Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

Bayi baru lahir


1. DEFINISI
Bayi baru lahir / new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adl: Bayi yg baru
dilahirkan sampai dgn umur 4 mgg. Bayi baru lahir harus memenuhi sejumlah tugas
perkembangan untuk memperoleh dan mempertahankan eksisitensi fisik secara terpisah dari
ibunya. Perubahan fisiologis dan psikososial yang besar terjadi pada saat bayi lahir
memungkinkan transisi dari lingkungan intrauterine (bobak, 2005).
Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital neonatus yaitu
maturasi, adaptasi dan toleransi. Selain itu pengaruh kehamilan dan proses persalinan
mempunyai peranan penting dalam morbiditas dan mortalitas bayi. Empat aspek transisi pada
bayi baru lahir yang paling dramatik dancepat berlangsung adalah pada sistem pernapasan,
sirkulasi, kemampuan menghasilkan sumber glukosa.

2. TANDA-TANDA BAYI LAHIR SEHAT


•       Berat badan bayi 2500-4000 gram;
•       Umur kehamilan 37 – 40 mg;
•       Bayi segera menangis ,
•       Bergerak aktif, kulit kemerahan,
•       Mengisap ASI dengan baik,
•       Tidak ada cacat bawaan

3. PRUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR


a. Perubahan Sistem Pernafasan
- Perkembangan paru – paru
Ketidakmatangan paru-paru akan mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi
baru lahir sebelum usia kemilan 24 minggu, yang disebabkan oleh keterbatasan
permukaan alveolus, ketidak matangan sistem kapiler paru-paru dan tidak
mencukupinya jumlah surfaktan.
Awal adanya nafas
Dua faktor yang berperan pada rangsangan pertama nafas bayi:
 Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernafasan di otak

1
 Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis
-  Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat
menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan, Jadi sistem-sistem
harus berfungsi secara normal.
- Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas
 Upaya pernafasan pertama bayi berf/ untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan
mengembangkan alveolus paru-paru untuk pertama kali.
 Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan 30-40 minggu
kehamilan à meningkat sampai paru - paru matang
 Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan paru-paru dan membantu
menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernafasan.
  Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap pernafasan, yang
menyebabkan sulit bernafas.
Dari cairan menuju udara
 Bayi cukup bulan, mempunyai cairan di dalam paru-parunya. Pada saat bayi melalui
jalan lahir selama persalinan, sekitar 1/3 cairan ini akan diperas keluar paru-paru.
 Dengan beberapa kali tarikan nafas pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan
bronkus bayi baru lahir.
 Dengan sisa cairan di dalam paru- paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh
pembuluh limfe dan darah
 Fungsi pernafasan dalam kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler
  Oksigenasi sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.
 Hipoksia à pembuluh darah paru-paru mengalami vasokonstriksi à tidak ada
pembuluh darah yang terbuka, guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli,
sehingga penyebab penurunan oksigenasi jaringan akan memperburuk hipoksia.
 Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus
dan menghilangkan cairan paru-paru yang mendorong terjadinya peningkatan
sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang
perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
 Karakteristik respirasi bayi baru lahir
- RR : 30 – 60 x/ menit
- Dangkal dan irreguler
- Pernafasan cuping hidung

2
- Apnea 5 – 15 detik

b. Perubahan Sistem Peredaran Darah


 Setelah lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil
oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke
jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru lahir terjadi dua
perubahan besar:
 Penutupan Foramen ovale pada atrium jantung
 Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru - paru dan aorta
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah, adalah:
 Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan
tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena
berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan
volume dan tekanan atrium tersebut. Kedua kejadian ini membantu darah
dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani
proses oksigenasi ulang.
 Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan
meningkatkan tekanan atrium kanan.
 pada pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan sedikit terbukanya
sistem pembuluh darah paru-paru.
 Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah
dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan
penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan
menutup.
 Karakteristik fungsi kardio
Tekanan darah : bayi lahir 72/ 47 mmHg
Hearth murmurs : 90%

c. Perubahan Sistem Pengaturan Suhu


Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami
stress dengan adanya perubahan lingkungan. Suhu dingin menyebabkan air ketubah menguap
lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan dingin, pembentukan suhu
tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya.

