Anda di halaman 1dari 32

ADAPTASI BAYI BARU

LAHIR TERHADAP
KEHIDUPAN DILUAR
UTERUS

Hayun manudyaning
susilo
Pengertian BBL
• Menurut Saifuddin, (2007) Bayi baru lahir
adalah bayi yang baru lahir selama satu jam
pertama kelahiran.

• Menurut Armini Ni Wayan (2017) Bayi baru


lahir normal adalah bayi yang lahir dari atau
sama dengan umur kehamilan 37 minggu den-
gan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
•Pengalaman anterpantum ibu dan bayi
baru lahir
•Pengalaman intrapartum ibu dan bayi
baru lahir
•Kapasitas fisiologis bayi baru lahir
•Kemampuan petugas kesehatan.
ADAPTASI
SISTEM
PERNAFASAN
1 Perkembangan
Paru
Umur Perkembangan
Kehamilan
24 hari Bakal paru-paru terbentuk
26-28 hari Dua bronki membesar
6 minggu Dibentuk segmen bronkus
12 minggu Deferensiasi lobus
16 minggu Dibentuk bronkiolus
24 minggu Dibentuk alveolus
28 minggu Dibentuk surfaktan
34-36 minggu Maturasi struktur
Rangsangan untuk gerakan pernapasan
2 pertama kali pada neonatus disebabkan
karena adanya :
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan
rangsangan fisik lingkungan luar rahim
yang merangsang pusat pernafasan di otak
2. Tekanan terhadap rongga dada, yang ter-
jadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan
3. Penimbunan karbon dioksida (CO2)
Setelah bayi lahir kadar (CO2) meningkat
dalam darah dan akan merangsang per-
nafasan. Berkurangnya O2 akan mengu-
rangi gerakan pernafasan janin, tetapi se-
baliknya kenaikan CO2 akan menambah
frekuensi tingkat gerakan pernafasan.
4. Perubahan suhu
keadaan dingin akan merangsang per-
nafasan
c. Surfaktan dan Upaya Respirasi Untuk bernafas

Fungsinya:
1.Mengeluarkan cairan dari dalam paru-paru
2.Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk
pertama kalinya. Produksi surfaktan dimulai pada
minggu 20 kehamilan dan jumlahnya meningkat sam-
pai paru-paru matang (30-34 minggu.
Apa hubungannya dg
surfaktan?
Surfaktan adalah lipoprotein yg
dihasilkan oleh sel tipe II
pneumosit yg melapisi alveolus.
Produksi surfaktan dimulai
pada usia 20 mg dan maksimal
usia 30-40 mg kehamilan.
Berfungsi mengurangi tekanan
permukaan paru dan membantu
menstabilkan dinding alveolus
sehingga tidak kolaps pada
akhir pernafasan.
Aktifitas nafas pertama kali
kepala bayi melewati jalan lahir

penekanan yang tinggi pada toraksnya

cairan yang ada di dalam paru-paru keluar---diganti


oksign 21%

pembuluh darah paru-paru relaksasi

memulai aktivasi nafas untuk pertama kali.


Reaksi Bayi pada Masa Transisi

udara

Cairan
paru-
paru
janin

Napas pertama Napas kedua Napas se-


lanjutnya
Adaptasi Suhu Tubuh
 Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya,
sehingga akan mengalami stress dengan adanya pe-
rubahan lingungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan
luar yang suhunya lebih tinggi
 Timbunan lemak coklat terdapat diseluruh tubuh dan
mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%.
 Kehilangan suhu tubuh terjadi pada 30 menit pertama,
penyebab terbesar adalah karena penguapan cairan
amnion dari permukaan tubuh bayi
Mekanisme Kehilangan
panas
 Konduksi : kehilangan panas yang terjadi karena adanya
kontak langsung dengan benda-benda yang bersuhu ren-
dah/dingin (meja/lantai)
 Radiasi : kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditem-
patkan di samping benda-benda yang bersuhu dingin,
meskipun tidak langsung bersentuhan
 Evaporasi: kehilangan panas yang terjadi karena adanya
penguapan air ketuban yang terserap oleh tubuh bayi yang
hangat (memandikan bayi)
 Konveksi : Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi
pada saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih
dingin. Bayi yang ilahirkan atau ditempatkan dalam ruan-
gan yang dingin akan cepat mengalami panas. Kehilangan
panas juga dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran
udara atau penyejuk ruangan.
Cegah Kehilangan Panas Pada
Bayi Dengan Upaya :

 Keringkan bayi dengan seksama


 Selimuti bayi dengan kain bersih atau hangat
 Selimuti bagian kepala bayi
 Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayi
 Cara memandikan dan menimbang BBL
Hal yang harus diperhatikan saat me-
mandikan bayi

 Ukur suhu tubuh bayi, jika suhu masih dibawah


36.5 tunda mandikan dan lakukan kontak kulit
kembali
 Tunda memandikan bayi bila mengalami masalah
pernafasan
 Pastikan lingkungan hangat dan tidak ada tiupan
angin
 Segera keringkan tubuh bayi setelah memandikan
 Setelah dimandikan bayi usahakan agar bayi tetap
dirawat di ruang yang sama dengan ibu
ADAPTASI
SISTEM
METABOLISME
 Untuk memfungsikan otak BBL memerlukan
glukosa dalam jumlah tertentu
Setelah penjepitan tali pusat BBL harus
mempertahankan kadar glukosa darah sendiri
Pada setiap BBL glukosa darah akan turun
dalam waktu cepat (1-2 Jam)
 untuk menambah energi pada jam pertama
setelah lahir diambil dari hasil metabolisme
asam lemak
•Melalui penggunaan ASI
•Penggunaan cadangan glikogen
•Pembuatan glukosa dari sumber lain
terutama lemak (glukoneogenesis)
 BBL yang tidak dapat mencerna makanan dalam
jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari
glikogen jika bayi memiliki persediaan glukogen
yang cukup
 Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa sebagai
glikogen terutama dalam hati, selama bulan-bulan
terakhir kehidupan dalam rahim
 Bayi yang mengalami hipotermi yang menye-
babkan hipoksia akan menggunakan glikogen yang
tersimpan pada jam pertama kelahiran. Jika semua
glikogen digunakan dalam jam pertama maka otak
bayi akan mengalami resiko.
SISTEM
PEREDARAN
DARAH
Dua Perubahan besar pada sistem peredaran
darah bayi :
 Penutupan foramen ovale pada atrium
paru-paru dan aorta
 Penutupan duktus arteriosus antara paru-
paru dan aorta
 Perubahan sirkulasi terjadi akibat peruba-
han tekanan pada seluruh sistem pembuluh
darah tubuh
Sistem peredaran darah Janin
Vena umbilikalis (kaya oksigen)  duktus
venosus  vena kava inferior --> atrium kanan--
> atrium kiri (foramen ovale)  ventrikel kiri
aorta  sirkulasi sistemik arteri umbilikalis 
plasenta dst

Ventrikel kanan> arteripulmonalis (sebagian


kecil)> sirkulasi paru
Vena umbilikalis (kaya
oksigen)  duktus venosus 
vena kava inferior --> atrium
kanan--> atrium kiri
(foramen ovale)  ventrikel
kiri aorta  sirkulasi
sistemik arteri umbilikalis
 plasenta dst

Ventrikel kanan>
arteripulmonalis (sebagian
kecil)> sirkulasi paru
Peredaran darah setelah
lahir
 tali pusat dipotong
 Darah kaya
oksigen----vena
pulmonalis----atrium
kiri---ventrikel kiri---
aorta---sirkulasi
sistemik---vena kava
inferior/ superior---
atrium kanan---ventrikel
kanan---arteri pulmo---
pertukaran 02 di paru---
GAN AIR DAN
FUNGSI GIN-
JAL
 Tubuh BBL mengandung relatif banyak air. Kadar
natrium juga relatif lebih beassr dibandingkan
dengan kalium karena ruangan ekstrakuler yang
luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena :
1. Jumlah nefron masih belum sebanyak orang
dewasa
2. ketidak seimbangan luas permukaan glomerulus
dan volume tubulus proksimal
3. Renald blood flow relatif kurang bila dibandinglan
dengan orang dewasa
IMUNOGLOBULIN
BBL tidak memiliki sel plasma pada sum-
sum tulang juga tidak memiliki lamina propia
ilium dan apendiks.
Pada BBL hanya terdapat gamaglobulin G,
sehingga imunologi dari ibu dapat berpindah
melalui plasenta karena berat molekulnya kecil
Akan tetapi bila ada infeksi melalui palsenta
(herpes simpleks, toksoplasma, dll) reaksi
imunologis dapat terjadi dengan pembentukan
sel plasma serta antibodi gama A, G dan M
TRAKTUS DIGES-
TIVUS
Traktus digestivus relatif lebih berat dan lebih pan-
jang dibandingkan dengan orang dewasa.
Mengandung zat berwarna hitam kehijauan
yang terdiri dari mukopolisakarida atau disebut
juga mekonium
Pengeluaran mekonium biasanya pada 10 jam
pertama kehidupan dan dalam 4 hari setelah
kelahiran biasanya feses sudah berbentuk dan
berwarna biasa.
HATI
Segera setelah lahir hati menunjukan
perubahan kimia dan morfologis yang
berupa kenaikan kadar protein dan
penuruan kadar lemak serta glikogen
Enzim aktif belum aktif benar pada
waktu bayi baru lahir
Daya detoksifikasi hati pada neonatus
juga belum sempurna.
KESEIMBANGAN
ASAM BASA
Tingkat keasaman (pH) darah pada
waktu lahir umumnya rendah karena
glikolisis anaerobik. Namun dalam
waktu 24 jam, neonatus telah men-
gompensasi asidosis ini.
Sekian
Terima
Kasih….

Anda mungkin juga menyukai