Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL KALIMAT DAN PARAGRAF YANG EFEKTIF

DISUSUN OLEH :

ANGGRIANI AHMAD

90400121018

DOSEN PENGAMPU (BAHASA INDONESIA) :

Dr. Hj. Dahlia Patiung M.Pd

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR


A. KALIMAT EFEKTIF

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai kalimat efektif, kita harus tahu dulu
nih apa pengertian sebuah kalimat.

Kalimat adalah satuan Bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat
berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat merupakan satuan
Bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan
maupun tulisan.

Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki unsur-unsur tertentu yakni
S-P-O-K (Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan).

Nah, kalian udah tau kan? Oke, sekarang kita bahas tentang kalimat efektif.

 Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain
dengan tepat, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Jika dalam bentuk lisan,
pendengar tidak mampu memahami dengan tepat yang diucapkan oleh pembicara
berarti kalimat tersebut tidak efektif.

Begitu pula untuk kalimat berbentuk tulisan. Jika pembaca tidak mengerti
makna dari kalimat yang ditulis oleh orang lain (penulis) dengan tepat, berarti
kalimat yang ditulis tersebut tidak efektif.

Lalu, apa saja syarat kalimat efektif?

 Syarat Kalimat Efektif

Terdapat beberapa syarat agar suatu kalimat bisa disebut sebagai kalimat efektif,
yaitu :

1. Kesepadanan Struktur

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu


keseimbangan antara gagasan dengan struktur yang dipakai.
Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang
harus dipenuhi, nih!

a. Memiliki Subjek dan Predikat yang Jelas

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas
adalah dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan
subjek.

Contoh :
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar
uang kuliah.

Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang


kuliah.

b. Tidak Terdapat Subjek Ganda


Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga
maknanya menjadi sulit dipahami.
Contoh :
Penyusunan makalah itu saya dibantu oleh para guru.
Dalam menyusun makalah itu, saya dibantu oleh para guru.
_________________________________________________________
Pada kalimat pertama, terdapat dua subjek yaitu ‘penyusunan makalah
itu’ dan ‘saya’.

c. Predikat Kalimat Tidak Didahului oleh Kata ‘Yang’


Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah
kalimat.
Contoh :
Sekolah kami yang terletak di depan Cafe Love Story.
Sekolah kami terletak di depan Cafe Love Story.
Dengan memiliki kesepadanan struktur yang baik, maka gagasan dapat
dengan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

2. Keparalelan Bentuk

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang parallel. Artinya, kalau


bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus
menggunakan kata benda.

Contoh :
Tahap terakhir penyelesaian cafe itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, dan pengaturan tata ruang.

Kalimat di atas tidak paralel karena kata yang menduduki predikat tidak
memiliki bentuk yang sama. Agar efektif, predikatnya harus diubah
menjadi kata benda semua, menjadi seperti berikut:

Tahap terakhir penyelesaian cafe itu adalah kegiatan pengecatan


tembok, pemasangan penerangan, dan pengaturan tata ruang.

3. Kehematan Kata

Kalimat efektif harus hemat dalam penggunaan kata. Jangan


menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu.

Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Hilangkan Pengulangan Subjek


Subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu kalimat.
Contoh :
Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
_________________________________________________________
Tidak perlu mengulang kata ‘dia’.
b. Hindari Kesinoniman dalam Satu Kalimat
Jika terdapat dua kata dalam satu kalimat yang maknanya sama
(sinonim), gunakanlah salah satunya saja.
Sejak dari pagi dia sedih. (salah)
Sejak pagi dia sedih. (benar)
_________________________________________________________
Kata ‘sejak’ dan ‘dari’ adalah sinonim, sehingga penggunaan salah
satunya saja sudah cukup.

c. Perhatikan Kata Jamak


Jika terdapat kata yang sudah bermakna jamak, maka tidak perlu
menambahkan kata lain yang juga bermakna jamak.

Contoh :

Hadirin sekalian dimohon berdiri. (salah)

Hadirin dimohon berdiri. (benar)

____________________________________________________________

Kata ‘hadirin’ sudah bermakna jamak, sehingga tidak perlu menambahkan


kata ‘sekalian’ setelah kata ‘hadirin’.

Penggunaan kata yang berlebihan dapat menyebabkan suatu kalimat


menjadi bertele-tele atau terlalu panjang. Makna yang ingin disampaikan pun
menjadi sulit dipahami oleh pendengar atau pembaca. Oleh karena itu,
gunakan kata-kata yang memang diperlukan saja ya, agar menjadi kalimat
efektif!

4. Kecermatan Penalaran

Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus


memperhatikan pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.

Contoh :
 Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

Kalimat ini dapat menimbulkan tafsiran ganda. Coba kamu baca. Pasti kamu jadi
bingung, di sini maksudnya siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan
tingginya?

Nah, supaya efektif, kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua bentuk
berikut :

 Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah.

Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah mahasiswanya. Kata ‘perguruan
tinggi’ dihilangkan karena mahasiswa sudah pasti berkuliah di perguruan tinggi
sehingga tidak perlu disebutkan lagi.

__________________________________________________________________

 Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah.

Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah perguruan tingginya.

5. Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki kelogisan Bahasa. Artinya, ide pada kalimat
efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku.

Contoh :

 Waktu dan tempat kami persilakan.

Coba kamu perhatikan. Masa yang dipersilakan waktu dan tempat, sih?
Emangnya waktu dan tempat mau dipersilakan ke mana?

Daripada menggunakan kalimat tersebut, yuk kita coba perbaiki!

Contoh :

 Kami persilakan Bapak/Ibu untuk memberi sambutan.


 Kepada Bapak Rektor, kami persilakan untuk memberi sambutan.
Jadi, ganti kata ‘waktu dan tempat’ menjadi subjek (berupa orang) yang akan
diberi waktu dan tempat untuk berbicara.

Nah, sekarang paham kan, betapa pentingnya memastikan kelogisan Bahasa?


Melenceng sedikit saja, maknanya juga akan berbeda.

B. PARAGRAF EFEKTIF

Apa sih paragraf itu?

Paragraf adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang


saling berkaitan satu sama lain. Nama lain dari paragraf ialah wacana mini.
Kegunaan dari paragraf adalah untuk menjadi penanda dimulainya topik baru dan
memisahkan gagasan-gagasan utama yang berbeda.

Lalu, apa itu paragraf efektif?

 Pengertian Paragraf Efektif

Paragraf efektif adalah paragraf yang di dalamnya terdapat pesan yang


jelas. Paragraf yang efektif selalu mampu mengarahkan pembaca ke mana arah
pembicaraan topik utama.

Keefektifan suatu paragraf dapat juga dilihat dari bentuk-bentuk kalimat


efektif di dalamnya. Pembaca dapat dengan mudah menangkap maksud yang
ingin disampaikan penulis.

 Ciri-Ciri Paragraf Efektif

Suatu paragraf akan menjadi paragraf efektif berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kesatuan Fokus

Suatu paragraf dianggap memiliki kesatuan fokus apabila hanya


membahas satu ide pokok bacaan saja. Dengan kata lain, semua kalimat dalam
paragraf tersebut membahas satu gagasan utama saja.
Jika suatu paragraf menyatakan akan membahas keindahan kota Makassar,
maka setiap kalimat dari paragraf itu harus berbicara tentang keindahan kota
Makassar. Kalau ada salah satu kalimat dalam paragraf itu yang tiba-tiba
membahas kota Bandung, maka paragraf itu akan kehilangan fokus
pembahasannya.

2. Pertalian Antar Kalimat (Koherensi)

Agar paragraf memiliki koherensi yang baik, maka kalimat-kalimat yang


terkandung di dalamnya juga harus efektif. Antar kalimat harus saling
berhubungan secara logis.

3. Pengembangan yang Cukup Memadai dalam Mengembangkan


Gagasan Utama

Dengan demikian ide pokok tersampaikan dengan baik oleh penulis.


Pembaca akan dengan mudah mendapatkan gambaran mengenai ide yang
disampaikan.

4. Kalimat-Kalimat dalam Paragraf Tersusun Secara Logis dan


Sistematis

 Cara Membuat Paragraf Efektif

Setelah mengetahui ketentuan paragraf yang efektif, bagaimana cara membuat


paragraf efektif?

