Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

STERILISASI UAP (AUTOCLAVE)


PENGENDALIAN INFEKSI SILANG
DOSEN PEMBIMBING : IBU SARIYEM, S.SiT, M.Kes

: Disusun Oleh
Nabila Firly Assyafia N (IIA/P1337425220010)
Terapi Gigi Program Sarjana Terapan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Judul Praktikum : Sterilisasi Uap (Autoclave Manual)
Hari,tanggal : Kamis, 18 Maret 2021
Latar Belakang : Sterilisasi merupakan suatu cara/tindakan yang dilakukan secara fisik &
kimia untuk membunuh atau menghancurkan semua mikroorganisme termasuk bakteri, kuman
patogen & spora yg melekat pada peralatan medis. Sterilisasi uap menggunakan autoclave termasuk
ke dalam sterilisasi secara fisik. Alat-alat kedokteran gigi harus senantiasa disterilkan agar bakteri,
kuman, patogen dan spora dapat dihilangkan agar tidak terkontaminasi kepada pasien dan nantinya
justru akan menimbulkan penyakit karena peralatan yang digunakan tidak steril. Oleh karena itu,
diperlukan keterampilan mengenai cara melakukan sterilisasi terhadap alat-alat kedokteran gigi,
keterampilan ini salah satunya harus dimiliki oleh seorang therapis gigi dan mulut, meskipun tidak
sepenuhnya mereka yang melakukan kegiatan mensterilkan alat-alat tersebut, tapi keterampilan ini
harus tetap dimiliki oleh seorang therapis gigi dan mulut, karena kelak mereka bekerja berdampingan
dengan alat-alat tersebut.
Rumusan Masalah :
1. Apa saja syarat-syarat untuk melakukan sterilisasi ?
2. Bagaimana bentuk dari autoclave dan apa saja bagian-bagian dari autoclave?
3. Apa saja kriteria alat-alat yang dapat disterilkan menggunakan autoclave ?
4. Bagaimana prosedur sterilisasi alat menggunakan autoclave?
Tujuan :
1. Untuk mengetahui syarat-syarat umum dilakukannya sterilisasi alat-alat kedokteran gigi
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dan bagian-bagian dari autoclave
3. Untuk mengetahui peralatan apa saja yang dapat disterilkan menggunakan autoclave dan
syarat alat tersebut dapat disterilkan menggunakan autoclave
4. Untuk mempelajari bagaimana prosedur sterilisasi alat menggunakan autoclave
Manfaat :
1. Mengetahui syarat umum dilakukannya sterilisasi peralatan kedokteran gigi
2. Mengetahui bagaimana bentuk dan bagian-bagian dari autoclave
3. Menjadi paham peralatan apa saja yang dapat disterilkan menggunakan autoclave dan syarat
dari peralatan tersebut
4. Menjadi paham mengenai prosedur sterilisasi menggunakan autoclave
Pembahasan :
a. Syarat-syarat melakukan sterilisasi alat :
1. Sterilisator harus dalam keadaan baik/berfungsi.
2. Sebelum dimasukan ke dalam sterilisator, alat harus dicuci bersih.
3. Bila alat tersebut harus dibungkus, maka etiketnya harus jelas (tertulis nama alat,
tanggal dan jam dilakukan sterilisasi).
4. Menaruh alat disterilisator harus sedemikian rupa sehingga setiap bagian alat dapat
disterilkan.
5. Perhatikan lamanya waktu yang diperlukan untuk mensterilkan masing-masing alat dan
harus tepat benar (dihitung pada saat alat mulai disterilkan).
6. Jangan masukkan apa-apa lagi ke dalam sterilisator sebelum jangka waktu yang
ditentukan habis.
7. Setelah waktu sterilisasi selesai, sterilisator dibuka dan alat dipindahkan ke tempat
penyimpanannya yang juga steril dengan memakai korentang steril.
8. Pada alat yang dibungkus, bungkusnya jangan dibuka dengan maksud untuk
mendinginkan alat tersebut.
9. Bila alat yang baru disterilkan itu terkontaminasi, harus disterilkan kembali.

b. Bentuk dan bagian-bagian dari autoclave :

Bagian-bagian autoclave manual dan fungsiya :


1. Tombol pengatur waktu : untuk mengatur waktu lama/sebentarnya proses sterilisasi,sesuai
dengan kebutuhan atau penggunaan
2. Katup uap : berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air
3. Pengukur tekanan : mengetahui besar tekanan uap yang ada di dalam autoclave saat proses
sterilisasi berlangsung
4. Katup pengaman : penahan atau pengunci penutup autoclave
5. Tombol on/off : menghidupkan dan mematikan autoclave
6. Termometer : mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan, apakah sudah sesuai atau
- Lempeng sumber panas : memanaskan air hingga menghasilkan uap panas yang digunakan
untuk sterilisasi
7. Skrup pengaman : untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada di dalam autoclave
(pastikan skrup pengaman terpasang dengan baik dan rapat)
Bagian lain yang tidak terdapat pada gambar :
 Body : bagian terluar autoclave yang terbuat dari bahan aluminium dengan ketebalan
yang berbeda yang merupakan ruang sterilisasi
 Handle : mengangkat autoclave dan juga membuka penutup autoclave
Selain itu, pada autoclave juga terdapat komponen lain seperti pompa vacum yang berfungsi
untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi (chamber) autoclave
c. Syarat peralatan dapat disterilkan menggunakan autoclave manual :
- Alat-alat yang tidak mudah rusak bila terkena panas atau uap
- Digunakan untuk peralatan yang terbuat dari logam,kain,gelas dan karet. Tidak
diperuntukkan untuk bahan minyak atau bubuk
- Alat-alat yang disterilkan termasuk kedalam golongan semi kritis dan kritis
d. Alat dan Bahan untuk sterilisasi dengan autoclave manual :
1. Sterilisator Uap Portable (“Autocalve”).
2. Air Suling.
3. Instrumen yang terbuat dari “Stainless Steel”.
4. Korentang.
5. Sabun Tangan.
6. Sabun Alat.
7. Sikat Halus
8. Handuk Bersih.
9. Handuk Steril.
10. Tablet Formalin

Sterilisator Uap Portable

Air suling

Instrument dari stainless steel


korentang

Sabun tangan

Sabun alat

Sikat halus

Handuk bersih
Handuk steril

Tablet formalin

e. Prosedur sterilisasi menggunakan autoclave manual :


1. Melakukan persiapan baik persiapan operator (cuci tangan) maupun persiapan sarana
2. engeluaran gas ke dalam saluran pengarah pada dinding bagian dalam wadah
aluminium. Ayunkan baut-baut penahan ke atas ke tempatnya yang sesuaisterilisasi
(korentang, sikat halus, sabun, handuk/lap bersih dan handuk/lap steril).
3. Mencuci alat dengan sabun, disikat sampai bersih, dibilas di bawah air mengalir dan
keringkan dengan handuk/lap bersih.
4. Menuangkan air suling ke dalam sterilisator.
5. Menata alat – alat atau bahan – bahan kesehatan gigi di dalam wadah aluminium
bagian dalam sedemikian rupa sehingga tersedia ruangan untuk bergeraknya uap air
secara bebas selama sterilisasi.
6. Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator dengan cara mempertemukan
tanda-tanda panah penunjuk dan memasukan tabung p pada tutup sterilisator dan
kencangkan masing-masing murnya secara merata sedemikian sehingga tekanannya
seragam dan letak tutu betul-betul di tengah. Cara terbaik untuk melakukan hal ini
ialah dengan serentak mengencangkan setiap dua mur yang letaknnya berlawanan
(Perhatian: pengencangan mur hanya boleh dilakukan dengan tangan).
7. Membuka pengatur klep pengaman (dalam keadaan terbuka penahan tersebut lurus
letaknya). Meletakan sterilisator di atas api.
8. Bila uap air keluar dengan deras (menimbulkan bunyi mendesis), tutuplah klep
pengaman dengan cara mendorong pengaturnya ke bawah sehingga posisisnya
mendatar. Maka tekanan di dalam sterilisator akan naik dan dapat dibaca pada alat
pengukur tekanan.
9. Bila alat tolok tekanan menunjuk pada 15 psi (pounds per square inch) atau 1 atm
atau berapapun tekanan yang diperlukan untuk mencapai suhu 1210C. Pertahankan
tekanan i 1 atm selama 12 - 15 menit.
10. Pada akhir proses, mematikan pemanasan, dan tunggulah sampai tekanan kembali
nol. Perhatikan: Sterilisator Uap dapat berbahaya karena pada setiap cm2 dinding
sterilisator terdapat tekanan sebesar + 1 kg dan juga karena adanya panas laten dari
uap. Janganlah sekali-kali mencoba membuka tutupnya bila tekanan belum mencapai
nol dan suhunya belum turun jauh di bawah 1000C.
11. Bila alat tolok tekanan telah menunjuk pada angka nol dan suhu telah turun sampai
jauh di bawah 1000C, membuka pengatur klep pengaman dengan cara meluruskannya
untuk mengeluarkan sisa uap yang tertinggal di dalam. Kendurkan mur, lepaskan
baut-bautnya, putar tutupnya dan angkatlah.
12. Meletakkan alat – alat atau bahan – bahan pada handuk/lap steril dengan
menggunakan korentang dan bawa ke dalam lemari instrumen yang telah diberi tablet
formalin.
13. Membuang air yang tersisa di dalam sterilisator dan keringkan baik-baik semua
bagiannya.

Gambar prosedur sterilisasi alat dengan autoclave manual (mensterilkan tabung reaksi dan cawan
petri) :

Penjelasan tabel sebelah kiri dari atas-bawah (mensterilkan tabung reaksi) :


1. Sebelum tabung reaksi ditutup dengan kapas,menyiapkan kapas yang telah digulung
2. Memasukan kapas ke dalam lubang tabung reaksi (disumbatkan)sepadat mungkin, tetapi
kapas masih bisa ditarik keluar
3. Tabung reaksi siap disterilisasi dengan autoclave
Penjelasan tabel sebelah kanan dari atas-bawah (mensterilkan cawan petri) :
1. Cawan petri disimpan di atas koran
2. Kertas koran menutupi seluruh permukaan cawan
3. Cawan petri siap untuk disterilisasi dengan autoclave

: Gambar proses sterilisasi dengan autoclave manual


1. Gambar ketika proses pemanasan autoclave di atas kompor sebagai sumber pemanas.
Pada proses ini dibutuhkan waktu selama 15 menit (dihitung sejak suhu mencapai 121 derajat
dan tekanan 15 mencapai Psi)
Dan tutup uap keluar dibuka sekali-kali untuk mendapatkan suhu dan tekanan yang tetap yaitu
121 derajat celcius dan tekanan 15 Psi
2. Gambar saat autoclave manual selesai mensterilisasi benda-benda didalamnya. Autoclave
boleh dibuka pada saat tekanan dan suhu mencapai angka 0 pada alat pengukur suhu dan
tekanan yang terdapat pada autoclave ini.
Kesimpulan :
Sterilisasi menggunakan autoclave manual merupakan suatu proses pembunuhan semua bentuk
kehidupan mikroorganisme dengan menggunakan uap air disertai tekanan yang dilakukan di
dalam alat yang disebut autoclave. Autoclave manual ini terdiri dari bebarapa bagian, dan tiap
bagian mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Prosedur sterilisasi alat menggunakan autoclave
manual ini juga terdiri dari bebrapa tahapan.
Alat-alat kedokteran gigi yang dapat disterilkan menggunakan autoclave ini juga tidak
sembarangan. Autoclave tidak bisa digunakan untuk mensterilkan bahan alat yang tidak tahan
terhadap panas, bahan dari bubuk/minyak.
Penggunaan autoclave ini memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.
Analisa dari hasil percobaan :
Analisa yang saya dapatkan dari hasil percobaan tersebut diantaranya adalah berupa kelebihan dan
kekurangan penggunaan autoclave :
Keuntungan :
- Dapat digunakan untuk peralatan dari logam,kain,gelas dan karet
- Alat-alat yang tergolong kritis dapat dibungkus
- Mikroorganisme dapat dibunuh 100% steril
- Resiko kerusakan alat relatif kecil
Kerugian :
- Terkadang pada pembungkus masih tersisa uap air
- Tidak dapat digunakan untuk mensterilkan bahan minyak atau bubuk
- Harganya mahal
Dari dua praktikum yang telah dilaksanakan, yaitu praktikum sterilisasi dengan bahan kimia berupa
lysol dan sterilisasi fisika menggunakan autoclave, menurut saya yang lebih efisen adalah sterilisasi
menggunakan autoclave. Hal ini karena sterilisasi menggunakan autoclave tidak beresiko tinggi
terhadap kerusakan peralatan, selain itu juga dapat membunuh mikroorganise 100%
Daftar Pustaka :
Bahan Ajar Pengendalian Infeksi Silang Sarjana Terapan Terapi Gigi
Petunjuk Praktikum Pengendalian Infeksi Silang Sarjana Terapan Terapi Gigi

Anda mungkin juga menyukai