Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI VIRGINIA HENDERSON

DOSEN PENGAMPU:
NETHA DAMAYANTE, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 2

M. Habiby Dwi Attaila


Najwa Nafterzon
Najwa
Muhamad Rizki Novaldi
RD Surya Darma

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
POLTEKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena


dengan rahmat dan hidayah-Nya lah kami rekan – rekan dapat
mengerjakan tugas makalah yang telah Ibu berikan, hingga saya dan
rekan - rekan dapat menyelesaikan makalah dengan judul “TEORI
VIRGINIA HENDERSON” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima
kasih kepada Ibu NETHA DAMAYANTE, S.Kep, M.Kep selaku dosen
pembimbing mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami dan pembaca serta menambah wawasan bagi kita semua. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan.
Namun kami sebagai penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalampenyusunan
makalah selanjutnya.

Jambi, 25 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................3
1.4 Ruang Lingkup....................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................4
2.1 Biografi Tokoh.....................................................................4
2.2 Konsep Utama Teori...........................................................5
2.3 Asumsi Teori.......................................................................7
2.4 Keterkaitan Teori Dalam Paradigma Keperawatan.............8
2.5 Penerapan Teori Dalam Pelayanan Keperawatan..............9
BAB III KONSEP TEORI MODEL....................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep dasar keperawatan adalah dasar-dasar yang menjadi
landasan dalam praktik keperawatan untuk merawat individu, keluarga,
dan masyarakat agar mencapai kesehatan optimal. Konsep dasar
keperawatan melibatkan pemahaman tentang berbagai aspek penting
dalam perawatan kesehatan
Teori konsep dasar keperawatan adalah konseptual yang
digunakan dalam praktik keperawatan untuk memahami dan
merencanakan perawatan pasien. Beberapa teori dan konsep dasar
dalam keperawatan:
A. Teori Florence Nightingale: Florence Nightingale adalah pelopor
dalam pengembangan keperawatan modern. Konsep dasar dalam
teorinya adalah pentingnya lingkungan dalam penyembuhan. Ia
menekankan pentingnya lingkungan yang bersih dan kondusif
untuk pemulihan pasien.
B. Teori Dorothea Orem: Teori Orem berfokus pada konsep
kebutuhan dasar manusia dan kemampuan individu untuk
melakukan perawatan diri (self-care). Perawat membantu pasien
dalam memenuhi kebutuhan ini jika pasien tidak mampu
melakukannya sendiri.
C. Teori Virginia Henderson: Henderson mengemukakan bahwa peran
perawat adalah membantu individu untuk mencapai kemandirian
dalam perawatan kesehatan mereka. Konsep dasar ini melibatkan
pemahaman tentang kebutuhan dasar manusia seperti makanan,
tidur, dan eliminasi.
D. Teori Betty Neuman: Neuman mengembangkan Model Sistem
Neuman, yang berfokus pada pemahaman tentang bagaimana

iv
individu berinteraksi dengan lingkungan mereka dan bagaimana
tekanan atau stres dapat memengaruhi kesehatan. Perawat
berperan dalam menjaga keseimbangan pasien dalam sistem ini.
E. Teori Sister Callista Roy: Teori Roy berfokus pada konsep
adaptasi, di mana perawat membantu pasien beradaptasi dengan
perubahan dalam kesehatan mereka. Ini melibatkan pemahaman
tentang faktor-faktor fisik, psikososial, dan lingkungan yang
memengaruhi adaptasi.
F. Teori Hildegard Peplau: Peplau adalah salah satu pelopor dalam
bidang keperawatan jiwa. Konsep dasar dalam teorinya adalah
peran perawat sebagai "penasihat" atau "orang yang membantu"
dalam proses penyembuhan pasien jiwa.
G. Teori Jean Watson: Teori Watson menekankan pentingnya aspek
manusiawi dalam perawatan keperawatan. Konsep dasarnya
adalah empati, kasih sayang, dan perawatan yang holistik.
H. Teori Transkultural Madeleine Leininger: Leininger
menggarisbawahi pentingnya memahami dan menghormati nilai-
nilai budaya dalam perawatan kesehatan. Ini melibatkan konsep
perawatan budaya dan kompetensi lintas budaya.
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi
keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya. la menyatakan bahwa definisi keperawatan
harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini
dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis
bernama Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah
definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas
unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal
dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia
memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.

v
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan "The Actifities of Living". Model
tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu
dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan
tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep teori Virginia Henderson?
2. Bagaimana fungsi dari teori Virginia Henderson?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui konsep teori Virginia Henderson
2. Untuk mengetahui fungsi dari teori Virginia Henderson
1.4 Ruang Lingkup
1. Kebutuhan Dasar Manusia
2. Kemandirian
3. Definisi Peran Perawat
4. Fungsi Perawat
5. Menghormati Nilai Budaya

vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biografi Tokoh


Virginia Henderson (1897-1996) adalah seorang perawat Amerika
yang sangat berpengaruh dalam perkembangan profesi keperawatan.
Berikut adalah biografi singkat tentangnya:
Nama Lengkap: Virginia Avenel Henderson
Tanggal Lahir: 30 November 1897
Tempat Lahir: Kansas City, Missouri, Amerika Serikat
Tanggal Wafat: 19 Maret 1996
Tempat Wafat: Branford, Connecticut, Amerika Serikat
Latar Belakang dan Pendidikan
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri, dan tumbuh
dalam keluarga yang besar, Ia merasa tertarik pada keperawatan sejak
usia dini. Virginia memperoleh gelar sarjana dalam bidang keperawatan
dari St. Louis Protestant Hospital School of Nursing pada tahun 1921.
Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikannya di Teachers College, Columbia
University, di New York City, dan meraih gelar master pada tahun 1932.
Kontribusi dalam Keperawatan
Virginia Henderson adalah tokoh penting dalam perkembangan
keperawatan modern. Ia dikenal karena mengembangkan "14 Kebutuhan
Dasar Manusia" yang menjadi dasar bagi praktik keperawatan holistik.
Konsep ini menekankan bahwa peran perawat adalah membantu pasien
untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka agar mencapai tingkat
kesehatan yang optimal.
Selain itu, Virginia Henderson juga mengembangkan teori
keperawatan yang berfokus pada pemulihan pasien dan peran perawat
dalam membantu pasien mencapai kemandirian. Teorinya menjadi

vii
landasan bagi praktik keperawatan di seluruh dunia, terutama dalam
perawatan pasien di rumah sakit.
Penghargaan dan Pengakuan
Selama karirnya yang panjang, Virginia Henderson menerima
berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya terhadap
keperawatan. Ia dianugerahi gelar Doctor of Science Honoris Causa oleh
Universitas Yale pada tahun 1966. Virginia juga menjadi anggota National
Women's Hall of Fame pada tahun 1976.
Virginia Henderson meninggal pada tahun 1996, tetapi warisannya
dalam dunia keperawatan terus hidup melalui praktik-praktik keperawatan
yang mengikuti prinsip-prinsip yang ia kembangkan dan melalui
pengajaran di sekolah-sekolah keperawatan di seluruh dunia.

2.2 Konsep Utama Teori


Konsep utama dalam teori keperawatan Virginia Henderson adalah
"14 Kebutuhan Dasar Manusia." Teori ini memberikan kerangka kerja
yang kuat untuk praktik keperawatan holistik, menekankan peran perawat
dalam membantu pasien mencapai kemandirian dalam memenuhi
kebutuhan dasar mereka. Berikut adalah rangkuman dari konsep utama
dalam teori Virginia Henderson:
1. Bernapas dengan Normal: Pasien harus dapat bernapas tanpa
kesulitan atau gangguan pernapasan. Perawat membantu dalam
pemeliharaan fungsi pernapasan yang optimal.
2. Makan dan Minum dengan Sehat: Pasien harus dapat
mengonsumsi makanan dan minuman yang cukup dan sehat.
Perawat membantu pasien dalam merencanakan diet yang sesuai
dan memberikan asupan nutrisi yang memadai.
3. Eliminasi: Pasien harus dapat mengeluarkan sisa-sisa metabolisme
dari tubuhnya melalui urinasi dan defekasi. Perawat membantu
dalam menjaga fungsi ekskresi normal.

viii
4. Bergerak dan Memelihara Postur Tubuh yang Benar: Pasien harus
dapat bergerak dengan bebas dan memelihara postur tubuh yang
baik. Perawat membantu pasien dalam menjaga mobilitas dan
kenyamanan postur tubuh.
5. Tidur dan Istirahat yang Cukup: Pasien harus dapat tidur dan
beristirahat dengan nyaman untuk pemulihan yang optimal.
Perawat membantu pasien dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung tidur dan istirahat yang baik.
6. Memilih Pakaian yang Sesuai: Pasien harus dapat memilih dan
mengenakan pakaian yang sesuai dengan keadaan dan cuaca.
Perawat membantu pasien dalam menjaga kenyamanan
berpakaian.
7. Mempertahankan Kebersihan dan Perlindungan dari Bahaya:
Pasien harus dapat menjaga kebersihan diri dan melindungi diri
dari berbagai risiko dan bahaya. Perawat membantu dalam
menjaga sanitasi pribadi dan keselamatan pasien.
8. Berhubungan Sosial: Pasien harus dapat berinteraksi dan
berkomunikasi dengan orang lain. Perawat membantu pasien
dalam menjaga hubungan sosial yang sehat.
9. Memenuhi Aktivitas Hobi dan Rekreasi: Pasien harus dapat
melibatkan diri dalam aktivitas hobi dan rekreasi yang
menyenangkan. Perawat membantu pasien dalam mencari
kegiatan yang memuaskan minat mereka.
10. Belajar, Tumbuh, dan Berkembang: Pasien harus dapat belajar dan
mengembangkan potensi mereka. Perawat membantu pasien
dalam mencapai pendidikan dan pengembangan pribadi.
11. Pencapaian Kepuasan dalam Seksualitas: Pasien harus dapat
memenuhi kebutuhan seksual mereka dengan sehat dan aman.
Perawat membantu pasien dalam memahami dan menjaga
kesehatan seksual mereka.

