Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadiran allah SWT Atas
limpajan rahmat dan hidyahnya .Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,
dan sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada bapak proklamator
sedunia, pejuang taguh yang tak gentar menghadapi segala rintangan demi ummat
manusia yaitu’’ Nabi Muhammad SAW’’.

Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban kami
sebagai mahasiswa/mahasiswi di STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN
GENGGONG maka kami susun dalam bentuk konsep bentuk “ISLAM DALAM
PEMBINAAN MASYARAKAT”dan dengan selesainya penyusun makalah ini,
kami juga tidak lupa menyampaikan ucap terima kasih kepada :

1. KH.Moh Hasan Mutawakkil ‘Alallah,S.M.M, Sebagai Pengasuh Pondok


Pesantren Zainul Hasan Genggong
2. .Sebagai Ketua Prodi S1 Keperawatan
3. .Sebagai Dosen Mata Ajar
4. Teman-teman Kelompok Penyusun Makalah
Tiada harapan sedikitpun dari kami kecuali makalah ini bisa bermanfaat,
memberikan sumbangan positif pada segenap pembaca, dan menambah
pengetahuan dan wawasan tentang islam dalam pembinaan masyarakat.

Genggong, November 2020


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR…………………………………………………………….2

DAFTARISI………………………………………………………………………3

BAB PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………......……………………………………..4


1.2 Rumusan masalah………………………………………………….5
1.3 Tujan.....................................................................................6
1.4 Manfaat.................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Virginia Handerso…...............…………………………8


2.2 Biografi Virgia Handerson...........................…………………..9
2.3 Paradigma Teori Virginia Handerson ….....……………………11
2.4 Penerapan Teori Virginia Handerson .................................... 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan….......………………………………………………15

3.2 Saran…………………………………………………………….16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatau kerangka
konseptual atau model keperawatan, teori ini sendiri merupakan sekelompok
konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelasakan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta
yang telah di observasi tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti secara
langsung).
Virgina Henderson lahir pada tahun 1897, di Kansas City. Ia
memperkenalkan definisi keperawatan .definisi keperawatan dipengaruhi oleh
latar belakang, yaitu pendidikan dan kecintaannya dengan keperawatan saat ia
melihat korban-korban perang dunia. Ia mengatakan bahwa definisi keperawatan
harus disertakan dengan prinsip kesetimbangan fisiologis. Menurutnya, “ tugas
unik perawat adalah membantu individu ,baik dalam keadaan sakit maupun sehat ,
melalui usahanya melakukan berbagai aktivitas untuk mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai” maksud dari teori
tersebut yaitu berusaha mengembalikan kemandirian , kekuatan, kemampuan,
kemauan , dan pengetahuan individu tersebut.
Paradigma keperawatan menurut Virginia Handerson ada 4 komponen
yaitu: manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan. Dalam bukunya yang di
tulis bersama Harmer. Handerson mendukung peranan pribadi dan masyarakat
dalam menjaga kesehatan. Handerson mengetahui bahwa masyarakat
membutuhkan perawat dalam membantu orang yang tidak bisa hidp mandiri.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu mempelajari teori dan model
konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam
mengembangkan ilmu dan praktik serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada
kesempatan kali ini kami mencoba untuk membuat sebuah makalah yang
berjudul“Konsep dan Teori Virginia Henderson.”
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep Virginia Henderson?
2. Bagaimana biografi Virginia Henderson?
3. Sebutkan paradigma Virginia Henderson?
4. Bagaimana penerapan teori Virginia Henderson ?
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep Virginia Henderson.
2. Untuk mengetahui tentang biografi Virginia Henderson.
3. Untuk mengetahui tentang paradigma Virginia Henderson.
4. Untuk mengetahui penerapan teori Virginia Henderson.
1.4. MANFAAT
1. Manfaat Institusi Pendidikan
Manfaat makalah ini bagi Institusi adalah untuk mengetahui tingkat
kemampuan mahasiswa sebagai peserta didik dalam pemahaman
bagaimana konsep Virginia Henderson, biografi, paradigma, dan
penerapan teori.
2. Bagi tenaga kesehatan (perawat)
a) Mengetahui tentang konsep Virginia Henderson.
b) Mengetahui tentang biografi Virginia Henderson.
c) Mengetahui tentang paradigma Virginia Henderson.
d) Mengatahui bagaimana penerapan teori Virginia Henderson.
3. Manfaat bagi mahasiswa
a) Menambah wawasan tentang konsep Virginia Henderson.
b) Menambah wawasan tentang biografi Virginia Henderson.
c) Menambah wawasan tentang paradigma Virginia Henderson.
d) Menambah wawasan tentang penerapan teori Virginia Henderson.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Virginia Henderson


Virginia Henderson didefinisikan keperawatan sebagai “Penolong
individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan
untuk kesehatan, pemulihan, atau kematian yang damai. dan individu akan dapat
melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kekuatan, keinginan“.(Harmer dan
Henderson, 1955; Henderson, 1966).
Pemahaman konsep tersebut didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya: pertama, manusia akan mengalami perkembangan akan
mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua,
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami
ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat
dipengaruhi oleh pola asuh , lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat
melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.
Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya
adalah kebebasan.Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas
kebutuhan dasar semua orang dan mengikut sertakan fenomena dari ruang lingkup
klien berikut ini: fisiologis,psikologis,sosiokultural,spiritual dan
perkembangan.Bersama perawat dan klien bekerja sama untuk mendapatkan
semua kebutuhan dan mencapai tujuannya.
2.2. Biografi Virginia Henderson

Virginia Henderson lahir pada tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara
di keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Henderson menghabiskan masa
pertumbuhanya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hokum di
Washington.Selama perang dunia kesatu Henderson tertarik dengan ilmu
keperawatan. Pada tahun 1918 ia memasuki sekolah perawat militer di
Wasingthon. Henderson lulus pada tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf
perawat di Henry Street Visiting Nurse Service di New York. Ditahun 1922
henderson mulai mengajari lmu keperawatan di Norfolk Prostetan Hospital di
Virginia. Lima tahun kemudian ia memasuki Teacher’s collage di Universitas
Coloumbia.
Di tahun 1929, Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik
strong memorial hospital di Rochester, ia kembali ke Teacher’s college di tahun
1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan proses analitis perawatan dan
praktik klinik hingga tahun 1948. Henderson menikmati karirnya yang panjang
sebagai seorang penulis dan peneliti.
2.3. Paradigma Teori Virgina Henderson
Poerwanto P ( 1997 )mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat
bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya
untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat ,
memikirkan , memberi makna , menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai
saat ini paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang
diantaranya manusia,keperawatan,kesehatan,dalam rentang sehat-sakit dan
lingkungan.Sebagai disiplin ilmu,keperawatan akan selalu berkembang untuk
mencapai profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi
kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang.
Konseputamadalamteori Henderson mencakupmanusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.
a) Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan, atau kematian yang damai, serta
bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar
manusia berdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen
penanganan keperawatan. Ke 14 komponen tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Bernafas secara normal.
2. Makan dan minum yang cukup.
3. Membuang kotoran tubuh (Eliminasi).
4. Bergerak dan mempertahan kanposisi yang dikehendaki.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih cara berpakaian yang sesuai; berpakaian dan melepas
pakaian.
7. Mempertahankan temperature suhu tubuh dalam rentang normal.
8. Menjaga tubuh tetapbersih dan rapi.
9. Menghindari bahaya dari lingkungan.
10. Berkomunikasi dengan orang lain.
11. Beribadah menurut keyakinan.
12. Bekerja yang menjanjikan prestasi.
13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi.
14. Belajar mengetahui, menggali atau memuaskan rasa keingintahuan
yang mengacu pada perkembangan normal dan kesehatan normal.
b) Keperawatan
Menurut Henderson, perawat mempunyai fungsi yang unik yaitu
untuk membantu individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi
independence. Dalam penanganan perawat berdasarkan kebutuhan
dasar manusia.
c) Kesehatan
Sehat adalah siklus hidup yang menjadi dasar seseorang dapat
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting dari
pada mengobat ipenyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan
kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak
serta pengetahuan yang cukup.
d) Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontorol lingkungan mereka,
namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cidera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan
lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai
dasar dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui
saran-saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaanya.
f. Perawatharus tau tentang kebiasaan social dan praktik keagamaan
untuk memperkirakan adanya bahaya.
2.4 PenerapanTeori Virginia Henderson
Seorangklien (wanitaNnX, berusia 25 tahun) dirawat di unit operasi,
dengan percobaan bunuhdiri. Dua minggu yang lalu, ia menelan pembersih toilet
karena perselisihan keluarga. Nn. X tinggal di pedesaan dan belajar sampai kelas
8.Cerita sebelumnya, ibunya memberitahukan bahwa dia akan di nikahkan,
pernikahan sudah direncanakan tanpa sepengetahuannya dan Nn. X baru diberi tau
2 hari sebelum insiden bunuh diri ini. Dia enggan berbagi alas an untuk bunuh
dirinya, namun menyatakan bahwa dia stress dan mencoba untuk membunuh
dirinya sendiri. Menurutibunya, dia orang yang impulsive dan emosional.
Penilaian fisiknya menunjukan waspada, berorientasi tapi wanita depresi. Keluhan
utamanya adalah kesulitan dalam pernafasan dan perubahan Suasana hati. CT scan
dan Endoskopi menunjukan adanya laring, mulut dan perut yang rusak. Ahli gizi
menyarankan diet cairt api Nn. X menunjukan tidak menyukai dan menolak untuk
makan. Karena asupannya yang terbatas, maka katelerfoley dipasang untuk
mencatat asupan harian dan output secara adekuat. Dia tidak patuh terhadap
asupannya dan mengalami dehidrasi, iritabilitas dan insomnia yang dibuktikan
dengan mulut kering, mata cekung dengan lingkaran hitam di sekitar mata.
Berdasarkan kasus diatas, maka pengelompokan data pengkajian yang
dilakukan dengan pendekatan teori Virginia Henderson adalah :
1. Bernafas normal :mengalami kesulitan bernafas respiratory rate 16x/mnt
dan irregular, saturasi O2 87%
2. Makan dan minum secara adekuat :tinggi 153 cm, berat 45 kg, turgor kulit
bagus, disarankan diet cair tapi ia menolak untuk mengonsumsi cairan
apapun.
3. Eliminasi sampah tubuh :terpasang kateterurin (foleykateter)
4. Pergerakan & postur :melaporkan kelelahan, tidak mamppu berjalan dan
ketidak seimbangan.
5. Tidur dan istirahat :mengalami insomnia sejak 3 hari, ada lingkaran hitam
di sekitar mata.
6. Memilih pakaian yang cocok, -berpakaian,-tidak berpakaian :mengenakan
pakaian kotor.
7. Menjaga suhu tubuh normal, tidak ada tanda-tanda
hipertremiaatauhipotemia.
8. Menjaga kebersihan & terawatt rapi :ibu melaporkan bahwa dia sangat
sadar akan penampilan fisiknya dan kebersihan, tapi saat ini tidak terawat
dengan baik.
9. Menghindari bahaya lingkungan :kelelelahan, kelemahan berjalan dan
riwayat percoabaan bunuh diri.
10. Komunikasi :dia telah mengalami luka laring dan mengalami kesulitan
berbicara.
11. Ibadah menurut kepercayaan : agama; Kristen ibu melaporkan bahwa dia
tidak spiritual.
12. Prestasikerja :kehilangan minat dalam perawatan diri dan ketidak
mampuan untuk melakukan ADL. (activity daily living) sejak
pernikahanya di rencanakan.
13. Bermain atau berpastisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi :ibu
melaporkan bahwa dia biasa meluangkan waktu bersama keluarga tapi
telah kehilangan partisipasi aktif dalam aktivitas di rumah.
14. Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingintahu :mengalami
kesulitan untuk mengatasi stress dan penyakit saat ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pelayanan perawatan Henderson adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar
manusia dan aspek fisik, serta emosional dari individu. Keempat belas
komponen adalah hal yang menjadi prioritas, hubungan antara komponen
tersebut tidak jelas. Pada dasarnya Henderson telah membagi beberapa
keyakinan penerapan holistic dalam keperawatan. Henderson menjelaskan
bahwa perawat harus mempertimbangkan beberapa hal misalnya usia,
temperamen, status social atau budaya, kemampuan fisik dan intelektual
dalam penggunaan komponen, hal itu diterapkan pada setiap individu yang
berbeda.

3.2 SARAN
Pendidikan terhadap pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu
ditingkatkan baik secara formal dan informal khusus nya pengetahuan yang
berhubungan dengan falsafah teori keperawatan tentang Virginia Henderson,
dengan harapan institusi pendidikan mampu mengerjakan pengenalan terhadap
berbagai teori keperawatan. Semoga makalah tentang falsafah teori keperawatan
Virginia Henderson ini dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Potter,perry dan Patricia A. 2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan:


Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi IV Jakarta:BukuKedokteran EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008 Konsep Dasar Keperawatan. Edisi II
Jakarta: SalembaMedika.
Potter,perry dan Patricia A dan Anne G. 2009 Fundamental Keperawtan.
Edisi VII Jakarta: SalembaMedika.
Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: BukuKedokteran
EGC.

Anda mungkin juga menyukai