Anda di halaman 1dari 7

Kalimat Efektif

- Pengertian Kalimat Efektif

Menurut Prima Gusti Yanti dalam buku Bahasa Indonesia: Konsep Dasar dan
Penerapan menjelaskan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan
untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca
sama dengan pikiran penulis atau pembicara.
Dalam penggunaannya, kalimat efektif memiliki beberapa ciri khas, yaitu
struktur, paralel bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, dan
kelogisan biaya. Kalimat efektif yang memenuhi kaidah ini akan mudah dipahami oleh
pendengar.
Kalimat efektif dapat merepresentaskan ide, pikiran, dan gagasan dari seseorang
untuk nantinya disampaikan oleh pendengar. Kemudian, kalimat efektif memiliki poin
untuk menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar.
Contoh Kalimat efektif dapat dipahami sebagai suatu kalimat yang memiliki
susunan sempurna, sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh orang lain, baik dalam
bentuk tulisan maupun lisan.
Kalimat efektif biasanya dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau
gagasan kepada orang lain. Oleh karena itu, apabila ada orang yang menyimak sesuatu,
namun tidak paham, bisa jadi kalimat tersebut tidak ditulis secara efektif.
Salah satu cara mengetahui suatu kalimat efektif atau tidak efektif dapat dilihat
berdasarkan pemahaman dari pembaca maupun pendengar. Apabila pembaca atau
pendengar dapat menyampaikan gagasan, perasaan, pesan, atau pemberitahuan dari
pemberi pesan, Maka kalimat tersebut dapat dikatakan sebagai kalimat efektif.

- Ciri-Ciri dan Syarat Kalimat Efektif

Sebelum membahas tentang contoh kalimat efektif, ada baiknya Kita mengulas
terlebih dahulu tentang ciri-ciri dari kalimat efektif. Ciri-ciri sendiri akan sangat berguna
pada saat Kamu hendak mengidentifikasi, apakah suatu kalimat itu efektif atau tidak
efektif.
Nah, berikut ini adalah ciri-ciri dari kalimat efektif, diantaranya yaitu:
1. Memiliki Struktur yang Sepadan
Ciri yang pertama dari kalimat efektif adalah suatu kalimat harus memiliki
susunan atau struktur yang sepadan. Arti struktur yang sepadan sendiri dapat dipahami
apabila dalam suatu kalimat memuat subjek dan predikat yang jelas, sehingga gagasan
atau informasi yang dingin disampaikan oleh penulis atau pembicara dapat tersampaikan
dengan tepat.
Beberapa syarat yang perlu dimiliki suatu kalimat agar bisa disebut sebagai
kalimat efektif yaitu, sebagai berikut:

a. Memiliki subjek dan predikat yang jelas


Adanya subjek dan predikat yang jelas merupakan syarat suatu kalimat efektif.
Hal yang perlu dilakukan ketika membuat kalimat efektif yaitu, menghindari pemakaian
kata depan sebelum penyusun subjek pada kalimat.
Misalnya seperti: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai,
menurut, terkait, dana lain sebagainya.
o Contoh kalimat tidak efektif: Bagi seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat
waktu.
o Contoh kalimat efektif: Seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat waktu.

b. Tidak terdapat subjek ganda


Suatu kalimat efektif yakni tidak diperbolehkan untuk memiliki dua subjek. Dua
subjek dalam suatu kalimat dapat menyebabkan adanya penyampaian informasi atau
gagasan yang tidak fokus kepada pembaca atau pendengar.
Contoh :
 Contoh kalimat tidak efektif: Penyusunan laporan akhir itu saya dibantu oleh para
karyawan.
 Contoh kalimat efektif: Dalam menyusun laporan akhir itu, saya dibantu oleh para
karyawan.
Pada kalimat pertama, terdapat dua subjek yaitu ‘penyusunan laporan itu’ dan ‘saya’.
c. Tidak menggunakan kata penghubung
Kata hubung dapat mengakibatkan suatu kalimat menjadi tidak mudah untuk
dipahami oleh pembaca atau pendengar. Oleh karena itu, penggunaan kata hubung
sebaiknya digunakan sesuai kebutuhan saja.
 Contoh kalimat tidak efektif: Kami ketinggalan bus. sehingga kami datang agak
terlambat.
 Contoh kalimat efektif: Kami ketinggalan bus. Oleh karena itu, kami datang agak
terlambat.
d. Tidak menggunakan kata ‘yang’ untuk mendahului predikat
Penggunaan kata ‘yang’ dalam suatu kalimat dapat menjadikan struktur kalimat
dapat kehilangan fungsi dari predikatnya.
 Contoh kalimat tidak efektif: Sekolah kami yang terletak di belakang Kantor
Gubernur Jawa Timur.
 Contoh kalimat efektif: Sekolah kami terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa
Timur.
Kalimat yang memenuhi syarat kesepadanan struktur dapat membuat sebuah
gagasan atau informasi dapat tersampaikan dengan lebih mudah. Tentunya hal ini juga
akan semakin memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahaminya. Kesepadanan
struktur pada akhirnya mencegah pembicara dengan pendengar atau pembaca dengan
penulis untuk tidak efektif paham.

2. Memiliki Bentuk yang Paralel


Ciri yang kedua dari kalimat efektif adalah kalimat harus memiliki bentuk yang
paralel. Paralel sendiri dapat diartikan sebagai sejajar. Hal ini berarti, apabila suatu
kalimat memiliki bentuk pertama yakni kata benda.
Maka kalimat selanjutnya juga harus memiliki bentuk kata benda. Cara ini pun
bisa berlaku untuk kalimat yang bentuk pertamanya menggunakan kata kerja. Alhasil,
kalimat selanjutnya harus memiliki bentuk yang memakai kata kerja juga.
 Contoh kalimat tidak efektif: Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah
kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian
air, dan pengaturan tata ruang.
Kalimat di atas tidak bisa disebut sebagai kalimat efektif. Pasalnya, kalimat
tersebut tidak memiliki bentuk yang paralel. Dalam membuat kalimat efektif yang
memenuhi syarat keparalelan bentuk, sebuah kata yang memiliki fungsi sebagai predikat
tidak memiliki bentuk yang sama.
Oleh karena itu, supaya kalimat bisa menjadi efektif, maka predikat dapat
dilakukan pengubahan sehingga menjadi kata benda yang semua.
 Contoh kalimat efektif: Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan
pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air,
dan pengaturan tata ruang.
3. Memiliki Kata yang Hemat
Ciri kalimat efektif yang ketiga adalah memiliki kata yang hemat. Kalimat yang
memiliki kata hemat yaitu kalimat yang disusun tanpa memakai banyak kata, frasa, atau
bentuk lain yang tidak perlu.
Beberapa cara yang bisa Kamu lakukan untuk menyusun kalimat yang hemat kata yaitu,
sebagai berikut:
a. Menghilangkan pengulangan subjek
Kalimat yang hemat kata berarti penyebutan subjek hanya perlu digunakan
sebanyak satu kali saja dalam satu kalimat. Oleh karena itu, apabila kalimat yang Kamu
buat memiliki dua subjek, maka penyebutannya cukup satu kali saja dan tidak perlu
diulang.
 Contoh kalimat tidak efektif: Karena dia tidak diajak, dia tidak datang ke rumah
Nina.
 Contoh kalimat efektif: Karena tidak diajak, dia tidak datang ke rumah Nina.
Hal yang perlu diperhatikan dari kedua contoh kalimat di atas adalah tidak adanya
pengulangan kata ‘dia’.
b. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat
Kalimat yang hemat kata berarti dalam satu kalimat cukup menggunakan satu
kata dengan satu makna saja. Apabila dalam satu kalimat terdapat dua kata yang pada
dasarnya memiliki makna yang sama atau biasa disebut juga sebagai sinonimnya. Maka,
Kamu hanya perlu menggunakan tidak efektif satu kata tersebut.
 Contoh kalimat tidak efektif: Sejak dari pagi dia baru menulis namanya.
 Contoh kalimat efektif: Sejak pagi dia baru menulis namanya.
Penggunaan kata ‘sejak’ dan ‘dari’ merupakan kata yang memiliki makna yang
sama atau sinonim, sehingga dalam sebuah kalimat efektif hanya perlu menggunakan
tidak efektif satunya.
c. Memperhatikan kata jamak
Kalimat yang hemat kata yaitu tidak adanya penambahan kata yang sudah
memiliki makna jamak. Oleh karena itu, pada saat Kamu menemukan kata jamak dalam
suatu kalimat, maka tidak perlu dilakukan penambahan kata lain yang memiliki makna
jamak.
Contoh :
 Contoh kalimat tidak efektif: Hadirin sekalian dimohon naik ke panggung.
 Contoh kalimat efektif: Hadirin dimohon naik ke panggung.
Penggunaan kata ‘hadirin’ dalam suatu kalimat pada dasarnya sudah memiliki
makna jamak, sehingga tidak perlu menambahkan kata ‘sekalian’ setelah kata hadirin.
d. Menghindari Pemakaian Superordinat pada hiponimi kata
Kalimat yang hemat kata yakni kalimat yang memiliki hiponimi kata satu saja.
 Contoh kalimat tidak efektif: Peserta ujian nasional wajib memakai celana warna
hitam.
 Contoh kalimat efektif: Peserta ujian nasional wajib memakai celana hitam.
