MIKROBIOLOGI
Oleh
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
2014
3
BAB I
PENGENALAN ALAT
Tujuan
Teori Singkat :
A. Alat-Alat Besar
1. Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu alat yang digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi, alat ini memiliki fungsi untuk mengamati obyek yang berukuran
sangat kecil (mikroskopis) sehingga akan tampak lebih besar dari ukuran aslinya,
yang akan membantu dalam memecahkan persoalan manusia tentang organisme
yang berukuran kecil serta akan membantu penelitian khusunya dalam biologi.
4
Untuk mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam
mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya.
Dikenal banyak jenis mikroskop, mulai dari yang sederhana yaitu
mikroskop cahaya, mikroskop stereo sampai yang modern seperti mikroskop
elektron. Semakin modern, perbesaran yang dihasilkan semakin besar dan rinci.
Untuk praktikum mikrobiologi dasar biasanya di laboratorium digunakan
mikroskop sederhana yang mengunakan cahaya eletrik (Gambar 1.1).
5
c. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk,
hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
d. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit obyek/benda!
e. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar
pemutar kasar,sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam
putarlah pemutar halus !
f. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar
gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan
cara memutar revolver hingga bunyi klik
g. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada
tempat yang tidak lembab
6
2. Autoklaf
Autoklaf banyak digunakan untuk sterilisasi peralatan yang tidak tahan panas
terlalu tinggi serta medium-medium untuk kultur mikroba, di samping itu
tentunya dapat juga untuk sterilisasi alat gelas ataupun logam.
Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf
mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer
panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan
waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C
untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan
7
dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi.
8
pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai.
Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
f. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan
(jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep
pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
3. Oven
Oven merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan
menggunakan udara kering (gambar 1.5). Alat sterilisasi ini dipakai untuk
mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridisk (cawan Petri),
tabung reaksi dan gelas lainnya. Bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas
juga dapat disterilkan dalam oven tetapi dalam temperatur tertentu, pada
umumnya temperatur yang digunakan pada sterilisasi cara kering adalah
sekitar 140-1700C selama paling sedikit 2 jam. Perlu diperhatikan bahwa
lamanya sterilisasi tergantung pada jumlah alat disterilkan dan ketahanan alat
terhadap panas. panas kering menyebabkan. Kelebihannya tidak adanya uap
yang membasahi bahan atau alat yang disterilkan. Bahan dari karet dan
plastik tidak dapat disterilkan dengan cara ini.
9
Cara menggunakan oven
a. Hubungkan kabel dengan sumber listrik
b. Masukkan alat yang akan dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup pintu
dengan rapat
c. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON, lampu pilot akan menyala
(merah dan kuning)
d. Atur temperatur suhu dan waktu yang diinginkan
1) Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam
2) Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
3) Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam
4) Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam
e. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis
kemali ke nol
f. Biarkan dingin, lalu keluarkan bahan dan alat yang disterilkan/dikeringkan
Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk melakukan kegiatan
inokulasi/ penanaman. Laminar Air Flow merupakan suatu alat yang digunakan
dalam pekerjaan persiapan isolasi, dan inokulasi mikroorganisme. Alat ini diberi
nama Laminar Air Flow Cabinet, karena meniupkan udara steril secara kontinue
melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora
yang mungkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara
berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-
filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang
disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan
blower.
Laminar Air Flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaan
secara eseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar
dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan (Gambar 1.6).
10
Gambar 1.6: Laminar Air Flow
11
b. Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda di
depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara.
c. Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol (nyala
api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat dengan jelas di
tempat yang terang, HATI-HATI!!
d. Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru disemprot
alkohol atau spiritus.
e. Bersihkan Laminar Air Flow Cabinet, setelah selesai bekerja. Jangan
meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di dalam LAF.
5. Inkubator
12
Cara Penggunaan Inkubator
a. Untuk mengoperasikan alat, colokkan alat pada sumber daya listrik
b. Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak dalam
ruang
c. inkubator kemudian tutup pintu inkubator
d. Set TIMER dengan memutar tombol TIMER sesuai waktu yang
diinginkan, di set awal per 10 jam , jadi jika ingin menginkubasi selama 24 jam
putar tombol pada posisi 2 lebih 4 strip
e. Untuk set suhu, tekan tanda < kemudian digit hijau akan berkedip.
Naikkan atau turunkan dengan menekan ^/v kemudian tekan MD (enter).
Catatan: SV : digit hijau
f. suhu yang diinginkan PV: digit merah, suhu yang ada sekarang
g. Bila inkubasi telah selesai, matikan alat dengan menekan kembali tombol
POWER pada posisi OFF
h. Lepaskan colokan pada sumber daya listrik
6. Refrigenerator
13
B. Alat-Alat Gelas
1. Tabung reaksi
Tabung reaksi merupakan sebuah tabung yang terutama terbuat dari kaca,
namun ada yang terbuat dari plastik (gambar 1.9). Tabung reaksi ada yang
dilengkapi dengan tutup dan ada tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran sesuai
kebutuhan. Alat ini di laboratorium mikrobiologi digunakan untuk mengkultur
mikroba dan melakukan percobaan-percobaan dengan berbagai medium di
dalamnya.. Gambar berikut ini memperlihatkan bebagai macam bentuk tabung
reaksi dengan penutupnya.
A : Tabung reaksi
B : Screw Cap
C : Penutup plastik
D : Penutup metal
E : Penutup kapas
14
2. Cawan Petri
Cawan Petri dalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari
plastik atau kaca (gambar 1.10). Cawan petri memiliki berbagai fungsi, yang
utama digunakan sebagai wadah untuk perkembangan kultur sel, bakteri, jamur,
serta virus. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai
wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut
nama penemunya, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri
berkebangsaan Jerman.
Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang
biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan
cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml. Sebelum
digunakan biasanya cawan Petri dicuci,dikeringkan dan dibungkus dengan kertas
putih cokelat untuk disterilisasi di oven.
15
4. Gelas ukur
Gelas ukur dipergunakan untuk mengeluarkan sejumlah volume cairan
tertentu. Ukuran bervariasi dari 5 ml sampai 1000 ml.
5. Ose
6. Pipet
Pipet ukur adalah alat yang terbuat dari gelas atau plastik, yang berfungsi
untuk memindahkan kultur secara steril (gambar1.12). Selain itu dapat digunakan
untuk mengambil larutan dengan volume terttentu. Untuk mengambil larutan
digunakan ball pipet
Pipet dapat merupakan pipet ukur makro dengan skala besar antara 1 ml –
10 ml ataupun pipet mikro yang berukuran beberapa µl hingga 1000 µl. Dalam
penggunaannya, pipet makro harus dilengkapi dengan bulb.
16
Gambar 1.11: Jarum inokulasi dan loop inokulas (Cappuccino dan
Sherman, 2001)
Mikropipet
Pipet makro Bulb
Gambar 1.12: Pipet makro dan bulb (Cappuccino dan Sherman, 2001)
17