Anda di halaman 1dari 7

Istilah – istilah dalam Operations Management

41. Equivalent Produksi, Ini mewakili produksi suatu proses dalam hal unit yang diselesaikan.
Dengan kata lain, itu berarti mengubah produksi yang belum selesai menjadi unit yang
setara dengan unit yang telah selesai. Istilah unit ekuivalen berarti kuantitas nosional dari
unit yang telah selesai diganti dengan kuantitas aktual dari unit fisik yang belum selesai yang
sedang dikerjakan, ketika isi pekerjaan agregat dari unit yang belum selesai dianggap setara
dengan kuantitas yang diganti, (misalnya 100 unit dari 60 % selesai = 60 unit selesai).

42. Pusat biaya teknik (engineered expenpense center) Pusat biaya teknik merupakan pusat
biaya yang sebagian besar biayanya mempunyai hubungan fisik yang erat dengan output
yang dihasilkan. Karakteristiknya: 1) Input dan outputnya dapat diukur dengan satuan unit
moneter. Contoh pusat biaya Teknik adalah Departemen produksi. Manajer pusat biaya
teknik bertanggunjawab atas efisien dan evektifitas pusat biaya yang dipimpinnya. Efesien
pusat biaya teknik dinilai atas dasar hubungan antara masukan dan keluaranny

43. Discretionary Expense Center atau pusat biaya kebijakan Pusat biaya merupakan pusat
biaya yang sebagian besar biayanya tidak mempunyai hubungan fisik yang nyata keluaranya.
Pusat biaya ini memiliki keluaran, namun sulit untuk diukur secara kuantitatif. Departemen
administrasi dan umum merupakan contoh pusat biaya kebijakan. Efisiensi pusat biaya ini
tidak dapat dinilai, karena antara masukan dan keluarannya tidak memiliki hubungan fisik
yang nyata. Proses pengendalian pusat biaya kebijakan dimulai dari penyusunan anggaran
biaya oleh nmanajer pusat biaya kebijakan yang bersangkutan.

44. Idle Product (produk menganggur) adalah bahwa produk yang menganggur di perusahaan
dapat menjadi tanda inefisiensi dan berpotensi menguras sumber daya. Memiliki produk
yang menganggur dalam inventaris dapat menghabiskan modal dan ruang penyimpanan,
dan dapat menjadi usang atau kehilangan nilainya dari waktu ke waktu. Untuk
meminimalkan dampak produk yang menganggur, perusahaan dapat mencari cara untuk
mengurangi produksi, mengoptimalkan manajemen inventaris, atau mencari pasar baru
untuk produk tersebut. Penting bagi perusahaan untuk secara teratur meninjau dan menilai
lini produk mereka untuk memastikan mereka menggunakan sumber daya mereka secara
efektif. Contoh produk menganggur di perusahaan dapat berupa jenis mesin yang dibeli
untuk proyek tertentu tetapi tidak lagi digunakan. Mesin tersebut menghabiskan ruang
penyimpanan dan mengikat modal, tetapi tidak menghasilkan pendapatan apa pun bagi
perusahaan. Contoh lain bisa jadi produk konsumen yang populer di masa lalu tetapi tidak
lagi laris dan sekarang teronggok di gudang, menghabiskan ruang dan tidak menghasilkan
penjualan apa pun. Dalam kedua kasus tersebut, produk yang menganggur dapat
berdampak negatif pada kinerja keuangan dan pemanfaatan sumber daya perusahaan, dan
mungkin perusahaan perlu menemukan cara untuk membuang produk atau mencari pasar
baru untuk produk tersebut.

45. HISTORICAL COST, Dari pengertiannnya kita dapat memahami bahwa historical cost
merupakan biaya mendapatkan aset sesuai dengan riwayatnya. Dengan demikian maka
untuk menghitung biayanya digunakan biaya saat mendapatkan benda tersebut. Jadi dengan
menggunakan historical cost ini maka laporan keuangan perusahaan akan merujuk kepada
biaya saat transaksi terjadi. Kelemahan metode historical cost ini adalah ada kemungkinan
nilai aset yang dilaporkan sudah tidak relevan karena ada perubahan harga pasar. Untuk
membuat laporan keuangan lebih relevan dengan kondisi terkini maka manajemen dapat
melakukan penyesuaian atau adjustment.

