Anda di halaman 1dari 2

Asmaul Husna, S.Pd.

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang digunakan untuk menyampaikan


ide atau gagasan. Para pakar bahasa menyatakan bahwa kalimat adalah satuan
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi akhir, dan secara
aktual dan potensial terdiri atas klausa. Berbagai jenis kalimat yang digunakan dalam
penulisan sebuah gagasan dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah kalimat
efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang


berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan
predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata
(diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut
jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Sebuah kalimat dikatakan sebagai kalimat efektif apabila gagasan yang ada di
dalamnya dapat diterima oleh pendengar maupun pembaca dengan mudah, jelas,
dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Kalimat
tersebut tidak mengandung maksud yang lain atau menyimpang.

Syarat Kalimat Efektif

Terdapat beberapa syarat agar suatu kalimat bisa disebut sebagai kalimat efektif. Apa
saja syaratnya?

1. Memiliki struktur yang sepadan


Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan
antara gagasan dengan struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki
kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang harus dipenuhi.
2. Memiliki subjek dan predikat yang jelas
Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah
dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.
3. Tidak terdapat subjek ganda
Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga
maknanya menjadi sulit dipahami.
4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’
Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat.
5. Bentuknya Paralel
Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk
pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus
menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja,
maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.

Ciri Kalimat Efektif

Untuk mempelajari penggunaan kalimat efektif, ketahui ciri-ciri dan contoh kalimat
efektif. Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif, lengkap dengan contohnya. Perhatikan
juga bagaimana struktur kalimat efektif disusun agar dapat membedakannya dengan
kalimat tidak efektif.

1) Memuat Unsur Kalimat Minimal Subjek dan Predikat


Struktur kalimat efektif harus mengandung unsur kalimat, minimal subjek dan
predikat. Contoh: Rangga belajar di kamar. Subjek kalimat tersebut adalah
‘Rangga’ dan predikatnya yaitu ‘belajar.’
Asmaul Husna, S.Pd.

2) Hemat Kata
Kalimat efektif harus hemat kata. Artinya, dalam penyusunan kalimat efektif,
penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan harus
dihindari.
- Hindari pengulangan subjek. Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu,
penyebutannya tidak perlu diulang. Contoh kalimat tidak efektif (salah):
Karena dia sakit, dia tidak masuk sekolah. Contoh kalimat efektif (benar):
Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.
- Hindari sinonim kata. Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang
memiliki arti sama, gunakan salah satu saja. Contoh kalimat tidak efektif
(salah): Dia rajin berlatih agar supaya menang. Contoh kalimat efektif (benar):
Dia rajin berlatih agar menang.
- Perhatikan bentuk kata jamak. Jika sebuah kata sudah memiliki makna
jamak, tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi. Contoh
kalimat tidak efektif (salah): Para hadirin dimohon berdiri. Contoh kalimat
efektif (benar): Hadirin dimohon berdiri.
3) Makna yang Tepat
Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun
menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau
diksinya. Contoh: “Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima
hadiah”. Kalimat tersebut membuat pembaca menjadi bingung, siapa yang
terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya? Supaya efektif, kalimat ini
dapat diubah menjadi salah satu dari dua bentuk berikut, sesuai dengan
makna yang dituju:
- Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.
- Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah
4) Kelogisan Bahasa
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat
efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku. Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan. Kalimat di atas
tidak efektif sebab makna yang terkandung tidak logis. Apakah waktu dan
tempat itu bisa dipersilakan? Seharusnya, kalimat tersebut diubah menjadi
“Untuk bapak/ibu A (nama) kami persilakan.”
5) Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku
Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Contoh : Ibuku memperjuangkan karirnya dengan baik. Jika mengacu pada
PUEBI, kalimat tersebut termasuk kalimat tidak efektif karena kata ‘karir’ tidak
sesuai dengan ejaan yang benar. Seharusnya ditulis dengan ‘karier.’

Anda mungkin juga menyukai