Anda di halaman 1dari 15

lOMoARcPSD|29894157

MAKALAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ( PKDM)
“Konsep Keperawatan Menurut Virginia Henderson”

Dosen Pengampu :
Ns Nurwati, S.Kep, M.Kes

Di Susun Oleh :
Nadia Fitri Ramadani
NPM : 23230046

PRODI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ( PKDM). Selain itu, kami berharap makalah ini
dapat memberikan wawasan kepada pembaca tentang pokok bahasan makalah. Sebagai
instruktur tentang hal ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus karena telah
memperluas pengetahuan dan wawasan saya ke bidang-bidang di mana penulis terlibat.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah ini sekian dan terimakasih.

Bengkulu,11 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii


DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
4. Manfaat ................................................................................................................... 2

BAB II KERANGKA TEORI ......................................................................................... 3


1. Latar Belakang Teori/Sejarah .................................................................................. 3
2. Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori ............................................................. 3
3. Konsep Umum dan Definisi.................................................................................... 4
4. Penggunaan Temuan Empiris.................................................................................. 7
5. Paradigma Keperawatan ......................................................................................... 8
6. Aplikasi Teori.......................................................................................................... 9

BAB IIIPENUTUP ......................................................................................................... 11


1. Kesimpulan ........................................................................................................... 11
2. Saran ..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu,
saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk
kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan individu akan dapat
melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau
pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996). Proses keperawatan
mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan. Henderson dalam
teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan
mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis,
psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien
bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan
keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja
pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan
kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat
membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model
konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu
mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan
kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai. Pemahaman
konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya
diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak
lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh,
lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan
aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah teori Virginia Henderson?
2. Apa saja sumber teori untuk pengembangan teori keperawatan Virginia
Henderson?

1
3. Apa saja konsep umum dan definisi teori viginia Henderson?
4. Bagaimana penggunaan temuan empiris teori Virginia Henderson?
5. Apa hubungan antara model keperawatan dengan paradigma keperawatan?
6. Bagaimana aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan?

3. Tujuan Penulisan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Falsafah dan Teori Keperawatan, yang berjudul “Teori dan Model Keperawatan
Virginia Henderson”
Sedangkan tujuan khusus penulisan makalah ini adalah untuk menjawab
pertanyaan- pertanyaan yang telah di rumuskan dalam rumusan masalah agar
pembaca dapat memahami dan mengerti tentang Teori dan model keperawatan
menurut Virginia Henderson.
4. Manfaat
Agar semua mahasiswa mengetahui apa saja Teori Virginia Henderson, dari
mana asalsejarahnya serta pengaplikasian nya dalam dunia keperawatan.

2
BAB II

KERANGKA TEORI

1. Latar Belakang Teori/Sejarah


Henderson berkenalan dengan prinsip fisiologis selama pendidikan
pascasarjananya dan memahami bahwa prinsip ini merupakan dasar dari perawatan
pasien. Melalui pengalaman kliniknya di rumah sakit medikal bedah memperluas
pandangan Henderson untuk menyadari pentingnya meningkatkan kemandirian
pasien sehingga pemulihan kesehatan klien setelah keluar dari rumah sakit tidak akan
terhambat. Henderson adalah seorang perawat pendidik dan dorongan utama dari
teorinya berkaitan dengan pendidikan keperawatan (Melanie McEwen, 2011).
Henderson menerbitkan pertama kali definisinya tentang ilmu keperawatan pada tahun
1955 sebagai revisi dari tulisan Harmer dan Henderson, The Principles and Practice
of Nursing. Terdapat 3 hal penting yang berpengaruh terhadap keputusan Henderson
untuk mensintesis definisinya sendiri tentang ilmu keperawatan .Pertama, dia
merevisi Textbook of the Principles and Practice of Nursing tahun 1939.
Henderson mengenalkan karyanya untuk naskah ini sebagai sumber yang
membuatnya menyadari perlunya membuat lebih jelas tentang fungsi dari
perawat.Kedua, keterlibatannya sebagai anggota komisi pada konferensi regional
National Nursing Council di tahun 1964. Hasil kerja dari komisinya dimasukkan
dalam laporan Ester Lucile Brown 1984, Nursing For the Future. Henderson
menyatakan sudah mewakili untuk pibungannya yang dimodifikasi dengan pemikiran
yang lain pada kelompok tersebut.Ketiga, penyelidikan selama 5 tahun Amerika
Nurses’s Association tentang fungsi perawat menarik perhatian Henderson, yang
belum sepenuhnya memuaskan dengan definisi yang diadopsi oleh ANA di tahun
1955. Henderson menyebutkan karyanya sebagai suatu definisi, bukan teori, karena
waktu itu teori tidak sedang digemari
2. Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori
Pertama dia merilis Textbook of The Principles an Practice of Nursing and pada
tahun 1939. Henderson mengenalkan karyanya untuk naskah ini sebagai sumber yang
membuatnya menyadari perlunya membuat fungsi dari keperawatan lebih jelas.
Sumber kedua adalah keterlibatannya anggota komisis pada konferensi regional
Nasional Nursing Courcil ditahun 1946. Ketiga, penyelidikan selama lima tahun
American Nurse's Association tentang fungsi perawat menarik perhatian Henderson

3
yang belum sepenuhnya memuaskan dengan definisi yang diadopsi ANA di tahun
1955.
NNIE W. GOODRICH adalah seorang dekan dari sekolah perawat militer
dimana Henderson memperoleh pendidikan dasar keperawatannya dan menjadi
inspirasi bagi Henderson. CARPLINE STACPOLE adalah profesor fisiologi pada
Teacher's Collega Universitas Columbia ia mengingatkan Henderson tentang
pentingnya menjaga keseimbangan fisiologi. JEAN BROADHURST adalah profesor
mikrobiologi di Teacher's Collega tentang pentingnya kesehatan (hygiene) dan
penyucian hama berpengaruh kuat pada Henderson. DR EDWARD THORNDKIE
bekerja di Teacher's Collega bagian psikologi dia memimpin studi penelitian terhadap
kebutuhan- kebutuhan manusia. BERTHA HARMER (perawat kanada) adalah penulis
Textboox of the Principles and Practice of Nursing yang di revisi oleh Henderson.
Definisi tahun 1922 "Nursing is rootedin the needs of the humanity" (perawat berakar
dari kebutujan manusiawi)
3. Konsep Umum dan Definisi
Model konsep keperawatan dijelaskan oleh Virginia Henderson adalah model
konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu
mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan
kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.Henderson
sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak melakukan penelitian
dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan definisinya
sendiri tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi empat
belas jenis tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian
asuhan keperawatan menjadi empat belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari
model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
1. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi
2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak
mungkin

Konsep Utama Teori Henderson


Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.

a) Manusia.

Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan


4
untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk
meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponenyang merupakan komponen penanganan perawatan.
Ke 14 kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
• Bernapas secara normal
• Makan dan minum dengan cukup
• Menghilangkan racun-racun tubuh
• Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
• Tidur dan istirahat
• Memilih pakaian yang sesuai
• Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian
dan mengubah lingkungan
• Menjaga tubuh tetap bersih dan terawatt serta melindungi integument
• Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
• Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan,
rasa takut, atau pendapat
• Beribadah sesuai dengan keyakinan
• Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi
• Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi

• Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada


perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia

Ke empat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat di klarifikasikan


menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis,
dan spiritual. Kebutuhan dasar poin 1-9 termasuk komponen kebutuhan biologis, poin
10 dan 14 termasuk komponen kebutuhan psikologis, poin 11 termasuk kebutuhan
spiritual, dan komponen 12 dan 13 termasuk komponen kebutuhan sosiologis.

Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga,
mereka merupakan satu kesatuan (unit).
Menurut Henderson, keempat belas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus
asuhan keperawatan dipengaruhi oleh :

a. Usia

5
b. Kondisi emosional (mood dan temperamen)
c. Latar belakang sosial dan budaya
d. Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif; status
mental.

b) Keperawatan

Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan


sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi
independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia
(14 komponen di atas). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki
pengetahuan biologis maupun sosial.

c) Kesehatan

Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit.
Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan.
Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki
kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.

d) Lingkungan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan:
1. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi
sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
2. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
3. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
4. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasardalam
memberikan resep.
5. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran
tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
6. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.
7. Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan
klien.

Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan,

6
mulai darihubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti (subtitute)
di dalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau
kamauan pasien yang berkurang. Di sini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”.
Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat
berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien
mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini sifatnya relatif, sebab tidak
ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian,
parawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien.
Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana
perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien memiliki kebituhan
dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi
berdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi
emosional, status ocus atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.

Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa


perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri
mempertanyakan filosofi yang membolehkan seorang dokter memberi perintah
kepada pasien atau tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien
dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana
perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian
rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.
4. Penggunaan Temuan Empiris
Henderson menggabungkan prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis dalam
konsepnya sendiri tentang nursing. Latar belakangnya dalam bidang ini berasal dari
persahabatannya dengan Stackpole dan Thorndike selama studi sarjananya di
Teacher’s College.
Stackpole mendasarkan kursus fisiologinya pada diktum Claude Bernard bahwa
kesehatan bergantung pada pemeliharaan getah bening (lymph) yang konstan di
sekitar sel. Dari teori Bernard, dia juga mendapatkan pengetahuan pengobatan
psikosomatik dan implikasinya terhadap perawatan. Dia menyatakan ”sangat jelas
bahwa kesetimbangan emosional tidak bisa di pisahkan dengan kesetimbangan

7
fisiologis, saya menyadari jika emosi merupakan interprestasi kita sesungguhnya atas
respon sel-sel terhadap fluktuasi komposisi kimiawi cairan-cairan sel.
Henderson mengenali teori-teori tepat yang didukung Throndike, hanya karena
semua itu melibatkan kebutuhan-kebutuhan mendasar manusia. Meski Henderson
tidak menyebut Maslow sebagai seorang yang mempengaruhinya, dia menjelaskan
teori motivasi manusianya (human motivation). Maslow dalam Principles and Practice
of Nursing and practice of Nursing Care edisi keenam ditahun 1978.
5. Paradigma Keperawatan

Hubungan Model Keperawatan dengan Paradigma Keperawatan

a. Manusia

Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, jiwa dan raga adalah
satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, individu dan keluarganya dipandang sebagai unit
tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk mempertahankan keseimbangan
fisiologi dan emosional.

b. Lingkungan

Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan


kondisi yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

c. Sehat dan sakit

Sehat adalah kualitas hidup tertentu yang oleh Henderson dihubungkan


dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit adalah ketergantungan dan
berbagai tingkat inkapasitas individu (pasien) untuk memuaskan kebutuhan
manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah
ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa
sakit adalah keterbatasan kemandirian.

8
d. Keperawatan

Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali
kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk
meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien, jika ia
tidak dapat melakukannya maka sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip
dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskan lebih lanjut.
6. Aplikasi Teori
Dari definisi keperawatan menurut Henderson perawat berkaitan erat dengan
aplikasi penanganan kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien dengan
mengubah kondisi pasien dari yang semula tidak mampu atau bergantung menjadi
mandiri dengan menerapkan 14 komponen penanganan keperawatan seperti:

e. Pengkajian

Perawat melakukan penilaian dengan berdasarkan 14 komponen kebutuhan


dasar yang dapat dilakukan pendekatan yang meliputi psikologis, sosial, dan
spiritual dengan demikian maka perawat dapat mengenali kebutuhan yang
diperlukan pasien sehingga dapat diterapkan untuk pengkajian dan persiapan.

f. Observasi

Menganalisis dengan menggunakan indra berupa indra penglihatan,


pendengaran dan peraba setelah itu membandingkan dengan pengetahuan tentang
sehat-sakit.

g. Perencanaan

Menurut Henderson, perencanaan adalah aktivitas penyusunan dan


perbaikan susunan perawatan terhadap proses penyembuhan yang telah disusun
bersama antara perawat dengan pasien dan dokumentasi proses bagaimana
perawat membantu pemulihan dari sakit hingga sembuh.

h. Implementasi

Proses melakukan penyusunan rencana perawatan yang telah disusun yang


bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana
perawatan untuk pemulihan dari kondisi sakit atau meninggal dengan damai.

9
i. Interverensi

Tahap dimana dalam pengaplikasiannya terlebih dahulu melihat prinsip


fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, kemampuan
intelektual, dan fisik individu.

j. Evaluasi

Dalam kesinambungan tahap-tahap tersebut antara pengkajian, observasi,


perencanaan, implementasi, interverensi, dan yang terakhir adalah evaluasi.
Evaluasi yaitu catatan akhir yang berupa perkembangan dalam kriteria yang
diharapkan dalam pencapaian kemandirian pasien dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari berdasarkan 14 kebutuhan dasar tersebut.

10
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Henderson adalah
model konsep keperawatan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan
memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit maupun
yang sehat.
Konsep utama dari teorinya ini berhubungan dengan metaparadigma
keperawatan yaitu keperawatan,kesehatan,pasien dan lingkungan.
Henderson menguraikan definisi keperawatan dengan mengidentifikasi 14
kebutuhan yang mendasari asuhan keperawatan .delapan dari kebutuhan ini berkaitan
langsung dengan fungsi tubuh, enam sisanya berhubungan dengan keselamatan dan
menemukan arti hidup.
2. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-
teori keperawatan lainnya. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan
menurut virgina Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapakan para
pembaca mampu memahami teori ini,karena teori ini juga sangat penting bagi perawat
untuk menjalankan praktik keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kurniadi, D. (2020). Teori Keperawatan Virginia Henderson. 1-4.

Sahrudi, A. d. (2019). Aplikasi Teori Virginia Henderson Pada Pasien Neglected Fracture of
Left Shaft Femur. 141-159.
Asmadi, Ns. S.Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG

Hotma, D. (2018). Teori Keperawatan Virginia Henderson. 1-13.


Anisa, N. (2014). Konsep Keperawatan Menurut Virginia Hennderson. 3-12.

12

Anda mungkin juga menyukai