AKUT
Lahvanya Seykaran 1940312020
Indri Permata Rani 1940312154
Preseptor:
dr. Irvan Medison, Sp.P(K), FISR, FAPSR
dr. Russilawati, SpP(K)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Vital Sign
Abdomen
◦ Inspeksi : cembung, distensi (-).
◦ Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba.
◦ Perkusi : timpani
◦ Auskultasi : bising usus (+) N
◦ Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
◦ Ekstremitas : ekstremitas atas : akral hangat, edema (-/-), clubbing finger (-/-),
ekstremitas bawah : akral hangat, edema (-/-), clubbing finger (-/-)
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin :
◦ Hb : 12,3 g/dl
◦ Leukosit : 17.550 /mm3
◦ Trombosit : 308.000 /mm3
◦ Ht : 38 %
◦ GDS : 113 mg/dl
◦ Na/K/Cl : 143/3,0/104 mmol/L
◦ Total protein : 5,8 g/dl
◦ Albumin : 4,1 g/dl
◦ Globulin : 1,7 g/dl
◦ Bil. Total/direk/indirek : 0,5/0,1/0,4 mg/dl
◦ SGOT : 16 u/l
◦ SGPT : 22 u/l
◦ pH darah : 7,557
◦ PaCO2 : 33,2 mmHg
◦ PaO2 : 199,5 mmHg
◦ HCO3- : 29,9 mmol/L
◦ BE : 7,5 mmol/L
◦ SaO2 : 99%
Kesan: Penumonia
dan kardiomegali
Diagnosis Banding
-> ADHF on CHF ec HHD +
Hipertensi Stage I
Rencana Pengobatan dan Pemeriksaan
Rencana Pengobatan:
◦ IVFD NaCl 0,9% 12 jam/kolf
◦ O23L/menit nasal canule
◦ Drip Aminofilin 15 cc + 35 cc NaCl 0,9% via syringe pump kecepatan 4,2
cc/jam
◦ Nebu Combivent 6x1 resp
◦ Nebu Pulmicort 2x1 resp
◦ Inj Ampicilin sulbactam 3x3 gr
◦ Inj Levofloxacin 750 mg
◦ Nebu N-Acetylcystein 2x1 resp
◦ Inj Ranitidin 2x50 mg
◦ Amlodipine 1x5 mg PO
Rencana Pemeriksaan:
◦ Cek kultur dan sensitivitas kuman banal sputum
◦ Spirometri
Tanggal S/ O/ A/ P/
FOLLOW UP
27/07/2019 Sesak nafas (+) KU: sedang PPOK Eksaserbasi Akut tipe -IVFD NaCl 0,9% 12
berkurang KS: CMC I + CAP + HT stage I jam/kolf
Batuk (+) berkurang TD: 127/80 -Drip Aminofilin 15 cc +
Batuk darah (-) Nd: 70x/menit 35 cc NaCl 0,9% via
Nyeri dada (-) Nf: 23x/menit syringe pump kecepatan
Demam (-) T: 36,3 4,2 cc/jam
Inspeksi: -Nebu Combivent 6x1 resp
statis: simetris kiri = kanan -Nebu Pulmicort 2x1 resp
Dinamis: pergerakan -Inj Ampicilin sulbactam
dadakanan= kiri 3x3 gr (H1)
Palpasi: fremitus kanan = kiri -Inj Levofloxacin 750 mg
Perkusi: sonor (H1)
Auskultasi: SN ekspirasi -Nebu N-Acetylcystein 2x1
memanjang, wheezing (+/+), resp
ronkhi (+/+) -Inj Ranitidin 2x50 mg
-Amlodipine 1x5 mg PO
-O2 3L/menit via nasal
canule
-Cek kultur sputum
(27/07/19)
Tanggal S/ O/ A/ P/
29/07/2019 Sesak nafas (+) KU: sedang PPOK eksaserbasi -IVFD NaCl 0,9% 12 jam/kolf
berkurang akut tipe I +CAP +
KS: CMC Drip Aminofilin 15 cc + 35 cc
HT stage I
Batuk (+)
TD: 140/80 NaCl 0,9% via syringe pump
sesekali
Nd: 96x/menit kecepatan 4,2 cc/jam
Batuk darah (-)
