Anda di halaman 1dari 3

Autoklaf atau autoclave adalah alat yang berguna sebagai sterilisasi peralatan serta

perlengkapan kedokteran maupun peralatan dan perlengkapan di laboratorium. Cara yang


digunakan adalah dengan dengan cara basah yang menggunakan uap air jenuh bertekanan tinggi
yaitu 134ºC – 160ºC atau 249º – 367ºf dengan waktu kurang lebih 0 – 15 menit, atau lebih
sesuai dengan bahan yang disterilkan.. Alat ini dapat dijumpai salah satunya di Laboratorium
Farmasetika Farmasi Universitas Jember.

Dalam menjalankan fungsinya, alat ini menggunakan salah satu prinsip fisika yaitu mengubah
energi listrik menjadi energ panas untuk memanaskan air sehingga dapat menghasilkan uap air
dengan tekanan tinggi. Autoclave memiliki prinsip kerja sebagai berikut :

1. Saat sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan mulai mendidih
2. Uap airnya kemudian mendesak udara yang mengisi di dalam autoclave
3. Jika udara telah terganti uap air, katup udara atau katup uap akan ditutup sehingga
tekanan di dalamnya semakin bertambah
4. Saat tekanan telah mencapai suhu sesuai, proses sterilisasi dimulai dan timer akan mulai
menghitung mundur
5. Setelah proses selesai dijalankan, sumber panas akan langsung dimatikan dan tekakan
akan kembali turun secara perlahan hingga suhunya mencapai nol derajat Celcius.
Demikian cara kerja autoclave dalam mensterilkan aneka peralatan.
Bagian – Bagian Autoclave :

1. Dalam autoclave akan kita temukan adanya tombol pengatur waktu alias timer. Timer ini
tentunya akan berfungsi guna mengatur lama atau sebentar proses yang dijalankan sesuai
kebutuhan pengguna. Namun, ada pula beberapa autoclave sederhana yang tidak
memiliki timer, terutama karena masih menggunakan pemanasan air menggunakan
kompor, bukannya listrik.
2. Bagian autoclave selanjutnya ialah katup uap yang termasuk kecil namun sangat penting.
Perannya terutama adalah sebagai tempat dikeluarkannya uap air.
3. Berikutnya ada lagi pengukur tekanan guna mengetahui nilai tekanan upa dalam
autoclave. Pengukur tekanan juga akan membantu kita dalam mengetahui besar tekanan
uap dalam alat saat proses sedang berlangsung.
4. Ada lagi katup pengamanan yang akan mengunci penutup autoclave.
5. Kita juga akan menemukan tombol on off terutama bagi jenis autoclave yang memakai
listrik sebagai sumber energinya. Keberadaan tombol ini sangat besar andilnya guna
mematikan serta menghidupkan mesin.
6. Bagian autoclave lain yang ada pada gambar autoclave adalah termometer. Proses
sterilisasi sendiri akan butuh suhu yang berbeda dan hal ini akan sangat bergantung pada
alat ataupun bahan yang hendak disterilkan. Termometer akan mengetahui suhu yang
dibutuhkan untuk sterilisasi yang dibutuhkan.
7. Autoclave juga akan memiliki lempeng sumber panas yang membantu proses perubahan
energi dari listrik menjadi panas atau kalor. Lempeng atau heater biasanya akan terbuat
dari lilitan kawat tembaga atau kumparan yang akan mengeluarkan energi pana jika
dialiri listrik.
8. Skrup pengaman akan turut terdapat dalam komponen autoclave. Fungsinya ialah
menjaga besaran dari tekanan uap dalam mesin. Kita harus pastikan skrup ini terpasang
secara rapat dan baik.
9. Terakhir, pada autoclave yang memanfaatkan energi listrik, akan kita temukan adanya
angsa.

Kesimpulan :

Autoclave adalah suatu alat yang berfungsi untuk mensterilkan bahan dengan media uap air yang
bertekanan. Dalam menjalankan fungsinya, autoclave mengubah energi listrik menjadi energi
panas untuk memanaskan air sehingga menghasilkan uap air bertekanan tinggi untuk
mensterilkan suatu perlengkapan maupun peralatan kedokteran mapun alat-alat di laboratorium.
Autoclave umumnya digunakan untuk mensterilkan bahan atau peralatan pada suhu 134º – 160ºC
atau 249º – 367ºf dengan waktu kurang lebih 0 – 15 menit, atau lebih sesuai dengan bahan yang
disterilkan.

Daftar Pustaka :

Fauzi, Fajar Ahmad. 2016. Autoclave (Steam Sterilizer).


https://fajarahmadfauzi.wordpress.com/2016/11/15/autoclave-steam-sterilizer/ (diakses pada 3
Desember 2018 pukul 18:49)

Anda mungkin juga menyukai