Autoclave SMIC
Sterilisator basah adalah alas yang digunakan untuk proses sterilisasi atau proses pembunhan
bakteri yang pada suatu bahan dengan bantuan air.
Prinsip dasarnya adalah pemanasan air yang menggunakan elemen yang dialairi arus listrik
sehingga memanaskan air dan mencapai suhu tertentu. Suhu yang dihasilkann inilah yang
digunakan untuk proses sterillisasi. Umumnya proses ini memanfaatkan panas air itu sendiri
dan dimungkinkan juga dengan memanfaatkan hasil uap air contonya autoclave.
Alat-alat operasi seperti guntuing, pisau bedah, pinset, dan lain sebagainya.
Botol infuse, botol aquades.
Baju operasi, sarung tangan, tutup kepala, dan lain-lain
Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari sterilisator adalah proses perubahan panas air oleh elemen yang
memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi energi panas. Panas akan dinaikkan terus
mencapai suhu tertentu dimana suhu tersebut cukup membuat kuman atau bakteri mati. Tentu
saja membutuhkan waktu yang tertentu pula tergantung dari jenis dan kekuatan bakteri yang
mau disterilkan.
Sterilisator Basah 42 cm SMIC, adalah sterilisator uap listrik yang menggunakan media air
untuk mensterilkan alat-alat kedokteran setelah digunakan. Spesifikasi sbb:
1. Material insulator panas dari glass wool , bahan terbaik untuk menyekat panas secara
maksimal, tidak banyak panas yang terbuang.
2. Pengaturan waktu sterilisasi.
3. Kontrol otomatis suhu temperatur sterilisasi.
4. Auto power cut-off, mati secara otomatis.
5. Power 220V 6.8A
1. bagian cashing
2. rak
3. saklar ON/OFF
4. elemen
5. fuse
6. thermostart
untuk memutus aliran arus ke elemen jika panas yang diinginkan telah tercapai
7. kabel power
8. kabel arde
Blok Diagram
Cara kerja :
Pemeliharaan
1. Elemen rusak
2. Thermostart tidak bekerja
3. Chamber berkerak dan terjadi kebocoran
4. Sensor suhu tidak menunjukkan suhu yang sesuai
5. Pesawat tidak dapat bekerja sama sekali.
6. periksa apakah ada arus yang masuk ke pesawat atau tidak
7. periksa apakah main switch bekerja atau tidak
8. bila pesawat dilengkapi dengan fuse (sekering) periksa fuse tersebut, apakah putus atau
tidak.
9. Tidak terjadi panas
10. chek tegangan masuk
11. cek elemen
12. cek relay
13. Panas yang terjadi tidak terkontrol
14. periksa termostatnya
15. bila terdapat pengatur panas periksa pula pengatur panas tersebut