Anda di halaman 1dari 54

ASUHAN BAYI BARU

LAHIR NORMAL
Helen Evelina, SST, M.Keb
ADAPTASI FISIOLOGIS

BAYI BARU LAHIR


 Bayi baru lahir Masa transisi dari
suatu sistem yang teratur dan sebagian besar
tergantung pada organ-organ ibunya, ke
suatu sistem yang tergantung kemampuan
genetik dan mekanisme homeostatik bayi
itu sendiri.
Perbedaan lingkungan fisik sebelum dan
sesudah lahir (Timiras dalam Johnson, 1986),
adalah sbb :

Perbedaan Sebelum Lahir Sesudah Lahir

Lingkungan fisik Cairan Udara

Suhu Luar Pada umumnya Berubah-ubah


tetap

Simulasi Terutama Bermacam-


sensoris kinestetik atau macam stimulli
vibrasi
Gizi Tergantung zat Tergantung
gizi yang tersedianya
terdapat dalam bahan makanan
darah ibu dan kemampuan
saluran cerna
Penyediaan Berasal dari ibu Berasal dari
oksigen ke janin melalui paru-paru ke
plasenta pembuluh darah
paru-paru

Pengeluaran hasil Dikeluarkan ke Dikeluarkan


metabolisme sistem melalui paru-
peredaran darah paru, kulit,
ibu ginjal, dan
saluran
pencernaan
ASUHAN PENTING BAGI
SEMUA BBL

 Pastikan tempat hangat dan bersih sebelum


bayi lahir
 Observasi lebih sering dan cermat
 Pastikan bayi tetap hangat dan kering
 Pastikan bayi bernafas dg normal
 Berikan pd ibunya agar tetap hangat dan diberi
ASI
MENCEGAH KEHILANGAN
PANAS PD BBL
1. Mengeringkan bayi seluruhnya dg selimut
atau handunk yg hangat segera setelah lahir.
– Bayi yg basah bisa kehilangan cukup banyak
panas shg mengalami penurunan suhu tubuh
sebesar 2- 4 0C
– Kehilangan panas yg paling besar terjadi selama
10-20 mnt pertama setelah lahir
2. Mengganti semua handuk /selimut yg sudah
basah
3. Membungkus bayi, terutama bagian kepalanya
dg selimut yg kering dan telah dihangatkan
4. Bayi tetap dibungkus pd waktu ditimbang
5. Membuka hanya bagian yg diperlukan untuk
melakukan sesuatu prosedur, membungkus
kembali dg selimut atau handuk segera
setelah prosedur tsb selesai
6. Menyediakan lingkungan yg hangat dan kering
7. Memberikan bayi kpd ibunya secepat mungkin
8. Meletakkan bayi diatas perut ibu supaya mereka
bersentuhan kulit ke kulit, sambil menyelimuti
keduanya dg selimut yg kering dan hangat
9. Menunda memandikan bayi sedikitnya 6 jam pertama
kehidupan, dan tidak terdapat masalah medis dan jika
suhu berada pd 36,5 0C atau lebih
5 LANGKAH ASUHAN
SEGERA PD BBL

Ketika bayi lahir ada 5 hal yg dilakukan bidan


utk menolong bayi bernafas dan meneruskan
bayi bernafas sendiri. Selagi melakuka hal tsb
nilai respirasi, warna, respon dan tonus otot.
1. KERINGKAN

 Seka mulut dan hidung segera setelah


tampak oleh anda.
 Begitu bayi lahir keringkan seluruh tubuh
dari kepala hg kaki menggunakan handuk
atau kain, sampai seluruh cairan ketuban
hilang.
2. HANGATKAN

 Selimuti bayi dg kain atau selimut kering.


 Atau letakkan bayi pd ibu kulit-kulit dan
selimuti kepala bayi. Selimuti keduanya
mencegah kehilangan panas pd tubuh
3. POSISI

 Baringkan bayi dg kepala agak kebawah


utk mengeluarkan cairan dr jalan udara
 Hal ini dapat dilakukan diatas abdomen ibu
atau ratakan diatas tempat tidur
4. HISAP

 Jika msh ada lendir lakukan penghisapan


 Posisi bayi telentang dg sedikit ekstensi
 Hisap mulut kemudian hidung
5.STIMULASI

 Lakukan stimulasi yg lembut pd bayi


 Menggosok bagian belakang bayi dg tangan
 Dapat dilakukan selagi bayi masih diselimuti kain
 Stimulasi akan mendorong fungsi nafas bayi utk
berjalan lancar.
PEMOTONGAN TALI
PUSAT
 Mencuci tangan dg air bersih dan sabun serta
mengenakan sarung tanga sblm menolong
persalinan
 Pastikan bahwa sarung tangan anda masih
bersih. Ganti sarung tangan anada bila ternyata
sudah kotor(tercemar)
 Letakkan bayi yg telah dibungkus diatas
permukaan yg bersih dan hangat
 Potonglah talpus dg alat yg steril atau telah di
DTT
 Pakailah hanya alat dan bahan yg steril
 Jangan mengoleskan salep apapun, atau zat
lain kebagian talpus
 Hindari pembungkusan talpus
PEMBERIAN ASI SCR DINI
DAN EKSLUSIF
Kontak dini antara ibu dan BBL
 Memungkinkan pemberian ASI
 Kebijakan rawat gabung dlm sarana kes
mencegah infeksi nasocomial
Praktek terbaik
 Tidak memberikan makanan prelacteal atau
makanan suplemen lainnya
 Memberi ASI dlm jam pertama setelah kelahiran
 Penempatan yg benar utk memungkinkan
penyatuan yg baik dr bayi ke payudara ibu
 Dukungan physico-sosil bagi ibu menyusui
BENTUK ASUHAN BBL YG
MUNGKIN TIDAK EFEKTIF
ATAU BAHKAN MERUGIKAN
 Membatasi menyusui hy sampai 10 mnt saja pd masing2
payudara atau periode lain yg ditentukan
 Membatasi frekuensi pemberian ASI hy sekali dlm 3 jam atau
periode lain yg ditentukan
 Memberikan putting artificial atau kompeng kpd bayi yg diberi
ASI
 Memberikan tambahan minuman botol berisi air, glukosa atau
susu formula sewaktu pemberian ASI sudah lancar
 Pemberian resep kontrasepsi hormonal dlm 6 minggu pertama
post partum
Proses transisi yang paling nyata dan
cepat terjadi adalah pada :

 Pernapasan
 Sirkulasi
 Termoregulasi
 Metabolisme Glukosa
Perubahan Sistem Pernapasan
 Awal timbulnya pernapasan
Ada 2 faktor yang berperan pada rangsangan
napas pertama bayi :
– Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan
fisik lingkungan luar rahim yang merangsang
pusat pernapasan di otak
– Tekanan dalam dada, yang terjadi melalui
pengempisan paru-paru selama persalinan,
merangsang masuknya udara ke dalam paru-
paru secara mekanik
 Surfaktan dan Efek Respirasi
Upaya nafas pertama bayi berfungsi untuk :
– Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
– Mengembangkan cairan alveol paru-paru untuk pertama
kali

» Untuk mendapatkan fungsi alveol, harus terdapat surfaktan


yang cukup dan aliran darah melalui paru-paru.
» Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan dan
meningkat hingga paru-paru matang yaitu usia 30 – 34
minggu.
Surfaktan berfungsi untuk

Mengurangi tekanan permukaan dan membantu


menstabilkan dinding alveol sehingga tidak kolaps pada
akhir pernapasan
 Perubahan Yang Terjadi Saat Bayi Lahir
– Saat cukup bulan, terdapat cairan dalam paru-
paru bayi.
– Pada persalinan, bayi melalui jalan lahir yang
menyebabkan 1/3 cairan terperas keluar dari
paru-paru.
– Pada beberapa kali tarikan napas pertama
setelah lahir, udara ruangan memenuhi trakea
dan bronkus bayi baru lahir.
– Sisa cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dan
diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
– Semua alveol akan berkembang terisi udara dan
pernapasan bayi tergantung sepenuhnya pada
paru-parunya sendiri
Perubahan Sistem Sirkulasi

 Setelah lahir, darah bayi harus melewati


paru untuk mengambil oksigen dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna
mengantarkan oksigen ke jaringan
 Ada 2 Perubahan Besar Yang Harus
Terjadi Dalam Sistem Sirkulasi :
– Penutupan foramen ovale atrium jantung
– Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-
paru dan aorta
 Perubahan Yang Terjadi Saat
Bayi Lahir :
– Saat tali pusat dipotong, resistensi
pembuluh sistemik meningkat dan
tekanan atrium kanan menurun.
Hal ini membantu darah dengan
kandungan oksigen sedikit
mengalir ke paru-paru untuk
proses oksigenisasi ulang
– Pernapasan pertama  resistensi
pembuluh turun, tekanan atrium
kanan naik. Oksigen mengalir ke
dalam paru, dan menurunkan
tekanan atrium kiri. Akibatnya
foramen ovale menutup secara
fungsionil
– Dengan adanya pernapasan kadar
oksigen darah meningkat,
sehingga duktus arteriosus
mengalami kontriksi dan menutup
– Selanjutnya sistem sirkulasi bayi
dapat menjalankan fungsinya
sendiri
Perubahan Sistem Termoregulasi
 Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu
tubuhnya, sehingga akan mengalami “Stress
Dingin” atau Cold Stress terutama karena
perubahan lingkungan dari dalam rahim ke dunia
luar yang jauh lebih dingin.
 Secara fisiologis, tubuh bayi akan menggunakan
timbunan lemak coklat (Brown Fat) untuk
menghasilkan panas.
 Namun cadangan lemak coklat ini akan habis dan
bayi akan mudah mengalami hipoglisemia,
hipoksia dan asidosis.
 Untuk itu, pencegahan kehilangan panas sangatlah
diperlukan
Mekanisme Kehilangan Panas
 Evaporasi
⃗ Kehilangan panas akibat bayi tidak segera dikeringkan.
Akibatnya cairan ketuban pada permukaan tubuh
menguap
 Konduksi
⃗ Kehilangan panas akibat kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin
 Konveksi
⃗ Kehilangan panas akibat bayi terpapar dengan udara
sekitar yang lebih dingin
 Radiasi
⃗ Kehilangan panas akibat bayi ditempatkan di dekat
benda yang temperaturnya lebih rendah dari temperatur
tubuh bayi
Perubahan Sistem Metabolisme
Glukosa
 Selama dalam kandungan kebutuhan
glukosa bayi dipenuhi oleh ibu.
 Saat bayi lahir dan tali pusat dipotong,
bayi harus mempertahankan kadar
glukosanya sendiri.
 Kadar glukosa bayi akan turun dengan
cepat (1-2 jam pertama kelahiran ) yang
sebagian digunakan untuk menghasilkan
panas dan mencegah hipotermia.
Pencegahan Penurunan Kadar Glukosa Darah :
 Melalui penggunaan ASI
 Melalui penggunaan cadangan glikogen
(glikogenolisis)
 Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain
terutama lemak (glukoneogenesis)
 Jika cadangan glukosa tubuh habis digunakan,
sementara bayi tidak mendapat asupan dari luar,
beresiko terjadinya hipoglisemia dengan gejala
kejang, sianosis, apnoe, tangis lemah, letargi dan
menolak makan. Akibat jangka panjang dapat
merusak sel-sel otak.
ASUHAN BBL NORMAL
• Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada
ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses
pengeluaran hasil kehamilan (bayi), penatalaksanaan
suatu persalinan baru dikatakan berhasil apabila selain
ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi
yang optimal.
• Memberikan pertolongan dengan segera, aman dan bersih
pada bayi baru lahir adalah bagian esensial dari asuhan
bayi baru lahir.
• Sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir
dapat dicegah bila asfiksia segera dikendalikan dan
ditatalaksana serta dilakukan pencegahan hipotermia dan
infeksi
Kematian Bayi Baru Lahir
 83.1% kematian
BBL terjadi pada 7
hari pertama
kelahiran (WHO)
 Kasus terbesar pada
kematian BBL
– Asfiksia
– Infeksi (tetanus,
sepsis, pneumonia)
– Hipothermi
Tanda tanda sehat dalam kelahiran

Tangisan yang kuat.


Kulit merah muda.
Tonus otot yang baik.
Reaksi yang baik sewaktu dilakukan
stimulasi.
Detak jantung diatas 100 x / menit.
Asuhan Penting bagi semua BBL

Sebagian besar bayi bernafas segera setelah


lahir dan hanya memerlukan:
Asuhan Segera bagi BBL
 Letakkan bayi baru lahir diatas perut ibunya atau
permukaan hangat lainnya
 Jaga agar kepala tetap dalam posisi netral
 Segera keringkan bayi dengan kain atau handuk
yang bersih (hangat)
 Ganti handuk yang basah, lalu bungkus bayi dari
kepala kecuali bagian muka dan dada atas.
 SEGERA evaluasi pernafasan dan kebutuhan
bantuan pernafasan
 Observasi lebih sering dengan cermat
 Berikan kepada ibunya agar tetap hangat dan
diberi ASI
Penatalaksanaan awal bayi baru lahir
Penatalaksanaan awal bayi baru
lahir meliputi :
Pencegahan infeksi
Penilaian awal
Pencegahan kehilangan panas
Rangsangan taktil
Asuhan tali pusat
Memulai pemberian ASI
Pemberian profilaksis terhadap
gangguan pada mata dan Vit. K
Pencegahan infeksi
 Cuci tangan dengan seksama sebelum melakukan kontak
dengan bayi
 Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi
yang belum dimandikan
 Pastikan bahwa semua peralatan didisinfeksi tingkat
tinggi atau steril.
 Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta
kain yang digunakan untuk bayi dalam keadaan bersih.
 Pastikan bahwa timbangan, pita pengukur, termometer,
stetoskop dan benda-benda lainnya yang akan
bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih
( Dekontaminasi dan cuci setiap kali digunakan )
PENILAIAN AWAL
 Segera lakukan penilaian awal BBL
dengan cepat dan tepat ( 0 – 30 dtk ).
 Evaluasi data yang dikumpulkan, buat
diagnosis dan tentukan rencana untuk
asuhan atau perawatan BBL.
 Nilai kondisi BBL dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut :
– Apakah bayi menangis kuat dan/atau
bernapas tanpa kesulitan ?
– apakah bayi bergerak dengan aktif
atau lemas ?
– apakah warna kulit bayi merah muda
atau pucat biru ?
Pencegahan Hipotermi
 Bayi cukup bulan, BB normal tidak dapat
menjaga temperatur s/d 2 hari  hipotermi
dalam ruangan hangat  bila basah / tidak
tertutup.
 BBL dapat kehilangan panas  konveksi,
konduksi, evaporasi, dan radiasi.
Mencegah Hipotermi
(Hilangnya Panas)
 Ruang persalinan hangat
 Mengeringkan tubuh bayi
handuk  hangat, rangsangan taktil
 Selimuti bayi, tutup kepala
 Ganti handuk/selimut yang basah
 Anjurkan ibu memeluk dan menyusui bayi (Rooming-
in).
 Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat.
 Sebaiknya penimbangan ditunda, jangan menimbang
bayi dalam keadaan tidak berpakaian
 Mandikan setelah 6 jam persalinan :
– Suhu stabil (aksila)
– Tidak mengalami masalah
pernapasan
– Air hangat & dalam ruangan hangat
– Cepat & segera keringkan 
mencegah kehilangan panas yang
berlebihan.
– Segera kenakan pakaian
RANGSANGAN TAKTIL
(Pernafasan Awal dan Bantuan Pernafasan)
 Mengeringkan bayi adalah tindakan stimulasi.
 Untuk bayi yang sehat hal ini biasanya cukup untuk
merangsang pernafasan spontan.
 Jika bayi tidak memberikan respon segera berikan
asuhan untuk membantu pernafasan.
 Pernafasan normal secara spontan pada sebagian besar
BBL
⃗ Stimulasi pelan dan lembut, jika diperlukan
⃗ Menepuk atau menyentil telapak kaki
⃗ Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak
tangan.
 Kegunaan dari penghisapan oro-nasal secara rutin tidak
diketahui
⃗ Penghisapan dengan bola karet lebih baik
 Bantuan Pernafasan
BBL mungkin
diperlukan pada
keadaan :
– Gawat darurat janin
– Mekonium kental
– Kelahiran sungsang
melalui vagina
– Bayi Kurang bulan
Perawatan Tali Pusat

