Disusun Oleh :
Kelompok 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep biaya produksi.
2. Untuk mengetahui jenis klasifikasi biaya.
3. Untuk mengetahui cara perhitungan biaya produksi dan mampu
menghitung biaya produksi (total cost).
4. Untuk mengetahui aplikasi perhitungan biaya produksi dalam pelayanan
kesehatan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2. Efisiensi perusahaan yang bersangkutan dalam mempergunakan inputnya
atau faktor produksinya. Dua perusahaan yang memiliki input sama persis,
namun yang satu bekerja dengan lebih efisien dari perusahaan yang
lainnya, maka perusahaan yang efisien itulah yang lebih bisa menekan
biaya produksinya.
5
(Bastian Bustami dan Nurlela, 2007). Berikut ini beberapa klasifikasi biaya
produksi:
2.2.1 Klasifikasi Biaya berdasarkan Skala Produksi
Biaya diklasifikasikan berdasarkan skala produksinya, yaitu sebagai
berikut:
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Merupakan Biaya yang secara keseluruhan tidak berubah saat aktivitas
bisnis meningkat maupun menurun. Total biaya tetap tersebut berbeda
dari satu periode ke periode yang lain. Perbedaan tersebut disebabkan
oleh perubahan volume produksi dalam jangkauan kisaran tertentu.
Biaya tetap dapat dibebankan ke dalam departemen berdasarkan
keputusan manajerial atau menurut alokasi biaya. Letak tanggung jawab
pengendaliannya lebih banyak dipikul oleh menejemen eksekutif.
Contoh: biaya gaji karyawan
b. Biaya Variabel (Variable Cost)
Merupakan Biaya dengan jumlah total berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya variabel merupakan biaya yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah pelayanan yang
diberikan. Dalam hal ini jika semakin banyak jumlah pelayanan yang
diberikan, semakin besar pula jumlah biaya variabelnya.
Contoh: biaya bahan baku (biaya bahan makanan, listrik dan air), biaya
alat medis habis pakai.
c. Biaya Semi Permeabel
Biaya semi permeabel harus dipisahkan ke dalam elemen biaya tetap
dan biaya variable untuk tujuan perencanaan dan pembuatan
keputusan. Biaya semi permeabel untuk tujuan tertentu harus
dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya ini
jumlahnya berubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas
yang diproduksi, namun perubahan tersebut tidak proporsional.
Contoh: biaya reparasi dan perawatan gedung.
Konsep biaya total pada skala produksi sendiri dibedakan menjadi tiga
pengertian yaitu Biaya Total (Total Cost), Biaya Tetap Total (Total Fixed
Cost), dan Biaya Berubah (Total Variable Cost)
6
1) Biaya Total (Total Cost)
Biaya Total merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan dalam proses produksi. Biaya total juga dapat dihitung
menggunakan rumus:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡
2) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost)
Biaya Tetap Total merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah. Misal
sebuah pabrik perlu membeli mesin produksi.
3) Biaya Variabel Total (Total Variable Cost)
Biaya Variabel Total merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan faktor produksi yang jumlahnya dapat diubah. Misal faktor
produksi yang dapat berubah adalah tenaga kerja.
7
mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu.Biaya ini yang
dipergunakan untuk menunjang keberhasilan produksi suatu produk
tertentu (di luar SDM langsung dan BHP langsung). Contoh: gaji
satpam dan cleaning service.
Perbedaan biaya langsung maupun tidak langsung dikaitkan
dengan produk sangat diperlukan bila perusahaan menghasilkan lebih
dari satu macam produk dan manajemen menghendaki penentuan
harga pokok per jenis produk tersebut.
Biaya total adalah jumlah dari biaya langsung dan biaya tidak
langsung, dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 + 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝑇𝐶 = 𝐷𝐶 + 𝐼𝐷𝐶
8
baik karena makin usang atau karena mengalami kerusakan fisik. Nilai
penyusutan barang investasi, seperti gedung, kendaraan, dan
peralatan, disebut sebagai biaya penyusutan.
Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk menghitung
penyusutan yaitu (1) metode garis lurus (straight line), (2) metode
saldo menurun (declining balance), (3) jumlah angka–angka tahun
(sum of the years digit) (4) metode unit produksi (unit of production).
Salah satu metode untuk menghitung biaya penyusutan adalah
dengan mencari nilai AIC (Annualized Investment Cost = AIC). AIC
merupakan penghitungan biaya tahunan yang dibebankan pada
masing-masing penggunaan. Besarnya investasi nilai tahunan dari
biaya investasi tersebut dipengaruhi oleh nilai uang (inflasi) serta
waktu pakai dan masa hidup suatu barang investasi. Rumus untuk
mencari nilai AIC (Annualized Investment Cost = AIC) adalah sebagai
berikut :
𝐼𝐼𝐶(1 + 𝑖)𝑡
𝐴𝐼𝐶 =
𝐿
Keterangan :
AIC = Annualized Investment Cost
IIC = nilai awal barang
I = laju inflasi
t = masa pakai
L = lama perkiraan masa pakai
9
c. Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost)
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memelihara aktiva atau produk/jasa agar tetap dalam kondisi baik.
Biaya ini meliputi biaya pembersihan, pengecatan, dan biaya lainnya.
Dengan kata lain, biaya pemeliharaan digunakan dalam proses
pengoperasian perusahaan. yang diakibatkan oleh adanya pergantian
peralatan, perbaikan produksi, pengeluaran untuk bahan habis pakai,
misal biaya pemeliharaan gedung, pemeliharaan kendaraan dan
sebagainya.
Biaya operasional dan pemeliharaan dengan sifatnya yang
habis pakai dikeluarkan secara berulang sehingga biaya operasional
dan pemeliharaan sering juga disebut sebagai biaya berulang
(recurrent cost). Biaya total adalah jumlah dari investasi, biaya
operasional dan biaya pemeliharaan atau dapat dituliskan dengan
rumus:
10
2.2.5 Klasifikasi Biaya yang Berhubungan dengan Produk
Berikut ini adalah klasifikasi biaya yang berhubungan dengan produk,
yaitu :
a. Biaya manufaktur
Biaya manufaktur merupakan biaya konversi dari bahan baku
menjadi barang jadi melalui usaha para pekerja dan penggunaan alat
produksi. Biaya manufaktur terdiri dari tiga unsur biaya yaitu bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
1) Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk
bagian integral dan produk jadi dimasukkan secara eksplisit dalam
perhitungan biaya produk. Contoh: obat-obatan
2) Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan
konversi bahan baku kangsung menjadi produk jadi dan dapat
dibebankan secara layak ke produk tertentu.
Contoh: Gaji karyawan (dokter, perawat)
3) Biaya overhead adalah semua biaya manufaktur yang tidak
ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Misal biaya bahan
baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung dsb.
Contoh: Gaji satpam, cleaning service
b. Biaya Non-Manufaktur
1) Biaya pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk menangani
pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk
disampaikan kepada kensumen.
Contoh: biaya pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka
penjualan, komisi penjualan, gaji bagian penjualan, biaya gudang
produk jadi.
2) Biaya administrasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
mengarahkan, mengendalikan dan mengoperasikan perusahaan.
Contoh: biaya eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan
dengan manajemen umum organisasi.
11
b. Biaya Utama (Prime cost)
Biaya utama yaitu biaya yang berhubungan langsung dengan produksi.
Biaya utama terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
Contoh: gaji dokter, gaji perawat, obat-obatan, bahan makanan.
c. Biaya Konversi (Conversion cost)
Biaya Konversi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan
baku menjadi produk jadi. Biaya konversi terdiri atas biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Contoh: pembuatan obat dari bahan mentah menjadi obat yang bisa
dikonsumsi.
12
alternatif tindakan yang ada. Irrelevant cost tidak mempengaruhi
pengambilan keputusan dan akan tetap sama jumlahnya tanpa
memperhatikan alternative yang dipilih. Oleh karena itu biaya tidak
relevan tidak harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Contoh: apabila memperbaiki ambulans lama yang rusak tetapi
setelah itu ambulans tersebut hanya bisa dioperasikan sebentar
terus rusak lagi, lebih baik membeli ambulans yang baru tetapi bisa
dioperasikan lama.
13
2.3 Perhitungan Total Cost
Pada dasaranya, biaya total merupakan keseluruhan biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan output (Sugiarto, 2005). Dapat dikatakan
bahwa biaya total merupakan seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayar
perusahaan untuk membeli berbagai faktor produksi untuk menghasilkan
barang atau jasa. Biaya total dapat diperoleh dari tiga cara berdasarkan
klasifikasi biaya, yaitu :
a. Berdasarkan klasifikasi biaya menurut skala produksi, biaya total adalah
penjumlahan antara biaya tetap total (total fixed cost) dan biaya variabel
total
b. (total variable cost). Jadi, rumus untuk mencari biaya total adalah sebagai
berikut:
𝑇𝐶 = 𝑇𝐹𝐶 + 𝑇𝑉𝐶
Keterangan :
TC = Biaya total (Total Cost)
TFC = Biaya tetap total (Total Fixed Cost)
TVC = Biaya variabel total (Total Variable Cost)
14
dengan perkiraan masa pakai selama 10 tahun. Jika laju inflasi 8% maka
nilai penyusutan USG saat ini (2016) adalah :
𝐼𝐼𝐶(1 + 𝑖)𝑡
𝐴𝐼𝐶 =
𝐿
= 100.000.000 (1+ 0,08)3
10
= Rp 12.597.120
d. Berdasarkan klasifikasi biaya menurut fungsi biaya, maka biaya total
adalah penjumlahan antara biaya langsung total dan biaya tidak langsung
total. Jadi, rumus untuk mencari biaya total dapat dituliskan sebagai
berikut :
𝑇𝐶 = 𝑇𝐷𝐶 + 𝑇𝐼𝐷𝐶
Keterangan :
TC = Biaya total (Total Cost)
TDC = biaya langsung total (Total Direct Cost)
TIDC = biaya tidak langsung total (Total Indirect Cost)
Meskipun ada banyak cara untuk menghitung biaya total (Total Cost),
namun pada dasarnya apapun cara yang digunakan akan menghasilkan
biaya total dalam jumlah yang sama, seperti yang digambarkan dalam tabel
berikut:
Tabel 1. Tabel total cost
Klasifikasi Biaya
Unsur
Skala
No Biaya Fungsi Biaya Lama Penggunaan
Produksi
Produksi
FC VC DC IC IC OC MC
1 Biaya 1
2 Biaya 2
3 Biaya 3
4 Biaya 4
5 Biaya 5
6 Biaya 6 TFC TVC TDC TIDC TIC TOC TMC
Total Cost (TC) TFC + TVC TDC+TIDC TIC+TOC+TMC
15
2.4 Aplikasi Perhitungan Biaya Produksi di Pelayanan Kesehatan
Berikut contoh klasifikasi biaya produksi pada rawat inap bagian
perawatan anak RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Data primer
dari RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar pada tahun 2010 diambil
oleh Rahmayati Syamsul, mahasisiwi akuntansi Universitas Hasanudin
Makassar. Data yang kami gunakan diambil dari sebuah penelitian berjudul
“Evaluasi Perhitungan Harga Pokok Pelayanan Rawat Inap Bagian
Perawatan Anak-RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar” yang memiliki
tujuan mengetahui berapa harga pokok dari pelayanan rawat inap rumah
sakit yang selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam penentuan tarif. Hal
ini menjadi sangat penting mengingat penentuan harga pokok rawat inap
perlu dihitung kembali untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas
pengelolaan yang berkaitan dengan pelayanan rumah sakit kepada pasien,
khususnya bagi pasien rawat inap.
