Anda di halaman 1dari 27

MENGANALISIS KALIMAT

EFEKTIF
Oleh Kelompok 6
Nama Anggota Kelompok

 Agil Safitri Suparman (165030101111020)


 Ainun Laili (165030101111025)
 Alvi Khoirotun Nisa (165030101111030)
 Elsa Mei Pasaribu (165030100111017)
 Mohammad Putra S M (165030100111015)
 Rusmala (165030101111024)
1. Ciri-ciri 2. Syarat

Kalimat Efektif

4. Unsur-
3. Prinsip
unsur
Definisi Kalimat Efektif

 Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat memberikan


kemudahan atau kejelasan informasi kepada pembaca atau
pendengar.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif

1. Gramatikal  Contoh

Pertama kalimat efektif harus 1. - Meskipun orang asing, dia pandai bicara
bahasa Indonesia. (tidak gramatikal)
mengikuti kaidah-kaidah tata Bahasa,
Kedua yang mendukung kalimat - Meskipun orang asing, dia pandai berbicara
efektif yaitu pemilihan kata (diksi) bahasa Indonesia. (gramatikal)
yang tepat. 2. - Saya tidak guru tetapi dokter. (tidak
gramatikal)
- Saya bukan guru, melainkan dokter.
(gramatikal)
 Contoh
2. Logis
1. - Waktu kami persilakan! (tidak logis)
Kalimat efektif harus masuk
- Bapak Dekan kami persilakan! (logis)
akal sehingga dapat dipahami
 Catatan : Ketidak logisannya terlihat pada hubungan S dan P-nya.
dengan mudah, cepat, dan
2. - Mereka ditugaskan oleh gurunya mengarang cerita pendek. (tidak
tepat serta tidak logis)
menimbulkan salah paham. - Mereka ditugasi oleh gurunya mengarang cerita pendek. (logis)
 Catatan : Makna gramatikal akhiran -i dan -kan pada kata ditugasi dan
ditugaskan !
 Ditugasi = ‘diberi tugas’

 Ditugaskan = ‘dijadikan (sebagai) tugas’


3. Padu  Contoh
1. - Selanjutnya saya akan jelaskan pentingnya bahasa bagi
Kalimat efektif harus padu, manusia. (tidak padu)
maksudnya adalah antara - Selanjutnya akan saya jelaskan pentingnya bahasa bagi manusia.
subyek, predikat, dan (padu)
obyeknya harus berurutan.  Catatan : keterangan aspek seperti akan, harus, telah, belum,
masih, sedang, dsb. Tidak boleh disisipkan pada kata kerja pasif
yang berupa ikatan erat pelaku orang I atau II dengan pokok kata
kerja. Namun keterangan aspek dapat disisipkan pada kata kerja
aktif.
 Contoh :
 “jadi, kita harus melestarikan bahasa-bahasa daerah itu sebaik-
baiknya.
 Contoh
4. Tidak Goyah
Kemenduaan makna sering timbul pada kelompok kata yang
Kalimat efektif memiliki ketepatan induknya berketerangan lebih dari satu.
dalam pemilihan kata, sehingga tidak - Uang itu sudah dikirimkan kakak kemarin (kemenduan
menimbulkan sebuah penafsiran makna)

ganda atau tidak goyah. - Uang itu sudah dikirimkan kepada kakak kemarin (kakak
dikirimi uang)
- Uang itu sudah dikirimkan oleh kakak kemarin (kakak
mengirim uang)
 Catatan : Penghilangan kata depan kepada atau oleh dapat
menimbulkan kemenduaan makna. Karena itu kata depan
kepada atau oleh harus dinyatakan secara ekplisit jika P-nya
kata kerja pasif berawalan di-.
5. Hemat  Contoh
Hemat dalam penggunaan kata, - Kita wajib saling menghormati terhadap
ungkapan, atau frasa yang hak-hak asasi manusia. (tidak hemat)
dipandang tidak perlu.
- Kita wajib saling menghormati hak-hak
asasi manusia (hemat)
 Catatan : Kata terhadap tidak perlu
dipakai sebab kata kerja transitif
menghormati dapat diikuti secara
langsung oleh objek penderita hak-hak
asasi manusia.
6. Keserasian
Keefektifan suatu kalimat juga
ditentukan oleh keserasian atau
kesesuaian, yaitu serasi dengan
pembicara atau penulis dan cocok
dengan pendengar atau pembaca
serta serasi dengan situasi dan kondisi
bahasa itu dipergunakan.
Syarat-Syarat Kalimat Efektif

1. Memiliki subjek dan


7. Tepat pilihan kata
predikat
(diksi)
2. Harus logis (masuk
8. Tepat penggunaan
akal)
kata baku
3. Tepat bentuk aktif 9. Tidak pleonalisme
dan pasif (berlebihan)
4. Hubungan SPO harus 10. Tidak ambigu
rapat (bermakna ganda)
5. Tepat penggunaaan
konjungsi atau kata 11. Denotasi (makna
penghubung sebenarnya)
6. Preposisi (kata 12. Tepat penggunaan
depan) tidak boleh EYD
mendahului subjek
Prinsip-prinsip Kalimat Efektif

