Disusun Oleh:
Muhammad Misbahul Munir (14201.12.20028)
D. PATHWAY
E. REFLEKS PRIMITIF PADA BAYI BARU LAHIR (BBL)
Refleks yaitu suatu gerakan yang terjadi secara otomatis dan spontan tanpa
disadari pada bayi normal. Berikut ini tabel refleks yang biasa ditemukan pada bayi
normal:
No Refleks Cara Merangsang Keterangan
.
1. Refleks menghisap (sucking) Sentuhkan puting susu Bayi secara otomatis akan
ke ujung mulut bayi menghisap benda yang
ditempatkan di mulut mereka.
Hilang setelah 3-4 bulan.
2. Refleks mencari/ memutar Sentuh bibir, pipi atau Bayi itu memalingkan kepalanya
(rooting) sudut mulut bayi ke arah benda yang
dengan putting. menyentuhnya, dalam upaya
menemukan sesuatu yang dapat
dihisap. Hilang setelah 3-4
bulan.
5. Tonik leher Gerakkan kepala bayi Lengan pada sisi tersebut akan
ke samping lurus dan lengan yang
berlawanan akan menekuk.
Refleks muncul pada bulan
pertama dan hilang pada bulan
keenam. Jika refleks ini menetap
hingga usia > 6 bulan
menandakan gangguan pada
neuron motorik atas.
6. Refleks moro Bayi dikejutkan Seluruh tubuhnya bereaksi
dengan gerakan yang dengan gerakan mengayunkan/
mendadak atau suara merentangkan lengan dan kaki
yang keras seolah ia akan meraih sesuatu
dan menariknya dengan cepat ke
arah dada dengan posisi tubuh
meringkuk seperti berpegangan
dengan erat, mendorong kepala
ke belakang, membuka mata, dan
mungkin menangis. Hilang pada
usia 3-4 bulan. Jika menetap
setelah 4-6 bulan bayi menderita
penyakit serebral.
7. Refleks berjalan dan Biarkan telapak kaki Bayi akan melakukan gerakan
melangkah (stepping) bayi menyentuh seperti berjalan. Akan menurun
permukaan yang keras. pada usia 1 minggu dan hilang
setelah usia 2 bulan.
12. Refleks daya tarik (traksi) Bayi diangkat dengan Kepala akan tengadah dan jatuh
pergelangan tangan dari ke belakang
posisi telentang
13. Inkurvas Atur posisi bayi Fleksi lateral searah usapan.
tengkurap, usap Hilang setelah 2-3 bulan.
punggung membentuk
garis, 4-5 cm dari tulang
belakang
Tanda 0 1 2
Appearance Pucat Badan merah, Seluruh tubuh
(Warna kulit) ekstremitas biru kemerah-merahan
Pulse rate Tidak ada <100 x/menit >100 x/menit
(Frekuensi nadi)
Grimace Tidak ada Sedikit gerakan Batuk/bersin
(Reaksi ransangan) mimik
Activity Tidak ada Ekstremitas dalam Gerakan aktif
(Tonus otot) sedikit fleksi
Respiration Tidak ada Lemah/tidak teratur Baik/menangis
(Pernapasan)
Catatan:
1. Nilai APGAR 1 menit = lebih/sama dengan 7 tidak perlu resusitasi (pertolongan
pertama pada henti nafas)
2. Nilai APGAR 1 menit = 4-6 bag dan mask ventilation
3. Nilai APGAR 1 menit = 0-3 lakukan intubasi
2.Diagnosa keperawatan
Diagnosa yang sering muncul
Risiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan penurunan jumlah lemak
subkutan dan permukaan tubuh besar
Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan atau teknik mencuci tangan yang
kurang oleh petugas kesehatan dan orang tua
Risiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan transisi dari janin ke sirkulasi
neonatal, dingin distres, atau produksi lendir yang berlebihan
Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan asupan oral terbatas
Risiko defisit pengetahuan berhubungan dengan pertama kali menjadi orang tua atau
sumberdaya belajar terbatas
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi saluran nafas
(mukus, darahdan cairan amnion), ketidakmampuan untuk batuk atau mengeluarkan
dahak
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas, pola pernafasan
tidak efektif.
3.Intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan 1
Menjaga suhu bayi dengan menutup pintu
Jaga BBL agar tetap hangat dengan selimut kering
Tempatkan topi/penutup kepala BBL
Tempatkan BBL dengan kontak kulit ke kulit pada orang tua dan selimut hangat
menutupi ibu dan BBL
Monitor suhu sesuai protokol RS
Beritahu dokter atau perawat praktisi jika suhu neonatus masih rendah atau sudah
baik.
Diagnosa keperawatan 2
Pantau kulit apakah terjadi kerusakan jaringan
Monitor suhu sesuai protokol RS
Jaga kulit bersih dan kering
Instruksikan orang tua dan pengunjung yang tepat
Cuci tangan sebelum menyentu neonatus.
Instruksikan orang tua untuk mencuci tangan setelah mengganti popok
Beri tahu dokter atau perawat praktisi jika neonatus yang letargi/lemah, suhu
meningkat atau lesi pada kulit.
Diagnosa keperawatan 3
Monitor pernafasan dan fungsi jantung sesuai protokol RS
Auskultasi suara nafas
Kaji adanya dan lokasi sianosis
Hisap mulut dan hidung
Berikan oksigen sesuai protokol/order
Laporkan tanda tanda distress pernafasan kepada dokter /perawat praktisi.
Diagnosa keperawatan 4
Monitor intake dan output
Monitor tanda tanda dehidrasi, yaitu fontanel cekung, turgor kulit buruk, membran
mukosa kering.
Berikan pemberian makan/cairan secara oral
Diagnosa keperawatan 5
Kaji tingkat pengetahuan orang tua
Berikan informasi tentang karakteristik dan perilaku bayi baru lahir
Berikan informasi tentang perawatan bayi baru lahir
Bantu orang tua dengan mengurus bayi mereka
Puji orang tua untuk perawatan mereka dari mereka baru lahir
4.Implementasi keperawatan
Menurut lowdermik
Mempertahan kan bersihan jalan nafas yang efektif
Mempertahankan pola nafas yang efektif
Mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuan.
Mempertahankan temperaturtubuh yang efektif
Mencegah terjadinya infeksi
Mencegah terjadinya cedera dan memberikan keamanan pada lingkungan bayi
Mengkaji hidrasi dan tanda tanda dehidrasi
Mencegah terjadinya konstipasi
Menjelaskan tentang perawatan bayi
Anjurkan ibu untuk memberkan asi minimal 2 atau 3 jam sekali, namun jika bayi
memerlukan lebih dari itu maka sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
Anjurkan pada keluarga untuk menjemur bayi 5 sampai 10 menit tiap pagi hari
Anjurkan kepada keluarga untuk selalu merawat tali pusat selama tali pusat belum
lepas.
Anjurkan keluarga untuk selalu memandikan bayi atau selalu memperhatikan
kebersihan bayi.
Anjurkan keluarga untuk selalu memberikan imunisasi kepada anak merika.
5.Evaluasi keperawatan
Evaluasi harus didasarkan implementasi yang telah dilakukan. Perencanaan di tinjau
ulang sesuai kebutuhan berdasarkan temuan evaluasi lowdermik.
Suhu tubuh BBL akan berada dalam batas normal. Dan kulit akan menjadi merah
muda dan tera hangat saat disentuh.
BBL tidak akan menunjukkan tanda tanda atau gejala dari suau infeksi.
Tingkat pernafasan BBL dan denyut jantung akan berada dalam rentang normal , kulit
akan menjadi merah muda dan jalan nafas akan tetap bersih.
BBL akan BAK 6 kali sehari
Orang tua akan merespon kebutuhan bayi mereka
Bersihan jalan nafas efektif, ganguan pertukaran gas teratasi , kebutuhan nutrisi
adekuat.
Perubahan temperatur tubuh tidak terjadi
Infeksi tidak terjadi, cedera tidak terjadi
Kebutuhan caian aekuat
Konstipasi tidak terjadi
Keluarga dapat mengetahui tentang cara perawatan bayi
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lochkart RN.MSN, Dr. Lyndon Saputra. (2014). Asuhan Kebidanan, Neonatus Normal
dan Patologis. Tanggerang: Binarupa Aksara.
Departemen Kesehatan RI. (2007). Buku Acuan dan Panduan Asuhan Persalinan Normal
dan Inisiasi Menyusui Dini . Jakarta : JNPK-KR.
Dewi, Vivian. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Marmi, Rahardjo. (2015). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Perry, dkk. (2007). Maternity & Newborn Nursing 2nd Edition. United States of Amerika :
Elsevier.
Prawirohardjo , Sarwono. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Winkjosastro, Hanifah. (2006). Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.