46. Akresi (accretion) adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan
nilai suatu produk pertumbuhan fisik atau proses alamiah lainnya. karena Pada umumnya
pada badan usaha yang bergerak di bidang agrobisnis dimana terjadi akresi, yaitu misalnya
bidang kehutanan, perkebunan dan peternakan sering mengalami kesulitan dalam
mengidentifikasi, meringkas dan mengungkapkan informasi mengenai perubahan nilai
produk akibat terjadinya akresi dalam laporan keuangannya dikarenakan perubahan nilai
produk tersebut tidak dapat direalisasikan sampai pertumbuhan fisik atau proses alamiah
produk tersebut selesai.

47. Main product adalah satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif lebih tinggi, yang
diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya relatif rendah

48. Lead time adalah rentang waktu yang diperlukan untuk mengubah suatu produk sejak
penerimaan pesanan hingga pembayaran selesai atau diterima. Komponen lead time ada 6,
yaitu : Waktu Pra-Proses, waktu proses, waktu tunggu, waktu pengiriman, waktu inspeksi,
waktu penyimpanan. Contohnya pada saat kita memesan suatu produk pada market place.

49. Safety stock adalah suatu persediaan yang dipersiapkan oleh perusahaan guna mencegah
adanya kekurangan persediaan ketika kondisi permintaan pasar sedang tidak pasti.

50. Joint cost adalah seluruh biaya yang muncul agar dapat menghasilkan dua jenis produk atau
lebih, yang mana proses produksi tersebut dilakukan secara simultan. Proses biaya ini
dibatasi dengan titik pemisahan atau split of point, yang mana merupakan suatu waktu
produk utama dan produk sampingan yang dibuat secara bersamaan bisa dipisahkan.
Produk yang dihasilkan akan dapat langsung diperjualkan. Namun, bisa juga dilanjutkan
produksinya agar bisa menghasilkan produk yang lebih menguntungkan.

51. FIFO (First In First Out) adalah Sebuah sistem yang membuat barang masuk pada urutan
pertama dan harus keluar pada urutan pertama juga.
Contohnya usaha dalam bidang Food and Beverage (f&b) seperti toko makanan, kue bahkan
hingga supermarket. Jika disadari setiap produk yang dijual pada beberapa tempat memiliki
jangkauan waktu dan masa kadaluarsa yang pendek sehingga barang memang harus dijual
dengan cepat.

52. LIFO (Last In First Out) merupakan metode pengelolaan barang yang berkebalikan dengan
FIFO. Manajemen persediaan dengan metode ini dilakukan dengan cara barang yang
terakhir masuk ke gudang adalah barang pertama yang akan keluar dari gudang untuk dijual.

53. AVERAGE merupakan metode rata-rata tertimbang yang menilai persediaan dengan
membagi harga pokok barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah barang, sehingga
menghitung biaya rata-rata. Jadi, metode ini berbeda dengan LIFO dan FIFO dimana nilai
tidak mewakili unit terlama atau terbaru.
54. FOB Shipping Point atau dikenal juga sebagai FOB origin menunjukkan bahwa hak dan
tanggung jawab barang berpindah dari penjual ke pembeli ketika barang ditempatkan atau
dimuat pada kendaraan pengiriman.

55. FOB DESTINATION adalah suatu kondisi pengiriman barang dimana biaya pengangkutan
barang, atau disebut juga biaya pengangkutan, dan penjual bertanggung jawab atas segala
resiko yang berhubungan dengan barang dalam perjalanan dari gudang penjual ke gudang
pembeli.

56. (Cost or Market Whichever is Lower), atau metode harga terendah antara harga pasar
dengan harga pokok. Umumnya persediaan dinilai dan dilaporkan di neraca sebesar harga
pokoknya (cost). Bila pada akhir periode terjadi kecenderungan harga turun, maka dapat
saja persediaan akhir dinilai dengan harga terendah antara harga pasar atau harga pokok.
Harga pasar adalah harga untuk mengganti barang yang bersangkutan pada tanggap
persediaan.

57. Raw Material atau bisa disebut dengan bahan mentah adalah bahan yang dibeli dan
digunakan dalam membuat produk akhir barang jadi yang akan dijual kepada konsumen.
Bahan baku belum mengalami proses pengolahan sama sekali. Contoh bahan baku adalah
mentega, gula, telur, tepung, vanili, baking powder, dan coklat untuk pembuatan produk
coklat

58. Work in process (WIP) artinya adalah barang yang ada dalam proses produksi dan telah
diolah satu atau beberapa kali namun belum selesai hingga akhir menjadi produk jadi.

59. Finished goods atau barang jadi merupakan salah satu barang hasil produksi yang sudah
dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris yang dibutuhkan pada saat proses
pembuatannya atau barang yang sudah dibeli dalam wujud yang sudah lengkap, namun
belum sempat dijual ke pelanggan.

60. Barang Konsinyasi merupakan kondisi dimana pemilik barang mengirimkan barang pada
orang lain yang dipercaya untuk menjualnya, tanpa adanya perpindahan hak milik.
contohnya : Kopi Kemasan, jajanan kecil, sabun, pasta gigi, dan produk- produk yang bisa di
ecerkan.

61. Startup merupakan perusahaan layanan atau produknya berbasiskan teknologi yang berada
pada fase pengembangan atau penelitian untuk terus menemukan pasar maupun
mengembangkan produknya. Contohnya perusahaan Go-jek, Traveloka, Tokopedia, HijUp,
OVO, Happy Fresh, Alodokter, Bobobox.

62. Hukum gossen merupakan sebuah teori dan terdiri dari 2 teori hukum gossen.
Teori Gossen I menyatakan bahwa, "pemenuhan kebutuhan atas suatu jenis barang secara
terus-menerus akan menurunkan tingkat kepuasannya."
Hukum Gossen II mengemukakan bahwa, "manusia akan berusaha untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama".

63. Convenience goods adalah barang kebutuhan sehari-hari yang dibeli konsumen. Biasanya
konsumen tidak akan berpikir panjang saat akan membeli produk jenis ini karena dibutuhkan
untuk kegiatan sehari-hari. Contohnya adalah sabun mandi, pasta gigi, tisu, produk
pembersih rumah, dll.

64. Speciality Goods adalah barang yang harganya tidak menjadi faktor penentu dalam
pengambilan keputusan pembeli, pada umumnya yang menjadi bahan pertimbangan
konsumen untuk memperoleh speciality goods ini dikarenakan kualitas, gaya, kelangkaan
dan preferensi pribadi. contohnya barang antik, baju karya desainer ternama, mobil mewah
limited edition dan barang bermerek lainnya.

65. value added adalah nilai ekonomi yang ditambahkan ke suatu produk atau jasa yang
ditawarkan pada konsumen. Penambahan nilai ini penting untuk membuat produk atau jasa
terlihat lebih berkualitas dan unggul

66. varadox of value merupakan Barang yang memiliki nilai tukar yang tinggi seharusnya
memiliki nilai pakai yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, akan tetapi pada kenyataannya
tidak demikian. Dua nilai yang telah diuraikan di atas berbeda sudut pandangnya sehingga
hal ini dapat menyebabkan pertentangan penilaian pada suatu barang yang sama disebut
varadox of value. Bisa jadi nilai guna suatu barang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya rendah,
atau sebaliknya.

67. Solvage value adalah perkiraan nilai buku suatu aset setelah penyusutan selesai,
berdasarkan apa yang diharapkan akan diterima perusahaan sebagai imbalan atas aset
tersebut pada akhir masa manfaatnya. Perusahaan dapat mendepresiasi aset mereka
sepenuhnya menjadi nol karena nilai residunya sangat minim.

68. Contribution margin adalah laba tambahan yang dihasilkan dari penjualan setiap unit
produk setelah dikurangi biaya-biaya variabel. Contribution margin juga didefinisikan sebagai
jumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan untuk menutup biaya tetapnya setelah
membayar seluruh biaya variabelnya.

69. Budget Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk
yang akan diproduksi selama periode yang akan datang , yang didalamnya mencakup
rencana mengenai jenis produk, jumlah/kuantitas, waktu produksi akan dilakukan.