Nf: 22x/menit -Nebu Combivent 6x1 resp
Nyeri dada (-)
T: 36,3 -Nebu Pulmicort 2x1 resp
Demam (-)
-Inj Ampicilin sulbactam 3x3
Auskultasi: SN
ekspirasi memanjang, gr (H3)
wheezing (+/+), ronkhi -Inj Levofloxacin 750 mg (H3)
(+/+),
-Nebu N-Acetylcystein 2x1
resp
-Inj Ranitidin 2x50 mg
-Amlodipine 1x5 mg PO
- O2 3L/menit via nasal
canuleKultur sputum
- Kirim kultur sputum
Tanggal S/ O/ A/ - P/
30/07/2019 Sesak nafas KU: sedang PPOK eksaserbasi -IVFD NaCl 0,9% 12
(+) akut tipe I
berkurang jam/kolf
KS: CMC (perbaikan) +CAP
Batuk (+) (perbaikan) + HT Drip Aminofilin 15 cc + 35
sesekali, TD: 120/80 stage I cc NaCl 0,9% via syringe
berkurang
pump kecepatan 4,2 cc/jam
Demam (-) Nd: 64x/menit
-Inj Ampicilin sulbactam
Nf: 18 x/menit 3x3 gr (H4)
-Inj Levofloxacin 750 mg
T: 36,3
(H4)
Auskultasi: SN -Inj Ranitidin 2x50 mg
bronkovesikul -Amlodipine 1x5 mg PO
er, wheezing - Hasil kultur sputum
(-/-), ronkhi
(+/+)
Tanggal S/ O/ A/ P/
31/07/2019 Sesak nafas KU: sedang PPOK eksaserbasi -IVFD NaCl 0,9% 12 jam/kolf
(+) akut tipe I
berkurang KS: CMC (perbaikan) +CAP -Drip Aminofilin 15 cc + 35 cc
(perbaikan) + HT NaCl 0,9% via syringe pump
Batuk (+)
TD: 120/70 stage I
berkurang kecepatan 4,2 cc/jam
Demam (-) -Budesonide 2x1 resp (Nebu)
Nd: 80x/menit
-Salbutamol 3x2 mg (P.O)
Nf: 22x/menit -Inj Ampicilin sulbactam 3x3 gr
(H5)
T: 36,3
-Inj Levofloxacin 750 mg (H5)
Auskultasi: SN -Inj Ranitidin 2x50 mg
bronkovesikule
-Amlodipine 1x5 mg PO
r, wheezing
(-/-), ronkhi -Hasil kultur sputum, tunggu
(+/+) hasil echo
berkurang
Tanggal S/ O/ A/ P/
1/08/2019 Sesak nafas KU: sedang PPOK eksaserbasi -IVFD NaCl 0,9% 12 jam/kolf
(+) akut tipe I
berkurang KS: CMC (perbaikan) +CAP -Drip Aminofilin 15 cc + 35 cc
(perbaikan) + HT NaCl 0,9% via syringe pump
Batuk (+)
TD: 110/70 stage I
berkurang kecepatan 4,2 cc/jam
Demam (-) -Budesonide 2x1 resp (Nebu)
Nd: 82x/menit
-Salbutamol 3x2 mg (P.O)
Nf: 21x/menit -Inj Ampicilin sulbactam 3x3 gr
(H6)
T: 36,5
-Inj Levofloxacin 750 mg (H6)
Auskultasi: SN -Inj Ranitidin 2x50 mg
bronkovesikule
-Amlodipine 1x5 mg PO
r, wheezing
(-/-), ronkhi -Hasil kultur sputum
(+/+)
berkurang
Tanggal S/ O/ A/ P/
2/08/2019 Sesak nafas KU: sedang PPOK eksaserbasi -IVFD NaCl 0,9% 12 jam/kolf
(+) akut tipe I
berkurang KS: CMC (perbaikan) +CAP -Budesonide 2x1 resp (Nebu)
(perbaikan) + HT -Salbutamol 3x2 mg (P.O)
Batuk (+)
TD: 120/70 stage I
berkurang -Inj Ampicilin sulbactam 3x3 gr
Demam (-) (H7)
Nd: 73x/menit
-Inj Levofloxacin 750 mg (H7)
Nf: 20x/menit -Inj Ranitidin 2x50 mg
-Amlodipine 1x5 mg PO
T: 36,9
-Hasil kultur sputum (hari ini)
Auskultasi: SN
bronkovesikule
r, wheezing
(-/-), ronkhi
(+/+)
berkurang
BAB III
DISKUSI
Pemaparan Peradangan dan
signifikan thdp Inflamasi kronik penyempitan
partikel atau gas saluran napas
Hiperinflasi
Pasien datang
dengan keluhan Penyakit Paru
utama sesak nafas Obstruktif
Kronik
Elastisitas saluran
Peradangan Merusak struktur Ventilasi
udara hilang dan
progresif penunjang paru
alveolus kolaps berkurang
Alveolus kolaps
terutama saat
ekspirasi
Ekspirasi
memanjang dan
sulit dilakukan
akibat mukus yang
kental
Pasien datang
dengan keluhan
utama sesak nafas Proses ekspirasi
terutama ekspirasi
terhambat
Mediator dan Aktivasi reseptor
protease faktor EGFR
Refleks untuk
Merangsang menjaga jalan
hipersekri mukus Batuk berdahak napas tetap
terbuka
Iritasi kronik
Meningkatkan Pasien merasakan
saluran napas
jumlah sel goblet batuk sejak 2
kronik oleh asap
dan membesarnya
rokok/agen
kelenjar mukosa minggu yang lalu,
berbahaya berdahak warna
putih kekuningan
dan kental
Pasien adalah seorang
bekas perokok dengan
indeks brinkman ringan
Silia pelapis dan suami pasien
merupakan perokok
bronkus dengan indeks brinkman
mengalami berat
kelumpuhan
serta
Asap rokok metaplasia Mengganggu Penumpuk
dan asap sistem eskalator an mukus
mukosiliaris kental
dapur Merangsang
perubahan
Pasien memiliki pada sel
riwayat memasak penghasil
dengan kayu bakar mukus bronkus
sejak usia 20 tahun. 2-
3 jam/hari, ventilasi
cukup.
Menarik sel
inflamasi dari Mendorong
Asap rokok Menghasilkan sirkulasi pertubahan
dan asap mediator struktural
dan fibrosis
dapur inflamasi Menguatkan sal napas
proses inflamasi
Kerusakan
jaringan
ASAP ROKOK DAN ASAP DAPUR
MENYEBABKAN PPOK
PEMERIKSAAN
FISIK
Udara
Auskultasi: SN Karena ada terperangkap Mengurangi
dengan ekspirasi obstruksi jalan dan terjadi kapasitas
memanjang napas perifer hiperinflasi inspirasi
Udara lewat
melalui
Ronkhi + pada kedua
penyempitan sal
napas, inflamasi,
lapang paru PEMERIKSAAN
bronkospasme FISIK
PENCETUS
EKSASERBASI PPOK
Infeksi pada
Menghirup
Pada ro thoraks: didapatkan infiltrat saluran
zat-zat iritan
di para cardial kanan dan gejala lain pernapasan
seperti, batuk, perubahan warna
dahak, hasil pemeriksaan fisik yang
ditemukan suara nafas tambahan
berupa ronki, dan hasil pemeriksaan
laboratorium ditemukan PENCETUS
leukosistosis (17.550 /mm3)
EKSASERBASI PPOK
Community Acquired Penumoni
◦ Diagnosis pasti dari pneumonia komuniti dapat ditegakan jika pada rongent
toraks terdapat infiltrate ditambah dengan 2 atau lebih gejala lain berupa:
◦ batuk-batuk bertambah,
◦ perubahan karakteristik dahak,
◦ suhu tubuh >38oC,
◦ pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara nafas bronkovesikular,
bahkan bronkila dengan dan ronki, leukosit >10.000/mm3 atau < 4.500/mm3.
GOLD, 2019
45
TERIMAKASIH