Mengikat Tali Pusat


 Celupkan tangan yang bersarung tangan kelarutan klorin
0,5 % untuk membersihkan darah dan sekresi lainnya.
 Bilas dengan air DTT.
 Keringkan dengan handuk atau kain yang bersih dan
kering.
 Ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm dari tali pusat dengan
menggunakan benang DTT atau klem umbilikal steril.
 Lakukan simpul mati dengan mantap.
 Jika menggunakan benang tali pusat , lingkarkan benang
disekeliling puntung tali pusat dan ikatkan untuk kedua kali
dengan simpul mati di bagian tali pusat yang berseberangan.
 Lepas klem partus dan letakkan dalam klorin 0,5 %.
 Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering.
Pemberian ASI Secara Dini dan
Eksklusif
 Kontak dini antara ibu dan BBL
– Memungkinkan pemberian ASI
– Kebijakan rawat gabung dalam sarana kesehatan
mencegah infeksi nosocomial
 Praktek terbaik
– Tidak diberikan makanan prelacteal atau makanan
suplemen lainnya
– Memberi ASI sedini mungkin setelah kelahiran
– Penempatan yang benar untuk memungkinkan
penyatuan yang baik dari bayi ke payudara ibu
– Pemberian minum yang sering
– Dukungan psycho-sosial bagi ibu menyusui
Manfaat Pemberian Laktasi Segera
 Melatih reflek hisap bayi (suckling Reflex)
 Membina hubungan psikologis
 Membantu kontraksi uterus
 Memberi ketenangan
 Mencegah kehilangan panas yang berlebihan
pada bayi
 Memudahkan petugas dalam memantau
kondisi ibu-anak
Perawatan Mata
 Membersihkan mata segera setelah lahir
 Mengoleskan salef atau tetes mata tetracycline 1
% atau eritromysin 0.5 % dalam jam pertama
setelah kelahiran  pencegahan penyakit mata
karena klamidia (PMS).
 Di daerah prevalensi gonorea tinggi  setiap BBL
diberi salep mata
 Penyebab yang umum dari kegagalan prophylaxis
– Memberi prophylaxis setelah jam pertama
– Pembilasan mata setelah pemakaian obat tetes
mata
 Alat yang digunakan untuk pemberian
profilaksis mata berisi:
a. alat tetes mata
b. gelas obat kecil steril dan kapas
 Perubahan warna cairan  terjadi
perubahan kimia  Suhu ruangan melebihi
34ºC.
 Teliti perubahan warna pada cairan
 Tekhnik pemberian profilaksis
mata
Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang
mengalir.
Jelaskan pada keluarga apa yang akan dilakukan (
obat tdk membahayakan bayi ).
Berikan salep atau tetesan dalam satu garis lurus mulai
dari bagian mata yang paling dekat dengan hidung
bayi menuju kebagian luar mata ( terdekat dengan
telinga bayi ).
Jangan sampai alat yang dipakai menyentuh mata
bayi.
Jangan menghapus salep atau tetesan dari mata.
Berikan Vitamin K

 Vit.K 2 jam PP  perdarahan BBL

 Vit.K  ko-faktor pembekuan darah,


diproduksi o/ bakteri dalam usus, sampai
kolonisasi dalam usus tercapai.
 Bayi beresiko  vit.K dalam ASI kurang
daripada dalam susu formula.
 Perdarahan M↑ pada bayi prematur & trauma
lahir.
 Injeksi spuit insulin pada otot vastus
lateralis
 Dosis oral 2 x 5 mg, 1). saat lahir dan 2).
setelah 2 mg.
 Vit.K 1 mg IM mengatasi perdarahan
dengan m↓angka kejadian menjadi 0,25
/100.000 KH.
 Rata-rata terjadi perdarahan pada saluran
cerna, ecchymoses bentuk perdarahan otak.
Immunisasi

 Vaksinasi BCG sedini mungkin


 Vaksinasi Hepatitis B sesegera
mungkin  mencegah jalur penularan
ibu-bayi
 Imunisasi Hepatitis B ada 2 jadwal
pemberiannya.
Imunisasi Jumlah Pemberian Jadwal

Regimen Tunggal 3 kali 1. Usia 0 bulan (segera setelah lahir)


2. Usia 1 bulan
3. Usia 6 bulan

Regimen 4 kali 1. Usia 0 bulan (segera setelah lahir)


Kombinasi 2. Usia 2 bulan
3. Usia 3 bulan DPT + Hepatitis B
4. Usia 4 bulan
BOUNDING ATHACHMENT
 Bulan2 pertama kehidupan, bayi dan ibunya
mengadakan hubungan dan ikatan batin.
 Jika ibu dapat merespon kebutuhan bayi &
mampu menafsirkan isyarat seorang bayi,
perkembangan bayi akan terpacu dan terbentuklah
ikatan batin yang kokoh.
 Keberhasilan dalam hubungan dan ikatan batin
dapat mempengaruhi hubungan sepanjang masa

Anda mungkin juga menyukai