70. Variance (selisih) adalah perbedaan antara jumlah yang didasarkan pada hasil actual dan
jumlah yang dianggarkan.

71. Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang bersifat positif (mendukung) aspek-aspek
dalam variabel.Misalkan, dalam skala kepercayaan diri, item yang berbunyi “saya tidak takut
tampil di depan umum”, merupakan item favorable, karena pernyataan tersebut
mendukung kepercayaan diri.Pernyataan favorable ini biasanya digunakan untuk
perhitungan hasil penelitian dalam penarikan kesimpulan

72. Pernyataan unfavorable terdiri dari pernyataan yang negatif (tidak mendukung) aspek dari
variabel, contoh perkataan yang berbunyi “saya malu tampil di depan umum” merupakan
item unfavorable, karena pernyataan tersebut tidak mendukung kepercayaan diri.
Unfavorable merupakan kebalikan dari favorable yang memiliki tujuan sama dalam
melakukan perhitungan hasil penelitian dalam penarikan kesimpulan.
73. Uncertainty atau ketidakpastian dalam konteks ilmu ekonomi dapat disebabkan oleh dua
bentuk peristiwa yaitu:
 uncertainty yang terjadi karena waktu/time
 uncertainty yang terjadi karena adanya informasi yang disembunyikan/hidden
information oleh pihak tertentu
 Uncertainty karena waktu, adalah uncertainty yang muncul dengan dasar asumsi bahwa
masa depan tidak dapat diprediksi. Maksud tidak dapat diprediksi disini adalah bahwa
tidak ada seorangpun yang dapat secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi besok,
misalkan dalam kasus harga saham di bursa efek. Tidak seorang pun yang tahu secara
pasti berapa harga pembukaan saham di esok hari.
 Uncertainty yang terjadi karena adanya hidden information adalah uncertainty yang
terjadi karena suatu informasi yang sengaja disembunyikan atau tidak disampaikan oleh
salah satu pihak kepada pihak lain yang berkepentingan untuk maksud-maksud
tertentu.

74. INBIS (Inkubasi bisnis) adalah suatu proses pengembangan bisnis dalam rentang waktu
tertentu dimana bisnis tersebut ialah jenis usaha yang masih baru dan dalam skala kecil atau
startup. Tujuan dari inkubasi bisnis ialah untuk memantau pertumbuhan dan prospek suatu
bisnis yang sedang dikembangkan. Inkubator bisnis adalah program atau organisasi yang
memberikan sponsor dengan tujuan mempercepat pertumbuhan dan sukses suatu startup
atau bisnis.

75. Cost Driver adalah dasar alokasi yang digunakan dalam Activity Based Costing yang
merupakan faktor-faktor yang menentukan sebeapa besar atau seberapa banyak usaha dan
beban yang dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas. Cost driver digunakan untuk
menghitung biaya sumber dari setiap unit aktivitas yang kemudian dibebankan ke produk
atau jasa dengan mengalikan biaya setiap aktivitas dengan kuantitas setiap aktivitas yang
dikonsumsikan pada periode tertentu. Cost driver adalah penyebab terjadinya biaya
sedangkan aktivitas merupakan dampak yang ditimbulkannya.

76. Different Cost For Different Purpuchis (biaya yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda) merupakan suatu konsep yang artinya setiap biaya yang digunakan
dalam perhitunganakuntansi biaya itu tergantung pada tujuan apa yang akan dicapai,
sehingga konsep biayayang digunakan itu berbeda apabila tujuannya juga berbeda.

77. AT COST adalah pertanggungjawaban biaya pelaksanaan sesuai dengan biaya yang
sesungguhnya berdasarkan bukti pengeluaran yang ada.

78. Negosiasi adalah sebuah proses yang didalamnya dua pihak atau lebih bertukar barang dan
jasa dan berupaya menyepakati tingkat kerjasama tersebut bagi mereka.

79. Arbitrase adalah perjanjian perdata yang dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak untuk
menyelesaikan sengketa mereka yang diputuskan oleh pihak ketiga yang disebut arbiter
yang ditunjuk secara bersama-sama oleh para pihak yang bersengketa dan para pihak
menyatakan akan menaati putusan yang diambil oleh arbiter.
80. RESIDUEL PRICE atau nilai sisa merupakan sebuah jumlah taksiran atau estimasi yang bisa
didapatkan dari suatu entitas saat ini pada suatu pelepasan aset, setelah dikurangi dengan
estimasi biaya pelepasan, dan jika aset sudah mencapai umur atau kondisi yang diharapkan
pada akhir umur manfaatnya. Singkatnya, nilai jual kembali pada suatu aset di akhir masa
atau umur manfaatnya. Nilai ini digunakan sebagai suatu nilai taksiran, maka nilai sisa ini
digunakan agar perusahaan mampu menghitung besaran nilai penyusutannya.

