Anda di halaman 1dari 18

KALIMAT EFEKTIF

DISUSUN OLEH

ANGGI ILFA S (161734002)


CLERY DEWANTARI (161734004)
FERMAN YULIANSYAH (161734008)
SYIFAPRILIA NURHASANAH (161734030)
Pengertian Kalimat Efektif menurut Para
Ahli

Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)

Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)

Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat


komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah
dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
(Rahayu: 2007)
Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai


dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda
bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca
atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat
efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti
apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Syarat Kalimat Efektif
Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat.
Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis
ternyata tidak tepat ejaannya.

Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat,
kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin
guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan.
Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di
awal kalimat.

Tidak Boros dan Bertele-tele


Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata
dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan
ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian
tuangkan.
Prinsip Kalimat Efektif

Menurut Parera (Ekosusilo,1995:63) kalimat dikatakan efektif apabila didukung


oleh:
 kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis
 keparalelan, untuk tujuan efektivitas tertentu
 ketegasan dalam menonjolkan pikiran utama
 kehematan dalam pilihan kata
 kecermatan
 kelogisan
 Kepaduan
Kesepadanan Struktur
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur
bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan
dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki
kesepadanan struktur, yaitu:

1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Contoh:
Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Tidak efektif)
Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegaiatan study tour. (Efektif)

Untuk menghindari ketidak jelasan subjek, hindarilah pemakaian kata depan


(Preposisi) di depan Subjek.
2. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal

Contoh:
Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. (Tidak Efektif)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. (Efektif)

3. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang

- Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. (Tidak efektif)


Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (Efektif)
- Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting. (Tidak efektif)
Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting. (Efektif)
4. Tidak menggunakan alat penghubung intrakalimat pada kalimat tunggal
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
(Tidak Efektif)

Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah
kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung
intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:
- Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (Efektif)
- Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (Efektif)
Keparalelan
Keparalelan adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa atau konstruksi bahasa yang sama
dalam susunan serial, dapat juga dikatakan sebagai kesejajaran pengungkapan ide-ide
dalam suatu kalimat. Yang dimaksud dengan susunan serial adalah jika kata pertama
berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama
berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina.

Contoh:

Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan


pengaplikasian definisi kalimat efektif. (Tidak efektif)
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan
mengaplikasikan definisi kalimat efektif. (Efektif)
contoh:
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. (Tidak efektif)

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (Efektif)


Ketegasan
Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakukan menonjol pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah
kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Ada beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam
kalimat, yaitu:

1. Meletakan kata kunci di awal kalimat


Contoh:
Sudah saya baca buku itu. (Tidak efektif)
Buku itu sudah saya baca. (Efektif)

2. Mengurutkan kata secara bertahap.


Contoh:
Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)
Kehematan Kata
Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak
perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan
kalimat. Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu:

1. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk


Contoh:
Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren. (Tidak hemat)
Saya tidak suka buah apel dan duren. (hemat)

2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat


Sejak dari pagi dia bermenung. (Tidak hemat)
Sejak pagi dia bermenung. (hemat)

3. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak


Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Tidak hemat)
Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (hemat)
4 . Menghindari pemakaian superordinat pada hipomini kata
Pakaiannya berwarna merah menyala. (Tidak hemat)
Pakaiannya merah menyala. (hemat)

5. Menghindari pemakaian kata penghubung yang berlebihan


Walaupun sakit, tetapi ia berangkat juga. (tidak hemat)
Walaupun sakit, ia berangkat juga. (hemat)
6. Menghindari pemakaian kata yang berlebihan (kata-kata yang memiliki makna sama)
Kita harus belajar dari Jepang agar supaya dapat maju dan berkembang. (tidak hemat)
Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju dan berkembang. (hemat)
atau
Kita harus belajar dari Jepang supaya dapat maju dan berkembang. (hemat)
kecermatan

Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda, dan tepat dalam
pilihan kata. Kecermatan meliputi beberapa aspek;
1. Ketepatan dalam struktur kalimat
Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah . (tidak cermat)
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. (cermat)

2. Pemilihan kata
Guru baru pergi ke ruang guru. (Tidak cermat)
Guru yang baru pergi ke ruang guru. (cermat)

3. Penggunaan Ejaan
Menurut cerita Ibu Sari adalah orang pandai di desa itu. (Tidak cermat)
Menurut cerita Ibu, Sari adalah orang pandai di desa itu. (cermat)
Kelogisan
kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan
kaidah yang berlaku.
Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu proses berpikir
untuk menghubung-hubungkan fakta yang ada sehingga sampai pada
suatu simpulan.

Contoh :
Mayat wanita yang di temukan itu sebelumnya sering mondar-mandir
di daerah tersebut. (Tidak logis)
Sebelum menjadi mayat, wanita itu sering mondar-mandir. (logis)
Kepaduan
kepaduan di sini ialah kepaduan pernyataan dalam suatu kalimat sehingga informasi yang
disampaikan tidak terpecah-pecah.
Kepaduan menunjukkkan adanya hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur -
unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Kriterian kepaduan,yaitu :

a) Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak
simetris. Karena itu, hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
b) Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-
kalimat yang berpredikat pasif persona. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah
kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh:
Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat. (tidak padu)
Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat. (padu)
Daftar Pustaka

 http://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-kalimat-efektif-adalah-
beserta-contoh-lengkap.html
 https://taufikhidayatzein.wordpress.com/2013/11/05/kalimat-efektif-ciri-
ciri-dan-contoh-kalimat-efektif/
 https://aaknasional.wordpress.com/2012/03/10/kalimat-efektif/
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai