HAEMOMETER
Oleh:
Yudha Pratama Novrizal
P05150120048
Dosen Pengajar:
Sunita RS, SKM, M.Sc
A. Latar Belakang
Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakan alat – alat
tersebut dengan tepat pada saat sebelum dimulainya praktikum secara aktif. Sehingga
tidak akan mengganggu kelancaran praktikum dan tidak terjadi kecelakaan akibat dari
kesalahan praktikan. Selain itu, pengenalan alat ini sangat penting demi kelancaran
praktikum kita selanjutnya. Dalam sebuah praktikum, tentu saja praktikan tidak dapat
secara langsung menggunakan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum tersebut
tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk menggunakannya
(Arista, 2015).
Contohnya saja seperti autoklaf yang berfungsi sebagai alat yang dapat
mensterilkan alat-alat kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber(Hildabio12.bl
ogspot.com/2012/12/
sekilas-tentang-
autoklaf.html
Autoclave terdapat beberapa jenis yang didasarkan dari perbedaan proses penghilangan
udara yang ada di dalam ruangan menjadi uap air yang panas. Namun secara umum beberapa
tipe autoclave ini memiliki bagian – bagian yang sama.
1. Gauge Pressure (Pengukur Tekanan)
Yaitu sebuah manometer pengukur tekanan yang terletak pada bagian atas (tutup)
autoclave. Pada sebagian model autoclave terletak di bagian depan. Penunjuk
tekanan ini berfungsi untuk menunjukan berapa tekanan pada saat autoclave
sedang bekerja.
5. Body
Bagian tubuh autoclave terluar yang terbuat dari material aluminium. Di
dalamnya terdapat wadah yang juga terbuat dari aluminium dengan ketebalan
yang berbeda yang merupakan ruang sterilisasi.
6. Power Button
Bagian Autoclave selanjutnya yaitu tombol power. Biasanya terletak di bagian
bawah dan pada jenis lainnya terletak di bagian samping. Tombol power ini
berfungsi untuk menghidupkan autoclave dan mematikan.
7. Timer Control
Pada jenis Autoclave yang telah dilengkapi dengan timer, pasti terdapat timer
control dan biasanya satu modul dengan power button. Terletak di bagian bawah
atau di bagian samping pada jenis autoclave tertentu.
8. Power Cable
Selanjutnya kabel power, yaitu kabel yang menghubungkan autoclave dengan
tegangan listrik untuk dapat dinyalakan.
9. Kran Pembuangan Air
Pada sebagian jenis autoclave terdapat sebuah kran pembuangan air yang terletak
di bagian bawah sisi belakang. Tujuannya untuk memudahkan proses
pembuangan air setelah proses sterilisasi selesai.
13. Handle
Ada satu bagian yang terlupa yaitu handle atau pegangan. Bagian ini berfungsi
untuk mengangkat autoclave dan juga membuka penutup autoclave.
BAB III
CARA KERJA ALAT
Prinsip kerja dari autoklaf sebenarnya cukup sederhana. Pertama, ketika sumber
panas dinyalakan air pada autoklaf akan mendidih dengan perlahan. Adanya uap air
mendidih tersebut akhirnya mampu mendesak udara yang terdapat di dalam autoklaf.
Apabila udara telah tergantikan oleh uap air, katup udara atau katup uap akan ditutup jadi
tekanannya semakin bertambah. Kedua, saat tekanan mencapai suhu yang sudah diatur
maka proses sterilisasi dapat dimulai. Timer yang ada pada autoklaf pun akan
menghitungnya secara mundur.
Autoklaf sendiri item yang harus disterilisasi haruslah dipisahkan untuk
memungkinkan uap dapat menembus beban secara merata. Pastikan produk atau alat
medis tersebut tahan panas. Sebab, ada beberapa peralatan medis tertentu yang tidak
tahan terhadap suhu panas. Peralatan medis tersebut dapat meleleh dan bisa saja membuat
autoklaf menjadi rusak.
Pada prinsipnya, sterilisasi autoklaf menggunakan panas dan tekanan dari uap air.
Biasanya untuk mensterilkan media menggunakan temperatur 1210C dengan tekanan 2
bar selama 15 menit. Alasan mengapa digunakan temperatur 1210C karena pada saat itu
menunjukkan tekanan 2 bar yang akanmembantu membunuh mikroorganisme dalam
suatu benda. Untuk tekanan padaatmosfer pada ketinggian di permukaan laut air
mendidih pada temperatur1000C, sedangkan autoklaf yang diletakkan pada ketinggian
yang sama,menggunakan tekanan 2 bar maka air akan mendidih pada temperatur 1210C.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air yang ada di dalam autoklaf lama
kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk akan mendesak udara yang mengisi
autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara
ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan
temperatur yang sesuai, maka proses strerilisasi dimulai dan timer mulai menghitung
waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan
dibiarkan turun perlahan hingga tercapai tekanan normal. (Anggari, Catur Putri, 2008).
BAB IV
FUNGSI ALAT
untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi
(1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Peningkatan tekanan pada autoklaf tidak
dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu
dalam autoklaf.
BAB V
KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan dari praktikum instrument kesehatan mengenai materi autoklaf
ialah sebagai berikut : fungsi dari alat ini khusus untuk mensterilkan alat-alat medis yang
telah dipakai.dan terdapat beberapa bagian pada autoklaf antara lain : Gauge Pressure
(Pengukur Tekanan),Control Velve (Katup Pengontrol ),Overpressur Plug,Clam bolt dan
pin,Body,Power Button,Timer Control,Power Cable,Kran Pembuangan Air,Container
Rack,Heating Element,Temperatur sensor,Handle.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/58687/5/BAB_II.pdf
https://news.labsatu.com/bagian-bagian-autoclave-dan-fungsinya/
https://smkfarmasiku.wordpress.com/
SOAL MENGENAI AUTOCLAVE