A. PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat = Satuan bahasa yang terkecil, dalam
wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh.
Contoh :
1. Gedung tinggi itu
2. Rumah bagus bercat putih itu
Bandingkan!
3. Gedung itu tinggi.
4. Rumah bagus itu bercat putih.
B. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK
KALIMAT
1. Kata
Koordinatif
ayah ibu
siang
malam
suka duka
pulang
pergi
jual beli
Atributif
rumah besar
hari senin
tangga
berjalan
sedang
membaca
merah sekali
Apositif
Alam putraku
Ketua MPR, Amin
Rais
Indonesia,
negeriku- yang
indah
Contoh
Verbal
Ajektival
Nominal
Pronominal
Adverbal
lebih kurang
Numeralia
introgativa
Klausa
1. Hari ini akan hujan
2. Ketika pertandingan
itu
berlangsung
mereka pergi keluar
lapangan.
a. Pertandingan itu
berlangsung
b. Mereka pergi ke luar
lapangan
4. Intonasi
= naik turunnya lagu kalimat.
Contoh : Pergi. (kabar), Pergi? (bertanya), Pergi! (perintah).
5. Jeda = perhentian lagu kalimat.
Contoh : Menurut cerita kakak Ibu Tuti itu guru yang pandai
6. Nada = tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu
kalimat.
Contoh : Rido mengirim surat kemarin
7. Tempo = cepat atau lambatnya pengucapan suatu
kalimat.
(hampir sama dengan nada)
Contoh : J-e-n-i-f-e-r
(kata Jenifer diucapkan lebih lambat, maksudnya
untuk menimbulkan efek kejelasan
pendengarnya)
C. STRUKTUR KALIMAT
1. Subjek = berfungsi sebagai pokok dari suatu
pembicaraan
suatu kalimat.
Contoh : Kakanya sedang menulis surat.
2. Predikat = unsur kalimat yang berfungsi
menjelaskan
subjek.
Contoh : Pak Ahmad Menegur salah seorang
muridnya.
Pelengkap
Adik bermain bola (nomina)
Kami suka berenang (Verba)
Bajunya berwarna hijau
(ajektiva)
E. JENIS-JENIS KALIMAT
1. Kalimat Sederhana dan Kalimat Kompleks
Contoh :
Kalimat sederhana :
Badannya Langsing
Kalimat Komleks :
Ketika masih kuliah badannya sangat langsing
F. KALIMAT EFEKTIF
1. Pengertian
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun secara singkat,
tetapi mempunyai daya informasi yang tepat sehingga secara
tepat pula mewakili gagasan atau perasaan pembicaran/
penulis.
Dengan kata lain kalimat efektif kalimat yang menimbulkan
pengertian dalam bayangan pembacanya suatu pengertian yang
sama dengan pengertian yang dimaksud penulisnya.
b. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan adalah hubungan
timbal
balik yang jelas antara unsur-unsur pembentuk
kalimat itu.
Kepaduan suatu kalimat akan terganggu apabila :
1) Kata ganti yang salah
Tidak efektif : Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih
Efektif
: Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terimakasih
2) Kata depan yang tidak tepat
Tidak Efektif : Pengarang itu menceritakan tentang pengalaman
masa kecilnya.
Efektif
: Pengarang itu menceritakan pengalaman
masa kecilnya.
3) Kata penghubung yang tidak jelas
Tidak Efektif : Yanto mengotori kaca itu, ia membersihkannya.
Efektif
: Yanto mengotori kaca itu kemudian ia
membersihkannya (kembali).
c. Kelogisan
Suatu kalimat dianggap logis apabila kalimat itu mengandung
makna yang diterima akal sehat. Kalimat itu bermakna sesuai
dengan kaidah-kaidah nalar secara umum. Rumput makan kuda,
Menurut nalar dan realitas sehari-hari, tidak mungkin dan tidak
ada rumput yang bisa makan kuda.
Tidak Efektif : Ayahnya mengajar bahasa Indonesia di kampus kami.
Efektif
: 1) Ayahnya mengajarkan bahasa Indonesia di kampus
kami.
