1
Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis
- Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat
menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan, Jadi sistem-sistem
harus berfungsi secara normal.
- Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas
Upaya pernafasan pertama bayi berf/ untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan
mengembangkan alveolus paru-paru untuk pertama kali.
Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan 30-40 minggu
kehamilan à meningkat sampai paru - paru matang
Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan paru-paru dan membantu
menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernafasan.
Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap pernafasan, yang
menyebabkan sulit bernafas.
Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan, mempunyai cairan di dalam paru-parunya. Pada saat bayi melalui
jalan lahir selama persalinan, sekitar 1/3 cairan ini akan diperas keluar paru-paru.
Dengan beberapa kali tarikan nafas pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan
bronkus bayi baru lahir.
Dengan sisa cairan di dalam paru- paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh
pembuluh limfe dan darah
Fungsi pernafasan dalam kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.
Hipoksia à pembuluh darah paru-paru mengalami vasokonstriksi à tidak ada
pembuluh darah yang terbuka, guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli,
sehingga penyebab penurunan oksigenasi jaringan akan memperburuk hipoksia.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus
dan menghilangkan cairan paru-paru yang mendorong terjadinya peningkatan
sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang
perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
Karakteristik respirasi bayi baru lahir
- RR : 30 – 60 x/ menit
- Dangkal dan irreguler
- Pernafasan cuping hidung
2
- Apnea 5 – 15 detik
3
Cara Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Normal
Pencegahan kehilangan panas
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur tubuhnya secara memadai, dan dapat
dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah
4
- Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir, lakukan penimbangan
setelah bayi mengenakan pakaian.
- Jangan memandikan bayi setidak - tidaknya 6 jam setelah lahir.
- Tempatkan bayi di lingkungan hangat
-
d. Mekanisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak diperlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan
penjepitan tali pusat pada saat lahir, seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa
darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun cepat dalam waktu 1-
2 jam
5
g. Perubahan Sistem Ginjal
- Beban kerja ginjal dimulai saat bayi lahir hingga masukan cairan
meningkat, mungkin air kemih akan tampak keruh termasuk berwarna merah
muda. Hal ini disebabkan oleh kadar ureum yang tidak banyak berarti.
h. Perubahan Sistem Reproduksi
- Anak laki-laki tidak menghasilkan sperma sampai pubertas
- Tetapi anak perempuan mempunyai ovum atau sel telur dalam indung telurnya.
- Kedua jenis kelamin mungkin memperlihatkan pembesaran payudara, kadang -
kadang disertai sekresi cairan pada puting pada hari 4-5, karena adanya gejala
berhentinya sirkulasi hormon ibu.
i. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
- Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh melalui proses
hipertropi.
- Tumpang tindih atau molase dapat terjadi pada waktu lahir
- Molase ini dapat menghilang beberapa hari setelah melahirkan.
- Ubun-ubun besar akan tetap terbuka hingga usia 18 bulan.
j. Perubahan Sistem Neurologi
- Sistem Neurologi belum matang pada saat lahir. Refleks dapat menunjukkan
keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem muskuloskeleat
k. Perubahan Sistem Intergumentary
- Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna merah dengan sedikit verniks
kaseosa.
- Sedangkan pada bayi prematur kulit tembus pandang dan banyak verniks.
- Pada saat lahir verniks tidak semua dihilangkan, karena diabsorpsi kulit bayi dan
hilang dalam 24 jam.
- Bayi baru lahir tidak memerlukan pemakaian bedak atau krim, karena zat-zat
kimia dapat mempengaruhi Ph kulit bayi.
6
- Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan dengan
ibunya atau di ruangan khusus.
- Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.
b. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari:
- Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di puskesmas/ pustu/
polindes/ poskesdes dan/atau melalui kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.
- Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau
keluarga pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan.
7
2. Bayi lahir segera dikeringkan kecuali tangannya, tanpa menghilangkan vernix,
kemudian tali pusat diikat.
