Anda di halaman 1dari 10

Tugas MTE

Nama : Asmaul Husna

Bp : 1840312648

Soal :

1. Bagaimana perbedaan lesi, caput succedaneum, cepalhematoma, dan


hematomansubgaleal
2. Sebutkan refleks primitif pada bayi baru lahir?
3. Apa definisi ncb-Smk, kmk, bmk dan nov-Smk-kmk-bmk
4. Bagaimana perubahan fisiologis dan adaptasi bayi baru lahir?
5. Bagaimana perawatan rutin bayi baru lahir aterm?

Jawab :
1.
Kehilang
Meningkat
Pembengkakan an
Lesi Lokasi setelah
eksternal darah
lahir
akut

Capput Subkutan, Teraba lunak, ada Ya Tidak


Succedaneum melewati lekukan
sutura

Cephalhematoma Periosteal, Teraba Tidak Tidak


tidak padat,
melewati sutura tegang

Hematoma Periosteal, Teraba Ya Ya


Subgaleal melewati padat,
sutura berair
2. Refleks primitif pada bayi baru lahir :
a. Refleks menghisap (sucking reflex) : Bayi akan melakukan gerakan
menghisap ketika menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi. Refleks
menghisap terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap
benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refleks menghisap memudahkan
bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka
mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Menghisap adalah refleks yang
sangat penting pada bayi. Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan
akan makanan. Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda beda.
Sebagian bayi yang baru lahir menghisap dengan efisien dan bertenaga untuk
memperoleh susu, sementara bayi bayi lain tidak begitu terampil dan
kelelahan bahkan sebelum mereka kenyang. Kebanyakan bayi yang baru lahir
memerlukan waktu beberapa minggu untuk mengembangkan suatu gaya
menghisap yang dikoordinasikan dengan cara ibu memegang bayi, cara susu
keluar dari botol atau payudara, serta dengan kecepatan dan temperamen bayi
waktu menghisap. Refleks menghisap adalah suatu contoh refleks yang
muncul saat lahir dan kemudian akan menghilang seiring dengan usia bayi.
b. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex) : refleks gerakan jari-jari
tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syaraf
berkembang normal – hilang setelah 3-4 bulan. Bayi akan otomatis
menggenggam jari ketika menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Reflek
menggenggam tejadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan
merespons dengan cara menggenggamnya kuat kuat. Pada akhir bulan ketika,
refleks menggenggam berkurang dan bayi memperlihatkan suatu genggaman
yang lebih spontan, yang sering dihasilkan dari rangasangan visual. Misalnya,
ketika bayi melihat suatu gerakan yang berputar diatas tempat tidurnya, ia
akan meraih dan mencoba menggenggamnya.
c. Refleks leher (tonic neck reflex) : akan terjadi peningkatan kekuatan otot
(tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi menoleh ke salah satu sisi.
d. Refleks mencari (rooting reflex) Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi
diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi
itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya
menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari
menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
e. Refleks moro (moro reflex) : suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir
yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan. Ketika dikagetkan,
bayi yang baru lahir itu melengkungkan punggungnya, melemparkan
kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan kakinya. Refleks ini
merupakan keadaan yang normal bagi semua bayi yang baru lahir, juga
cenderung menghilang pada usia 3 hingga 4 bulan.
f. Babinski Reflex : Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari
mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang
dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
g. Swallowing Reflex : refleks gerakan menelan benda-benda yang didekatkan
ke mulut, memungkinkan bayi memasukkan makanan ada secara permainan
tapi berubah sesuai pengalaman
h. Breathing Reflex : Refleks gerakan seperti menghirup dan menghembuskan
nafas secara berulang-ulang.
i. Eyeblink Reflex Refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata –
fungsi : melindungi mata dari cahaya dan benda-benda asing, permanen dalam
kehidupan. Jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan
menutup atau dia akan mengerjapkan matanya.
j. Puppilary Reflex Rekleks gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya
terang, membesarkan pupil mata terhadap lingkungan gelap.
k. Refleks tonic neck : disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu
bulan dan akan menghilang pada sekitar usia lima bulan. Saat kepala bayi
digerakkan kesamping, lengan pada sisi tersebut akan lurus dan lengan yang
berlawananakan menekuk (kadang-kadang pergerakan akan sangat halus atau
lemah).Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika
reflek ini terus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan
mengalami gangguan pada neuron motorik atas.
l. Refleks tonic Labyrinthine / labirin: Pada posisi telentang, reflek ini dapat
diamati dengan menggangkattungkai bayi beberapa saat lalu dilepaskan.
Tungkai yang diangkat akanbertahan sesaat, kemudian jatuh. Hilang pada usia
6 bulan.
m. Refleks merangkak (crawling) : Jika ibu atau seseorang menelungkupkan
bayi baru lahir, ia membentuk posisi merangkak karena saat di dalam rahim
kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
n. Refleks berjalan dan melangkah (stepping) : Jika ibu atau seseorang
menggendong bayi dengan posisi berdiri dantelapak kakinya menyentuh
permukaan yang keras, ibu/orang tersebut akan melihat refleks berjalan, yaitu
gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jikatulang keringnya menyentuh
sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut.
Refleks berjalan ini akan hilang dan berbeda dengan gerakan berjalan normal,
yang ia kuasai beberapa bulan berikutnya.Menurun setelah 1 minggu dan akan
lenyap sekitar 2 bulan.
o. Refleks yawning : refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar, biasanya
kemudian disertai dengan tangisan.
p. Reflek Plantar : Reflek ini juga disebut reflek plantar grasp, muncul sejak
lahir dan berlangsung hingga sekitar satu tahun kelahiran. Reflek plantar ini
dapatdiperiksa dengan menggosokkan sesuatu di telapan kakinya, maka jari-
jari kakinya akan melekuk secara erat.
q. Reflek Swimming : Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam
yang berisi air, ia akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan
berenang.Reflek ini akan menghilang pada usia empat sampai enam bulan.

3. Definisi dari :
 NCB-SMK (Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan) : neonatus dengan masa
gestasi 38-42 minggu dengan berat badan lahir sesuai masa gestasi
 NCB-KMK (Neonatus cukup bulan – kecil masa kehamilan) : bayi yang lahir cukup
bulan dengan berat badan lahir kurang dari masa gestasi
 NCB-BMK (Neonatus cukup bulan – besar masa kehamilan) : berat badan lahir
melebihi usia gestasi
 NKB-SMK (Neonatus kurang bulan – sesuai masa kehamilan) : Masa gestasinya
kurang dari 38 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa
gestasi
 NKB-KMK ( Neonatus kurang bulan – kecil masa kehamilan) : bayi prematur dengan
berat badan lahir kurang dari normal menurut usia kehamilan
 NKB-BMK (Neonatus kurang bulan – besar masa kehamilan) : bayi prematur dengan
berat badan lahir besar dari masa gestasi
 NLB-SMK (Neonatus lebih bulan – sesuai masa kehamilan ) : Masa gestasinya lebih
42 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi
 NLB-KMK (Neonatus lebih bulan – kecil masa kehamilan) : Masa gestasinya lebih 42
minggu dengan berat badan lahir kurang dari normal menurut usia kehamilan
 NLB-BMK (Neonatus lebih bulan – besar masa kehamilan) : Masa gestasinya lebih
42 minggu dengan berat badan lahir besar dari masa gestasi

4. Perubahan fisiologis dan adaptasi bayi baru lahir


Perubahan sistem fisiologis pada bayi baru lahir dapat terjadi agar bayi dapat
menyesuaikan kehidupannya atau dirinya dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin sehingga bayi baru lahir dapat hidup sendiri dan tidak tergantung pada
ibunya. Untuk itu bayi memerlukan perubahan fisiologis atau adaptasi fisiologis pada
dirinya. Untuk mencapai perubahan-perubahan tersebut bayi baru lahir memerlukan
masa transisi. Pada masa transisi dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin,
maka di kemukakan sebagai berikut :
a Kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin
• Periode transisi mulai dari saat lahir sampai usia 6 jam
• Menyangkut perubahan fisiologis banyak organ
• Dimulai intrautein saat bayi siap untuk dilahirkan
• Jam-jam pertama adalah fase stabilisasi pernafasan, kardiovaskuler dan suhu
• Perlu pengamatan klinis yang ketat untuk mengenal yang mengalami kesulitan
transisi
b Janin mempersiapkan transisi sepanjang masa kehamilan dengan :
• Penyimpanan glikogen
• Pertambahan protein dan mineral
• Deposisi lemak coklat
• Kemampuan tergantung usia gestasi dan kualitas plasenta
c Pada saat lahir
• Fungsi plasenta/tali pusat selesai
• Janin menjadi bayi yang bernafas sendiri

Perubahan fisiologis dan adaptasi yang terjadi pada bayi baru lahir :

 Perubahan sistem pernapasan


Perubahan Sistem Pernapasan Aktifnya pernafasan yang pertama menimbulkan
serangkaian peristiwa diantaranya :

a. Membantu perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi dewasa.

b. Mengosongkan cairan dari paru–paru.

c. Menentukan volume paru neonatus dan karakteristik fungsi paru–paru bayi baru lahir.
Dengan tarikan nafas yang pertama, udara di ruangan mulai mengisi saluran napas besar
trakhea neonatus dan bronkus. Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat
penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Peningkatan aliran darah
paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangklan cairan paru.

 Perubahan sirkulasi

Karakteristik sirkulasi janin merupakan sistem tekanan rendah, karena paru –


paru masih tertutup dan berisi cairan, organ tersebut memerlukan darah dalam jumlah
minimal. Pemasangan klem tali pusat akan menutup sistem tekanan darah dari
plasenta-janin. Aliran darah dari palsenta berhenti, sistem sirkulasi bayi baru
lahirakan mandiri, tertutup dan bertekanan tinggi. Efek yang muncul segera akibat
tindakan pemasangan klem tali pusat adalah kenaikan resistensi vaskular sistemik.
Kenaikan resistensi vaskular sistemik ini bersamaan dengan pernapasan pertama bayi
baru lahir.

Oksigen dari napas pertama ini menyebabkan otot–otot vaskular berelaksasi


dan terbuka. Paru–paru menjadi satu sistem tekanan rendah. Kombinasi tekanan ini
yang meningkat pada sirkulasi sistemik tetapi menurun pada sirkulasi paru
menimbulkan perubahan–perubahan tekanan aliran darah pada jantung. Tekanan yang
berasal dari peningkatan aliran darah pada jantung kiri menyebabkan foramen ovale
menutup. Semakin banyak darah yang mengandung oksigen melewati duktus
arteriosus menyebabkan organ ini berkontraksi sehingga membatasi arus pintas yang
terjadi melalui duktus tersebut.

Peningkatan aliran darah ke paru-paru akan mendorong terjadinya peningkatan


sirkulasi limpe dan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang
perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim. Darah yang meninggalkan
jantung neonatus menjadi sepenuhnya mengandung oksigen ketika berada dalam paru
dan mengalir ke seluruh jaringan tubuh yang lain. Dalam waktu singkat perubahan–
perubahan besar tekanan telah berlangsung pada bayi baru lahir, sekalipun
perubahan– perubahan ini secara anatomi tidak selesai dalam hitungan minggu,
penutupan fungsional foramen ovale dan duktus arteriosus terjadi segera setelah
kelahiran, yang paling penting untuk dipahami bidan adalah bahwa perubahan–
perubahan sirkulasi dari janin ke bayi baru lahir berkaitan mutlak dengan kecukupan
fungsi respirasi.

 Perubahan sistem gastrointestinal

Sistem gastrointestinal pada bayi baru lahir cukup bulan relatif sudah matang.
Sebelum lahir, janin cukup bulan melakukan hisapan dan tindakan menelan. Reflek
muntah dan batuk yang sudah sempurna tetap utuh pada saat lahir. Mekonium kendati
steril, mengandung kotoran cairan amnion, yang menegaskan bahwa janin telah
menelan cairan amnion dan bahwa cairan tersebut telah melewati saluran
gastrointestinal.

Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna
makanan masih terbatas, banyak keterbatasan ini berkaitan dengan beragamnya enzim
pencernaan dan hormon yang terdapat pada semua bagian saluran gastrointerstinal
dari mulut hingga intestin. Bayi baru lahir kurang mampu untuk mencerna protein dan
lemak dibandingkan dengan orang dewasa. Penyerapan karbohidrat relatif efisien
tetapi masih tetap dibawah kemampuan orang dewasa.

Kemampuan bayi baru lahir yang efisien terutama dalam penyerapan glukosa,
asalkan jumlah glukosa tidak terlalu besar. Selama masa bayi dini, bayi baru lahir
masih memilki lapisan epitel intestin yang bersifat tidak tembus antigen. Sebelum
usus menutup, bayi masih rentan terhadap infeksi bakteri / virus dan juga terhadap
rangsangan alergen melalui penyerapan intestin molekul–molekul besar. Pemberian
ASI mendorong penutupan usus karena ASI sejumlah besar IgA sekresi dan
merangsang profliferasi enzim–enzim intestin.

 Perubahan termoregulasi

Mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh dari bayi baru lahir


kelingkungannya melalui cara pertama evaporasi yaitu kehilangan panas melalui
proses penguapan atau perpindahan panas dengan cara merubah cairan menjadi uap.
Pencegahannya, setelah bayi lahir segera mengeringkan bayi secara seksama dan
menyelimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan kering serta menutup bagian
kepala bayi. Cara kedua konduksi yaitu kehilangan panas dari tubuh bayi kebenda
sekitarnya yang kontak langsung dengan tubuh bayi, misalnya menimbang bayi tanpa
mengalasi timbangan bayi dan menggunakan stetoskop untuk pemeriksaan bayi baru
lahir.

Cara ketiga konveksi yaitu kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi
terpapar udara sekitar yang lebih dingin, misalnya aliran udara dingin dari kipas
angin, dan hembusan udara dingin melalului ventilasi. Cara keempat radiasi yaitu
kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang
mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi, misalnya bayi terlalu dekat ke
dinding tanpa memakai penutup kepala atau topi.

 Perubahan ginjal

Ginjal bayi baru lahir memperlihatkan penurunan aliran darah dan ginjal dan
penurunan laju filtrasi glomerolus. Hal ini dapat menimbulkan dengan mudah retensi
cairan dan intoksikasi air. Fungsi tubulus masih belum matang, yang dapat
menyebabkan kehilangan natrium dalam jumlah besar dan ketidakseimbangan
elektrolit lain. Bayi baru lahir tidak mampu melakukan pemekatan (konsentrasi) urin,
yang mencerminkan pada berat jenis urin yang rendah. Bayi baru lahir mengekresi
sejumlah kecil urin pada 48 jam pertama kehidupan, sering kali hanya sebanyak 30 –
60 ml. Protein atau darah tidak boleh terdapat di dalam urin bayi baru lahir. Bidan
harus senantiasa ingat bahwa masa abdomen yang ditemukan pada pemeriksaan fisik
acapkali sebenarnya ginjal dan bisa jadi sebuah tumor, pembesaran atau
penyimpangan pertumbuhan ginjal.

 Perubahan metabolisme glukosa

Sebelum dilahirkan kadar darah janin berkisar 60 hingga 70 % dari kadar


darah ibu. Dalam persiapan untuk kehidupan luar rahim seorang janin yang sehat
mencadangkan glukosa sebagai glikogen terutama di dalam hati. Sebagian
penyimpangan glikogen berlangsung pada trimester III.
Pada saat tali pusat diklem, bayi baru lahir harus mendapat cara untuk
mempertahankan glukosa yang sangat diperlukan untuk fungsi otak neonatus. Pada
setiap bayi baru lahir, glukosa darah menurun dalam waktu singkat (1 hingga 2 jam
kelahiran). Bayi baru lahir yang sehat hendaknya didorong untuk sesegera mungkin
mendapatkan ASI setelah dilahirkan. Seorang bayi yang mengalami stress berat pada
saat kelahiran seperti hipotermia mengakibatkan hipoksia mungkin menggunakan
simpanan glikogen dalam jumlah banyak pada jam–jam pertama kelahiran.

5. perawatan rutin bayi baru lahir aterm?


1) Sebelum bayi lahir:

  Apakah kehamilan cukup bulan?

  Apakah air ketuban jernih, tidak mengandung mekonium?

2) Segera setelah bayi lahir:

  Apakah bayi menangis atau bernafas/ tidak mengap-mengap?

 Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif


Lalu :

  Bayi cukup bulan

  Ketuban jernih

  Bayi menangis dan bernafas

 Tonus otot baik/bayi bergerak aktif


Lalu : Asuhan bayi baru lahir, dengan :
  Jaga bayi tetap hangat

  Isap lendir dari mulut dan hidung

  Keringkan

  Pemantauan tanda bahaya

 Klem,potong dan ikat tali pusat tampa membubuhi apapun,kira2 dua


 menit setelah lahir

  Lakukan inisiasi menyusui dini

 Beri suntikan vitamin k1 (1mg) intramuskular di paha kiri anterolateral


 setelah inisiasi menyusui dini

  Beri salep mata antibiotika pada kedua mata

  Pemeriksaan fisis

 Beri imunisasi Hepatitis B 0,5ml intramuskular,di paha kanan


anterolateral, kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin k1.

Anda mungkin juga menyukai