Anda di halaman 1dari 10

TUGAS UTS

EKONOMI PRODUKSI

NAMA : IYAN AGUNG TARYANA


NPM : 4122121120065
KELAS : 21.3B AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
TANJUNGSARI SUMEDANG
2022
Nama : IYAN AGUNG TARYANA
NPM : 4122121120065
Matkul : UTS EKONOMI PRODUKSI

Bagian A. Jelaskan istilah atau pengertian/Definisi berikut!


1. Jenis dan bentuk proses produksi
Jawaban:
Produksi primer merupakan kegiatan produksi yang bahannya berasal dari alam
secara langsung. Misalnya pertanian, pertambangan dan sebagainya. Sedangkan,
produksi secara sekunder merupakan kegiatan produksi yang dengan
menambahkan nilai lebih pada suatu barang yang ada.

2. Biaya penyimpanan dan biaya transportasi


Jawaban:
 Biaya penyimanan atau holding cost adalah biaya yang mengacu pada jumlah
uang yang harus dibayar untuk menyimpan persediaan yang tidak terjual. Total
bholding cost biasanya dinyatakan sebagai persentase dari total persediaan
perusahaan selama waktu tertentu. Seringkali, mereka berjumlah sekitar 20-
30% dari total nilai persediaan perusahaan.
 Biaya transportasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan
suatu proses. Biaya ini timbul akibat tundaan lalu lintas maupun tambahan
volume kendaraan yang mendekati atau melebihi kapasitas pelayanan jalan

3. Efisensi teknis dan efisiensi ekonomis


Jawaban:
 Efisiensi teknis (Technical Efficiency-TE) yaitu kemampuan suatu perusahaan
(usahatani) untuk mendapatkan output maksimum dari penggunaan suatu set
input (bundle).
 Efisiensi ekonomi (economic efficiency) adalah keadaan dimana sumber
daya dialokasikan untuk penggunaan bernilai tertinggi di dalam perekonomian.
Ini melibatkan penggunaan sumber daya sebaik mungkin dan menghindari
pemborosan
4. Economic order quantity ( EOQ)
Jawaban:
EOQ (Economic Order Quantity) adalah jumlah pesanan yang dapat
meminimumkan total biaya persediaan, dan pembelian yang optimal. Untuk
mencari berapa total bahan yang tetap untuk dibeli dalam setiap pembelian untuk
menutup kebutuhan selama satu periode.

5. Second by the most dan sumber ide terjadinya


Jawaban:
 Berbagai ide membuat prakarya dan kerajinan tangan (crafts)
menggunakan barang-barang tak terpakai yang ada di rumah.
 Ide-ide craft untuk anak-anak menggunakan bahan bekas.

 Upcycle Magazine adalah majalah yang berisi ide dan proyek untuk
memanfaatkan barang bekas menjadi barang-barang dengan fungsi baru
yang lebih bermanfaat.
 Memanfaatkan kaleng bekas menjadi benda seni bernilai tinggi dan
berharga mahal. Yang dibutuhkan adalah kreativitas dan ketekunan.
 Plastik bekas masih bisa dimanfaatkan menjadi beragam produk, seperti:
fishmobile, Scenes in a bottle, lamp base, plastik vase, bell, dan solar hot
water kettle.

6. Jalur perlusan usaha (expantion path)


Jawaban:
Perluasan usaha merupakan sala satu opsi yang dapatdilakukan perusahaan
dalam rangka memperluas pangsa pasardan meningkatkan profitabilitas.
Perluasan usaha dapatdilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan
carameningkatkan produksi, membangun pabrik baru, menambahunit dan
jenis produk, membuat divisi atau cabang baru,menggabungkan dengan
usaha yang sudah ada(penggabungan usaha) atau dengan membeli
perusahaan yangsudah ada (akuisisi). Buku ini akan berfokus pada
perluasanusaha dengan penggabungan usaha (kombinasi bisnis)khususnya
penggabungan usaha dengan cara akuisisi.
7. Isoproduct/isoaquant
Jawaban :
Isoproduk atau sering disebut isokuan atau isooutput adalah kombinasi dua faktor
produksi (misalnya kapital/K dan tenaga kerja/L) yang digunakan untuk
menghasilkan kuatitas output yang sama.

8. Elastisitas Produksi (ἐprod) = 1,5


Jawaban:
Elastisitas produksi adalah seberapa besar persentase perubahanxyang terjadi
pada jumlah produksi yang dihasilkanxapabila seorang produsenxmengubah
jumlah faktor produksixsekian persen

9. Biaya produksi jangka pendek dan biaya jangka panjang


Jawaban:
 Pengertian biaya produksi jangka pendek
Menurut Dahliah dalam buku Ekonomi Manajerial (2021), biaya produksi jangka
pendek ialah perhitungan biaya produksi yang mana sebagian faktor produksinya
tidak dapat mengalami penambahan jumlah. Dalam jenis biaya produksi ini, jangka
waktunya termasuk pendek, sehingga beberapa faktor produksinya tidak bisa
ditambah perusahaan, atau sifatnya tetap.
Dikutip dari Buku Ajar Pengantar Ekonomi Mikro (2020) karya Arwin, biaya
produksi jangka pendek memiliki fixed cost dan variable cost. Fixed cost
berhubungan dengan input yang sifatnya tetap, seperti biaya sewa gedung.
Sedangkan variable cost dihubungkan dengan input yang sifatnya variabel, seperti
gaji pegawai, bahan mentah, dan lainnya.
 Pengertian biaya produksi jangka panjang
Biaya produksi jangka panjang merupakan perhitungan biaya produksi yang mana
semua faktor produksinya bisa mengalami perubahan. Jenis biaya produksi ini
berbeda dengan jangka pendek, karena semua faktor produksi dalam biaya
produksi jangka panjang bisa mengalami perubahan.Oleh karena semua faktor
produksinya bisa mengalami perubahan jumlah, maka antara biaya tetap dan
biaya berubah, tidak perlu lagi dibedakan. Artinya perusahaan dapat menambah
jumlah tenaga kerja, peralatan produksi, mesin, dan lain sebagainya.
10. Break even point (BEP)
Jawaban:
BEP adalah Break Even Point yang merupakan titik di mana sebuah perusahaan
dalam kegiatan operasionalnya tidak mendapatkan keuntungan namun juga tidak
mengalami kerugian. Artinya jumlah laba yang didapatkan hasilnya sama dengan
total seluruh biaya perusahaan yang dikeluarkan atau sama-sama nol.

11. Daerah produksi rasional


Jawaban:

Biaya produksi adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli masukan
dalam suatu proses produksi. Daerah rasional adalah daerah produksi yang
dihasilkan.

12. Jelaskan tata letak dan jenisnya yang saudara ketahui. Pada kasus industry tertata
letak mana yang di tetapkan.
Jawaban:
Tata letak yang digunakan dalam proses produksi di Pabrik Teh menggunakan
sistem berdasarkan barang (product layout). Tata letak berdasarkan barang
membuat satu stasiun kerja dengan stasiun kerja yang lain saling berhubungan.
Keterkaitan antara mesin satu dengan lainnya memunculkan adanya perpindahan
bahan.

13. Law of diminishing return


Jawaban:
Hukum Keterbatasan Peningkatan atau lebih dikenal dengan istilah the Law of
Diminishing Marginal Return.
Law of Diminishing Margnal Return adalah hukum ekonomi yang menyatakan jika
satu input dalam produksi ditingkatkan semantara input lainnya dipertahankan,
pada akhirnya akan terjadi penurunan output.

14. Jelaskan metode penetapan lokasi yang saudara ketahui. Apabila direncanakan
akan didirikan pabrik minyak sawit untuk tujuan ekspor lalu faktor sekunder tidak
menjadi masalah (hambatan). Menurut saudara sebaiknya faktor apa yang perlu
leih di pertimbangkan.
Jawaban:

15. Apa urgensinya dilakukan perencanaan dan pengwasan persediaan. Menyangkut


apa saja persediaan itu?
Jawaban:
Pada perusahaan dagang dan manufaktur, persediaan perlu direncanakan karena
sebagian aktivitas utama perusahaan berhubung dengan persediaan. Kebutuhan
untuk menyimpan dalam jumlah mencukupi barang-barang yang akan dijual
ditambah lagi dengan kebutuhan untuk menghindari biaya kelebihan persediaan
memperlihatkan betapa pentingnya perencanaan dan pengawasan persediaan
oleh manajemen. Setelah perencanaan disusun, maka harus diikuti dengan
pengawasan, pengawasan terhadap persediaan harus dapat memberikan
keyakinan bahwa data yang ada mengenai persediaan dapat dipercaya, baik dari
segi fisik maupun catatannya.
Pengawasan persediaan yang baik meliputi pengawasan fisik, pengawasan
jumlah yang
dibutuhkan, dan pengawasan terhadap prosedur penerimaan dan pengeluaran
barang.
Pengawasan fisik lebih diutamakan pada pengamanan fisik penyimpanan
persediaan,
pengawasan atas jumlah persediaan yang dibutuhkan melalui membandingkan
catatan persediaan dengan jumlah fisik persediaan. Sedangkan pengawasan
terhadap prosedur
penerimaan dan pengeluaran barang merupakan pengawasan terhadap proses
keluar masuknya barang.

16. Berdasarkan studi lapangan di industri teh. Saudara jelaskan bagaimana system
pengendalian persediaan yang dilakukan
Jawaban:
Upaya suatu perusahaan dalam mengendalikan mutu produk merupakan bagian
dari
proses produksi. Pada proses produksi, produk yang dihasilkan harus terkontrol,
mulai dari tahap awal proses hingga ke tangan konsumen, sesuai dengan
spesifikasi atau persyaratan, selalu melakukan perbaikan saat terjadi
penyimpangan atau ketidaksesuaian antara produk yang dihasilkan dengan
standar yang telah ditetapkan.
Proses poduksi yang tidak terkontrol berpotensi menghasilkan produk cacat yang
tinggi. Bagi perusahaan, cacat produksi adalah hal yang sangat dihindari. Produk
yang cacat tidak dapat dijual, atau dijual dengan harga rendah. Dalam upaya
meminimalkan kecacatan menuju zero defect, maka suatu perusahaan perlu
menerapkan manajemen diseluruh unit kerja, termasuk pada tahapan proses
produksi. Dengan adanya manajemen mutu, maka proses bisa terkendali dan
dapat menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh
manajemen.
Persediaan bahan baku menjadi penting karena berpengaruh terhadap biaya dan
proses produksi. Jika jumlah persediaan terlalu kecil maka akan mengganggu
proses produksi dan menghilangkan kesempatan mendapat keuntungan besar.
Analisis data menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dilakukan
untuk mengetahui persediaan optimal.

Bagian B.
1. Dalam suatu proses produksi yang menggunakan dua input variabel diperoleh
fungsi produksi : Q = 8 X11/2 X21/3 . Apabila dana untuk membiayai produksi yang
dimiliki terbatas, sebesar 120 satuan. Harga input masing-masing Hx1 = 3 satuan
dan Hx2=2 satuan.
a. Penggunaan input masing-masing agar dicapai efisiensi ekonomis.
Jawaban:

Q=H
H1
Q = 120
3
= 40

b. Keuntungan perusahaan tersebut jika di asumsikan perusahaan berada dalam


pasar persaingan dan produk dijual (Ho) dengan harga 3 satuan
Jawaban:
Hq = H1 – Hx1
= 3-2
=1
c. Apabila perusahaan melipatgandakan penggunaan input secara simultan
sebesar 2 kali semula, bagaimana kondisi return to scale nya.
Jawaban:
Hq = H1 + Hx2
=3+2
=5
2. Diperoleh suatu hubungan respon jagung (C) terhadap penggunaan input pupuk
(N) sebagai berikut : C=65,50 + 18,5 Nc – 0,05 NC2 sedangkan respon sorgum (S)
terhadap input pupuk adalah: S=66,50 + 7,55 Ns – 0,25 Ns2.
a. Berapa alokasi penggunaan pupuk untuk jagung dan sorgum, agar diperoleh
keuntungan makimum.
Jawaban:
Respon tanaman jagung dan sorgum terhadap pupuk (N)
 Jagung (C) = 65,50 + (18,5 x 1) – ( 0,05 x 12 )
= 65,50 + 18,5 – 0,05
= 83,95
 Sorgum (S) = 65,50 + (7,55 x 1) – (0,25 x 12 )
= 65,50 + 7,55 – 0,25
= 72,8
Jumlah nilai C dan S = 156,75
Alokasi pupuk jagung (C) = (83,95 / 156,75) x 150kg= 80,33kg
Alokasi pupuk sorgum (S) = (72,8 / 156,75) x 150kg= 69,67kg
b. Berapa produk jagung dan sorgum diperoleh
Jawaban:
Hasl produksi jagung (C) = 83,95kg
Hasil produksi sorgum (S) = 72,8kg
c. Berapa keuntungan yang diperoleh
Jawaban:
Biaya pembeliaan pupuk = 150kg x 1,5 satuan = 225 satuan
Pendapatan jagung = 83,95 x 3 satuan = 251,85 satuan
Pendapatan sorgum = 72,8 x 2,5 satuan = 182 satuan
Keuntungan = (251,85 satuan + 182 satuan) – 225 satuan
= 208,85 satuan

3. Pada tahun 2016 Perusahaan memproyeksikan penjualan produk sebesar 18000


unit. Dengan harga Rp. 5.000/ unit. Untuk membuat suatu unit produk diperlukan
2,5 Kg. Bahan baku yang harus dibeli dengan harga Rp. 1.200/kg. Bahan baku
yang harus dipesan terlebih dahulu 2 minggu sebelumnya dengan biaya pesan Rp.
5.000. Biaya siman terdiri dari biaya sewa gudang sebesar 10% dan biaya asuransi
5% dari harga bahan baku, persediaan pangan sebesar Rp. 1.000/ kg.
Tentukanlah :
EOQ dan reorder point ( 1 tahun = 50 minggu)
Jawaban:
R= 18000 unit X 2,5kg = 45000 kg
O= Rp. 5.000
C= (10%+5%) X Rp.1.200 = Rp. 180
SS= 1000kg
Lead Time = 2 minggu

 Menghitung EOQ
EOQ = 2 x 45.000 x 5.000
180
= 2.500.000
 Menghitung reorder point
- Safety stock = 1000 kg
- Kebutuhan selama LT= 2/50 x 45.000kg = 1800 kg
- Reorder point = 2800kg

Anda mungkin juga menyukai