81. Cost behavior (perilaku biaya) adalah perubahan perilaku biaya karena perubahan aktivitas
bisnis. Perilaku biaya menunjukkan suatu hubungan yang maksimal dari biaya keluaran
ataupun biaya masukan pada suatu perusahaan. Contoh nya : biaya pengembangan dan
riset, biaya iklan, biaya pelatihan karyawan, biaya konsultan, dan biaya promosi penjualan.

82. RETAINED EARNING adalah akumulasi dari jumlah laba ditahan sejak perusahaan berdiri
atau laba yang ditahan dan tidak dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk
dividen.
Retained earning atau dikenal dengan istilah Laba Ditahan merupakan akumulasi laba
setelah pajak yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen yang
digunakan untuk membiayai berbagai kepentingan perusahaan.
Cara menghitung laba ditahan adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Laba
Ditahan = (Laba Ditahan saat ini + Laba Bersih atau Rugi) – Dividen yang dibayarkan

83. Produksi Masal Produksi massal disebut juga sebagai mass production. Secara sederhana,
produksi massal adalah kegiatan membuat suatu produk dalam jumlah besar dan dilakukan
secara berulang.
Salah satu tujuan produksi massal ini tentu saja untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan
begitu, pihak produsen atau bisnis dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan
memberikan pengalaman yang baik.

84. MOS (manufacturing operating system) adalah seperangkat alat, proses dan kerangka kerja
dimana karyawan organisasi atau perusahaan beroperasi. Software ini bertanggung jawab
untuk mengumpulkan data untuk menginformasikan tentang pengambilan keputusan yang
dapat mendorong perbaikan atas masalah yang terjadi. Contoh masalah yang dapat terjadi
antara lain adalah kekurangan produksi hingga yang terkait dengan keselamatan pekerja.
Dengan demikian, perusahaan yang menggunakan jalur produksi atau memiliki jenis
lingkungan tempat kerja berbahaya lainnya biasanya menggunakan sistem operasi
manajemen.

85. Total Revenue yang juga disebut sebagai total penjualan atau pendapatan total yang
merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan bisnis perusahaan. Total
revenue juga merupakan keseluruhan dari semua penjualan perusahaan sebelum dikurangi
berbagai beban dan biaya bisnis perusahaan.

86. total cost adalah total biaya yang dikeluarkan baik secara explisit maupun implisit untuk
memproduksi sesuatu, yang dihitung dengan rumus penggabungan dari biaya fixed dan
biaya variabel dibagi dengan jumlah total produksi.
87. Effeciency (Efisiensi) adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
benar, sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat
atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

88. Productivity (Produktivitas) adalah sebuah konsep yang menggambarkan kaitan antara
keluaran atau hasil yang dicapai dengan sumber atau masukan yang digunakan untuk
mencapai hasil.

89. QUALITY Secara sederhana, pengertian kualitas adalah tingkat baik atau buruknya, mutu,
taraf atau derajat sesuatu. Dalam hal ini, kata “sesuatu” dapat mewakili banyak hal, baik itu
sebuah barang, jasa, keadaan, maupun hal lainnya.
Dalam kaitannya dengan bisnis, pengertian kualitas adalah kesesuaian antara spesifikasi
suatu produk dengan kebutuhan konsumen, atau tingkat baik buruknya sebuah produk
(barang atau jasa) di mata penggunanya.

90. Reduced Processing Time adalah memungkinkan untuk mengurangi waktu dan proses
produksi. Dalam setiap proses produksi, tentu akan membutuhkan cukup banyak waktu,
namun waktu yang berjalan harus tepat dan sesuai dengan prosedur manajemen
operasional.

91. Zero defect adalah konsep dalam industri yang menghendaki tidak adanya defect atau cacat
produk dalam setiap proses produksi.
Selain itu zero defects juga mengidentifikasi risiko atau potensi terjadinya pada suatu proses
produksi. Apabila potensi tersebut ditemukan, maka harus ada suatu tindakan pencegahan
untuk mencegah cacat produk sehingga kualitas produk tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai