DOSEN PENGAMPU:
NETHA DAMAYANTE, S.Kep, M.Kep
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................3
1.4 Ruang Lingkup....................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................4
2.1 Biografi Tokoh.....................................................................4
2.2 Konsep Utama Teori...........................................................5
2.3 Asumsi Teori.......................................................................7
2.4 Keterkaitan Teori Dalam Paradigma Keperawatan.............8
2.5 Penerapan Teori Dalam Pelayanan Keperawatan..............9
BAB III KONSEP TEORI MODEL....................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
individu berinteraksi dengan lingkungan mereka dan bagaimana
tekanan atau stres dapat memengaruhi kesehatan. Perawat
berperan dalam menjaga keseimbangan pasien dalam sistem ini.
E. Teori Sister Callista Roy: Teori Roy berfokus pada konsep
adaptasi, di mana perawat membantu pasien beradaptasi dengan
perubahan dalam kesehatan mereka. Ini melibatkan pemahaman
tentang faktor-faktor fisik, psikososial, dan lingkungan yang
memengaruhi adaptasi.
F. Teori Hildegard Peplau: Peplau adalah salah satu pelopor dalam
bidang keperawatan jiwa. Konsep dasar dalam teorinya adalah
peran perawat sebagai "penasihat" atau "orang yang membantu"
dalam proses penyembuhan pasien jiwa.
G. Teori Jean Watson: Teori Watson menekankan pentingnya aspek
manusiawi dalam perawatan keperawatan. Konsep dasarnya
adalah empati, kasih sayang, dan perawatan yang holistik.
H. Teori Transkultural Madeleine Leininger: Leininger
menggarisbawahi pentingnya memahami dan menghormati nilai-
nilai budaya dalam perawatan kesehatan. Ini melibatkan konsep
perawatan budaya dan kompetensi lintas budaya.
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi
keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya. la menyatakan bahwa definisi keperawatan
harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini
dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis
bernama Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah
definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas
unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal
dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia
memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.
v
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan "The Actifities of Living". Model
tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu
dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan
tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep teori Virginia Henderson?
2. Bagaimana fungsi dari teori Virginia Henderson?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui konsep teori Virginia Henderson
2. Untuk mengetahui fungsi dari teori Virginia Henderson
1.4 Ruang Lingkup
1. Kebutuhan Dasar Manusia
2. Kemandirian
3. Definisi Peran Perawat
4. Fungsi Perawat
5. Menghormati Nilai Budaya
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
vii
landasan bagi praktik keperawatan di seluruh dunia, terutama dalam
perawatan pasien di rumah sakit.
Penghargaan dan Pengakuan
Selama karirnya yang panjang, Virginia Henderson menerima
berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya terhadap
keperawatan. Ia dianugerahi gelar Doctor of Science Honoris Causa oleh
Universitas Yale pada tahun 1966. Virginia juga menjadi anggota National
Women's Hall of Fame pada tahun 1976.
Virginia Henderson meninggal pada tahun 1996, tetapi warisannya
dalam dunia keperawatan terus hidup melalui praktik-praktik keperawatan
yang mengikuti prinsip-prinsip yang ia kembangkan dan melalui
pengajaran di sekolah-sekolah keperawatan di seluruh dunia.
viii
4. Bergerak dan Memelihara Postur Tubuh yang Benar: Pasien harus
dapat bergerak dengan bebas dan memelihara postur tubuh yang
baik. Perawat membantu pasien dalam menjaga mobilitas dan
kenyamanan postur tubuh.
5. Tidur dan Istirahat yang Cukup: Pasien harus dapat tidur dan
beristirahat dengan nyaman untuk pemulihan yang optimal.
Perawat membantu pasien dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung tidur dan istirahat yang baik.
6. Memilih Pakaian yang Sesuai: Pasien harus dapat memilih dan
mengenakan pakaian yang sesuai dengan keadaan dan cuaca.
Perawat membantu pasien dalam menjaga kenyamanan
berpakaian.
7. Mempertahankan Kebersihan dan Perlindungan dari Bahaya:
Pasien harus dapat menjaga kebersihan diri dan melindungi diri
dari berbagai risiko dan bahaya. Perawat membantu dalam
menjaga sanitasi pribadi dan keselamatan pasien.
8. Berhubungan Sosial: Pasien harus dapat berinteraksi dan
berkomunikasi dengan orang lain. Perawat membantu pasien
dalam menjaga hubungan sosial yang sehat.
9. Memenuhi Aktivitas Hobi dan Rekreasi: Pasien harus dapat
melibatkan diri dalam aktivitas hobi dan rekreasi yang
menyenangkan. Perawat membantu pasien dalam mencari
kegiatan yang memuaskan minat mereka.
10. Belajar, Tumbuh, dan Berkembang: Pasien harus dapat belajar dan
mengembangkan potensi mereka. Perawat membantu pasien
dalam mencapai pendidikan dan pengembangan pribadi.
11. Pencapaian Kepuasan dalam Seksualitas: Pasien harus dapat
memenuhi kebutuhan seksual mereka dengan sehat dan aman.
Perawat membantu pasien dalam memahami dan menjaga
kesehatan seksual mereka.
ix
12. Keyakinan dan Nilai: Pasien harus dapat memahami dan menjalani
keyakinan dan nilai-nilai pribadi mereka. Perawat membantu pasien
dalam menjalani nilai-nilai yang penting bagi mereka.
13. Mempertahankan Lingkungan yang Dapat Mendorong
Pertumbuhan Pribadi: Pasien harus dapat menjaga lingkungan
yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Perawat membantu pasien dalam menciptakan lingkungan yang
positif.
14. Menggunakan Sumber Kesehatan yang Tersedia: Pasien harus
dapat menggunakan sumber-sumber kesehatan yang tersedia
untuk menjaga kesehatan mereka. Perawat membantu pasien
dalam memahami dan mengakses sumber-sumber kesehatan ini.
Konsep-konsep ini membantu perawat memahami dan merencanakan
perawatan yang sesuai untuk pasien dengan berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar mereka, sehingga membantu pasien dalam mencapai
kemandirian dan pemulihan yang optimal.
x
mengevaluasi kebutuhan pasien dan merancang perawatan yang
sesuai.
3. Perawat adalah Anggota Tim Perawatan: Henderson melihat
perawat sebagai anggota tim perawatan yang bekerja sama
dengan pasien dan anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter,
ahli gizi, terapis fisik, dan lainnya, untuk mencapai tujuan
perawatan.
4. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Mendorong Pemulihan: Asumsi ini
mengatakan bahwa ketika kebutuhan dasar pasien terpenuhi, maka
proses pemulihan akan ditingkatkan. Oleh karena itu, perawat
harus fokus pada pemenuhan kebutuhan ini.
Asumsi-asumsi ini membantu membentuk landasan teori Henderson
dan memberikan panduan bagi perawat dalam merencanakan dan
memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien mereka.
xi
menciptakan landasan konkret untuk praktik keperawatan, yang
sesuai dengan pendekatan berbasis bukti yang dianut oleh
paradigma keperawatan modern.
3. Pemahaman tentang Perawatan yang Sensitif Budaya: Paradigma
keperawatan saat ini menghargai pentingnya memahami dan
menghormati nilai-nilai dan budaya pasien. Teori Henderson
menekankan bahwa perawat harus memahami konteks sosial,
budaya, dan nilai-nilai pasien mereka, yang mencerminkan
pandangan yang sejalan dengan paradigma keperawatan saat ini.
4. Edukasi Pasien: Paradigma keperawatan modern menganggap
pendidikan pasien sebagai komponen penting dari perawatan.
Teori Henderson memberikan panduan tentang pentingnya peran
perawat dalam memberikan edukasi kepada pasien agar mereka
dapat mengambil peran aktif dalam perawatan mereka sendiri.
5. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan: Paradigma
keperawatan mengakui pentingnya pencegahan penyakit dan
pemeliharaan kesehatan. Teori Henderson juga menekankan
pentingnya pemeliharaan kesehatan dan memenuhi kebutuhan
dasar pasien sebagai strategi pencegahan.
Dengan kata lain, teori Virginia Henderson adalah salah satu teori
keperawatan yang memainkan peran kunci dalam membentuk dan
mendukung paradigma keperawatan saat ini, yang menempatkan pasien
sebagai subjek yang aktif dan menekankan pendekatan holistik dalam
perawatan. Ini berarti bahwa teori Henderson adalah salah satu fondasi
teoritis dalam praktik keperawatan yang modern.
xii
Berikut adalah beberapa cara di mana teori Virginia Henderson dapat
diterapkan dalam praktik keperawatan:
1. Evaluasi Kebutuhan Dasar Pasien: Langkah pertama dalam
penerapan teori Henderson adalah mengevaluasi kebutuhan dasar
pasien. Perawat harus melakukan penilaian menyeluruh untuk
mengidentifikasi kebutuhan pasien dalam berbagai aspek seperti
pernapasan, makanan, eliminasi, mobilitas, dan sebagainya.
2. Pengelolaan Perawatan: Perawat harus memastikan bahwa
perawatan yang diberikan sesuai dengan rencana perawatan yang
telah direncanakan. Mereka juga harus mengawasi perubahan
dalam kondisi pasien dan menyesuaikan rencana perawatan sesuai
kebutuhan.
3. Keseimbangan antara Kepatuhan dan Kebutuhan Pasien: Penting
untuk mencapai keseimbangan antara mematuhi rencana
perawatan medis dan memenuhi kebutuhan pasien. Perawat harus
berkomunikasi secara efektif dengan pasien untuk memahami
preferensi dan kebutuhan mereka.
4. Evaluasi Terus-menerus: Perawat harus terus-menerus
mengevaluasi respons pasien terhadap perawatan dan
memodifikasi rencana perawatan jika diperlukan. Evaluasi ini
membantu memastikan bahwa perawatan tetap relevan dengan
perubahan dalam kondisi pasien.
5. Kolaborasi Tim: Perawat harus bekerja sama dengan anggota tim
perawatan kesehatan lainnya, seperti dokter, terapis, dan ahli gizi,
untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan koordinatif
kepada pasien.
Penerapan teori Virginia Henderson dalam pelayanan keperawatan
membantu perawat untuk lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pasien
dan mendorong pasien untuk mencapai kemandirian dalam perawatan
mereka. Ini juga mempromosikan pendekatan holistik dan berbasis bukti
dalam praktik keperawatan.
xiii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
Teori Virginia Henderson tentang model konsep keperawatan dalam buku
"The Principles andPractice of Nursing" menerapkan Model Keperawatan
yang sangat mempengaruhi perkembangan dan proses keperawatan di
dunia ini dengan pemenuhan ke-14 komponen dasar kebutuhan manusia.
Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai
aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau
proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri
oleh individu saat ia memilikikekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk itu.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-as-
syafiiyah/ilmu-keperawatan/makalah-falsafah-kelompok-2/33087728
https://www.slideshare.net/yulianingsihkodim/virginia-henderson-
31970207
https://nurseslabs-com.translate.goog/virginia-hendersons-need-
theory/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc#h-
biography-of-virginia-henderson
https://www.academia.edu/9700724/
MODEL_KEPERAWATAN_MENURUT_VIRGINIA_HENDERSON_BAB_
I_PENDAHULUAN
xv