Oleh :
Aulia Latifah (1940312104)
Pemateri :
dr. Anggia Perdana Harmen, Sp. A, M. Biomed
d. Galant reflex. Refleks ini dapat terjadi ketika bayi dalam posisi prone
lying dan ibu menyentuh salah satu sisi spine bayi. Reaksi normal yang
muncul adalah panggul bayi akan fleksi kearah yang distimulasi, tangan
dan lutut menekuk dan kepala terangkat. Stimulasi pada kedua sisi spine
pada saat yang bersamaan akan mengaktivasi sistem urinaria. Refleks
galant akan hilang pada 3-9 bulan. Apabila refleks galant belum hilang
akan menyulitkan bayi untuk duduk, kemungkinan skoliosis, postur yang
buruk, hip rotasi salah satu ssi ketika berjalan, penyakit digestif kronik dan
mengompol pada usia 5 tahun.
e. Moro reflex atau startle reflex. Fase awal respon pada moro refleks
meliputi abduksi shoulder, ekstensi forearm, ekstensi trunk dan retraksi
kepala. Forearm supinasi dan finger ekstensi. Terkadang muncul tremor
atau klonus di ekstremitas. Refleks moro muncul pada usia 2-4 bulan.
Tahapan gerak refleks moro paling bermanfaat untuk mendiagnosis
kematangan neurologis bayi. Gerak refleks ini sering kali muncul pada
saat lahir dan berakhir pada saat bayi berumur 4 s/d 6 bulan. Salah satu
rangsangan untuk membangkitkan refleks moro adalah dengan jalan
menelentangkan bayi di atas kasur. Rangangan ini akan membuat lengan,
jari-jari, dan kaki meregang.
f. Rooting reflex. Refleks ini muncul saat jari ibu menyentuh pipi bayi,
maka bayi akan mencari kearah jari terseut. Refleks ini berguna ketika
bayi belajar menyusui. Refleks rooting akan hilang pada 3-4 bulan.
Apabila refleks ini masih menetap, maka bayi akan sensitif terhadap
sesuatu disekitar wajahnya, berantakan ketika makan dan ketangkasannya
berkurang.
i. Search reflex. Tahapan gerak refleks pada pencarian ini membantu bayi
mendapatkan sumber makanan dan kemudian refleks menghisap membuat
bayi dapat mencerna makanan. Refleks ini pada umumnya dapat
ditimbulkan dengan sentuhan lembut pada daerah sekitar mulut. Jadi, pada
tahapan ini anak sudah memiliki kemampuan melakukan pencarian
sesuatu dengan geraknya.
j. Plantar grasp reflex. Tahapan gerak refleks ini normalnya dapat dilihat
pada anak mulai dari sejak lahir hingga sepanjang tahun pertama usia bayi
tersebut. Refleks ini dapat ditimbulkan dengan jalan menerapkan sedikit
tekanan, biasanya dengan ujung jari, pada tumit kaki, yang membuat
seluruh jari kaki menutup. Gerakan menutup ini sebagai upayanya untuk
menangkap rangsangan. Refleks ini harus lebih dahulu dilampaui sebelum
anak dapat berdiri dengan tegak, berdiri sendiri, dan berjalan.
l. Stepping reflex. Tahapan gerak refleks ini merupakan gerakan yang sangat
penting yang dilakukan secara sadar, yaitu berjalan kaki. Gerak ini dapat
ditimbulkan dengan mengangkat bayi pada posisi tegak dengan kaki
menyentuh lantai. Tekanan pada telapak kaki akan membuat kaki
mengangkat dan selanjutnya diturunkan. Aksi kaki ini sering muncul
secara bergantian, dan oleh karena mirip dengan gerakan berjalan yang
masih pemula. Refleks ini sering disebut juga dengan refleks berjalan,
namun tidak disertai oleh stabilitas atau gerakan lengan yang terjadi jika
berjalan secara sadar.
Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi menurut Marmi
(2015) , yaitu :
a. Neonatus menurut masa gestasinya :
Kurang bulan (preterm infant) : < 259 hari (37 minggu)
Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari (37-42 minggu)
Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau lebih)
b. Neonatus menurut berat badan lahir :
Berat lahir rendah : < 2500 gram
Berat lahir cukup : 2500-4000 gram
Berat lahir lebih : > 4000 gram
c. Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa gestasi dan
ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilan) :
Nenonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
Sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK)
b. Sistem Sirkulasi
Penyesuaian sirkulasi sangat memungkinkan aliran darah yang adekuat
melalui paru adalah satu faktor penting selain mulainya pernapasan ketika lahir.
Oleh karena itu paru tidak berfungsi terutama selama kehidupan fetal, maka
jantung fetus tidak perlu memompa banyak darah melalui paru, sebaliknya
jantung fetus harus memompa darah dalam jumlah besar melalui plasenta.
Pada waktu bayi lahir, terjadi pelepasan dari plasenta secara mendadak
(saat umbilical cord dipotong/dijepit), tekanan atrium kanan menjadi
rendah,tahanan pembuluh darah sistemik(SVR) naik dan pada saat yang sama
paru mengembang,tahanan vascular paru menyebabkan penutupan foramen ovale
menutup setelah beberapa minggu,aliran darah di duktus arteriosus bottali
berbalik dari kiri ke kanan. Kejadian ini disebut sirkulasi transisi. Penutupan
duktus arteriosus secara fisiologis terjadi pada umur bayi 10-25 jam yang di
d. Perubahan imunitas
Sel-sel limfoid membentuk molekul immunoglobulin gamma G
yang merupakan gabungan immunoglobulin gamma A dan gamma M. Gamma G
dibentuk paling banyak setelah 2 bulan bayi dilahirkan. Gamma G globulin janin
di dapat dari ibu melalui plasenta. Bila terjadi infeksi maka janin mengadakan
reaksi dengan plasmasitosis, penambahan penambahan folikel limfoid dan sintesis
gamma M immunoglobulin. Gamma A immunoglobulin telah dapat dibentuk pada
kehamilan 2 bulan dan banyak ditemukan segera setelah lahir, khususnya sekret
dari traktus digestifus,respiratorus,kelenjar ludah,pancreas dan traktus urogenital.
Gamma M immunoglobulin meningkat segera setelah bayi dilahirkan
setara dengan keadaan flora normal dalam saluran pencernaan. Akan tetapi bayi
hanya dilindungi oleh Gamma G immunoglobulin dari ibu dan terbatas kadarnya
juga kurangnya Gamma A immunoglobulin yang menyebabkan neonatus
berkemungkinan besar rentan infeksi dan sepsis.
Aspek penting asuhan bayi baru lahir Aspek penting dari asuhan segera bayi baru
lahir antara lain:
Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak kulit bayi - kulit ibu.
Usahakan adanya kontak kulit antara ibu dan bayi sesegera mungkin setelah
lahir.
Menjaga pernafasan.
Perawatan mata.
b. Rawat gabung
Rawat gabung adalah perawatan bayi dalam kamar yang sama dengan ibu
pada hari-hari pertama setelah persalinan, dan dilanjutkan setelah ibu dan bayi
pulang ke rumah. Rawat gabung bermanfaat untuk mendukung keberhasilan ASI
eksklusif karena bayi dapat menyusu langsung tanpa dijadwal dan ibu akan
mudah mengenali tanda-tanda lapar pada bayi. Hal ini dapat mencegah terjadinya
payudara bengkak, mengurangi risiko kuning, mencegah penurunan berat badan
yang berlebihan, bayi lebih tenang, mengurangi risiko infeksi dan depresi pada
ibu pasca persalinan serta meningkatkan rasa percaya diri ibu untuk merawat bayi.
c. Tali pusat
Setelah dipotong, tali pusat mungkin akan diolesi cairan antiseptik
klorheksidin atau antiseptik lain. Setelah itu tali pusat dibiarkan terbuka dan
kering dan tidak perlu dikompres dengan kasa yang mengandung cairan
antiseptik. Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan terlebih dahulu, jangan
oleskan apapun pada tali pusat, tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup
dengan popok maupun gurita. Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena
air seni maupun tinja bayi. Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air yang
bersih dan sabun lalu keringkan dengan kain bersih. Biarkan tali pusat terlepas
sendiri. Jika terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak pada pusat
ataupun kulit disekitarnya, berbau busuk dan terlihat nanah, segera kontrol ke
tenaga kesehatan terdekat.
f. Pola buang air besar (BAB) dan buang air kecil bayi (BAK)
Bayi normal akan BAK dalam 24 jam pertama dan BAB paling telat dalam
48 jam pertama. Jika ini tidak terjadi, bayi perlu diperiksa lebih lanjut.
Selanjutnya bayi akan BAK 5-6 kali per hari dan BAB 3-4 kali per hari. Warna
BAK yang baik adalah jernih tidak berwarna pekat, sedangkan warna BAB akan
berubah dari warna hitam pekat, menjadi hijau dan akhirnya berwarna kekuningan
pada sekitar usia 5 hari. Jika tidak terjadi perubahan warna BAB, harus dilakukan
evaluasi kecukupan asupan ASI.
j. Penglihatan bayi
Kemampuan melihat bayi terbatas kisaran jarak 20-30 cm. Penglihatan
bayi sensitif terhadap cahaya terang. Sampai usia beberapa bulan kadang kedua
bola mata bayi tidak sejajar, tampak seperti juling. Hal ini normal, karena otot-
otot penggerak bola mata masih dalam tahap perkembangan.
k. Pendengaran bayi
Fungsi pendengaran bayi telah cukup matang dalam bulan pertama. Bayi
akan lebih mengenal suara ibunya, dibandingkan orang-orang lain di sekitar. Bayi
sering terkejut bila ada suara keras yang tiba-tiba terdengar
l. Bayi kuning
Pada umumnya bayi akan mengalami kuning pada usia 2-7 hari. Kuning
yang perlu diwaspadai jika terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir,
berlangsung lebih dari 2 minggu, disertai demam, sangat kuning sampai telapak
tangan dan kaki bayi, berdasarkan grafik bilirubin mencapai batas untuk sinar
maupun tranfusi tukar.
n. Gumoh
Bedakan gumoh dengan muntah. Gumoh biasanya terjadi secara pasif, dan
keluar dengan sendirinya. Untuk mencegah terjadinya gumoh sendawakan bayi,
letakkan dalam posisi tegak pada bahu atau pangkuan kemudian tepuk-tepuk
ringan punggung bayi setiap bayi selesai menyusu.
o. Tanda bahaya
Tanda bahaya pada bayi adalah demam atau suhu <36,5 derajat Celcius,
muntah disertai kembung atau tidak ada BAB, kejang, sesak napas, terdapat nanah
di mata, malas menyusu dan lebih banyak tertidur, kuning sampai berusia 2
minggu, tali pusat berbau, kemerahan, atau berdarah, dan BAB mencret.