Anda di halaman 1dari 6

Nama: Ufaira Nabila Luthfiani Adriswan

NIM: 2040312074
Periode Stase : Daring 2 November- 28 November 2020

Pertanyaan :

1. Apa Perbedaan Caput Succedaneum, cephalhematom, dan hematoma subgaleal


2. Reflek primitif pada bayi baru lahir
3. Definisi NCB - (SMK,KMK.BMK) dan NKB (SMK,KMK,BMK)
4. Perubahan Fisiologis dan apa saja adaptasi bayi baru lahir
5. Perawatan BBL Aterm

Jawaban :

1. Apa Perbedaan Caput Succedaneum, cephalhematom, dan hematom subgaleal

Caput Succedaneum

 Paling sering ditemui


 Tekanan serviks pada kulit kepala
 Akumulasi darah/serum subkutan, ekstraperiosteal
 TIDAK diperlukan terapi, menghilang dalam beberapa hari.

Cephalhematom

 Perdarahan sub periosteal akibat ruptur pembuluh darah antara tengkorak dan
periosteum
 Benturan kepala janin dengan pelvis
 Paling umum terlihat di parietal tetapi kadang-kadang terjadi pada tulang oksipital
 Ukurannya bertambah sejalan dengan bertambahnya waktu
 5-18% berhubungan dengan fraktur tengkorak → foto kepala
 Umumnya menghilang dalam waktu 2 – 8 minggu
 Komplikasi: ikterus, anemia
 Kalsifikasi mungkin bertahan selama > 1 tahun.
Hematom Subgaleal

 Darah di bawah galea aponeurosis


 Pembengkakan kulit kepala, ekimoses
 Mungkin meluas ke daerah periorbital dan leher
 Seringkali berkaitan dengan trauma kepala (40%).

Lesi Pembengkakan Melebar/Meluas Melintasi Kehilangan


eksternal setelah lahir garis darah akut
sutura
Caput succedaneum Lunak, tidak ya Tidak
lekukan
Cephal Hematom Padat, tegang ya Tidak Tidak
Hematom Subgaleal Padat berair ya ya ya

2. Reflek primitif pada bayi baru lahir


o Refleks Moro
Refleks terkejut, terdapat pada BBL sampai 2-4 bulan. Respon
protektif terhadap gangguan keseimbangan tubuh yang terjadi secara
mendadak. Muncul saat dilakukan maneuver pull-to-sit, lengan
dilepaskan ketika terdapat sedikit celah antara leher dan tempat tidur,
sehingga seperti mendapat sensai terjatuh tiba-tiba.
o Refleks rooting
Refleks ketika pipnya disentuh menyebabkan mulutnya bergerak
kearah sentuhan. Biasanya,  pada waktu bayi dalam posisi menyusu
dan pipinya tersentuh puting susu, ia akan menggerakan mulutnya ke
arah puting susu.
o Refleks Genggam (Grasp Reflex)
Menghilang pada bayi umur 2-3 bulan, ditimbulkan dengan cara
menggoreskan jari-jari pemeriksa pada permukaan telapak tangan bayi.
Bayi akan menggenggam jari pemeriksa dan genggaman tersebut
cukup erat sehingga dengan genggaman tersebut bayi dapat diangkat,
bahkan pada bayi kurang bulan genggaman tersebut juga sudah cukup
kuat. Refleks ini berhubungan dengan penilaian taktil dan propioseptif.
o Refleks Tonik Otot Leher (ATNR)
Refleks seperti pemain anggar. refleks tonik leher asimetris ini dapat
ditimbulkan dengan cara menolehkan kepala bayi ke satu sisi dan bayi
akan bereaksi dengan gerakan ekstensi lengan dan tungkai pada sisi
yang berlawanan. Refleks ini berangsur menghilang pada umur
kehamilan 36 minggu dan hampir tidak tampak pada bayi cukup bulan,
kemudian muncul lagi pada umur 1 bulan dan selanjutnya menghilang
pada usia 4-6 bulan.
o Refleks tonik otot leher simetris (reflex merangkak)
Dengan mengekstensikan lengan dan menekuk lutut kemudian akan
menyebabkan kepala dan leher menjadi ekstensi. Refleks ini
menghilang pada umur 9-11 bulan.
o Refleks berjalan
ditimbulkan dengan cara memegang bayi pada ketiaknya seperti posisi
berdiri. Bayi akan mengerakkan kakinya seperti gerak berjalan.
o Refleks menaiki tangga
Bila bagian dorsal kaki bayi disentuhkan ke bawah permukaan meja,
bayi akan mengangkat kakinya ke atas permukaan meja.
3. Definisi NCB - (SMK,KMK.BMK) dan NKB (SMK,KMK,BMK)
o NCB-SMK → Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan
Bayi lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu, dengan Berat badan
sesuai masa kehamilan.
o NCB-KMK → Neonatus Cukup Bulan, Kecil Masa Kehamilan
Bayi lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu, dengan Berat badan
kecil masa kehamilan, ketika BB Neonatus <2,5 Kg
o NCB-BMK → Neonatus Cukup Bulan, Besar Masa kehamilan
Bayi lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu, dengan Berat badan
Besar dari masa kehamilan, ketika BB Neonatus >4Kg
o NKB-SMK → Neonatus Kurang Bulan, Sesuai Masa Kehamilan
Bayi lahir dengan umur kehamilan <37minggu, dengan Berat badan
sesuai masa kehamilan.
o NKB-KMK → Neonatus Kurang Bulan, Kecil Masa Kehamilan
Bayi lahir dengan umur kehamilan <37 minggu, dengan Berat badan
kecil masa kehamilan, ketika BB Neonatus <2,5 Kg
o NKB-BMK → Neonatus Kurang Bulan, Besar Masa Kehamilan
Bayi lahir dengan umur kehamilan <37 minggu, dengan Berat badan
Besar dari masa kehamilan, ketika BB Neonatus >4Kg