2) Ayahnya mengajari kami bahasa Indonesia.
Tidak Efektif : Bersama surat ini saya beritahukan bahwa pada hari ini
saya tidak masuk kuliah karena sakit.
Efektif
: Dengan surat ini saya beritahukan bahwa pada hari ini
saya tidak masuk kuliah karena sakit.
Tidak Efektif : Di kampus kami dipelajarkan berbagai kepandaian wanita.
Efektif
: Di kampus kami dipelajari berbagai kepandaian wanita.
d. Kehematan
Kalimat efektif menggunakan kalimat-kalimat yang efisien,
tidak
berlebih-lebihan. Setiap kata yang digunakannya memiliki
fungsi
yang jelas.
Langkah-langkah untuk mengefektifkan sebuah
kalimat :
1) Menghilangkan subjek yang tidak diperlukan
T E : Para pegawai perusahaan itu bekerja dengan produktif karena
mereka merasa dihargai pemimpinnya.
E : Para pegawai perusahaan itu bekerja dengan produktif karena
merasa dihargai pimpinannya.
2) Menghindarkan penggunaan hipernim dan hiponimnya secara bersamasama
TE : Bunga-bunga mawar, anyelir dan gradiol sangat disukainya.
E : Mawar, anyelir dan gradiol sangat disukainya.
3) Menjauhkan pemakaian kata depan dari dan daripada yang tidak perlu
TE : Sejarah daripada perjuangan bangsa kita, ikut memberi dasar dan
arah daripada politik kita yang bebas dan aktif.
E
: Sejarah perjuangan bangsa kita, ikut memberi dasar dan arah
politik kita yang bebas dan aktif.
4) Menghindarkan pemakaian kata yang tidak perlu
TE : Di dekat kantor tempat mendaftarkan tanah diketemukan sebuah
peti tempat menyimpan uang dan sebuah koper yang
terbuat dari
kulit.
E
: Di dekat kantor pendaftaran tanah ditemukan sebuah peti uang
dan sebuah koper kulit.
5) Menghindarkan bentuk klausa yang ber- bahwa bila bentuk frasenya
sudah memadai
TE : Bahwa mereka orang jujur dan setia tidak dapat disangsikan lagi.
E : Kejujuran dan kesetiaan mereka tidak disangsikan lagi.
6) Menghilangkan pleonasme
TE : Ia mempunyai koleksi buku-buku langka.
E : Ia mempunyai koleksi buku langka.
e. Penekanan
Pengefektifan kalimat, dilakukan dengan penekanan unsurunsur yang yang dipentingkan.
Kata atau frase yang dianggap penting, lebih ditonjolkan
daripada kata atau frase yang lainnya.
Penekanan unsur-unsur kalimat dapat dilakukan :
1) Mengubah posisi kalimat, unsur-unsur yang dianggap penting
diletakkan
di depan kalimat
Contoh :
a) Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada
kesempatan lain.
b) Pada kesempatan lain kami berharap kita membicarakan lagi soal
ini
c) Kita dapat membicarakan soal ini pada kesempatan lain.
2)
f.
Penggunaan Ejaan :
administrasi - administratif
ahli
- akhli
anarki
- anarki
anggota
- anggauta
anjlok
- anjlog
doa
- doa
hadis
- hadist, hadith
izin
- idzin, ijin
maaf
- maaf
teater
- theather
walafiat
- walafiat
subjudul
- sub-judul,
antarkota
- antar-kota, antar kota
tata bahasa
- tatabahasa
berlari-lari
- ber-lari2
Contoh :
Rektor meninjau perumahan karyawan STIKES. (baku)
Rektor tinjau perumahan karyawan STIKES (tidak baku)
Kuliah sudah berjalan dengan baik. (baku)
kuliah sudah jalan dengan baik (tidak baku)
Bapak Doni pergi ke Sukabumi. (baku)
Bapak Doni ke Sukabumi (tidak baku)
Dia tahu bahwa saya belum membaca lagi. (baku)
Dia tahu, saya belum membaca lagi (tidak baku)
Mengapa kamu tidak datang? (baku)
Kenapa kamu nggak datang? (tidak baku)