ix
12. Keyakinan dan Nilai: Pasien harus dapat memahami dan menjalani
keyakinan dan nilai-nilai pribadi mereka. Perawat membantu pasien
dalam menjalani nilai-nilai yang penting bagi mereka.
13. Mempertahankan Lingkungan yang Dapat Mendorong
Pertumbuhan Pribadi: Pasien harus dapat menjaga lingkungan
yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Perawat membantu pasien dalam menciptakan lingkungan yang
positif.
14. Menggunakan Sumber Kesehatan yang Tersedia: Pasien harus
dapat menggunakan sumber-sumber kesehatan yang tersedia
untuk menjaga kesehatan mereka. Perawat membantu pasien
dalam memahami dan mengakses sumber-sumber kesehatan ini.
Konsep-konsep ini membantu perawat memahami dan merencanakan
perawatan yang sesuai untuk pasien dengan berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar mereka, sehingga membantu pasien dalam mencapai
kemandirian dan pemulihan yang optimal.

2.3 Asumsi Teori


Teori keperawatan Virginia Henderson didasarkan pada beberapa
asumsi atau premis dasar yang membentuk dasar pemikiran dan praktik
keperawatan yang diajukannya. Beberapa asumsi utama dalam teori
Henderson meliputi:
1. Kemandirian adalah Tujuan Utama: Asumsi paling mendasar dalam
teori Henderson adalah bahwa pasien memiliki kemampuan untuk
mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Perawat memiliki peran penting dalam membantu pasien mencapai
kemandirian ini.
2. Perawat memiliki Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan:
Asumsi ini menganggap bahwa perawat memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk memberikan perawatan yang
efektif dan berdasarkan bukti ilmiah. Perawat harus terampil dalam

x
mengevaluasi kebutuhan pasien dan merancang perawatan yang
sesuai.
3. Perawat adalah Anggota Tim Perawatan: Henderson melihat
perawat sebagai anggota tim perawatan yang bekerja sama
dengan pasien dan anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter,
ahli gizi, terapis fisik, dan lainnya, untuk mencapai tujuan
perawatan.
4. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Mendorong Pemulihan: Asumsi ini
mengatakan bahwa ketika kebutuhan dasar pasien terpenuhi, maka
proses pemulihan akan ditingkatkan. Oleh karena itu, perawat
harus fokus pada pemenuhan kebutuhan ini.
Asumsi-asumsi ini membantu membentuk landasan teori Henderson
dan memberikan panduan bagi perawat dalam merencanakan dan
memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien mereka.

2.4 Keterkaitan Teori Dengan Paradigma Keperawatan


Teori keperawatan Virginia Henderson memiliki keterkaitan dengan
paradigma keperawatan yang mendasari praktik keperawatan modern.
Paradigma keperawatan adalah kerangka konseptual yang mengatur
pemahaman, nilai, keyakinan, dan praktik dalam profesi keperawatan.
Berikut adalah keterkaitan teori Virginia Henderson dengan paradigma
keperawatan:
1. Pendekatan Holistik: Paradigma keperawatan modern menganut
pendekatan holistik terhadap perawatan pasien. Teori Henderson
secara konsisten menekankan pentingnya memahami pasien
sebagai individu yang unik dan merawat seluruh aspek fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual dari kesehatan mereka. Ini selaras
dengan pendekatan holistik dalam paradigma keperawatan.
2. Betonisasi Kebutuhan Dasar Manusia: Teori Henderson
mengidentifikasi 14 kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi
oleh individu untuk mencapai kesehatan yang optimal. Ini

xi
menciptakan landasan konkret untuk praktik keperawatan, yang
sesuai dengan pendekatan berbasis bukti yang dianut oleh
paradigma keperawatan modern.
3. Pemahaman tentang Perawatan yang Sensitif Budaya: Paradigma
keperawatan saat ini menghargai pentingnya memahami dan
menghormati nilai-nilai dan budaya pasien. Teori Henderson
menekankan bahwa perawat harus memahami konteks sosial,
budaya, dan nilai-nilai pasien mereka, yang mencerminkan
pandangan yang sejalan dengan paradigma keperawatan saat ini.
4. Edukasi Pasien: Paradigma keperawatan modern menganggap
pendidikan pasien sebagai komponen penting dari perawatan.
Teori Henderson memberikan panduan tentang pentingnya peran
perawat dalam memberikan edukasi kepada pasien agar mereka
dapat mengambil peran aktif dalam perawatan mereka sendiri.
5. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan: Paradigma
keperawatan mengakui pentingnya pencegahan penyakit dan
pemeliharaan kesehatan. Teori Henderson juga menekankan
pentingnya pemeliharaan kesehatan dan memenuhi kebutuhan
dasar pasien sebagai strategi pencegahan.
Dengan kata lain, teori Virginia Henderson adalah salah satu teori
keperawatan yang memainkan peran kunci dalam membentuk dan
mendukung paradigma keperawatan saat ini, yang menempatkan pasien
sebagai subjek yang aktif dan menekankan pendekatan holistik dalam
perawatan. Ini berarti bahwa teori Henderson adalah salah satu fondasi
teoritis dalam praktik keperawatan yang modern.

2.5 Penerapan Teori Dalam Pelayanan Keperawatan


Penerapan teori Virginia Henderson dalam pelayanan keperawatan
melibatkan penggunaan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang diajukan
dalam teorinya untuk memberikan perawatan yang efektif kepada pasien.

xii
Berikut adalah beberapa cara di mana teori Virginia Henderson dapat
diterapkan dalam praktik keperawatan:
1. Evaluasi Kebutuhan Dasar Pasien: Langkah pertama dalam
penerapan teori Henderson adalah mengevaluasi kebutuhan dasar
pasien. Perawat harus melakukan penilaian menyeluruh untuk
mengidentifikasi kebutuhan pasien dalam berbagai aspek seperti
pernapasan, makanan, eliminasi, mobilitas, dan sebagainya.
2. Pengelolaan Perawatan: Perawat harus memastikan bahwa
perawatan yang diberikan sesuai dengan rencana perawatan yang
telah direncanakan. Mereka juga harus mengawasi perubahan
dalam kondisi pasien dan menyesuaikan rencana perawatan sesuai
kebutuhan.
3. Keseimbangan antara Kepatuhan dan Kebutuhan Pasien: Penting
untuk mencapai keseimbangan antara mematuhi rencana
perawatan medis dan memenuhi kebutuhan pasien. Perawat harus
berkomunikasi secara efektif dengan pasien untuk memahami
preferensi dan kebutuhan mereka.
4. Evaluasi Terus-menerus: Perawat harus terus-menerus
mengevaluasi respons pasien terhadap perawatan dan
memodifikasi rencana perawatan jika diperlukan. Evaluasi ini
membantu memastikan bahwa perawatan tetap relevan dengan
perubahan dalam kondisi pasien.
5. Kolaborasi Tim: Perawat harus bekerja sama dengan anggota tim
perawatan kesehatan lainnya, seperti dokter, terapis, dan ahli gizi,
untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan koordinatif
kepada pasien.
Penerapan teori Virginia Henderson dalam pelayanan keperawatan
membantu perawat untuk lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pasien
dan mendorong pasien untuk mencapai kemandirian dalam perawatan
mereka. Ini juga mempromosikan pendekatan holistik dan berbasis bukti
dalam praktik keperawatan.

xiii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
Teori Virginia Henderson tentang model konsep keperawatan dalam buku
"The Principles andPractice of Nursing" menerapkan Model Keperawatan
yang sangat mempengaruhi perkembangan dan proses keperawatan di
dunia ini dengan pemenuhan ke-14 komponen dasar kebutuhan manusia.
Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai
aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau
proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri
oleh individu saat ia memilikikekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk itu.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-as-
syafiiyah/ilmu-keperawatan/makalah-falsafah-kelompok-2/33087728

https://www.slideshare.net/yulianingsihkodim/virginia-henderson-
31970207

https://nurseslabs-com.translate.goog/virginia-hendersons-need-
theory/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc#h-
biography-of-virginia-henderson

https://www.academia.edu/9700724/
MODEL_KEPERAWATAN_MENURUT_VIRGINIA_HENDERSON_BAB_
I_PENDAHULUAN

xv

Anda mungkin juga menyukai