Anda di halaman 1dari 25

Teori Virgina Henderson

Anggota Kelompok 1 :

1. REGSA SUKMA ANDIKA


2. TRYAS NURUL HIKMAH
3. DWI MARETA ANGGRAINI
4. JULIA MISPAH
5. DIARTI

AKADEMIK KEPERAWATAN KESDAM II/SWJ


TAHUN AKADEMIK 2020-2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah filsafah dan teori keperawaratan tentang
teori Virginia Henderson.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah filsafah dan teori
keperawaratan tentang teori Virginia Henderson ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

PALEMBANG, SEPTEMBER 2020

KELOMPOK 1

i
2
DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................i


Daftar isi ...........................................................................................................ii
Bab 1 Pendahuluan
A. .Latarbelakang ......................................................................................4
B. Tujuan ……............................................................................................5
C. Rumusan masalah.................................................................................5
Bab 2 Pembahasan
A. Teori Keperawatan Virginia Henderson……. ............................................6
B. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson..…..………….........6
C. Model Keperawatan Virginia Henderson ………………………………...7
D. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan……………..
…….10
E. Konsep Utama Teori Henderson ………………………………………..11
F. Keyakinan dan Tata Nilai Teori Henderson………...…………………..15
G. Penegasan-Penegasan Teorotis ……..…………………………………16
H. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan….…………….17
I. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson………………………………18
J. Karakteristik Bekerja Menurut Teori Virginia Henderson………….…..19
Bab 3 Penutup
A. Simpulan....................................................................................................23
B. Saran..........................................................................................................24
Daftar Pustaka ................................................................................................iii

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ii

          Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai


“penolong individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut
yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan
individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan,
keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson,
1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya
adalah kebebasan. Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas
kebutuhan dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang
lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan
perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan
semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut
Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan
kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien
mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut
Henderson yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar
kebutuhan Henderson, 1966.
         Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson
adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran
tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan
memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar
meninggal dengan damai.

4
      Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan
nilai yang dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami
perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang
kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan
mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa
yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan
kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam
melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat
melakukan aktivitas.
B.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
Ø  Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
Ø  Model keperawatan menurut Virginia Henderson
Ø  Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
Ø  Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
Ø  Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
Ø  Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
Ø  Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson

I.2 Perumusan Masalah


1.                  Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?
2.                  Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Henderson ?
3.                  Apa hubungan antara model dengan paradigma keperawatan ?
4.                  Apa saja konsep utama teori Virginia Henderson ?
5.                  Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson ?
6.                  Bagaimana mengaplikasi teori Henderson dalam proses
keperawatan?

5
7.                  Apakah tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson ?

BAB II
Tinjauan Teori
A. Teori Keperawatan Virginia Henderson
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik
dengan keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk
membantu personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia
belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C. dan lulus
pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan
keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale
UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari
Catholic University of America, Pace University, University of Rochester,
University of Western Ontario, dan Yale University. Bukunya yang di
publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960), Basic Principles of
Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).

B. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi
keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh
persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan
yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat
adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. 

6
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut
menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan
tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat
tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

C. Model Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang
telah memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang
mendunia. Ia membuat model konseptualnya pada awal 1960-an, ketika
profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya
adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan
kesehatan dalam hal kinerja. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting
sampai 1950-an, perawat lebih sering melakuakan instruksi dokter. Virginia
Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi unik dalam
keperawatan.
Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan
positif dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
Ø  Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
Ø  Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan
fungsi fisik semata
Ø Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan
hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
Ø Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan

7
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan,
perubahan sosial tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam
perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu
kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan dan
pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu inisiatifnya
diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial
dari perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan
model konseptual oleh International Council of Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan
berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit,
dalam hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai)
yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan,
atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut dapat
membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak
melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-
teori Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson
memberi tugas keperawatan menjadi empat belas jenis tugas yang berusaha
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan
menjadi empat belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model
keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
v  Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien
yang harus dipenuhi
v  Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien
sebanyak mungkin

8
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan
diri pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu
pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.
Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada
semua kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu
pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan
keperawatan dasar. Oleh karena itu Henderson menyimpulkan bahwa
asuhan keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi
tersebut sebagai contoh adalah :
ü  Rumah sakit umum
ü  Rumah sakit jiwa
ü  Institusi untuk penderita cacat mental
ü  Rumah perawatan
ü  Keperawatan distrik
ü  Perawatan di rumah
     Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di
rumah sakit umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya
merencanakan asuhan. Dalam modelnya ia menggambarkan rencana
keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan
yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
·         Urutan aktifitas yang harus dilakukan
·         Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
·         Perubahan-perubahan yang harus dibuat
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai
berikut :
·         Fungsi unik dari keperawatan
·         Upaya pasien ke arah kemandirian
·         Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
·         Perencanaan asuhan yang akan diberikan

9
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan.
Perawat menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era
baru ketika profesi mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara
lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi
pada pasien juga menandai era baru tersebut. Sebelumnya, terdapat
kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi
pasien. Penggunaan kerangka kerja berdasarkan kebutuhan untuk
membimbing pemberian asuhan dan terutama penekanan pada kebutuhan
untuk merencanakan asuhan merupakan prinsip yang sama pentingnya,
karena menandai mulainya perawat berpikir secara konstruktif tentang
pekerjaannya.
Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh
tindakan terapeutik dari dokter.

D. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan


Ø  Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah
satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai
unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan
keseimbangan fisiologis dan emosional.
Ø  Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan
kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

10
Ø  Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson
dihubungkan dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah
ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien)
untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah
kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai
simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan
kemandirian.
Ø  Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik
apakah ia sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh
kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan
Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu
untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh
profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson
menjelaskannya lebih lanjut.

E. Konsep Utama Teori Henderson


Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.
1.         Manusia.
     Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan
untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta
bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar
manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan
perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

11
1.      Bernapas secara normal
2.      Makan dan minum dengan cukup.
3.      Membuang kotoran tubuh.
4.      Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5.      Tidur dan istirahat.
6.      Memilih pakaian yang sesuai.
7.  Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
8.      Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
9.      Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
11.  Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12.  Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13.  Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14.  Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun
pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
        Keempatbelas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan
menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis,
sosiologis, dan spiritual. Kebutuhan dasar poin a-itermasuk komponen
kebutuhan biologis, poin j dan n termasuk komponen kebutuhan
psikologis, poin k termasuk kebutuhan spiritual, dan komponen l dan
m termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
        Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak
dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien
dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).

12
   Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi
fokus asuhan keperawatandipengaruhi oleh :
·         Usia
·         Kondisi emosional (mood dan temperamen)
·         Latar belakang sosial dan budaya
·   Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif;
status mental.
2.         Keperawatan.
       Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosial.
3.         Kesehatan.
    Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi
bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati
penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling
ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila
mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.

13
4.         Lingkungan.
     Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan.
a.  Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b.      Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c.       Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d.    Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai
dasar dalam memberikan resep.
e.    Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-
saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f.    Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.
       Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat
dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga
tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat
mandiri.
1.      Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2.      Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3.      Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
    
Pada situasi pasienyang gawat, perawat berperan sebagai pengganti
(subtitute) di dalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik,
kemampuan, atau kamauan pasien yang berkurang. Di sini perawat berfungsi
untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada
pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk

14
menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya.
Kemandirian ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak
bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, parawat berusaha keras
saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra
(partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana
perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien memiliki
kebituhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut
dimodifikasiberdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya, seperti usia,
tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan
intelektual.
     Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat
bahwa perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter.
Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang membolehkan seorang
dokter  memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan lainnya.
Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen
kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang
dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukanoleh dokter.
Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Henderson dapat digambarkan
sebagai berikut.

F. Keyakinan dan Tata Nilai Teori Henderson


       Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki
keterkaitan hidup secara individual selama daur kehidupan, dari fase
ketergantungan hingga kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan
lingkungan. Perawat merupakan penolong utama klien dalam melaksnakan
aktifitas penting guna memelihara dam memulihkan kesehatan klien atau
mencapai kematian yang damai. Bantuan ini dinerikan oleh perawat karena
kurangnya pengetahuan, kekuatan, atau kemauan klien dalam melaksanakan
14 komponen kebutuhan dasar.

15
G. Penegasan-Penegasan Teorotis
v      Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2. Perawat sebagai helper (penolong).
3. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
     Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan sepertipengganti
apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh,
atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau
pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat
membantu pasien meraihatau mendapatkan kembali kemandiriannya.
Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif. Tidak ada satupun
dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita berusaha keras bagi
saling bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung dalam sakit. Perawat
harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga
kondisi-kondisi tersebut dan kondisi patologis yang merubahnya.
               Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu.
Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-
reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.
       Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah
berupa kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat
harus menjaga hari-hari pasien senormal mungkin. Menjadikan sehat adalah
tujuan penting alinnya oleh si perawat.
v      Hubungan Perawat Dokter

16
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para
dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien
bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan
rencana pengobatan yang di tentukan dokter.

Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat


saling bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan
anggota tim lainnya saling membantu menjalankan program perawatan
penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik
orang lain. Henderson mengingatkan kita tidak seorang pun di dalam tim
memberi beban kepada anggota lainnya, dimana siapapun mereka tidak
sanggup untuk melakukan tugas khususnya tersebut.

H. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan


       Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik
keperawatan  menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai
pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan
keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula
bergantung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu
pasien beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri
(independent) dengan mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan,
serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan dasar.
          Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar
pasien berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data,
perawat menggunakan metode observasi, indra penciuman, peraba, dan
pendengaran. Setalah data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut
dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit.
Hasil analisis tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan
muncul. Diagnosis keperawatan, menurut Henderson, dibuat dengan
mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya-dengan

17
atau tanpa bantuan-serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau
pengetahuan yang dimiliki individu.

       Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan


rencana perawatan sesuai kebutuhan individu-termasuk di dalamnya
perbaikan rencana jika ditemukan adanya perubahan-serta dokumentasi
bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sakit atau sehat.
Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu individu
memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan
guna memelihara kesehatan individu, memulihkannya dari kondisi sakit, atau
membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat
sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang
budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik
individu. Tarakhir, perawat mengevaluasi pencapaian kriteria yang
diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.

I. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson


Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan
spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model
konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat
adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat
belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan
pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh

18
kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan,
kemauan, dan pengetahuan.

J. Karakteristik Bekerja Menurut Teori Virginia Henderson


Henderson menulis definisi dari keperawatan sebelum pengembangan
konsep dan teori tentang keperawatan. Niatnya adalah untuk mengidentifikasi
fungsi-fungsi khusus perawat untuk melakukan dan menjelaskan dasar
teoritis dalam praktik keperawatan. Namun demikian, beberapa ciri dari teori
dibahas dalam capter 1 dapat diterapkan untuk bekerja Henderson.
1.   Teori ini dapat menjadi konsep sedemikian rupa untuk menciptakan cara
berbeda dalam memandang suatu fenomena tertentu.
       Henderson menggunakan konsep kebutuhan dasar manusia,
biophysiology, budaya, dan komunikasi interaksi. Konsep-konsep yang
dipinjam dari disiplin lain daripada yang unik untuk keperawatan. Di satu sisi,
orang mungkin melihat koleksi-konsep ini sebagai teori tingkat menengah
sejak menggambarkan praktik keperawatan adalah tujuan utama dari
Henderson.
     Kebutuhan manusia Hierarki Maslow cocok dengan empat belas
komponen dasar. Sembilan komponen pertama adalah kebutuhan fisiologis
dan keamanan. Sisa lima komponen berurusan dengan cinta dan memiliki,
penghargaan sosial, dan kebutuhan aktualisasi diri. Henderson
menggunakan konsep biophysiological ketika dia menekankan pentingnya
fisiologi dan saldo fisiologis dalam membuat keputusan tentang perawatan.
Konsep budaya karena mempengaruhi kebutuhan manusia adalah belajar
dari keluarga dan kelompok-kelompok sosial lainnya. Karena itu, Henderson
menunjukkan bahwa perawat tidak mampu untuk sepenuhnya
menginterpretasikan atau menyediakan semua persyaratan untuk individu

19
kesejahteraan. Paling-paling hanya perawat dapat membantu individu dalam
memenuhi kebutuhan manusia.

         Konsep interaksi-komunikasi dapat dilihat dalam tulisan-tulisan


Henderson. Dia percaya kepekaan terhadap komunikasi nonverbal adalah
penting untuk mendorong ekspresi perasaan. Selain prasyarat untuk
memvalidasi kebutuhan pasien adalah hubungan perawat-pasien
construktive. Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa konsep dapat
diidentifikasi dari definisi keperawatan dan empat belas komponen
perawatan. Setiap konsep ini dapat saling terkait untuk menggambarkan
keperawatan seperti yang dilihat oleh Henderson. Dengan demikian, ia
menciptakan cara baru untuk memahami hubungan beberapa konsep dalam
definisi nya keperawatan. Bagaimana konsep-konsep saling masih harus
diuji.
2.        Teori harus logis di alam.
      Definisi Henderson dan komponen yang logis. Perawat membantu
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkontribusi terhadap
kesehatan, pemulihan, atau kematian yang damai dan mendorong
kemandirian secepat mungkin. Empat belas komponen panduan bagi individu
dan perawat dalam mencapai tujuan yang dipilih. Komponen mulai dengan
fungsi fisiologis dan pindah ke aspek psikososial yang dapat menyampaikan
bahwa operasi tubuh merupakan prioritas ke status emosional atau kognitif.
3.        Teori harus digeneralisasikan secara relatif dan sederhana.
        Hendersons yang bekerja relatif sederhana namun digeneralisasikan
dengan beberapa keterbatasan. Karyanya dapat diterapkan pada kesehatan
individu dari segala usia. Perawat berfungsi di berbagai tingkat dan dalam
berbagai budaya telah menggunakan definisi Henderson dan komponen
dalam praktek mereka. Sebuah kelemahan penting adalah kurangnya

20
pengujian empiris untuk menentukan generalisasi definisi dan empat belas
komponen.

4.        Teori dapat menjadi basis untuk hipotesis yang dapat diuji.


       Henderson definisi keperawatan tidak dapat dilihat sebagai sebuah teori,
oleh karena itu, adalah mustahil untuk menghasilkan hipotesis. Namun,
beberapa pertanyaan untuk menyelidiki definisi keperawatan dan empat
belas komponen mungkin berguna. Beberapa contoh pertanyaan-pertanyaan
ini:
·                      Apakah urutan empat belas komponen diikuti oleh perawat di
Amerika Serikat dan negara-negara lain?
·                      Apa prioritas yang jelas dalam penggunaan fungsi keperawatan
dasar?
·                      Apakah perawat awalnya memberikan perawatan untuk menyajikan
masalah medis dan kemudian menggunakan fungsi yang unik?
·                      Yang daerah khusus klinis praktik keperawatan menyertakan atau
mengecualikan komponensepuluh lewat empat belas?
     Henderson adalah seorang penganjur untuk melakukan penelitian di
keperawatan. Dia nikmat penelitian diarahkan untuk meningkatkan praktek
daripada yang dilakukan sebagai usaha akademis atau teoritis.
5.     Teori berkontribusi dan membantu dalam meningkatkan tubuh secara
umum pengetahuan dalam disiplin melalui penelitian dilaksanakan untuk
memvalidasi mereka.        
          Ide Henderson praktik keperawatan diterima dengan baik di seluruh
dunia sebagai dasar untuk perawatan. Namun, dampak dari definisi dan

21
komponen belum ditetapkan melalui penelitian. Studi empiris yang dirancang
dengan baik diperlukan untuk menentukan kontribusi Hendersons untuk
pengetahuan tentang praktek keperawatan di seluruh dunia dan hasil pasien.
Hal ini akan membantu memvalidasi keyakinan Henderson tentang fungsi
unik dari keperawatan.

6.   Teori dapat dimanfaatkan oleh praktisi untuk membimbing dan


meningkatkan praktek mereka.
      Idealnya, perawat akan meningkatkan praktik keperawatan dengan
menggunakan definisi Henderson dan empat belas komponen untuk
meningkatkan kesehatan individu dan dengan demikian mengurangi
penyakit. Hasil akhir yang diinginkan akan menjadi ukuran tingkat pemulihan,
promosi kesehatan dan pemeliharaan, atau kematian yang damai.
7.     Teori harus konsisten dengan teori valideted lainnya, hukum, dan
prinsip-prinsip tetapi akan meninggalkan pertanyaan tak terjawab terbuka
yang perlu diselidiki.
        Ada potensi untuk perbandingan untuk definisi Henderson dan
komponen dengan teori divalidasi, hukum, dan prinsip-prinsip. Konsep
kebutuhan dasar manusia, budaya, kemandirian, dan interaksi-komunikasi
secara luas diteliti oleh peneliti perawat serta mereka dalam disiplin sosial
dan psikologis. Pada 1980-an, Henderson menulis keperawatan yang harus
menerima tanggung jawab untuk melakukan investigasi pada praktek
keperawatan. Selanjutnya, fokus harus pada pengukuran kesejahteraan
konsumen, kepuasan, dan efektivitas biaya.

22
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam
definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat
digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh
dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu
kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk
publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan
Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik
untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada
tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas
apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain
fisik.
       Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi
keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya
harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar
akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan
untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.

23
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang
teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam
makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori
ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik
keperawatan. 

24
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik
Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan
praktikkeperawatan. New York:Macmillan.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta
: Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik
KeperawatanProfesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.

25
iii

Anda mungkin juga menyukai