3
Cara Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Normal
  Pencegahan kehilangan panas
 Bayi baru lahir tidak dapat mengatur tubuhnya secara memadai, dan dapat
dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah

Mekanisme Hilangnya Panas Pada Bayi


Evaporasi                    Konduksi                     Konveksi                     Radiasi
 Evaporasi
Adalah cara kehilangan panas karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh
setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan
 Konduksi
 Adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan  yang dingin.
Bayi diletakkkan di atas meja, timbangan atau tempat tidur
 Konveksi
Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih
dingin
Adanya tiupan kipas angin, penyejuk ruangan tempat bersalin.
 Radiasi
Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang
mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi.
Bayi ditempatkan dekat jendela yang terbuka

Upaya Untuk Mencegah Kehilangan Panas


  Kehilangan panas tubuh bayi dapat dihindarkan upaya-upaya berikut ini:
Keringkan bayi secara seksama.
- Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat.
- Tutupi kepala bayi.
-  Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI

4
- Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir, lakukan penimbangan
setelah bayi mengenakan pakaian.
- Jangan memandikan bayi setidak - tidaknya 6 jam setelah lahir.
- Tempatkan bayi di lingkungan hangat
-
d. Mekanisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak diperlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan
penjepitan tali pusat pada saat lahir, seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa
darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun cepat dalam waktu 1-
2 jam

e. Perubahan Sistem Gastro Intestinal


- Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang
menyebabkan gumoh pada bayi baru lahir dan neonatus.
-  Kapasitas lambung sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup
bulan. Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam, itulah sebabnya bayi
memerlukan ASI sesering mungkin
-  Pada saat makanan masuk kelambung terjadilah gerakan peristaltik cepat. Ini
berarti bahwa pemberian makanan sering diikuti dengan refleks pengosongan
lambung.
- Bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10 kali sehari atau paling sedikit 2-3 kali
sehari. Bayi yang diberi minum PASI  bertinja 4-6 kali sehari, tetapi terdapat
kecenderungan mengalami konstipasi

f. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh


- Sistem imunitas bayi belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan
terhadap berbagai infeksi dan alergi. Oleh karena itu, pencegahan terhadap
mikroba dan deteksi dini infeksi menjadi sangat penting. Kekebalan alami dari
struktur kekebalan tubuh yang mencegah infeksi.
-  Jika bayi disusui ASI terutama kolostrum memberi bayi kekebalan pasif dalam
bentuk laktobaksilus bifidus, laktoferin, lisozim dan sekresi Ig A.

5
g. Perubahan Sistem Ginjal
- Beban kerja ginjal dimulai saat bayi lahir hingga masukan cairan
meningkat,  mungkin air kemih akan tampak keruh termasuk berwarna merah
muda. Hal ini disebabkan oleh kadar ureum yang tidak banyak berarti.
h. Perubahan Sistem Reproduksi
- Anak laki-laki tidak menghasilkan sperma sampai pubertas
-  Tetapi anak perempuan mempunyai ovum atau sel telur dalam indung telurnya.
- Kedua jenis kelamin mungkin memperlihatkan pembesaran payudara, kadang -
kadang disertai sekresi cairan pada puting pada hari 4-5, karena adanya gejala
berhentinya sirkulasi hormon ibu.
i. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
-  Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh melalui proses
hipertropi.
- Tumpang tindih atau molase dapat terjadi pada waktu lahir
- Molase ini dapat menghilang beberapa hari setelah melahirkan.
- Ubun-ubun besar akan tetap terbuka hingga usia 18 bulan.
j. Perubahan Sistem Neurologi
- Sistem Neurologi belum matang pada saat lahir. Refleks dapat menunjukkan
keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem muskuloskeleat
k. Perubahan Sistem Intergumentary
- Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna merah dengan sedikit verniks
kaseosa.
- Sedangkan pada bayi prematur kulit tembus pandang dan banyak verniks.
- Pada saat lahir verniks tidak semua dihilangkan, karena diabsorpsi kulit bayi dan
hilang dalam 24 jam.
- Bayi baru lahir tidak memerlukan pemakaian bedak atau krim, karena zat-zat
kimia dapat mempengaruhi Ph kulit bayi.

4.    TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR


Tatalaksana bayi baru lahir meliputi:
a. Asuhan bayi baru lahir pada 0 – 6 jam:
- Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah lahir, dan diletakkan
di dekat ibunya dalam ruangan yang sama.