16
Klasifikasi Biaya
Fungsi atau Aktivitas
Skala Produksi Lama Penggunaan
Sumber Biaya
No Unsur Biaya
Variabel Indirect Investment Operational
Fixed Cost Direct Cost
Cost Cost Cost Cost
1 Gaji Dokter 210.000.000 210.000.000 210.000.000 210.000.000
2 Gaji Perawat 180.000.000 180.000.000 180.000.000 180.000.000
Bahan
3 350.000.000 350.000.000 350.000.000 350.000.000
makanan
4 Listrik dan air 170.252.170 170.252.170 170.252.170 170.252.170
Kontrak
5 cleaning 150.050.000 150.050.000 150.050.000 150.050.000
service
Alat medis
6 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000
habis pakai
Penyusutan
7 peralatan 185.250.000 185.250.000 185.250.000 185.250.000
medis
Penyusutan
8 peralatan 175.250.000 175.250.000 175.250.000 175.250.000
non medis
Penyusutan
gedung
9 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000
perawatan
anak
TOTAL 1.050.550.000 770.252.170 1.160.252.170 660.550.000 510.500.000 1.310.302.170
TOTAL COST 1.820.802.170 1.820.802.170 1.820.802.170 1.820.802.170
17
Keterangan :
- Gaji Dokter, gaji perawat, Kontrak cleaning service, Penyusutan
peralatan medis, Penyusutan peralatan non medis dan Penyusutan
gedung perawatan anak disebut Fixed cost karena biayanya tidak
berubah meskipun aktivitas meningkat maupun menurun.
- Bahan makanan, Listrik, air, Alat medis habis pakai disebut
variabel cost karena biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah
pelayanan yang diberikan. Semakin besar jumlah pelayanan yang
diberikan maka semakin besar pula biaya variabel Bahan
makanan, Listrik, air, Alat medis habis pakai.
- Gaji dokter, gaji perawat, bahan makanan, listrik, air, alat medis
habis pakai disebut direct cost karena merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk kelancaran proses produksi.
- Kontrak cleaning service, Penyusutan peralatan medis,
Penyusutan peralatan non medis dan Penyusutan gedung
perawatan anak disebut Indirect cost karena biaya yang
dikeluarkan dan tidak ada hubungan secara langsung dengan
produk yang dihasilkan dipergunakan untuk menunjang
keberhasilan produksi.
- Gaji Dokter, gaji perawat, Bahan makanan, Listrik, air, Kontrak
cleaning service dan Alat medis habis pakai disebut Operational
cost karena biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
dalam suatu proses produksi.
- Penyusutan peralatan medis, Penyusutan peralatan non medis dan
Penyusutan gedung perawatan anak disebut investment cost
karena kegunaannya dapat berlangsung dalam waktu yang relatif
lama. Dan mengakibatkan terjadinya pengurangan nilai barang
investasi (asset) sebagai akibat penggunaannya dalam proses
produksi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh
produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang. Beberapa
kriteria untuk keperluan analisis klasifikasi konsep biaya, yaitu pembagian
biaya berdasarkan pengaruhnya pada skala produksi, pembagian biaya
berdasarkan lama penggunaannya, dan pembagian biaya berdasarkan
fungsi atau aktifitas sumber biaya.
Suatu pelayanan kesehatan perlu dilakukan kegiatan analisis biaya
untuk mendapatkan informasi real kondisi dan posisi pelayanan kesehatan
tersebut sehingga didapatkan gambaran realistis biaya yang diperlukan
untuk dijadikan bahan informasi dalam menetapkan besar tarif satuan unit
pelayanan kesehatan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2003. Ekonomi Mikro : Teori dan Kasus. Yogyakarta : Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi
Carter-Usry, 2005, Akutansi Biaya : Anggaran Dan Biaya Standar. Edisi 13, Buku
2, Salemba Empat, Jakarta.
Edward. C Blocher. 2007. Manajemen Biaya: Penekanan Strategis. Salemba
Empat: Jakarta.
Sugiarto, dkk. 2005. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komperehensif. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Sukino, sadorno. 2013. Mikro ekonomi teori pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Pustaka Utama
Supriyono, R. 2011. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
Pokok. Yogyakarta
Syamsul, Rahmayati. 2012. Evaluasi Perhitungan Harga Pokok Pelayanan
Rawat Inap Bagian Perawatan Anak RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar : Universitas Hassanudin : Makassar
20