Anda di halaman 1dari 16

K A L I M AT

EFEKTIF
PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
• Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya
sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang
dimaksudkan oleh penulis. Satuan bahasa yang didahului dan diakhiri oleh kesenyapan, intonasinya
menunjukkan kelengkapan ujaran dengan makna gramatikal
• Dalam buku “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”, E. Zainal Arifin dan S. Amran
Tasai menyebutkan bahwa, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam
pikiran pembicara atau penulis. Ketidakefektifan kalimat dapat membuat pesan yang disampaikan
pembicara atau penulis tereduksi, sehingga akan beda maknanya saat ditangkap oleh pendengar atau
pembicara.
CIRI – CIRI KALIMAT EFEKTIF
•Efektif atau tidaknya suatu kalimat dapat dilihat dari beberapa ciri sebagai berikut:

1. Memiliki bentuk yang pararel


Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Contoh:
1. Tugas seorang murid adalah belajar, berkarya dan berprestasi. (efektif)
2. Tugas seorang murid adalah mempelajari, berkarya, dan prestasi. (tidak efektif)

2. Memiliki struktur yang sepadan


Kesepadanan dalam kalimat efektif bisa dilihat dari keseimbangan atau kesamaan antar struktur bahasa yang digunakan dan gagasan yang ingin
disampaikan.
Contoh:
1. Andi adalah anak yang suka menolong dan Budi adalah anak yang nakal. (tidak efektif)
2. Andi adalah anak yang suka menolong sedangkan Budi adalah anak yang nakal. (efektif)
3. Selanjutnya Budi akan jelaskan betapa pentingnya pohon bagi kita. (tidak efektif)
• 3. Kalimat efektif memiliki kehematan kata
Yang dimaksud kehematan kata adalah kalimat efektif tidak menggunakan kata, frasa, atau
bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Contoh:
a. Akibat dia tidak mengerjakan Pr, dia dimarahi oleh guru. (tidak efektif)
b. Akibat tidak mengerjakan Pr, dia dimarahi oleh guru. (efektif)
Kalimat 1a tidak efektif karena memiliki dua subjek yang tidak perlu digunakan lagi karena
telah dijelaskan pada klausa setelahnya.

4. Kalimat efektif memiliki kecermatan penalaran


Kecermatan penalaran pada kalimat efektif maksudnya adalah kalimat tersebut tidak
menimbulkan ambiguitas atau memiliki makna yang ganda. Contoh:
a. Yang ada di dalam ruangan ini harus keluar. (tidak efektif)
b. Semua mahasiswa yang ada di dalam ruangan ini harus keluar. (efektif)
•5. Kalimat efektif memiliki gagasan yang padu
Kalimat efektif ditandai dengan unsur-unsur kalimat yang tersusun dengan baik sehingga memiliki gagasan
yang padu. Contoh:
1. Ayah setelah pulang dari kantor langsung menuju meja makan. (tidak efektif)
2. Ayah langsung menuju meja makan setelah pulang dari kantor. (efektif)

•6. Kalimat efektif memiliki bahasa yang logis


Bahasa yang logis adalah bahasa yang dapat diterima secara akal sehat oleh pendengar atau pembacanya.
Contoh:
a. Waktu dan tempat kami persilahkan. (tidak efektif)
b. Kepada Bapak Kepala Sekolah kami persilahkan. (efektif)
PRINSIP KALIMAT EFEKTIF
1. Kesepadanan
Setiap kalimat efektif harus memiliki kesepadanan bentuk. Dengan kata lain, unsur – unsur kalimat, seperti S, P, O, K, dan Pel yang saling mendukung
dan membentuk kesatuan gagasan.
Contoh :
•Aku melihat Budi juga melihat Andi di sekolah. (Tidak efektif)
•Aku dan Budi melihat Andi di sekolah. (Efektif)

2. Kepaduan Kalimat
Informasi yang terkandung tersusun dengan padu dan tidak terpecah – pecah. Hal ini dicirikan dengan kalimat tersebut yang tidak bertele – tele dan
tidak mengunakan kata daripada dan tentang di antara predikat dan objek.
Contoh :
•Rapat kali ini membahas tentang permasalahan – permasalahan yang terjadi. (Tidak efektif)
•Rapat kali ini membahas permasalahan – permasalahan yang terjadi. (Efektif)
• Kamu harus dapat memberikan kepada Andi buku itu. (Tidak efektif)
•Kamu harus mengembalikan buku Andi. (efektif)
3. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah kalimat tersebut memiliki ide yang masuk akal dan mudah dipahami oleh pembacanya.
Contoh :
•Untuk mempersingkat waktu, mari langsung kita mulai acara ini. (Tidak efektif)
•Untuk menghemat waktu, mari kita mulai acara ini. (Efektif)