Dalam prinsip kehematan kata, penggunaan kata yang berlebihan dalam
menyusun kalimat dapat menjadikan suatu kalimat terkesan bertele-tele atau terlalu
panjang. Penyampaian suatu informasi yang diinginkan akan menjadi sulit untuk
dipahami oleh pendengar atau pembaca. Maka dari itu, dalam menyusun kalimat cukup
menggunakan beberapa kata yang hanya diperlukan, sehingga dapat disebut sebagai
kalimat yang efektif.
4. Kecermatan Penalaran
Syarat kalimat efektif yang keempat adalah kecermatan penalaran. Kecermatan
penalaran memiliki fungsi yang penting karena dapat mencegah adanya makna ganda
ketika membaca kalimat.
Oleh karena itu, supaya suatu kalimat dapat memiliki kecermatan penalaran, Kamu perlu
memperhatikan pemilihan kata dalam menyusun kalimat.
 Contoh kalimat tidak efektif: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu
menerima hadiah.
Kalimat di atas bisa menimbulkan tafsir ganda atau pemaknaan ganda oleh pembaca.
Hal itu dikarenakan ada kata yang belum jelas terkait mahasiswa yang terkenal atau
perguruan tingginya yang terkenal.
Ada dua bentuk yang bisa Kamu lakukan ketika ingin mengubah kalimat tersebut
agar menjadi lebih jelas dan efektif.
Kamu bisa menggunakan bentuk kalimat ini apabila ingin menyampaikan
informasi bahwa mahasiswa itu yang terkenal. Penggunaan kata ‘perguruan tinggi’ bisa
dihilangkan saja dan tidak perlu disebutkan. Hal itu dikarenakan sudah menjadi
pengetahuan umum bahwa mahasiswa sudah pasti berkuliah di perguruan tinggi.
Kamu bisa menggunakan bentuk kalimat ini apabila ingin menyampaikan
informasi bahwa perguruan tingginya yang terkenal. Cara penyusunnya pun hampir sama
seperti yang dijelaskan di atas.
5. Kelogisan Bahasa
Syarat kalimat efektif yang kelima adalah harus memiliki kelogisan bahasa.
Kelogisan bahasa dalam suatu kalimat bisa dipahami sebagai ide yang terdapat dalam
suatu kalimat dapat diterima dan dipahami oleh akal. Selain itu, kelogisan bahasa juga
dapat dilihat dari cara penulisannya yang sesuai atau tidak dengan ejaan yang berlaku.
Contoh kalimat yang tidak efektif:
 Waktu dan tempat kami persilakan.
 Jenazah wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di sekitar
pasar.
Kedua kalimat di atas tidak logis. Coba kamu perhatikan, deh. Pada contoh
pertama, masa yang dipersilakan waktu dan tempat, sih? Emangnya waktu dan tempat
mau dipersilakan ke mana? Terus pada contoh kedua, masa jenazahnya mondar-mandir di
pasar? Kan serem?
Contoh kalimat yang efektif:
 Kepada Bapak Lurah, kami persilakan.
 Sebelum meninggal, wanita yang ditemukan jenazahnya itu sering mondar-
mandir di sekitar pasar.
Pada contoh pertama, ganti kata ‘waktu dan tempat’ menjadi subjek (berupa
orang) yang akan diberi waktu dan tempat untuk berbicara, yaitu Bapak Lurah.
Sedangkan pada contoh kedua, ubah subjeknya menjadi ‘wanita’, bukan ‘jenazah
wanita’. Setelah itu, tambahkan kata ‘sebelum meninggal’ untuk memperjelas kapan
wanita tersebut mondar-mandir di pasar.
6. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku
Cara menyusun kalimat efektif dengan bahasa Indonesia bisa dilakukan
berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI).
 Contoh kalimat tidak efektif : Ayahku memperjuangkan karirnya dengan baik.
Apabila berdasarkan pada PUEBI, maka kalimat tersebut termasuk kalimat tidak
efektif. Hal itu dikarenakan penggunaan kata ‘karir’ tidak sesuai dengan ejaan yang
benar. Ejaan yang benar adalah ‘karier.’
 Contoh kalimat efektif: Ayahku memperjuangkan kariernya dengan baik.
Referensi
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-kalimat-efektif-2/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6146372/bedah-kalimat-efektif-pengertian-syarat-ciri-
ciri-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai