Anda di halaman 1dari 10

KESALAHAN-KESALAHAN

KALIMAT

OLEH:
MELLY ARIATI, S. Pd. M. Pd.

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN
“ KESDAM II / SRIWIJAYA “
Pengertian kalimat
Kalimat adalah satuan gramatik lengkap yang mempunyai
makna, jeda dan intonasi final. (tanda baca).
 Contoh: Ibu membeli sayur di pasar.
s p o ket
 Pergi! Keluar! >>>>> Apakah ini termasuk kalimat?
 Struktur kalimat:

SP = Saya sedang belajar.


SPO = Saya sedang mengajar bahasa Indonesia.
SPK = Saya sedang belajar di ruang 3.
SPPel = Saya sedang belajar bahasa Indonesia.
SPOK = Saya sedang mengajar bahasa Indonesia di ruang 3.
SPOpel = Saya sedang belajar bahasa Indonesia di ruang 3.
Afiksasi?
Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata
dengan mengimbuhan afiks (imbuhan ) pada bentuk dasar,
baik bentuk dasar tunggal ataupun kompleks.

 Prefiks (awalan)
meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, se-, per-, pra-, ke-, a-, maha-,
para-
 Infiks (sisipan)
-el-, -er-, -em-
 Sufiks (akhiran)
-kan, -an, -i, -nya, -wan, -wati, -is, -man, -da, -wi
Kesalahan Berbahasa
 Kesalahan Pembentukan kata
(Penanggalan MeN-, karena untuk penghematan yang
merupakan ciri bahasa jurnalistik).
Contoh:
1. Presiden lantik (melantik) lima orang duta besar.
2. Dia sedang menyuci (mencuci) mobilnya di garasi ketika didatangi tamu
bertopeng.
3. Aldi mengkomunikasikan (mengomunikasikan) pikiranya melalui
tulisan.
4. Ani menterjemahkan (menerjemahkan) buku berbahasa inggris.
Lanjutan

 Kesalahan Penyusunan Kalimat


(Hal ini mengakibatkan kalimat menjadi tidak efektif).
Contoh:
1. Membaca surat anda, saya sangat terkejut.
(Setelah membaca surat Anda, saya sangat terkejut)
2. Sayuran yang rasanya pahit dia tidak suka.
(Dia tidak suka sayuran yang rasanya pahit)
3. Sejak dari kecil ia sudah terlihat sebagai anak yang cerdas.
(Sejak kecil ia sudah terlihat sebagai anak yang cerdas)
4. Ini hari mereka akan datang.
(Pada hari ini mereka akan datang)
5. Sangat kami butuhkan peralatan ini.
(Kami sangat membutuhkan peralatan ini)
Lanjutan
 Kesalahan Penataan Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk menghubung-hubungkan fakta
yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Contoh:
1. Dia lebih terampil merangkai bunga daripada janur.
(Dia lebih terampil merangkai bunga daripada merangkai janur)
2. Untuk mempersingkat waktu, marilah kita lanjutkan pada acara
selanjutnya.
(Untuk menghemat waktu, kita lanjutkan dengan acara selanjutnya).
3. Acara berikutnya adalah sambutan Gubernur DKI Jakarta, waktu dan tempat
kami persilahkan.
(Acara selanjutnya adalah sambutan Gubernur DKI Jakarta, kami persilahkan
Gubernur DKI Jakarta.
Kesalahan Kalimat
a. Kesalahan Struktur
1) Kalimat aktif tanpa subjek (menurut Ahli hukum menyatakan ....
Seharusnya ahli hukum menyatakan)
2) Menempatkan kata depan di depan subjek, dengan kata depan ini
subjek berubah menjadi keterangan
(Di Jakarta memiliki pusat perdagangan terbesar di Asean; seharusnya
Jakarta memiliki pusat perdagangan terbesar di Asean/ mengubahnya
menjadi kalimat pasif Di Jakarta terdapat... )
3) Tanpa unsur predikat, menempatkan kata yang di depan predikat,
dengan kata ini predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek.
(Petani yang bekerja di sawah seharusnya Petani bekerja di sawah).
4) Menempatkan kata depan di depan objek, seharusnya kata kerja
transitif langsung diikuti oleh objek dan tidak disisipi kata depan.
(mereka mendiskusikan tentang budidaya ikan seharusnya Mereka
mendiskusikan cara budidaya ikan).
Lanjutan
5. Menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal
kalimat. (Ia pandai. Sehingga selalu mendapat beasiswa seharusnya Ia
pandai sehingga selalu mendapat beasiswa).
6. Berupa anak kalimat atau klausa, atau penggabungan anak kalimat.
(Meskipun sudah kaya raya, tetapi ia tetap bekerja keras seharusnya
Meskipun sudah kaya raya, ia tetap bekerja keras).
7. Salah urutan (Buku itu sudah saya baca seharusnya Saya sudah
membaca buku itu).

b. Kesalahan Diksi
Pengertian diksi menurut Wikipedia merupakan pemilihaan kata yang
tepat dalam merankai sebuah kalimat. Tujuannya untuk membuat karya
tulis atau kalimat lebih menarik, dan lebih sesuai dengan apa yang penulis
ingin sampaikan kepada pembacanya.
Contoh Diksinya:

1. Kucing saya meninggal tadi pagi. (kurang tepat, meninggal biasanya


digunakan pada manusia).
Kucing saya mati tadi pagi. (tepat)
2. Rini adalah wanita yang manis. (kurang tepat, karena manis bisa diartikan
menjadi sebuah rasa).
Rini adalah wanita yang cantik. (tepat)

Fungsi Diksi:
3. Membuat orang yang membaca ataupun mendengar karya sastra menjadi lebih
faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
4. Mencegah salah pemahaman
5. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif
6. Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau
pun terucap)
7. Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat
menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.
c. Kesalahan Ejaan (EYD: huruf kapital, huruf kecil, dan lain-

lain)

Anda mungkin juga menyukai