6
-  Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan dengan
ibunya atau di ruangan khusus.
- Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.
b. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari:
- Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di puskesmas/ pustu/
polindes/ poskesdes dan/atau melalui kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.
- Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau
keluarga pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan. 

5.    JENIS PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR


Asuhan bayi baru lahir
Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan Persalinan Normal yang
tersedia di puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru lahir dapat dilaksanakan oleh
dokter, bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir dilaksanakan dalam ruangan
yang sama dengan ibunya atau rawat gabung (ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar , bayi
berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam). Asuhan bayi baru lahir meliputi:
-  Pencegahan infeksi (PI)
- Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi
- Pemotongan dan perawatan tali pusat
- Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
- Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi dan
ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi.
- Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di paha kiri
- Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan
- Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dosis tunggal
- Pemeriksaan bayi baru lahir
- Pemberian ASI eksklusif

6.    PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD)


Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu, kulit
bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD. Langkah IMD pada persalinan
normal (partus spontan):
1. Suami atau keluarga dianjurkan mendampingi ibu di kamar bersalin

7
2. Bayi lahir segera dikeringkan kecuali tangannya, tanpa menghilangkan vernix,
kemudian tali pusat diikat.
3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada ibu  dengan kulit
bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu ibu. Keduanya
diselimuti dan bayi diberi topi.
4. Ibu dianjurkan merangsang bayi dengan sentuhan, dan biarkan bayi sendiri mencari
puting susu ibu.
5. Ibu didukung dan dibantu tenaga kesehatan mengenali perilaku bayi
sebelum  menyusu
6. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu minimal selama satu jam; bila
menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, biarkan bayi tetap di dada ibu  sampai 1 jam
7. jika bayi belum mendapatkan puting susu ibu dalam 1 jam posisikan bayi lebih dekat
dengan puting susu ibu, dan biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama 30
menit atau 1 jam berikutnya.
8. Kemudian Setelah selesai proses IMD bayi ditimbang, diukur, dicap/diberi tanda
identitas, diberi salep mata dan penyuntikan vitamin K1 pada paha kiri. Satu jam
kemudian diberikan imunisasi Hepatitis B (HB 0) pada paha kanan

7.    PELAKSANAAN PENIMBANGAN, PENYUNTIKAN VITAMIN K1, SALEP MATA


DAN IMUNISASI HEPATITIS B (HB 0)
Pemberian layanan kesehatan tersebut dilaksanakan pada periode setelah IMD
sampai 2-3 jam setelah lahir , dan dilaksanakan di kamar bersalin oleh dokter ,
bidan atau perawat.
- Semua BBL harus diberi penyuntikan vitamin K1 (Phytomenadione) 1 mg intramuskuler
di paha kiri, untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin K yang dapat
dialami oleh sebagian BBL.
- Salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi mata (Oxytetrasiklin 1%).
-  Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah penyuntikan Vitamin K1
yang bertujuan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi yang
dapat menimbulkan kerusakan hati

8.    PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR


Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi. Risiko
terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga jika bayi lahir di

8
fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam
pertama. Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan di ruangan yang sama dengan ibunya,
oleh dokter/ bidan/ perawat. Jika pemeriksaan dilakukan di rumah, ibu atau keluarga dapat
mendampingi tenaga kesehatan yang memeriksa.

Waktu pemeriksaan bayi baru lahir :

Langkah  langkah pemeriksaan:
-  Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis).
-  Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan tarikan dinding
dada bawah, denyut jantung serta perut.
 

9
Selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah memegang
bayi.

9.    RAWAT GABUNG (ROOMING IN)


Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam.
Berikan hanya ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak
diberi dot atau kempeng.
Manfaat rawat gabung
- Aspek fisik
Bila bayi dekat dengan ibu maka ibu dengan mudah melakukan perawatan bayi dengan
mandiri, dapat menyusui kapan saja, sehingga ibu dapat melihat perubahan-perubahan
yang terjadi pada bayinya.
- Aspek fisiologis
Bila bayi dekat dengan ibu, ibu akan sering menyusukan bayinya. Proses ini adalah
proses fisiologis yang alami. Bagi ibu timbul refleks oksitosin yang membantu proses
involusio rahim.
-  Aspek psikologis
Dengan rawat gabung antara ibu dan bayi akan terjadi proses lekat (early infant mother
bonding) akibat sentuhan badaniah antara ibu dan bayi.
Bagi Ibu : Merupakan kepuasan tersendiri bisa memberikan ASI
Bagi Bayi : Mendapatkan rasa aman atau merasa terlindungi.

