Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sri Rahma Yani

Kelas : 1B

Matkul: asuhan kebidanan

Tugas!

1. Pengertian dan neonatus bayi baru lahir

Pengertian Neonatus

Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan
tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-
4000 gram, panjang 48-53 cm, lingkar kepala 33-35cm. Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan
pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar
dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ
hampir pada semua system.

2. Faktor yang mempengaruhi kehidupan diluar uterus

- Riwayat antepartum ibu dan bayi baru lahir misalnya terpapar zat toksik, sikap ibu terhadap
kehamilannya dan pengalaman pengasuhan bayi.
- Riwayat intrapartum ibu dan bayi baru lahir, misalnya lama persalinan, tipe analgesik atau
anestesi intrapartum.
- Kapasitas fisiologis bayi baru lahir untuk melakukan transisi dari kehidupan intrauterin ke
kehidupan ekstrauterin. Kemampuan petugas kesehatan dalam mengkaji dan merespon masalah
dengan tepat pada saat terjadi.

3. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus

a. Awal pernafasan

Pada saat lahir bayi berpindah tempat dari suasana hangat dilingkungan rahim ke dunia luar
tempat dilakukannya peran eksistensi mandiri. Bayi harus dapat melakukan transisi hebat ini
dengan tangkas. Untuk mencapai hal ini serangkaian fungsi adaptif dikembangkan untuk
mengakomodasi perubahan drastis dari lingkungan di dalam kandungan ke lingkungan diluar
kandungan.
b. Adaptasi paru

Hingga saat lahir tiba, janin bergantung pada pertukaran gas daerah maternal melalui paru
maternal dan placenta. Setelah pelepasan placenta yang tiba-tiba setelah pelahiran, adaptasi
yang sangat cepat terjadi untuk memastikan kelangsungan hidup. Sebelum lahir janin
melakukan pernapasan dan menyebabkan paru matang, menghasilkan surfaktan, dan
mempunyai alveolus yang memadai untuk pertukaran gas. Sebelum lahir paru janin penuh
dengan cairan yang diekskresikan oleh paru itu sendiri. Selama kelahiran, cairan ini
meninggalkan paru baik karena dipompa menuju jalan napas dan keluar dari mulut dan hidung,
atau karena bergerak melintasi dinding alveolar menuju pembuluh limve paru dan menuju
duktus toraksis.

c. Adaptasi kardiovaskular

Sebelum lahir, janin hanya bergantung pada placenta untuk semua pertukaran gas dan ekskresi
sisa metabolik. Dengan pelepasan placenta pada saat lahir, sistem sirkulasi bayi harus
melakukan penyesuaian mayor guna mengalihkan darah yang tidak mengandung oksigen
menuju paru untuk direoksigenasi. Hal ini melibatkan beberapa mekanisme, yang dipengaruhi
oleh penjepitan tali pusat dan juga oleh penurunan resistensi bantalan vaskular paru.

Selama kehidupan janin hanya sekitar 10% curah jantung dialirkan menuju paru melalui arteri
pulmonalis. Dengan ekspansi paru dan penurunan resistensi vaskular paru, hampir semua curah
jantung dikirim menuju paru. Darah yang berisi oksigen menuju kejantung dari paru
meningkatkan tekanan di dalam atrium kiri. Pada saat yang hampir bersamaan, tekanan di
atrium kanan berkurang karena darah berhenti mengalir melewati tali pusat. Akibatnya, terjadi
penutupan fungsional foramen ovale. Selama beberapa hari pertama kehidupan, penutupan ini
bersifat reversibel , pembukaan dapat kembali terjadi bila resistensi vaskular paru tinggi,
misalnya saat menangis, yang menyebabkan serangan sianotik sementara pada bayi. Septum
biasanya menyatu pada tahun pertama kehidupan dengan membentuk septum intra atrial,
meskipun pada sebagian individu penutupan anatomi yang sempurna tidak pernah terjadi.

d. Adaptasi suhu

Bayi memasuki suasana yang jauh lebih dingin pada saat pelahiran, dengan suhu kamar bersalin
21°C yang sangat berbeda dengan suhu dalam kandungan, yaitu 37,7°C. Ini menyebabkan
pendinginan cepat pada bayi saat cairan amnion menguap dari kulit. Setiap mili liter penguapan
tersebut memindahkan 560 kalori panas. Perbandingan antara area permukaan dan masa
tubuh bayi yang luas menyebabkan kehilangan panas, khususnya dari kepala, yang menyusun
25% masa tubuh. Lapisan lemak subkutan tipis dan memberikan insulasi tubuh yang buruk,
yang berakibat cepatnya perpindahan panas inti ke kullit, kemudian lingkungan, dan juga
mempengaruhi pendinginan darah. Selain kehilangan panas melalui penguapan, kehilangan
panas melalui konduksi saat bayi terpajan dengan permukaan dingin, dan melalui konveksi yang
disebabkan oleh aliran udara dingin pada permukaan tubuh.

Adaptasi Sistem Ginjal

Ginjal sangat penting dalam kehidupan janin, kapasitasnya kecil hingga setelah lahir. Urine bayi

encer, berwarna kekuning-kuningan dan tidak berbau. Warna coklat dapat disebabkan oleh lendir

bebas membrane mukosa dan udara asam akan hilang setelah bayi banyak minum. Garam asam

urat dapat menimbulkan warna merah jambu pada urine, namun hal ini tidak penting. Tingkat

filtrasi glomerolus rendah dan kemampuan reabsorbsi tubular terbatas. Bayi tidak mampu

mengencerkan urine dengan baik saat mendapat asupan cairan, juga tidak dapat mengantisipasi

tingkat larutan yang tinggi rendah dalam darah. Urine dibuang dengan cara mengosongkan

kandung kemih secara reflek. Urine pertama dibuang saat lahir dan dalam 24 jam , dan akan

semakin sering dengan banyak cairan.

Adaptasi Sistem Reproduksi

anak laki-laki tidak menghasilkan sperma sampai pubertas, teteapi anak perempuan

mempunyai ovum atau sel telur dalam indung telurnya. Kedua jenis kelamin mungkin

memperlihatkan pembesaran payudara, terkadang disertai sekresi cairan pada puting pada hari 5-

6 karna adanya gejala berhentinya sirkulasi hormon ibu.

Pada anak perempuan, peningkatan kadar estrogen selama masa hamil yang diikuti dengan

penurunan setelah bayi lahir mengakibatkan pengeluaran suatu cairan mukoid atau terkadang

pengeluaran bercak darah melalui vagina. Pada bayi baru lahir cukup bulan, labia mayora dan

minora menutupi vestibulum.


Adaptasi Sistem Integumen

Pada bayi baru lahir cukup bulan, kulit berwarna merah dengan sedikit verniks kaseosa.

Sementara itu, bayi prematur memiliki kulit tembus pandang dan banyak verniks. Pada saat

lahir, tidak semua verniks dihilangkan karena absorpasi oleh kulit bayi dan hilang dalam 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai