PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembuatan makalh ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa
b. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga
menjadi baik dan benar
c. Menjaga kemurnian Bahasa Indonesia
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembahasan ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui gambaran umum kalimat efektif.
b. Memahami syarat yang mendasari kalimat efektif.
c. Mengerti struktur kalimat efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(2) Kepaduan
Setiap kalimat harus disusun dengan koherensi atau kepaduan yang baik
dan kompak antarunsurnya. Kepaduan dibatasi sebagai hubungan timbal-balik
yang jelas di antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk
kalimat itu. Meskipun kalimat tersebut memiliki gagasan utama, jika terdapat
pemakaian kata atau kelompok kata yang tidak tepat di dalamnya, kalimat
tesebut menjadi tidak kompak. Dengan demikian, daya rekat yang menyatukan
setiap unsur pembentuk kalimat tersebut menjadi berkurang. Berikut adalah
contohnya. Efektif Tidak Efektif
a. Pemerintah sedang memperhatikan a. Pemerintah sedang memperhatikan
kebersihan kotanya. daripada kotanya.
b. Setelah selesai melakukan b. Pembaca setelah selesai melakukan
kegiatannya, pembaca dapat dan merasakan ide-ide kegiatannya,
menangkap dan merasakan ide-ide dapat menangkap yang dikemukakan
yang dikemukakan oleh pengarang oleh pengarang buku itu.
buku itu.
4
(4) Penekanan
Inti pikiran yang terkandung di dalam setiap kalimat harus dibedakan dengan
sebuah kata yang dipentingkan. Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan
atau harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain. Caranya adalah dengan
mengubah posisi kata di dalam kalimat, yaitu kata yang dipentingkan diletakan
pada awal kalimat, pengulangan (repetisi) kata yang berfungsi sebagai tumpuan
inti pikiran kalimat, urutan pikiran yang logis, atau pemakaian partikel penegas
(seperti –lah, -kah). Berikut adalah contohnya.
a. Pesta Kesenian Bali X diresmikan oleh Wakil Presiden.
b. Wakil Presiden meresmikan Pesta Kesenian Bali X.
c. Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak
dimensi, tidak hanya dimensi ekonomi, tetapi juga dimensi politik, dimensi
social, dan dimensi budaya.
(5) Kehematan
Setiap kalimat yang digunakan dalam penulisan laporan hendaknya
memperhatikan kehematan (ekonomi kata). Dalam hal ini diusahakan tidak
menggunakan kata yang berlebihan. Kehematan dapat dilakukan dalam
pemakaian kata, frasa (kelompok kata), atau bentuk lainnya yang dianggap tidak
diperlukan. Berikut adalah contohnya.
Efektif Tidak Efektif
a. Anak tetangga saya sudah a. Anak dari tetangga saya sudah
diwisuda tahun lalu. diwisuda tahun lalu.
b. Mahasiswa itu segera mengubah b. Mahasiswa itu segera mengubah
rancangan penelitian setelah rancangan penelitiannya setelah
berkonsultasi dengan dosen mereka berkonsultasi dengan
pembimbingnya. dosen pembimbingnya.
(6) Variasi
Variasi merupakan upaya untuk penganekaragaman bentuk bahasa agar tetap
terpelihara minat dan perhatian pembaca/kawan tutur, misalnya dengan
mengadakan variasi sinonim kata (pilihan kata), panjang-pendek kalimat, dan
struktur kalimat (aktif-pasif). Dengan variasi diharapkan dapat terwujud
kesegaran pemakaian bahasa. Berikut adalah contohnya.
5
Bervariasi Tidak Bervariasi
a. Seorang pakar walet menyetujui a. Seorang pakar walet menyetujui
bahwa alasan penggunaan sarang bahwa alasan penggunaan sarang
walet imitasi lebih ditekankan walet imitasi lebih menekankan
pada aspek keamanan. aspek keamanan.
b.
2.2 Kategori Kalimat Efektif
Ada enam kategori kalimat efektif, antara lain:
1. Kalimat efektif harus memiliki subjek yang jelas.
Di desa yang kami teliti ternyata masih memerlukan tambahan guru.
Pada kalimat di atas hubungan antara subjek dan predikat tidak jelas karena
kehadiran kata depan di dan kata kerja memerlukan. Seharusnya pada kalimat di
atas berbentuk:
(a) Desa yang kami teliti ternyata masih memerlukan tambahan guru.
(b) Di desa yang kami teliti ternyata masih diperlukan tambahan guru.
2. Kalimat efektif hendaknya memiliki predikat.
Semua peneliti diharapkan ke lapangan.
Kalimat di atas tidak memiki predikat, seharusnya pada kalimat di atas
ditambahkan dengan kata yang memiliki fungsi sebagai predikat. Sehingga
bentuk kalimat di atas seharusnya menjadi: Semua peneliti diharapkan turun ke
lapangan.
3. Kalimat efektif harus dapat diterima oleh akal sehat atau bersifat logis.
Kuisioner ini dibagikan kepada dosen yang mengajar Perhotelan.
Jika dilihat sepintas kalimat di atas tidak ada yang salah. Namun, jika dilihat
secara seksama ternyata kalimat di atas tidak masuk akal. Biasanya seorang
dosen mengajar mahasiswa dan bukan Perhotelan. Sehingga bentuk kalimat di
atas seharusnya menjadi: Kuisioner ini dibagikan kepada dosen yang mengajar
di Perhotelan.
4. Kalimat yang disajikan harus sejajar (paralelisme) dalam bentuk dan makna.
Keberhasilan panen ini sangat ditentukan oleh pembibitan, pemupukan, dan
cara memelihara yang baik.
Pada kalimat di atas terdapat tiga komponen kalimat yang terpenting, yaitu bibit,
pupuk, dan pemeliharaan. Namun pada kalimat tersebut tidak disajikan dalam
bentuk kata yang berbeda sehingga kalimat tersebut terlihat aneh dan tidak
6
bersifat logis serta efektif, serta tidak memperlihatkan adanya paralelisme.
Sehingga bentuk kalimat di atas seharusnya menjadi: Keberhasilan panen ini
sangat ditentukan oleh pembibitan, pemupukan, dan cara pemeliharan yang
baik.
5. Kalimat efektif hendaknya tidak menimbulkan penafsiran ganda (ambigu)
Mayat wanita yang ditemukan mengambang di sungai Badung itu, sebelumnya
terlihat mondar-mandir di sekitar pasar Badung.
Kalimat tersebut di atas bersifat ambigu, karena ada bagian kata yang
dihilangkan. Kalimat tersebut tidak bersifat ambigu jika bentuk kalimat di atas
menjadi: Mayat wanita yang ditemukan mengambang di sungai Badung itu
ternyata seorang wanita yang sebelumnya terlihat mondar-mandir di sekitar
pasar Badung.
6. Kalimat efektif hendaknya mengikuti pola frase yang tepat.
a. Judul dari makalah ini adalah "Budi Daya Ikan Lele' (pola frasa bahasa
Inggris)
b. Berdasarkan pendapatnya Harimurti, ternyata itu tidak benar. (pola frase
bahasa daerah).
c. Permasalahan ini penulis akan bahas kemudian.
Masing-masing kalimat di atas mengikuti pola frase yang tidak benar yaitu:
dimiliki+dari+pemilik dan agen+aspek+verba. Seharusnya pola frase
dimiliki+pemilik dan aspek+agen+verba.
a. Judul makalah ini adalah "Budi Daya Ikan Lele'.
b. Berdasarkan pendapat Harimurti, ternyata itu tidak benar.
c. Permasalahan ini akan penulis bahas kemudian.
7
tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat
diharapkan selalu berada di awal kalimat.
(4) Tidak Boros dan Bertele-tele
Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-
hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian
rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah
gagasan yang kalian tuangkan.
(5) Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting
untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang
ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan
kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.
3 Kedua orang itu saling bertatap- Kedua orang itu saling menatap.
tatapan.
4 Semua orang tau bahwa dia yang Semua orang tahu bahwa dia yang
mencuri kalung itu. mencuri kalung itu.
5 Mobil yang diparkir yang diujung itu Mobil yang diparkir di ujung itu
milik ayahku. milik ayahku.
8
9 Mendingan belajar daripada bermain Sebaiknya belajar daripada bermain
di luar. di luar.
10 Para hadirin dipersilahkan berdiri. Hadirin dipersilahkan berdiri.
11 Di dalam buah tomat mengandung Di dalam buah tomat terkandung
Vitamin A. Vitamin A.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat berfungsi mengungkapkan
informasi secara tepat, cepat, dan mudah dipahami dan mempunyai hubungan
kalimat, penekanan dan pengucapannya. Di dalam penyusunan kalimat efektif
sangat perlu diperhatikan struktur kalimat, kelugasan penyusunan kata serta faktor-
faktor lainnya agar kalimat yang disusun menjadi kalimat utuh yang efektif. Unsur-
unsur dalam kalimat efektif, ialah: subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap
(Pel) dan keterangan (Ket) dan mengenai syarat-syarat kalimat efektif meliputi:
kesatuan gagasan, kepaduan, kesejajaran (paralelisme), penekanan, kehematan dan
variasi.
3.2 Saran
Sebagai anak bangsa sebaiknya kita memahami dengan seksama tentang
bahasa indonesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya terjalin komunikas
yang baik dan tepat dalam penggunaan bahasa Indonesia serta turut
mengembangkan dan melestarikan kebudayaan bangsa.
10
DAFTAR PUSTAKA
11