Sterilisasi
Sterilisasi bertujuan untuk membebaskan semua alat dan bahan dari bentuk kehidupan, proses
sterilisasi mematikan atau menghilangkan organisme yang terdapat pada suatu benda, seperti
menghilangkan mikroba yang sebelumnya mengkontaminasi alat-alat dan bahan bahan
laboratorium.
Sterilisasi harus dilakukan terlebih dahulu agar menghilangkan / membunuh organisme maupun
mikroorganisme yang berpotensi mengkontaminasi alat alat dan bahan bahan laboratorium
Ada beberapa mrtode sterilisasi diantaranya:
a. Sterilisasi Mekanik : Sterilisasi Dengan Membrane Filter
Bahan-bahan yang tidak boleh dipanaskan, seperti serum dan beberapa macam gula
tertentu dapat disterilkan dengan menggunakan membran filter. Dalam bidang
mikrobiologi, alat penyaring yang paling banyak dipergunakan adalah filter berkerfield,
filter chamberland, filter seilz, dan lain-lain. Filter-filter ini terbuat dari polimer khusus
dengan diameter 0,45 mikron, sehingga dapat menahan bakteri yang terkandung dalam
sampel.
Alat dan bahan :
a. Polisulfon membran dengan diameter 0,22 mikron (hidrofilik)
b. Satu set alat percobaan membran lengkap dengan regulator gas.
c. Cawan petri
d. Botol McCartney
e. Gun pipet lengkap dengan tipsnya
f. Medium NA tegak
g. Saliva
Cara kerja :
a. Cairkan medium NA dalam penangas air dan biarkan pada temperatur 40 derajat celcius
b. Saringlah sejumlah saliva dengan menggunakan membran polisulfon.
c. Pipet sebanyak 1 ml. Saliva hasil saringan ini dan tempatkan ke dalam cawan petri
d. Sebagai kontrol, pipet 1 ml saliva yang tidak disaring dan tempatkan pada cawan petri
kedua.
e. Tuangkan masing-masing satu tabung medium NA (suhu 40 oC) ke dalam masing-
masing cawan petri yang sudah berisi sampel saliva.
f. Goyang kedua cawan sedemikian rupa sehingga sampel menjadi homogen dengan
medium, dan biarkan membeku.
g. Inkubasi kedua cawan petri tersebut pada suhu 20-30 oC selama 24-48 jam
b. Sterilisasi fisik
1. Sterilisasi dengan pemanasan
Pemanasan dengan udara kering atau udara basah Cara ini sangat cocok untuk
mensterilkan alat-alat atau bahan-bahan yang tahan panas. Dalam cara ini, temperatur
yang dipakai adalah 170 derajat celcius dan dilakukan selama 1 jam.
Tindalisasi Cara ini dipakai untuk mensterilkan bahan-bahan yang tidak tahan suhu
tinggi. Dalam cara ini, bahan dan alat dipanaskan selama 30 menit pada suhu 100
derajat celcius, dan diulang sebanyak 3 kali berturut-turut, dengan selang waktu 1
hari. Bahan dan alat disimpan pada suhu kamar pada saat tidak dipanaskan.
Pasteurisasi Cara ini dipakai untuk mensterilkan bahan makanan yang akan
mengalami denaturasi pada suhu tinggi. Dengan cara ini, alat dan bahan dipanaskan
pada suhu 60 - 80 derajat celcius selama satu jam sebanyak 3 kali berturut-turut,
dengan selang waktu 1 hari.
Sterilisasi dengan nyala api langsung. Cara ini sangat cocok untuk mensterilkan
jarum inokulasi (ose). Cara kerja: - Nyalakan lampu spiritus - Ambil ose dan bakar
ujung ose dengan api lampu spiritus sampai berpijar (warna biru)
Sterilisasi dengan uap panas yang bertekanan Cara ini umum dipakai untuk
mensterilkan alat dan bahan yang tahan panas tinggi dan tekanan. Alat yang dipakai
adalah autoclave yang dapat mencapai suhu 120 derajat celcius dan tekanan 15 lbs.
Cara Kerja :
a. Persiapan peralatan dari gelas (glass ware) yang akan disterilisasi
1. Siapkan alat gelas (tabung reaksi, erlenmeyer, cawan petri) yang sudah dicuci bersih
dan dikeringkan .
2. Buatlah penutup dari kapas steril untuk tabung reaksi dan erlenmeyer. Pastikan kapas
penutup tergulung sempurna dan tidak mudah rusak saat penutup dibuka. Kapas
penutup harus bisa menutup alat gelas hingga tidak ada udara yang bisa masuk.
Bungkus kapas penutup dengan kertas kedap air.
3. Bungkus cawan petri dengan kertas kedap air dan pastikan posisinya dibalik agar
tidak ada uap air yang masuk selama sterilisasi.
4. Bungkus semua alat dengan plastik PE dan pastikan tidak ada udara yang ada dalam
platik kemudian ikatlah plastik dengan karet dan masukkan ke dalam keranjang
autoklaf.
Cara kerja:
a. Cairkan 3 tabung medium Agar tegak dalam penangas air.
b. Tuangkan ke dalam 3 cawan petri steril dan biarkan membeku.
c. Sinari cawan petri pertama dengan UV selama 1 menit, cawan kedua selama 3
menit, dan cawan ketiga tidak disinari (dalam keadaan terbuka).
d. Inkubasi cawan petri selama 24 - 48 jam pada suhu 37 derajat celcius, dalam
keadaan terbalik.
Prosedur Kerja:
A. Persiapan :
Buat pengenceran alcohol dengan menggunakan rumus : C1.V1=C2.V2 Ket : C1 =
Konsentrasi bahan awal (alcohol 100%) V1 = Volume bahan awal yang harus diambil C2 =
Konsentrasi bahan yang ingin dibuat/diencerkan V2 = Volume bahan yang ingin
dibuat/diencerkan Contoh : Untuk membuat konsentrasi alcohol 40% 100%.V1=40%.250 ml
V1 = 10000:9100 V1 = 100 ml Jumlah Pelarut (Akuades) yang harus ditambahkan : V2-V1
250 ml – 100 ml = 150 ml Ambil Alkohol 96% sebanyak 100 ml, lalu tambahkan akuades
sebanyak 150 ml, sehingga diperoleh Alkohol 40%.
B. Cara Kerja:
a. Cairkan medium NA dalam penangas air dan tuangkan kedalam cawan petri. Biarkan
membeku pada suku kamar.
b. Rendam jarum pentul atau paku dalam larutan alkohol diatas selama 10 menit.
c. Cuci jarum pentul dengan air steril dan letakkan pada permukaan medium dalam cawan
petri.
d. Inkubasi pada suhu 28 - 30 oC selama 24-48 jam.
e. Bandingkan pertumbuhan mikroba pada sekitar jarum pentul. Konsentrasi alkohol mana
yang paling efektif untuk sterilisasi
Cara kerja:
a. Cairkan 2 tabung medium NA tegak dalam penangas air dan tuangkan ke dalam dua
cawan petri steril
b. Apuskan jari tangan saudara yang belum dicuci pada permukaan medium pada cawan
petri pertama.
c. Cuci jari tangan sebersih mungkin dan biarkan kering dengan sendirinya (jangan di
keringkan dengan lap). Setelah kering, apuskan jari pada permukaan medium dalam cawan
petri kedua.
d. Inkubasi kedua cawan petri tersebut selama 24-48 jam pada suhu 28-30 derajat celcius.
e. Bandingkan pertumbuhan mikroba pada kedua cawan petri tersebut.