4. Perubahan Fisiologis dan apa saja adaptasi bayi baru lahir


Periode adaptasi kehidupan di luar rahim disebut periode transisi. Periode ini
dapat berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem
tubuh bayi. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem
pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi dan dalam kemampuan mengambil
dan menggunakan glukosa.
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi 30 detik pertama sesudah lahir
→adanya perkembangan paru-paru → Hipoksia pada akhir persalinan dan
rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak
→ penimbunan karbondioksida (CO2).
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah. Fungsi sistem
pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler adalah Peningkatan aliran
darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan
menghilangkan cairan paru-paru. Peningkatan aliran darah ke paru-paru akan
mendorong → peningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan
paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
Perubahan pada sistem peredaran darah terjadi : Penutupan foramen ovale
atrium jantung dan Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.
Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam
mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia → pembuluh
darah paru-paru vasokonstriksi. Pengerutan pembuluh ini berarti tidak ada pembuluh
darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli → sehingga
menyebabkan penurunan oksigenasi jaringan.
Ada 2 perubahan besar yang harus terjadi dalam sistem sirkulasi yaitu:
1) Penutupan foramen ovale atrium jantung.
Saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan
tekanan atrium kanan menurun. Hal ini membantu darah dengan
kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk proses
oksigenisasi ulang, pernapasan pertama → resistensi pembuluh turun
→ tekanan atrium kanan naik → Oksigen mengalir ke dalam paru, dan
menurunkan tekanan atrium kiri. Akibatnya foramen ovale menutup
secara fungsionil.
2) Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
Dengan adanya pernapasan kadar oksigen darah meningkat → duktus
arteriosus mengalami kontraksi dan menutup → sistem sirkulasi bayi
dapat menjalankan fungsinya sendiri.
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan darah pada
seluruh sistem pembuluh tubuh. Ingat hukum yang menyatakan bahwa
darah akan mengalir pada daerah daerah yang mempunyai resistensi
yang kecil. Jadi perubahan-perubahan tekanan langsung berpengaruh
pada aliran darah. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah
tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatkan resistensinya
sehingga mengubah aliran darah. Hal ini terutama penting kalau kita
ingat bahwa sebagian besar kematian dini bayi baru lahir berkaitan
dengan oksigen (asfiksia).
Peristiwa penting yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh
darah yaitu pada saat tali pusat pusat dipotong → resistensi pembuluh
sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun→Tekanan
atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium
kanan tersebut → menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium
kanan.
Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan
terbukanya sistem pembuluh darah paru-paru (menurunkan resistensi
pembuluh darah paru paru).
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru→ peningkatan volume darah dan
tekanan atrium kanan → penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen
ovale secara fungsional menutup

5. Perawatan Bayi Saat Lahir aterm


Perawatan bayi saat lahir
1) Suhu minimal janin satu derajad lebih tinggi dibandingkan suhu ibu
karena pertukaran panas melalui plasenta
2) Penurunan suhu lingkungan saat kelahiran bayi terlahir dengan kondisi
basah dilahirkan ke lingkungan yang dingin
3) Bayi cukup bulan yang sehat akan berespon dengan meningkatkan
produksi panas.
4) Mengeringkan dan membedong bayi dengan handuk hangat akan
mempertahankan suhu tubuh bayi.
5) Perawatan Kanguru membantu mempertahankan bayi tetap hangat.
Menempatkan bayi kontak langsung ke dada ibu menstimuasi ibu untuk
mengubah suhu tubuhnya untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Anda mungkin juga menyukai