Anda di halaman 1dari 5

STERILISASI ALAT KESEHATAN

No. Dokumen : /SOP/PKM-T/VIII/2016


No. Revisi :
Tanggal Terbit : 02 Agustus 2016
SOP Halaman : 1/5

Puskesmas Joniardi
Tebas NIP. 19670618 198801 1 001

Pengertian Sterilisasi alat kesehatan adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman
pathogen dan apathogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan
kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi atau menggunakan
bahan kimia
Tujuan Untuk menjamin kualitas alat kesehatan, laboratorium dan linen dalam
keadaan steril
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No 93/SK/PKM-T/VII/2016 tentang
Memisahkan Alat yang Bersih dan Alat yang Kotor, alat yang memerlukan
sterilisasi
Referensi 1. Pedoman Kerja Puskesmas I-IV, Depkes RI, 1989/1990
2. Ikhtisar Bedah Minor, Pegangan Untuk Unit Bedah Rawat
Jalan/Puskesmas. Edisi 2. Alih Bahasa dr. Edward Lukito, Hipocrates
1995
3. APN (Asuhan Persalinan Normal)-Dep Kes RI TH 2004
4. Manual book Corona ZTP80A Driyer Sterilizer
Prosedur 1. Dekontaminasi
a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan bak perendaman yang telah diisi dengan larutan clorin
0.5 %
c. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium yang sudah
terpakai dan bisa digunakan lagi kedalam bak perendaman
d. Biarkan kurang lebih 10 menit
2. Pencucian dan Pembilasan
a. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam (model
kran bukan putaran) dengan tangan kanan
b. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi(
hati-hati bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting dan
jarum jahit). Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari
karet, jangan dicuci cara bersamaan dengan peralatan dari logam
atau kaca
c. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang terbuat
dari kaca dengancara:
1) Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan
sisa darah dan kotoran dengan cara menyikat dengan perlahan,
searah dan berulang-ulang di bawah air mengalir sampai sisa
darah dan kotoran bersih disemua permukaan
2) Membuka gunting dan klem dengan cara memutar skrup secara
perlahan ke kiri sampai terlepas. Menyikat dengan seksama
terutama pada bagian sambungan dan sudut peralatan dengan
cara menyikat dengan pelahan , searah dan berulang-ulang di
bawah air mengalir sampai tidak tampak noda darah atau
kotoran
3) Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran yang
tertinggal pada peralatan dengan cara melihat dengan
membolak balik di bawah sinar yang cukup terang
4) Megurangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya tiga kali
(atau lebih bila perlu) dengan air dan sabun atau detergen
5) Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih dengan cara
mengambil satu persatu alkes dan peralatan laboratorium dan
membilas satu persatu di bawah air mengalir
d. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain. Jika
peralatan akan didesinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi (misalkan
dalam larutan klorin 0.5 %), tempatkan peralatan dalam wadah
yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses (DTT)
e. Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi dengan cara dikukus
atau direbus, atau disterilisasi di dalam autoclave/ oven panas
kering, tidak perlu dikeringkan dulu sebelum proses sterilisasi
dimulai
f. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung tangan
dengan air dan sabun, kemudian bilas dengan seksama
menggunakan air bersih
g. Melepas sarung tangan
h. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Desinfeksi Tingkat tinggi / Sterilisasi
Metode sterilisasi yang dapat dipilih antara lain:
a. AUTOCLAVE
1) Menuangkan air suling secukupnya ke dalam autoclave
2) Menuang air suling sampai batas tertentu ke dalam autoclave
3) Menata tabung reaksi atau peralatan gelas lain di dalam
sedemikian rupa hingga tersedi ruangan untuk bergeraknya uap
air secara bebas diantara alat-alat selama sterilisasi, letakkan
wadah kedalam autoclave dengan cara tabung reaksi satu perstu
dengan korentang, kemudian disusun didalam wadah aluminium
yang sudah terdapat di dalam autoclave dengan jarak minimal
0.5 cm dengan alat yang lain
4) Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator dan
meletakkan baut-baut penahan ke atas tempat yang sesuai
dengan tutup sterilisator, kemudian kencangkan masing-masing
murnya secara bersama dalam tempat yang berlawanan
5) Membuka pengatur klep pengaman, dalam keadaan terbuka
penahan tersebut letaknya lurus. Pasang pemanasnya. Uap yang
terbentuk pada dasar sterilisatorakan mengalir ke atas di seputar

2/5
wadah bagian dalam dan kemudian kebawah diantara labu-labu
dan tabung-tabung kedasar wadah, memaksa keluarnya udara
dari dasar keatas melalui tabung pengeluaran fleksibel dan klep
pengaman
6) Bila uap air mulai keluar dengan deras (menimbulkan bunyi
mendesis) tutuplah klep pengaman dengan cara mendorong
pengaturnya kebawah sehingga posisinya mendatar. Tekanan
dalam sterilisator akan naik dan dapat dibaca pada alat pengukur
tekanan
7) Bila uap air mulai keluar dengan deras (menimbulkan bunyi
mendesis) tutuplah klep pengaman dengan cara mendorong
pengaturnya kebawah sehingga posisinya mendatar. Tekanan
dalam sterilisator akan naik dan dapat dibaca pada alat pengukur
tekanan
8) Mempertahankan tekanan pada suhu 121, dengan cara
mengurangi pemanasan seperlunya untuk mempertahankan
tekanan tersebut dengan cara mengecek tekanan dan suhu pada
alat penunjuk suhu dan tekanan
9) Menyeterilkan media dan peralatan dengan cara
mempertahankan tekanan 1 atm selama 15-20 menit yaitu
membiarkan alat bekerja selama 15-20 menit sambil terus
diawasi pada tekanan 1 atm
10) Mengawasi tekanan selama proses strerilisasi dengan cara
mengawasi angka yang tertera pada penunju tekanan
11) Mematikan pemanasan dan tunggu sampai tekanan kembali nol
dan suhu telah turun sampai jauh di bawah 100C, bukalah
pengatur klep pengaman dengan cara meluruskannya untuk
mengeluarkan sisa uap yang tertinggal di dalam. Kendurkan mur,
lepaskan baut-bautnya dan angkat tutupnya.
12) Membuang air yang tersisa di dalam sterilisator dan keringkan
baik-baik semua bagiannya dengan cara menunggu alatnya
dingin kemudian membersihkan air yang tersisa sebanyak kurang
lebih 1 cm dengan lap yang bersih sampai kering
b. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
1) Membuka pintu oven dan meletakkan alat-alat yang akan
disterilisasi dengan rapi. Bila memungkinkan letakkan dalam
nampan sesuai dengan klasifikasi penggunaannya (missal:
heacting set, partus set, Telinga Hidung Tenggorokan set, dll)
2) Menutup pintu oven dengan cara memastikan semua peralatan
sudah masuk dengan benar, menutup pintu oven dengan rapat
3) Tunggu sampai suhu mencapai 170C dan biarkan selama 60
menit
4) Memulai memanaskan air
5) Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan timer selama
20 menit
4) Setelah selesai, tunggu sampai suhu turun, buka pintu oven,
keluarkan alat-alat yang sudah steril dengan menggunakan
korentang steril.

3/5
c. METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS
1) Mengambil panci dengan penutup yang rapat
Merendam peralatan di dalam air dengan cara mengisi panci
dengan alat yang akan disteril, menambahkan air setinggi kurang
lebih 2.5 cm di atas alat yang akan direbus, pastikan semua alat
yang akan direbus telah dipenuhi air dan menutup rapat panci
2) Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih setelah
perhitungan waktu mulai, rebus selama 20 menit catat lama
waktu perebusan di dalam buku khusus, biarkan peralatan kering
dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan atau disimpan,
pada saat peralatan keringgunakan segera atau simpan di dalam
wadah diinfeksi tingkat tinggi bertutup. Peralatan disimpan
sampai satu minggu asalkan penutup tidak dibuka
Mengganti air setiap kali disinfeksi peralatan
Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Kesehatan Ibu dan Anak
3. Poli Gigi
4. Unit Gawat Darurat
5. Unit Rawat Inap
6. Unit Laboratorium

4/5
Rekaman Historis Perubahan

No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

5/5

Anda mungkin juga menyukai