1. Membuat Kalimat Topik atau Kalimat Utama

Kalimat topik memuat gagasan dasar dari paragraf. Ditulis secara singkat dan
mudah dipahami.

Cara termudah untuk membuat kalimat topik yang efektif adalah sebagai
berikut:

1) Tentukan topik apa yang akan anda bahas dalam paragraf tersebut
2) Tentukan apa pendapat atau pandangan anda tentang topik itu
3) Tulis topik dan pandangan anda dalam satu kalimat yang sempurna
4) Periksa kembali kalimat topik anda untuk memastikan :
a. Apakah kalimat topik tersebut adalah kalimat yang sempurna, terdiri
atas setidaknya subjek dan predikat;
b. Apakah ide pengendalinya bukan fakta, tidak terlalu umum atau tidak
terlalu sempit.

2. Membuat Kalimat Penjelas

Kalimat ini memberikan penjelasan tentang :

a. Alasan atau sebab


b. Kenyataan atau bukti
c. Keterangan dengan angka-angka konkret
d. Contoh
e. Penguat yang dikutip dari sumber lain

Cara Membuat Kalimat Penjelas yang Efektif :

a. Bacalah kalimat topik yang sudah anda buat


b. Tentukan penjelasan apa yang diperlukan oleh kalimat topik tersebut
c. Buatlah poin-poin yang akan digunakan untuk menjelaskan sesuai dengan
yang diperlukan oleh kalimat topik itu.
d. Tulislah poin-poin tersebut dalam kalimat yang sempurna
e. Setelah semua poin telah anda siapkan itu tertulis sebagai suatu paragraf
(bersama kalimat topiknya), bacalah Kembali paragraf tersebut untuk
memeriksa apakah perpindahan antar kalimatnya sudah mulus, tidak
terantuk-antuk, atau terhenti-henti.

3. Membuat Kalimat Penutup (Kesimpulan)

Cara Membuat Kesimpulan yang Efektif :

a. Baca kalimat topiknya


b. Pastikan bahwa kalimat penjelasnya sudah relevan dengan kalimat topik
c. Tulis Kembali kalimat topik dengan susunan kalimat yang berbeda.
Artinya, isi atau maksud kalimat penutup itu sama dengan kalimat topik
tetapi cara penyampaiannya berbeda. Ini dimaksudkan agar pembca tidak
merasa bosan karena membaca kalimat-kalimat yang persis sama.

CONTOH PARAGRAF YANG TERDIRI DARI KALIMAT EFEKTIF

Lingkungan merupakan segala hal yang berada disekitar manusia yang


secara langsung ataupun tidak, sangat berpengaruh pada kehidupan manusia itu
sendiri. Pada cakupannya, lingkungan terdiri atas biotik dan abiotik. Lingkungan
biotik adalah segala hal yang terdiri atas makhluk hidup berupa manusia, hewan,
dan tumbuhan. Sedangkan lingkungan abiotik adalah segala sesuatu di sekitar kita
yang tidak bernyawa semisal bebatuan, tanah, udara, dan lain sebagainya. Secara
langsung maupun tidak, lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita.
Itulah yang sering disebut sebagai lingkungan hidup. Dalam perspektif lain,
lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berbau konservasi, pelestarian, dan
penjagaan terhadapnya. Apapun itu tentu lingkungan hidup sangat berarti besar
bagi kita sehingga hal tersebut cukup menjadi alasan bagi kita untuk menjaganya.
DAFTAR PUSTAKA

Awwabin, Salma. 2021. Pengertian Kalimat, Unsur, dan Lengkap dengan Contoh
SPOK-nya. Diakses pada 24 September 2021, dari
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kalimat/

Dafa, Guru. 2021. Paragraf Efektif. Diakses pada 24 September 2021, dari
https://rumussoal.com/paragraf-efektif/

Furchan, Ariel. 2016. Cara Mudah Menulis Paragraf Yang Efektif. Surabaya: UIN
Sunan Ampel Press.

Swawikanti, Kenya. 2021. Kalimat Efektif : Pengertian, Syarat, dan Contohnya.


Diakses pada 24 September 2021, dari https://www.ruangguru.com/blog/kalimat-
efektif

Wikipedia. 2021. Paragraf. Diakses pada 24 September 2021, dari


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Paragraf

Anda mungkin juga menyukai