama dengan ibu pada hari-hari
pertama setelah persalinan, dan dilanjutkan setelah ibu dan bayi pulang ke rumah. Rawat
gabung bermanfaat untuk mendukung keberhasilan ASI eksklusif karena bayi dapat menyusu
langsung tanpa dijadwal dan ibu akan mudah mengenali tanda-tanda lapar pada bayi. Hal ini
dapat mencegah terjadinya payudara bengkak, mengurangi risiko kuning, mencegah
penurunan berat badan yang berlebihan, bayi lebih tenang, mengurangi risiko infeksi dan
depresi pada ibu pasca persalinan serta meningkatkan rasa percaya diri ibu untuk merawat
bayi.

Hari-hari pertama bersama bayi

Bagaimana bayi tidur?

Dalam sehari bayi dapat tidur sampai total 20 jam, yang terpecah dalam periode-periode tidur
20 menit hingga 4 jam. Usahakan kamar bersuhu sejuk, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu
panas, dan mendapat cahaya serta ventilasi cukup. Posisi tidur yang dianjurkan adalah posisi
terlentang karena dapat mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak bayi atau sudden
infant death syndrome (SIDS). Tempat tidur bayi sebaiknya menggunakan alas yang rata dan
tidak terlalu lembut. Hindari menggunakan benda-benda yang dapat menutupi kepala bayi.

Bagaimana merawat tali pusat?

Setelah dipotong, tali pusat mungkin akan diolesi cairan antiseptik klorheksidin atau antiseptik
lain. Setelah itu tali pusat dibiarkan terbuka dan kering dan tidak perlu dikompres dengan kasa
yang mengandung cairan antiseptik. Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan terlebih dahulu,
jangan oleskan apapun pada tali pusat, tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup
dengan popok maupun gurita. Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena air seni
maupun tinja bayi. Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air yang bersih dan sabun
lalu keringkan dengan kain bersih. Biarkan tali pusat terlepas sendiri. Jika terdapat tanda
infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak pada pusat ataupun kulit disekitarnya, berbau
busuk dan terlihat nanah, segera kontrol ke tenaga kesehatan terdekat.
Memandikan bayi

Saat lahir, bayi belum perlu dimandikan. Bayi masih memiliki lapisan pelindung yang terlihat
seperti lemak berwarna keputihan yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi. Setelah 6 jam
bayi dapat dilap dengan air hangat saja. Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan
dengan kain lap atau spon. Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan
ke dalam air, hati-hati kepala terendam dalam air. Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun dan
sampo khusus bayi. Sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu sore. Saat
melakukan perawatan kulit bayi, prinsipnya menggunakan seminimal mungkin zat-zat yang
berkontak dengan kulit, karena kulit bayi masih sangat sensitif.

Memilih pakaian bayi

Pilihlah pakaian dari bahan yang lembut, menyerap air dan tidak kaku. Bayi hanya perlu
memakai atasan, popok atau celana, selimut dan topi jika bayi kedinginan. Tidak dianjurkan
untuk membedong karena membatasi gerak bayi. Selain itu, tidak dianjurkan pula untuk terus
menggunakan sarung tangan maupun kaos kaki karena terdapat indera peraba yang merupakan
alat untuk belajar pada bayi. Jangan gunakan gurita karena bayi bernafas lebih banyak
menggunakan otot-otot perut.

Pola buang air besar (BAB) dan buang air kecil bayi (BAK)

Bayi normal akan BAK dalam 24 jam pertama dan BAB paling telat dalam 48 jam pertama.
Jika ini tidak terjadi, bayi perlu diperiksa lebih lanjut. Selanjutnya bayi akan BAK 5-6 kali per
hari dan BAB 3-4 kali per hari. Warna BAK yang baik adalah jernih tidak berwarna pekat,
sedangkan warna BAB akan berubah dari warna hitam pekat, menjadi hijau dan akhirnya
berwarna kekuningan pada sekitar usia 5 hari. Jika tidak terjadi perubahan warna BAB, harus
dilakukan evaluasi kecukupan asupan ASI. Jika ibu menemukan darah pada kemaluan bayi
perempuan saat awal-awal kelahiran, ibu tidak perlu khawatir, karena hal itu disebabkan bayi
masih dipengaruhi hormon ibu. Keadaan tersebut masih dianggap normal.

Membersihkan popok dan kemaluan bayi

Bersihkan kemaluan dari bagian depan ke belakang dengan menggunakan kapas yang sudah
dibasahi air bersih ataupun handuk basah. Jangan membersihkan popok dari bagian bawah
anus ke kemaluan.

Mengenali isyarat lapar bayi

Bayi lapar akan menunjukkan tanda-tanda seperti memasukkan tangan ke dalam mulut,
menggemgam tangan, mengeluarkan suarh seperti mengecap-ngecap, ah uh ah. Jangan tunggu
bayi menangis baru menyusuinya. Berikan ASI sesuai kemauan bayi, jangan dijadwal.
Normalnya bayi akan menetek selama 5-30 menit, jika diluar itu, evaluasi proses menyusui.
Jika ibu terpisah dengan bayi, lakukan pemerahan ASI dan berikan ASI menggunakan sendok
atau cangkir agar ketika ibu sudah bersama bayi lagi, bayi tetap dapat menetek dengan ibu.
Membersihkan mata, telinga dan hidung bayi

Mata dapat dibersihkan dengan kapas bersih yang dibasahi dengan air hangat, mulai dari arah
hidung ke luar. Jika ditemukan tanda-tanda infeksi pada mata seperti bengkak, merah,
mengeluarkan nanah segera bawa ke dokter. Kotoran telinga tidak perlu dibersihkan secara
rutin dengan mengorek liang telinga karena akan keluar sendiri ketika sudah cukup besar dan
lunak saat bayi menangis. Lubang hidung bayi juga tidak perlu dibersihkan secara khusus,
cukup mengelapnya saat mandi.

Penglihatan bayi

Kemampuan melihat bayi terbatas kisaran jarak 20-30 cm. Penglihatan bayi sensitif terhadap
cahaya terang. Sampai usia beberapa bulan kadang kedua bola mata bayi tidak sejajar, tampak
seperti juling. Hal ini normal, karena otot-otot penggerak bola mata masih dalam tahap
perkembangan. Pada beberapa bayi kadang bola matanya bergerak-gerak dengan sangat cepat
ke kiri dan ke kanan, khususnya bila akan tidur. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Pendengaran bayi

Fungsi pendengaran bayi telah cukup matang dalam bulan pertama. Bayi akan lebih mengenal
suara ibunya, dibandingkan orang-orang lain di sekitar. Bayi sering terkejut bila ada suara
keras yang tiba-tiba terdengar

Saatnya bayi berpergian

Jika bayi ingin berpergian pastikan bayi dalam keadaan sehat. Gunakan pakaian yang
mencegah bayi kedinginan. Jika berpergian menggunakan mobil, letakkan bayi pada car seat
(kursi khusus bayi). Bayi sudah dapat berpergian dengan pesawat setelah berusia 2 bulan.
Jangan berpergian jika bayi sedang mengalami infeksi telinga. Nyeri telinga pada pesawat
take off maupun landing dapat terjadi namun tidak berlangsung lama.

Bayi kuning

Pada umumnya bayi akan mengalami kuning pada usia 2-7 hari. Kuning yang perlu
diwaspadai jika terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir, berlangsung lebih dari 2 minggu,
disertai demam, sangat kuning sampai telapak tangan dan kaki bayi, berdasarkan grafik
bilirubin mencapai batas untuk sinar maupun tranfusi tukar.

Kolik pada bayi

Jika bayi menangis terus menerus dan tidak dapat dihentikan mungkin saja bayi Anda
mengalami kolik. Bayi pada umumnya sering mengalami kolik pada pagi dan sore hari.
Biasanya tidak membaik dengan gendongan dan perut dapat terlihat tegang. Jika hal ini
terjadi, gendong bayi dengan lembut dan posisikan dalam posisi tengkurap. Apabila bayi
memang mengalami kolik, hal ini akan berhenti dengan sendirinya.
Gumoh

Bedakan gumoh dengan muntah. Gumoh biasanya terjadi secara pasif, dan keluar dengan
sendirinya. Untuk mencegah terjadinya gumoh sendawakan bayi, letakkan dalam posisi
tegak pada bahu atau pangkuan kemudian tepuk-tepuk ringan punggung bayi setiap bayi
selesai menyusu.

Tanda bahaya

Bawa segera bayi Anda ke petugas kesehatan terdekat jika bayi demam atau suhu <36,5—
¦C, muntah disertai kembung atau tidak ada BAB, kejang, sesak napas, terdapat nanah di
mata, malas menyusu dan lebih banyak tertidur, kuning sampai berusia 2 minggu, tali pusat
berbau, kemerahan, atau berdarah, dan BAB mencret.

Anda mungkin juga menyukai