3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada ibu dengan kulit
bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu ibu. Keduanya
diselimuti dan bayi diberi topi.
4. Ibu dianjurkan merangsang bayi dengan sentuhan, dan biarkan bayi sendiri mencari
puting susu ibu.
5. Ibu didukung dan dibantu tenaga kesehatan mengenali perilaku bayi
sebelum menyusu
6. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu minimal selama satu jam; bila
menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, biarkan bayi tetap di dada ibu sampai 1 jam
7. jika bayi belum mendapatkan puting susu ibu dalam 1 jam posisikan bayi lebih dekat
dengan puting susu ibu, dan biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama 30
menit atau 1 jam berikutnya.
8. Kemudian Setelah selesai proses IMD bayi ditimbang, diukur, dicap/diberi tanda
identitas, diberi salep mata dan penyuntikan vitamin K1 pada paha kiri. Satu jam
kemudian diberikan imunisasi Hepatitis B (HB 0) pada paha kanan
8
fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam
pertama. Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan di ruangan yang sama dengan ibunya,
oleh dokter/ bidan/ perawat. Jika pemeriksaan dilakukan di rumah, ibu atau keluarga dapat
mendampingi tenaga kesehatan yang memeriksa.
Langkah langkah pemeriksaan:
- Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis).
- Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan tarikan dinding
dada bawah, denyut jantung serta perut.
9
Selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah memegang
bayi.
10
- Aspek edukatif
Dengan rawat gabung ibu akan mempunyai pengalaman yang berguna terutama yang
baru mempunyai anak.Keterampilan yang didapat pada rawat gabung yaitu diharapkan
dapat menjadi modal bagi ibu untuk merawat bayinya sendiri. Dapat juga dipakai sebagai
sarana pendidikan bagi keluarga.
- Aspek ekonomi
Dengan Rooming in pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin. Bagi
pihak keluarga bisa menjadi penghematan dalam pengeluaran biaya untuk susu botol.
- Aspek medis
Rooming in dapat menurunkan terjadinya infeksi nasokomial pada bayi
10. KUNJUNGAN NEONATAL
Kunjungan Neonatal adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali
yaitu :
- Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir
- Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3 s/d 7 hari
- Kunjungan neonatal III (KN3) pada hari ke 8 – 28 hari
Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat dilaksanakan di
puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu pada pedoman
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda (Manajemen Terpadu
Bayi Muda/MTBM)
termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali pusat,
penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi HB-0 diberikan pada saat kunjungan rumah sampai
bayi berumur 7 hari (bila tidak diberikan pada saat lahir).
11
Hasil pemeriksaan dan tindakan tenaga kesehatan harus dicatat pada:
1. Buku KIA (buku kesehatan ibu dan anak)
- Pencatatan pada ibu meliputi keadaan saat hamil, bersalin dan nifas.
- Pencatatan pada bayi meliputi identitas bayi, keterangan lahir, imunisasi,
pemeriksaan neonatus, catatan penyakit, dan masalah perkembangan serta KMS
2. Formulir Bayi Baru Lahir
- Pencatatan per individu bayi baru lahir, selain partograph
- Catatan ini merupakan dokumen tenaga kesehatan
3. Formulir pencatatan bayi muda (MTBM)
- Pencatatan per individu bayi
- Dipergunakan untuk mencatat hasil kunjungan neonatal yang merupakan dokumen
tenaga kesehatan puskesmas
4. Register kohort bayi
- Pencatatan sekelompok bayi di suatu wilayah kerja puskesmas
- Catatan ini merupakan dokumen tenaga kesehatan puskesmas
12
REFERENSI
13
LAPORAN PENDAHULUAN
BAYI BARU LAHIR
NIM = G3A017156
14
LAPORAN PENDAHULUAN
BAYI BARU LAHIR
NAMA = AGUSTIONO
NIM = G3AO17161
15