10
-  Aspek edukatif
Dengan rawat gabung ibu akan mempunyai pengalaman yang berguna terutama yang
baru mempunyai anak.Keterampilan yang didapat pada rawat gabung yaitu diharapkan
dapat menjadi modal bagi ibu untuk merawat bayinya sendiri. Dapat juga dipakai sebagai
sarana pendidikan bagi keluarga.
-  Aspek ekonomi
Dengan Rooming in pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin. Bagi
pihak  keluarga  bisa menjadi penghematan dalam pengeluaran biaya untuk susu botol.
-  Aspek medis
Rooming in dapat menurunkan terjadinya infeksi nasokomial pada bayi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan rawat gabung


- Peranan sosial budaya
Kemajuan tekhnologi, perkembangan Industri, urbanisasi dan pengaruh Kebudayaan
barat pergeseran nilai sosial - budaya masyarakat memberi susu Formula modern
-  Faktor ekonomi
Gaji yang sedikit à ibu-ibu untuk bekerja diluar rumah à Pemberian ASI menurun
Ibu cenderung memberikan susu formula/botol

10.  KUNJUNGAN NEONATAL
Kunjungan Neonatal adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali
yaitu :
- Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan  48 jam setelah lahir
-  Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3 s/d 7 hari
-  Kunjungan neonatal III (KN3) pada hari ke 8 – 28 hari
Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat  dilaksanakan di
puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu pada pedoman
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda (Manajemen Terpadu
Bayi Muda/MTBM)
termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali pusat,
penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi HB-0 diberikan pada saat kunjungan rumah sampai
bayi berumur 7 hari  (bila tidak diberikan pada saat lahir).

11.  PENCATATAN DAN PELAPORAN

11
Hasil pemeriksaan dan tindakan tenaga kesehatan harus dicatat pada:
1.    Buku KIA (buku kesehatan ibu dan anak)
- Pencatatan pada ibu meliputi keadaan saat hamil, bersalin dan nifas.
-  Pencatatan pada bayi meliputi identitas bayi, keterangan lahir, imunisasi,
pemeriksaan neonatus, catatan penyakit, dan masalah perkembangan serta KMS
2.    Formulir Bayi Baru Lahir
- Pencatatan per individu bayi baru lahir, selain partograph
- Catatan ini merupakan dokumen tenaga kesehatan
3.    Formulir pencatatan bayi muda (MTBM)
- Pencatatan per individu bayi
-  Dipergunakan untuk mencatat hasil kunjungan neonatal yang merupakan dokumen
tenaga kesehatan puskesmas
4.    Register kohort bayi
- Pencatatan sekelompok bayi di suatu wilayah kerja puskesmas
-  Catatan ini merupakan dokumen tenaga kesehatan puskesmas

12
REFERENSI

Kemenkes. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan


Anak.http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2011/01/
PANDUAN-YANKES-BBL-BERBASIS-PERLINDUNGAN-ANAK.pdf.
Maryati, Ida. Adaptasi Bayi Baru Lahir. 2011. http://blogs.unpad.ac.id/maryati/files/2011/01/
Adaptasi-Bayi-Baru-Lahir-terhadap-Kehidupan-di1.pdf.
Simanjuntak, C M. 2013. Adaptasi Fisiologis BBL. http://www.akperhkbp.ac.id/wp-
content/uploads/2013/07/Adaptasi-fisiologis-BBL.pdf.
Aras, Sitti. 2011. Asuhan pada Bayi Baru Lahir. http://www.fk.unair.ac.id/pptfiles/
ADAPTASI%20BBL%20PW.ppt .

13
LAPORAN PENDAHULUAN
BAYI BARU LAHIR

NAMA = MUHAMMAD ULINNUHA

NIM = G3A017156

14
LAPORAN PENDAHULUAN
BAYI BARU LAHIR

NAMA = AGUSTIONO

NIM = G3AO17161

15

Anda mungkin juga menyukai