4. Kehematan Kata
Dengan kata lain, tidak terjadi pengulangan – pengulangan kata yang tidak perlu.
Contoh :
•Budi belajar yang giat agar supaya lulus. (Tidak efektif)
•Budi belajar yang giat agar lulus. (Efektif)
•Para Ibu – ibu mendatangi kantor DPR. (Tidak efektif)
•Ibu – ibu mendatangi kantor DPR. (Efektif)
5. Ketepatan Pemilihan Kata
Kalimat efektif adalah kalimat – kalimat yang memiliki ketepatan dalam pemilihan kata, sehingga tidak menimbulkan sebuah keambiguan atau
penafsiran ganda.
Contoh :
•Barang bagus akan dikirim ke Jakarta saat ini juga. (Tidak efektif)
•Barang yang kondisinya bagus, akan dikirim ke Jakarta saat ini juga. (Efektif)

6. Ketegasan Makna
Ide pokok dalam kalimat efektif harus diperjelas, dengan cara meletakkan kata kunci atau inti kata pada awal kalimat, mengurutkan ide – ide tersebut
secara bertahap, dan menggunakan artikel – artikel penekanan, seperti –kah, -pun, dan –lah.
Contoh :
•Sudah saya buang sampah itu. (Tidak efektif)
•Sampah itu sudah saya buang. (Efektif)
• Kerjakan tugasmu dengan baik. (Tidak efektif)
•Kerjakanlah tugasmu dengan baik. (Efektif)
7. Kesejajaran Bentuk
Prinsip ini dicirikan dengan penggunaan bentuk kata, dan imbuhan di dalam kalimat itu. Jika
pada bentuk pertama menggunakan kata kerja maka bentuk kedua juga menggunakan kata kerja.
Contoh :
• Ani membantu ibu memasak, mencuci, dan sapu di rumah. (Tidak efektif)
• Ani membantu ibu memasak, mencuci, dan menyapu di rumah. (Efektif)
• Ayah bingung dengan tumpukan barang itu, apakah harus dibuang atau menyimpannya. (Tidak
efektif)
• Ayah bingung dengan tumpukan barang itu, apakah harus dibuang atau disimpan. (Efektif)
• Kakak menyingkirkan batu itu dengan didorongnya ke pinggir jalan. (Tidak efektif)
• Kakak menyingkirkan batu itu dengan mendorongnya ke pinggir jalan. (Efektif)
SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta
membentuk kesatuan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu
keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam
keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan
keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus di
2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja
berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu
menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat
pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.hilangkan).

3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang
berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata
mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan
adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan
makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.

5. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat
harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak
dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
KAIDAH PENULISAN KALIMAT EFEKTIF
a. Kalimat efektif ditulis dengan kaidah yang benar, yaitu :
1). Kalimat harus memiliki subjek dan predikat. kelompok kata kemudian pergi tidur bukan kalimat efektif sebab kalimat itu
tidak memiliki subjek; yang ada hanya predikat dan keterangan. Begitu juga kebun luas yang pernah digarapnya bertahun-
tahun sampai ia beranak bercucu belum merupakan kalimat. rangkaian itu kata sebenarnya merupakan bagian dari sebuah
kalimat. Meskipun terlihat panjang, kelompok kata itu hanya memiliki subjek
2). Tidak boleh hanya berupa klausa bawahan. Karena telah berhasil mengerjakan tugas dengan baik, atau bahwa dirinyalah
yang dianggap paling mampu belum merupakan kalimat. Hal ini karena kelompok kata itu hanyalah klausa bawahan.
3). Pilihan katanya harus tepat. Kalimat ia memandang orang sakit di RSCM, bukan kalimat efektif. Hal ini karena pilihan kata
yang digunakan tidak tepat. Seharusnya, kata yang digunakan adalah kata menjenguk, bukan memandang, menyaksikan,
atau menonton .

b. Pesan yang dikandung harus jelas. Kalimat yang panjang dapat mengaburkan pesan.
CONTOH-CONTOH KALIMAT EFEKTIF
•Aku telah menyapu halaman rumah. (efektif)
•Aku telah menyapu halaman depan rumah. (tidak efektif)

•Setiap warga negara wajib membayar pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya. (efektif)
•Setiap warga indonesia harus membayar pajak bumi dan bangunan tahun ini. (tidak efektif)

•Maka dari itu, tata tertib lalu lintas harus dipatuhi semua pengguna jalan raya. (efektif)
•Maka dari itu yang harus dilakukan pengguna jalan raya adalah mematuhi tata tertib lalu lintas. (tidak efektif)

•Contoh kalimat efektif yang tepat bukan seperti itu. (efektif)


•Contoh-contoh kalimat efektif itu tidak tepat. (tidak efektif)
• Budi tidak pergi kepasar. (efektif)
• Budi sesungguhnya tidak pergi kepasar tadi. (tidak efektif)

• Sungguh aku sangat menyesal atas kejadian kemarin sore. (efektif)


• Kejadian kemarin sore itu membuat aku benar-benar menyesal. (tidak efektif)

• Keluhan masyarakat harus segera di tindak lanjuti pemerintah. (efektif)


• Keluhan yang diajukan oleh masyarakat harus segera di tindak lanjuti pemerintah. (tidak efektif)

Anda mungkin juga menyukai