1. Kesepadanan  Contoh
Yang dimaksud dengan kesepadanan adalah  -Adik ke sekolah kemarin. (Tidak efektif)
keseimbangan antara pikiran atau gagasan
 -Adik pergi ke sekolah kemarin. (Efektif)
dengan struktur bahasa yang dipakai. Setiap
kalimat efektif harus memiliki kesepadanan
bentuk. Dengan kata lain, unsur – unsur
 -Budi memakan malam ini (Tidak efektif)
kalimat, seperti S, P, O, K, dan Pel yang saling
mendukung dan membentuk kesatuan  -Budi memakan nasi goreng malam ini.
gagasan. (Efektif)
2. Kepaduan  Contoh:
Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat  -Rapat kali ini membahas tentang
efektif, jika informasi yang terkandung permasalahan – permasalahan yang terjadi.
tersusun dengan padu dan tidak terpecah – (Tidak efektif)
pecah. Hal ini dicirikan dengan kalimat
 -Rapat kali ini membahas permasalahan –
tersebut yang tidak bertele – tele dan tidak
permasalahan yang terjadi. (Efektif)
mengunakan kata daripada dan tentang di
antara predikat dan objek.
 -Kamu harus dapat memberikan kepada Andi
buku itu. (Tidak efektif)
 -Kamu harus mengembalikan buku Andi.
(efektif)
3. Kelogisan  Contoh:
Kalimat efektif harus logis. Yang dimaksud  - Kepada Pak Lurah, waktu dan tempat kami
dengan kelogisan adalah kalimat tersebut persilakan. (Tidak efektif)
memiliki ide yang masuk akal dan mudah
 - Kepada Pak Lurah, kami persilakan untuk
dipahami oleh pembacanya.
menyampaikan pidatonya. (Efektif)

 2. - Untuk mempersingkat waktu, mari


langsung kita mulai acara ini. (Tidak efektif)
 - Untuk menghemat waktu, mari kita mulai
acara ini. (Efektif)
4. Kehematan  Contoh:

Kehematan dalam kalimat efektif  -Ayah memajukan mobilnya ke depan.


(Tidak efektif)
adalah hemat mempergunakan kata,
ungkapan, atau frasa yang dipandang  -Ayah memajuka mobilnya. (Efektif)
tidak perlu.
 -Budi belajar yang giat agar supaya lulus.
(Tidak efektif)
 -Budi belajar yang giat agar lulus. (Efektif)
5. Kesejajaran atau Kepararelan  Contoh:

Yang dimaksud dengan keparalelan atau  -Ani membantu ibu memasak, mencuci, dan
kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata sapu di rumah. (Tidak efektif)
yang digunakan dalam sebuah kalimat. Suatu  -Ani membantu ibu memasak, mencuci, dan
kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat menyapu di rumah. (Efektif)
efektif, jika memiliki kesejajaran atau
kepalarelan bentuk.
 -Ayah bingung dengan tumpukan barang itu,
apakah harus dibuang atau menyimpannya.
(Tidak efektif)
 -Ayah bingung dengan tumpukan barang itu,
apakah harus dibuang atau disimpan. (Efektif)
6. Ketegasan  Contoh:

Ketegasan makna adalah prinsip dasar yang  -Sudah saya buang sampah itu. (Tidak efektif)
harus dimiliki oleh kalimat efektif. Artinya,  -Sampah itu sudah saya buang. (Efektif)
ide pokok dalam kalimat efektif harus
diperjelas, dengan cara meletakkan kata
kunci atau inti kata pada awal kalimat,  -Pertemuan kali ini akan dihadiri oleh pak
mengurutkan ide – ide tersebut secara walikota, gubernur, dan seluruh camat di kota
bertahap, dan menggunakan artikel – artikel ini. (Tidak efektif)
penekanan, seperti–kah, -pun, dan –lah.  -Pertemuan kali ini akan dihadiri oleh
gubernur, walikota, dan seluruh camat di kota
ini. (Efektif)
7. Kecermatan kata atau ketepatan  Contoh:
pemilihan kata  -Anak baru tidak masuk ke sekolah hari ini.
Kecermatan kalimat efektif adalah cermat (Tidak efektif)
dan tepat dalam memilih kata sehingga  -Anak yang baru masuk itu tidak masuk ke
kalimat yang dihasilkan tidak rancu dan sekolah hari ini. (Efektif)
bermakna ganda (ambigu).

 -Barang bagus akan dikirim ke Jakarta saat ini


juga. (Tidak efektif)
 -Barang yang kondisinya bagus, akan dikirim ke
Jakarta saat ini juga. (Efektif)
1. Subjek (S)

2. Predikat (P)

3. Objek (O)
Unsur Kalimat
Efektif
4. Pelengkap (Pel)

5. Keterangan (Ket)
Hasil Analisis Makalah

Kerangka makalah kurang lengkap Contoh kalimat efektif yang disertakan pada power
point (ppt) belum disertakan pada makalah.
1. Kata pengantar
Seharusnya didalam makalah juga disertakan
2. Daftar isi contohnya sesuai dengan power point.
3. Bab I Pendahuluan (Latar belakang, Rumusan Contoh Ketegasan Makna dalam Prinsip kalimat
Masalah, Tujuan, Manfaat) efektif kurang tepat. Seharusnya disertai dengan –
kah, -lah, atau –pun.
4. Bab III Penutup (Kesimpulan, Saran)
Contoh :
Seharusnya didalam malakah arus memiliki struktur
makalah yang lengkap.  Buang sampah itu (tidak efektif)
 Syarat kalimat efektif kurang lengkap dan tidak  Buanglah sampah itu (efektif)
sesuai dengan power point (ppt). seharusnya syarat
Penjelasan isi materi Kepaduan Kalimat dalam
didalam power point dipaparkan dalam makalah,
karena isi power point dengan makalah harus sama. Prinsip kalimat efektif kurang tepat, isinya lebih
mengarah pada pembahasan Penghematan Kata.
Hasil Analisis Power Point (Ppt)

Paparan isi (pengertian, ciri-ciri dan Paparan syarat dan contoh kalimat tidak
prinsip) sesuai dengan makalah sesuai dengan makalah atau tidak
disertakan dalam makalah. Seharusnya isi
power point sesuai dengan makalah, dan
makalah harus lebih lengkap dari power
point.
Jawaban Dari Kelompok 2 Atas Pertanyaan Yang Diajukan
Audience
1. Kaidah kalimat efektif klausa atasan dan  jawaban dari Isfan kurang jelas maksudnya
bawahan,apakah perbedaannya? (Kinarya) cara penyampaiaanya yangkurang jelas.
 Penjawab : (Isfan)
- Klausa atasan : klausa yang tidak menduduki
fungsi sintaksis dari klausa lainnya
- Klausa bawahan : klausa yang menduduki fungsi
sintaksis yang menjadi unsur dari klausa yang
lain.
2. Apa arti frasa dan klausa,dan seberapa penting jawaban dari Try Putra sudah benar, jelas dan
bahasa dakam membuat kalimat efektif? (Ravi) mudah dipahami.
 Penjawab : (Try Putra)
- Frasa dalam KBBI : gabungan 2 kata atau lebih yang
bersifat non predikatif.
Contoh = Gunung tinggi
- Klausa : satuan gramatikal yang merupakan kelompok
kata sekurang-kurangnya terdiri dari S dan P dan dapat
menjadi kalimat. Contoh = Budi ingin bermain bola.
- Bahasa sangat penting karena pada kalimat efektif
ada EYD,Ejaan,ketidak ambiguan bahasa,tanda
baca,memang harus benar.
3. Apa semua kalimat dapat dirubah, apakah jawaban dari Raisya sudah cukup baik dan
ada syaratnya? Ataukah merubah semaunya? jelas.
(Audrey)
 Penjawab : (Raisya)
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat
namun mudah dipahami dan dimengerti oleh
pembaca. Semua kalimat dapat dirubah, namun
harus tetap sesuai dengan 7 unsur :
kesepadanan, kepaduan, kelogisan, kehematan,
ketepatan pemilihan kata, ketegasan makna,
kesejajaran bentuk.
4. Problem yang sering terjadi dalam membuat kalimat jawaban dari Raisya dan Try Putra sudah baik
efektif? (Riska) dan jelas.
 Penjawab : (Raisya dan Putra)
Problem yang biasa terjadi saat membuat kalimat
efektif
- Keambiguan = Waktu dan Tempat dipersilahkan
(kurang tepat karena waktu dan tempat termasuk
benda, seharusnya yang dipersilahkan adalah orangnya)
- Kehematan kata = Para ibu-ibu harap masuk (kurang
benar karena pemborosan kata. “para” sudah mewakili
bahwa terdapat banyak ibu,tapi masih ada tambahan
ibu-ibu)
Kesimpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat
dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula.
Ciri dari kalimat efektif yaitu gramatikal, logis, padu, tidak goyah, hemat dan keserasian.
Syarat dari kalimat efektif yaitu memiliki subjek dan predikat, harus logis (masuk akal), tempat bentuk
aktif dan pasif, hubungan SPO harus rapat, tepat penggunaan konjungsi/kata penghubung, preposisi (kata
depan) tidak boleh mendahului subjek, tepat pilian kata (diksi), tepat penggunaan kata baku, tidak
pleonasme (berlebihan), tidak ambigu (bermakna ganda), denotasi (makna sebenarnya), tepat
penggunaan EYD.
Unsur dari kalimat efektif yaitu S,P,O,K, dan Pelengkap.
Prinsip dari kalimat efektif yaitu kesepadanan, kepaduan, kelogisan, kehematan, kesejajaran atau
kepararelan, ketegasan, dan kecermatan atau ketepatan pemilian kata.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai